Episode 2. Nona Black Sweet Dan Pesta Ultah Kota Eksotik

Mardo menjalani hari hari di kota Eksotik. Dan ia penasaran dengan teman sebangkunya.  Sejak pindah ia

belum bertemu teman semejanya.  Mardo. menanyakan siapa yang duduk di bangku sebelahnya. Rusi  gadis imut yang ramah menjawab, bahwa itu adalah bangku Halima Haremba. Seorang gadis asli Papua.

Mardo senang mendengar hal itu. Rupanya  ia bersebelahan  dengan gadis Papua. Tak  terbayang kalau ia  bersisian dengan gadis  Papua. Tak sabar menunggu kehadiran Halima. Pasti teman temannya di Jakarta mau melihat seperti apa gadis Papua temannya itu.

Hingga suatu hari saat ia tengah memeriksa pr di mejanya. Seseorang berdiri di dekatnya. Mardo mengangkat

wajahnya dan bertemu pandang dengan seorang gadis Papua. Ia sama sekali tak tersenyum melainkan menatap

bangku kosong di sebelah Mardo. Serta merta Mardo berdiri dan memberikan jalan untuk gadis itu ke bangkunya.

"Hallo Halima Haremba, senang kamu sudah masuk sekolah. Aku selalu menantikanmu."

Mardo menyambut teman sebangku yang setiap hari ia tunggu. Gadis penduduk asli tersebut menatapi

Mardo, agak lama barulah ia menyambut uluran tangan itu. Dia sangat berhati-hati dan berusaha

meraba apakah Mardo teman yang baik. Begitu perasaan Mardo.  Ada beberapa teman sekelas yang juga

asli Papua. Mereka seperti Halima, tertutup dan sulit sekali diajak berkomunikasi.

"Kamu kenapa sering tak masuk sekolah? nanti ketinggalan pelajaran."

Mereka sudah duduk bersisian. Halima duduk di dekat dinding dan bersandar. Gadis Papua itu menolehinya

namun tak menjawab.

"Rumahmu jauh ya?"

Mardo tak menyerah mengorek tentang teman sebangkunya itu. Halima menggoyangkan kepalanya, bibirnya

yang mungil tersenyum tipis. Agaknya ia tak mau membicarakan hal tentang dirinya.

Halima Haremba gadis yang manis. Wajahnya tirus, dan bibirnya tipis. Ia berbeda dengan kebanyakkan gadis Papua.

Kulitnya meski hitam namun halus dan bagus. Rambutnya panjang keikalan, tidak gimbal layaknya gadis gadis Papua. Ia memakai kemeja lengan panjang yang dimasukkan kedalam rok  model rimpel. Lumayan modis dan bergaya. Teman teman memanggilnya nona Black Sweet.

Menurut Rusi, Halima itu suka mengamati gadis gadis pendatang yang ia sukai. Selanjutnya ia meniru gaya berpakaian  serta sikapnya. Rusi sebenarnya sudah menasehati Halima agar menjadi dirinya sendiri. Karena Halima pernah mempermalukan diri sendiri saat meniru seseorang. Dan itu sangat lucu. Tidak sesuai untuk Halima.

Gaya berpakaian Halima yang sekarang meniru Vana. Kemeja lengan panjang dan rok rimpel  lebar.

Oh,  benar juga. Mardo mengangguk angguk mengingat Vana yang memang selalu mengenakan kemeja lengan panjang, rok rimpel dan sepatu kets. Tak lupa tas sekolah yang besar. Halima meniru seluruhnya dan tidak buruk. Vana mungil dan terlihat lebih besar dengan pakaian seperti itu. Sedangkan Halima menjadi lebih modis. Gadis Papua yang pintar. Ia dan Rusi saling memperlihatkan jempol.

Selanjutnya Halima Haremba selalu hadir di sekolah. Ternyata ia berteman dekat dengan Sarah Lee. Ia bisa

bicara bebas, tertawa terkekeh bahkan hesteris saat Sarah Lee menganggunya. Halima jika gemas pada

Sarah Lee ingin memeluk dan meremasnya kuat-kuat. Sebab itu Sarah Lee menghindar dan berlarian di kelas.

Halima mengejarnya.

"Ampun Halimah! torang jangan peluk beta."

Sarah Lee berteriak ketakutan meski juga ada senyuman tergantung di sudut bibirnya.

"Makanya torang jangan bikin beta marah! itu mulut dijaga jangan sampe bikin kuping merah hah!"

Galak sekali Halima saat ia mengancam temannya itu. Dan berakhir dengan saling berpelukkan sambil

berteriak-teriak dan tertawa kegelian. Ternyata dibalik diam dan tertutup Halima juga punya sisi hesteria dan suka bercanda. Tetapi hanya dengan Sarah Lee ia bisa bebas bereksperesi seperti itu.

Setelah berhari-hari masuk sekolah, tiba-tiba Halima membolos kembali. Tidak ada kabar berita sama sekali.

Anak-anak dengan pelajaran serta kegiatan yang banyak melupakan Halima. Kesibukkan serta banyaknya

tugas membuat semuanya tidak sempat memikirkan Halima. Begitu juga Mardo.

Sesekali saat Mardo melihat kursi Halima, ia terpikir kenapa Halima membolos lagi? apakah terjadi

sesuatu hingga ia tak bisa ke sekolah? ia lantas bertanya pada Rusi. Tapi gadis itu menggeleng. Ia tidak

tau. Menurut Rusi rumah Halima sangat Jauh menyebrangi laut dan melewati hutan serta kebun. Akhirnya

Mardo juga perlahan tak lagi mengurusi teman sebangkunya itu.

Mardo juga sudah memiliki teman berangkat dan pulang sekolah yakni Vana. Gadis yang ditiru model

berpakaiannya oleh Halima Haremba. Saat itu Ia terlambat pulang sebab pak wali kelas memanggilnya

ke kantor dan membicarakan tentang roknya yang terlalu mini.  Di jakarta gadis-gadis remaja sedang

mengandrungi rok mini dengan sepatu kets tinggi.

Mardo masih menggunakan baju seragamnya dari sekolah yang lama. Terutama rok kesayangannya

yang pendek. Sebenarnya di sekolah yang lama, masalah seragam diserahkan kesukaan masing-masing

yang penting warnanya sama. Ada yang senang menggunakan rok panjang, tapi sebagian besar anak-anak

yang tengah memasuki usia remaja lebih suka rok diatas lutut, atau pas selutut.

Geng pertemanan Mardo membuat rok seragam mereka di atas lutut. Tidak terlalu mini, terlihat cute

dan manis. Tapi menurut pak wali kelas roknya itu terlalu pendek. Ia menawarkan membeli seragam

di koperasi sekolah. Mardo bilang ia harus mengatakannya pada Mami.

"Jangan marah dan sakit hati ya Nak, bapak hanya menjaga jangan sampai kau mengalami suatu

penyesalan nanti. Di sini berbeda dengan di jakarta. Harap kau mengerti Nak."

Pak wali kelasnya tersenyum penuh arti. Mardo hanya mengangguk kemudian pamit pulang. laki-laki

berwibawa itu membiarkannya pergi. Pipi Mardo bersemu merah. Baru sekali ini  ada  laki-laki

yang keberatan dengan rok mininya.

Mardo keluar dari gedung sekolah dengan keadan yang sepi. Kenderaan tidak ada. Terpaksa Mardo

berjalan kaki. Belum lagi jauh saat ia melihat di depannya seseorang berjalan dengan payung.

Tak berpikir panjang ia mengejar gadis remaja sebesar dirinya itu.

"Tunggu!"

Ia berteriak dan memanggil-manggil. Gadis berkuncir itu membalikkan tubuhnya ke belakang dan

lantas menunggu dengan bibir tersenyum.

"Hei Mardo, telat pulang juga?"

"I-iya. Kamu sudah tau namaku?"

Mardo terbengong sementara gadis itu terkikik kegelian.

"Tentu saja, kedatangan kalian disiarkan oleh operator radio kota Fak-fak, om Sibuk."

"Yang benar?"

"Iya, bahkan sampai sekarang sesekali  om Sibuk masih menyebut keluargamu, jadi semua penduduk

tau dirimu, kakak dan juga adikmu."

"Oh, kami tak pernah menyetel radio."

Lalu keduanya saling berpandangan.

"Aku Vana."

Gadis itu mengulurkan tangannya, dan mereka berjabat tangan.

"Apakah jam segini tidak ada taxi yang lewat, panas sekali."

Mardo mengeluh meski Vana sudah berbagi payung dengannya.

"Siang seperti ini taxi jarang. Lagi pula sebagian besar anak-anak dijemput dan antar. Sebagian lagi

bawa kenderaan sendiri."

Mardo membenarkan, hanya sedikit taxi dan kenderaan angkutan. Sebagian besar antar jemput atau

mengenderai sendiri. Tak berbeda dengan sekolahnya di Jakarta. Cara serta pergaulan remaja kota

terpencil itu tak kalah dengan di Jakarta. Kecuali rok mini yang dipermasalahkan  wali kelas.

Vana dan Mardo merasa cocok, mereka mengobrol tentang berbagai hal. Mardo juga

menceritakan tentang nona black sweet. Mardo menyebutnya kembaran  Vana, sebab baju

seragamnya, gaya memakainya serta tas dan sepatunya juga sama. Gadis itu lagi-lagi terkikik

kegelian.

"Kau ini, memang beta hitam apa? kembaran hi hi hi."

"Dia mengidolakan dirimu Van."

"Hi hi hi, Halima Haremba  si nona black sweet  itu, dia memang peniru."

Keduanya berbincang-bincang tentang Nona black sweet. Dia gadis Papua yang cantik.

Sangat berbeda dengan gadis Papua lainnya. Bibirnya mungil dan wajahnya oval, rambutnya

berombak dan sering di kepang untuk kerapian.

Vana bilang di kelasnya juga ada teman yang asli Papua tetapi dia tidak secantik Halima Haremba, juga tidak

populer. Banyak sekali yang menyukai Halima bahkan ia diberi julukkan Nona Black Sweet.

Tak terasa Mardo melihat rumahnya yang berada di ketinggian.

"Vana, mari mampir aku kenalkan dengan mami dan adikku yuk."

Vana tak menolak, mereka berlarian menaiki undakkan, kemudian sampai di hamparan rumput di halaman

serta pohon jeruk dan ceri. Mardo memasuki teras dan mengucapkan salam. Pat membukakan pintu.

"Ayo Van sini masuk, duduklah aku ambilkan minum, panas sekali hari ini."

"Mam, Mami!"

Masuk sembari memanggil-manggil Mami yang rupanya sedang sholat. Ia baru muncul saat Mardo sudah

membuatkan sirup jeruk untuk Vana dan dirinya. Vana dan Mami saling tersenyum dan berpandangan. Patriacia juga menyalami Vana.

Mami menawari Vana makan siang menemani Mardo, tapi Vana menolak, ia harus buru-buru pulang karena sudah

telat dari jam kepulangan. Vana bilang rumah sudah tak jauh, dekat dengan gedung pertemuan. Besok mudah-mudahan bisa berangkat kesekolah berbarengan.

***

Kring! Kring! Kring!

"Hello mau ke siapa?"

Patricia terdengar mengangkat telepon. Kebetulan Mardo sedang membaca di sofa dan melihat adiknya

yang lari mengangkat telpon rumah yang terletak di sudut ruang tamu.

"Oh, ada. Kak katanya mau bicara denganmu."

Patricia memberikan telepon pada Mardo. Tetapi gadis itu menyuruh Patricia menanyakan siapa namannya.

"Namamu siapa?"

Sembari Patricia tersenyum geli.

"Bilang aja dari orang ganteng dan keren."

"Kak, namanya ganteng dan keren!"

"Ich! siapa sih?"

Patricia melemparkan gagang telpon pada Mardo dan ia ke kembali asyik dengan permainannya.

Mardo mengangkat telepon dan ia mendengar denting-denting gitar.

"Siapa ya? aku kenal nggak ya?"

"He he he, aku mengenalmu tapi kamu nggak kenal aku."

Terdengar suara seorang laki-laki serak-serak basah di sebrang sana.

Mardo terdiam, ia belum pernah mengobrol dengan seorang laki-laki kecuali dengan Papi, Mangara

dan teman sekolahnya Richi, Sulaiman serta Umar. Itu juga pembicaraan biasa saja.

"Bagaimana? betah ya di Papua? kayaknya betah banget."

"Gimana lagi, Papi aku kan bertugas di sini. Betah nggak betah, oia iya kamu siapa?"

"He he he, nanti juga kamu tau kok. Pokoknya orang ganteng dan keren. Pria Idola gitu."

"Idih, kok bilang dirinya sendiri ganteng dan keren sih? Pria Idola lagi,  belum tentu kali."

Mardo sinis, ia merasa iseng dan menaggapi saja laki-le he he, mending memuji diri sendiri, dari pada nggak ada yang memuji."

"Ih kasihan deh kamu."

"Nggak juga kok, gadis-gadis kota Eksotik yang bilang he he he, tanya aja Pria Idola, semua

gadis-gadis tau."

"Ngapain, nggak perlu. Ya udah ya."

Mardo akan memutus teleponnya, tapi laki-laki di sana menghentikannya.

"Tunggu! tunggu!"

"Apa? aku nggak kenal kamu percuma."

"Ayo kenalan, aku Pria Idola."

Mardo langsung meletakkan gagang teleponnya. Tapi kembali terdengar suara kring-kring.

Gadis itu mengacuhkannya. Hingga akhirnya berhenti sekali.

Jauh di sebuah tempat laki-laki muda itu tersenyum ceria.

"Dia menggemaskan sekali, dasar pemarah he he he."

'Tapi meski begitu, aku kok suka ya. Teringat terus padanya dan ingin menelpon mendengar

suaranya yang cempreng itu. He he he apa kabar ya buah dadanya? apa masih sakit."

Laki-laki muda itu melebarkan bibirnya lantas berbaring di tempat tidur king size. Ia bebas

telentang dengan kaki  membuka selebar-lebarnya. Ia berpikir untuk kembali ke kota Eksotik

agar bisa bertemu dengan gadis itu. Tapi bagaimana jika Papi bertanya. Kemarin ia sudah

sebulan penuh menghabiskan liburan di kota Eksotik.

Tetapi pucuk dicinta ulam tiba. Papinya menelpon dan menanyakan apakah ia bisa pulang

ke kota kecil itu. Bapak bupati mengundangnya di acara  ulang tahun kota Eksotik. Kontan

laki-laki muda itu bersorak dalam hati.

"Bisa Pi, kebetulan kuliahku baru dimulai  dua minggu lagi. Tidak ada kegiatan apa-apa."

"Kalau begitu segera pulang ya Nak, acaranya malam  minggu lusa."

"Ok Pi, aku pulang."

Ceria sekali laki-laki muda itu. Ia memberitahu temannya bahwa ia harus kembali ke kota

eksotik. Dan kedua temannya hanya terbengon, lantas berteriak, "Iya kami juga pulang!"

***

Ulang tahun kota Eksotik selalu dirayakan secara meriah. Sekolah-sekolah mendapat undangan

untuk merayakannya di sebuah lapangan. Dan malam harinya pesta seni dari berbagai instansi

dan juga sekolah.

Sebagai sekolah nomer satu di kota itu sekolah Mardo mendapat kehormatan sebagai penyelenggara

acara malam pesta ulang tahun kota tercinta. Berbagai latihan persiapan diadakan.  Di sela belajar dan

mengajar. Saat istirahat atau pulang sekolah, murid-murid pilihan berlatih di aula sekolah.

Waktu  terus berjalan.  Semua menyenangkan dan tidak ada problem.  Pelajaran berjalan dan latihan juga. Mardo mendapat nilai  bagus di semua pelajaran. Ternyata pelajaran di sekolah itu  lebih lambat jika dibandingkan di Jakarta. Tak aneh jika Mardo memperoleh nilai-nilai tinggi. Hal yang membuat Yulianti dan Mimi cemburu.

Yulianti dan Mimi sangat tak nyaman pada keberadaannya.  Dua cewe itu kerap berbisik bisik sembari memandang sinis pada Mardo. Apa lagi melihat kedekatan Mardo dan  Richi, dua cewe itu seperti terbakar, merah membara. Mereka sepakat mencari cara untuk menjatuhkan Mardo.

"Dia orang belum tau kita siapa, lihat saja nanti."

Mimi mengepalkan tangannya, menahan kebencian.

"Ia Mi, nggak sabar mengerjainya!, sok cantik! sok pintar! sok populer huh!"

"Sabar Yan, ikuti aja dulu tingkah lakunya yang menyebalkan itu."

Tiba tiba seorang cewe menghampiri," hei kalian bisik bisik apa sambil menatap nona pendatang?"

"Eh Lee, sana jangan ikut campur!"

Yulianti mendorong cewe bernama Sarah Lee itu. Tapi Sarah Lee kembali ingin ikut berbisik bisik bertiga tapi Mimi dan Yulianti tak menginginkan kehadiran cewe itu. Jadilah mereka saling dorong mendorong dan berakhir dengan tertawa.

"Kalian sudah dengar?"

Sarah Lee masih berusaha berada diantara dua cewe yang bergaya dan modis itu.

"Apa? kalau mau kasih tau cepat bilang? jangan bikin pala berbie pusing."

"Pria Idola datang di acara ulang tahun kota kita!."

"Serius?"

"Wauuuu, Pria Idola pulang!"

Ketiga gadis itu saling berpandangan, wajah mereka dan senyum di bibir begitu sumringah.

Ada apa ya? kok mereka begitu senang.

Mardo sempat melihat tingkah laku ketiga teman sekelasnya itu. Tapi kemudian ia mengacuhkannya. Bukan urusannya. Lagi pula ia merasa tak cocok berteman dengan mereka. Hanya sekedar teman sekelas saja. Berbeda dengan Vana. Ia merasa nyaman. Tapi jelas tadi ia dengar Mimi menyebut-nyebut Pria Idola. Jadi memang benar ada Pria Idola di kota ini.

Apakah ia perlu bertanya pada Vana tentang Pria idola? Kalau Vana tak tahu masih ada Betty Sapacua gadis yang rumahnya tak jauh dari Vana. Tanya Vana atau Betty ya?

Saat istirahat Mardo mencari Vana dan Betty. Tetapi mereka  tidak ada di kelas. Hanya dua gadis yang

lantas mengajaknya ke kantin sebab Vana dan Betty tadi pamit ke  kantin. Gadis itu Zam-zam dan Rosse.

Mereka bertiga pergi ke kantin.

Suasana sekolah dan kota eksotik terasa berbeda.Kelas kelas seperti berlomba menyiapkan sajian istimewa. Ada yang berkelompok, ada yang berduet, solo, ada yang berbaur antar kelas. Sekolah sekolah lain pun juga sama. Mardo dengar acara itu tiga malam. Akan dihadiri oleh bapak dan ibu Bupati serta para pejabat pejabat, pengusaha dan banyak lagi. Panitia sangat disibukkan oleh acara akbar tersebut. Pesta itu adalah perwujutan persatuan remaja kota Eksotik.

Semua cewe cewe membicarakan pesta itu.

"Kitong orang berharap dapat pacar di pesta."

"Ya, kitong juga."

"Biarlah tak dapat pria idola, yang biasa saja tak apa."

"Ha ha ha, menyerah ya."

"Apa kamu tak menyerah?"

"Sekedar idola biarlah, cinta sendiri."

Cewe cewe itu tertawa sepertinya mentertawakan kemalangan mereka.

Tak habisnya pembicaran tentang pesta itu. Cewe cewe berbelanja kosmetik, gaun malam, sepatu dan tas.Semua ingin menjadi yang tercantik. Seperti ada seorang pangeran yang akan memilih putri.  Mardo menjadi tak sabar ingin tau seperti apa pesta itu. Teman-teman mengajaknya ikut terlibat tapi Mardo menolak, ia lebih suka menjadi pengamat saja. Lagi pula ia masih sangat baru di kota tersebut.

Dan akhirnya tiba. Pesta meriah ulang tahun kota Eksotik. Acara besar-besaran di pagi hari di lapangan. Lantas

lempar bunga ke laut raya. Pesta raya bersama bapak bupati serta para pengusaha kota eksotik. Menjelang dhuhur barulah acara itu selesai.  Malamnya akan berlanjut di gedung pertemuan. Gedung kebanggaan penduduk kota

itu. Gedung megah yang memuat seribu lebih manusia.

Sejak sore sekelompok demi sekelompok siswa berdatangan ke gedung pertemuan. Papi juga mendapat undangan ke acara tersebut. Rencananya setelah sholat magrib ia berangkat bersama Patricia. Mami sedang tak enak badan. Mardo menunggu jemputan  Vana dan Betty.

Pintu gerbang gedung di jaga oleh cewe cewe panitia yang berbaju indah dan fantasi. Setiap tamu yang datang di sambut dan diantar ke tempatnya. Begitu pun ketika Papi dan Patricia tiba segera  di sambut hangat. Mardo dan teman temannya berada tak jauh di belakang Papi. Tiba tiba Mardo mendengar banyak suara yang memanggil namanya. Gadis itu tercekat.  Cowo cowo dari sekolah lain banyak yang tahu namanya. Mereka melambai ke arah Mardo sembari menyebut namanya. Gadis itu jengah lantas buru buru mengajak teman temannya duduk tak jauh dari barisan Papi. Masih di bagian depan. Di panggung beberapa penari sudah bergantian muncul. Tari tarian khas kota Papua. Tetabuhan serta jerit jerit penarinya. Indah sekali tarian mereka dan nyanyian tentang kota itu.

'Ini Negeri kami ya Tuhan.

Biarkanlah kami tetap berjalan, bersama janjimu  ibu leluhur sampai napas ini berakhir.

Idung idung marina kami selalu hidup dengan tenang

Idung idung marina kami selalu hidup dengan damai.

Ini Teluk kami, laut kami, kami lahir untuk negeri ini.

Ini gunung kami tanjung kami, bukan pilihan tapi karena takdir

Di bangun atas falsapah satu tungku tiga batu.

Negeri ini akan selalu menghiburmu'

Semua remaja mengikuti lagu tersebut, betapa mereka mecintai kota eksotik. Lagu itu di putar berulang ulang hingga acara berakhir.  Bapak bupati dan rombongan telah menempati bangku masing masing. Hening serta hikmat saat doa pembuka dibacakan.

Selanjutnya berjalan santai. Acara demi acara diselingi hiburan dari remaja kota eksotik. Lalu terdengar gadis gadis hesteris.  Ada apa lagi nih? Mardo penasaran.

"Pria Idola kota eksotik, kak Raka! kak Raka!"

Vana dan Betty ikutan hesteris.

"Siapa dia Van?"

Mardo berbisik di telinga Vana.

"Kak Raka, dia penyanyi dan pemain gitar handal kota Eksotik, dia Pria idola gadis-gadis Do."

Sahut Vana dengan mimik senang. Di pintu gerbang ramai sekali serta hesteris gadis-gadis. Semua

mata menatap ke sana. Seorang laki-laki muda yang di jaga beberapa body guard. Mardo tak berkedip

menatap ke arah iring-iringan itu.

"Pria Idola telah tiba, kita sambut yang meriah, Pria Idola!"

Usai Host berkata terdengar hesteris gadis-gadis yang berada di gedung itu.

Sementara iring-iringan lelaki  itu berhenti di depan  bapak bupati. Terjadi salam menyalam dan berpelukkan.

Rupanya pria idola itu tengah memohon restu untuk naik ke panggung.

Sorai sorai semakin meriah. " Raka, Raka Raka!"

Gadis gadis memanggil namanya.

Hemmm, Mardo  terpaku dan terhanyut oleh suasana gegap gempita, Pria Idola! pria Idola.

Diakah si penelepon misterius itu? Gadis itu tak bisa berkata-kata. Ia tertegun menatap dan

menikmati permainan gitar laki-laki muda di sana.

Lagu selamat ulang tahun dilantunkan indah. Dan seluruh yang ada di gedung itu ikut menyanyi. Dan Mardo

baru menyadari kalau Betty sejak lama tak ada. Betty bernyanyi di depan bersama si Pria Idola. Suara Betty

sangat merdu. Ia menolehi Vana.

"Betty pemenang kedua lomba penyanyi kota Eksotik tahun ini."

"Wah."

Mardo terkesiap, ia tak menyangka Betty adalah seorang calon penyanyi berbakat. Suaranya lantang

tinggi dan ia bisa mengimbangi permainan gitar si pria Idola. Gadis-gadis hesteris dan tak berhenti bersorak dan bertepuk tangan.

"Hei, tak  memberi tepukkan buat kak Raka, dia pria idola kota ini loh. Bapak bupati yang memberinya nama itu."

"Jadi, Pria idola itu nama pemberian dari bapak bupati?"

"Iya."

Terdengar lagi hesteris gadis gadis. Sosok itu sekarang sudah mulai memetik gitarnya.

Terdengar nada panjang yang menyayat-nyayat.  Membuat semua dalam gedung itu terpukau dan tersihir.  Permainan gitarnya dan sesekali lantunan lagu memang luar biasa.

Hingga lagu terakhir ia mainkan dengan penghayatan, Merpati putih, membuat semua yang hadir di gedung itu nyaris menangis seolah turut merasakan pedihnya isi syair tersebut. Lantas gedung pertemuan itu serasa roboh oleh hesteris dan tepuk tangan bergemuruh. Pria idola membungkukkan tubuhnya lantas turun meninggalkan panggung. Pak bupati menyambut dan memeluknya hangat. Ia duduk diantara rombongan bapak bupati.

Memang benarlah, bapak bupati menyukai Pria Idola.

Bersambung

Terpopuler

Comments

nita Kim. ( Sean nita)

nita Kim. ( Sean nita)

Iya cih, akun aku yang satu yang Sean nita tidak bisa di buka

2021-09-14

0

Yeni Eka

Yeni Eka

Like

2021-07-22

0

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

lanjut

2021-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog Dan Pengenalan Tokoh
2 Bab. 1 Episode Kepindahan
3 Episode 2. Nona Black Sweet Dan Pesta Ultah Kota Eksotik
4 Episode 3. Misi Mengembalikan Nona Black Sweet Ke sekolah
5 Episode 4. Manggara Dan Clara
6 Episode 5. Rencana Berlibur ke Merauke
7 Episode 6. Beri Aku Ijin Berlibur Pi
8 Episode 7. Pada Kapal Watam Pone
9 Episode 8.Gadis Cinta Pertama
10 Episode 9.Gadis Cinta Pertama 2
11 Epiosode 10. Rasanya Nano Nano
12 episode 11. Ada Apa Denganmu Vana
13 Episode 12.Kapal pun Berlabuh
14 Episode 13. Menikmati Gulai Daging Rusa
15 Episode 14. Hadiah Indah
16 Episode 15.Maro Ka Ehe
17 Episode 16. Raka Cemburu.
18 Episode 17.Liburan Hari Pertama
19 Episode 18. Pantai Buti.
20 Episode 19. Menghabiskan Waktu Di Pantai
21 Episode 20.Mendadak Jealous
22 Episode 21.Pelukkan Pertama
23 Episode 22. Gara-Gara Naik Kuda
24 Episode 23.Sunset Laut Arafura
25 Episode 24.Petikkan Gitar Menjelang Tidur
26 Episode 25.Takut Jatuh Cinta
27 Episode 26.Takut
28 Episode 27. Wasur Seimut Nona Black Sweet
29 Episode 28.Selingan
30 Episode 29.Mari Kitong Dansa
31 Episode 30. Pesta Dansa
32 Episode 31.Raka Bramantyo
33 Episode 32. Benci Bisa Jadi Cinta
34 Episode 33.Pacar
35 Episode 34. Ciuman Pertama
36 Episode 35.Kembali ke Sekolah
37 Episode 36. Vana dan Papinya
38 Episode 37.Vana dan Papinya 2
39 Episode 38.Berduaan
40 Episode 39.Kepergian Vana
41 Episode 40.Rahasia Pak Malik
42 Episode 41.Penculikkan Mardo
43 Episode 42.Theo Pelindung Anak Papua
44 Episode 43.Theo Mengangkat Saudara
45 Episode 44. Mardo Sakit
46 Episode 45.Pesta Perpisahan Sekolah
47 Episode 46. Richi Marah
48 Episode 47. Sesuatu Di Pelabuhan
49 Episode 48.Pria Idola
50 Episode 49. Kembali Ke Jakarta
51 Episode 50. Tujuh Tahun Kemudian
52 Episode 51.Tak Mau Pindah Ke Lain Hati
53 Episode 52. Gundah
54 Episode 53. Pertemuan Mardo Dan Raka
55 Episode 54.Apakah Kau Mencintaiku
56 Episode 55. Kehadiran Donny
57 Episode 56. Kampung Halaman
58 Episode 57. Suatu Hari Di Tepi Sungai
59 Episode 58.Donny Menginginkan Mardo
60 Episode 59. Ke kota Labuan Batu.
61 Episode 60.Insiden Azhar dan Donny
62 Episode 61 Bersiap Ke Pesta
63 Episode 62. Pesta Dan Menortor
64 Episode 63. Romantisme Di Tengah Pesta
65 Episode 64. Berdua-duaan
66 Episode 65. Kemana Rakaku
67 Episode 66.Dodol Cinta
68 Episode 67.Dodol Cinta 2
69 Episode 68.Lembah Biru
70 Episode 69.Kejadian Di Lembah Biru
71 Episode 70. Sesuatu Di Lembah Biru
72 Episode 71.Mardo, Raka Dan Donny
73 Episode 72. Detik Yang Mendebarkan
74 Episode 73.Selamat Ya Mardo
75 Episode 74. Pembicaraan Tentang Pernikahan
76 Episode. 75 Richi
77 Episode 76. Kukhitbah Engkau Puspita Hati, Mardo
78 Episode. 77Cinta Dan Keyakinan
79 Episode. 78 Pesta Pernikahan Raka Dan Mardo
80 Episode. 79 Malam Pertama Raka Dan Mardo
81 Episode. 80 Malam Pertama Raka Dan Mardo Bag.Dua
82 Episode. 81 Perjumpaan
83 Episode 82. Laura Taylor
84 Episode.83 Richi Dan Laura
85 Episode 84. Di antara Kita
86 Episode 85. Cinta Dan Tugas
87 Episode. 86 Semakin Dekat
88 Episode 87 Kenangan Winter Sonata
89 Episode. 88 Kenangan Winter Sonata Bag. Dua
90 Episode 89 Disneyland Korea
91 Episode 90 Ngeri-Ngeri Sedap
92 Episode 91 Belanja Dan Belanja.
93 Episode 92 Full Day In Seoul
94 Episode 93 Full Day In Seoul II
95 Episode 94 Usai Honeymoon
96 Episode 95 Raka Yunior
97 Episode 96 Selamat Datang Rakasiwi Bramantyo
98 Episode 97 Pesona Baby Rakasiwi
99 Episode 98 Baby Baru Untuk Baby Rakasiwi
100 Episode 99 Menjadi Penulis
101 Episode 101. Debut Penerbitan Hubsche Maedchen
102 Episode 101 Wanita Muda Dengan Dua Anak
103 Episode 102 Konten You Tube Catatan Mardo-Raka
104 Episode 103 Baby Rakasiwi Masuk Sekolah
105 Episode 104 Cengengnya Cindy
106 Episode 105 Bersantai Sesaat
107 Episode 106 Hebohnya Memiliki Dua Anak
108 Episode 107 Semua Yang Kuinginkan Harus Kudapat
109 Episode 108 Triananda
110 Episode 109 Triananda Yang Ringkih
111 Episode 110 Triananda Bunda Minta Maaf
112 Episode 111 Bahagia Menjadi Ibu
113 Episode 112 Diantara Anak Dan Karya
114 Episode 113 Diantara Anak dan Karya Bag. 2
115 Episode 114 Menjemput Anak
116 Episode 115 Bertemu Gadis Antik
117 Episode 116 Namaku Prita Pujaningrum
118 Episode 117 Gadis Tomboy
119 Episode 118 Sebuah Villa
120 Episode 199 Mencari Prita Pujaningrum
121 Episode 120 Pertemuan
122 Episode 121 Tatapan Sepasang Mata
123 Episode 122 Waitress
124 Episode 123 Tempat Hura-Hura
125 Episode 125 Berbeda Kepala
126 Episode 126.Hari Yang Melelahkan.
127 Episode 127. Lowongan Di Cafe Pria Idola
128 Episode 128. Rumah Kediaman Raka Bramantryo
129 Episode 129. Salah Menduga
130 Eposide 130. Sering Bertemu
131 Episode 131. Bisnis
132 Episode 132. Alan Suka Prita
133 Episode 133. Kenangan Masa Lalu Mardo Dan Raka
134 Episode 134. Mama Jangan Menikah Lagi!
135 Episode 135. Jangan Sekali-Kali Menyakiti Mama
136 Episode 136. Sedikit Demi Sedikit
137 Episode 137. Abidin
138 Percobaan Penculikkan Prita
139 Episode 139. Di Sarang Ayah Jae
140 Episode 140. Prita Di Sarang Ayah Jae.
141 Episode 141. Teman Ke Undangan Reuni
142 Episode 142.Pergi Dinner
143 Episode 143. Pergi Dinner 2
144 Episode 144.Grogi Sekali
145 Episode 145.Ada Yang Jealous
146 Episode 146.Pria Bergitar Dan Gadis Moge
147 Episode 147. Dia Membuatku Nyaman
148 Episode 148.Kisah Ayah Jae
149 Episode 149. Kisah Cinta Tak Sampai Ayah Jae
150 Episode 150. Kisah Cinta Tak Sampai Ayah Jae II
151 Episode 151.Libur Berakhir
152 Episode 152. Penculikkan
153 Episode 153.Penculikkan II
154 Episode 154. Mata Yang Melemahkan
155 Episode146. Membeli Cinta
156 Episode 156.Perbincangan
157 Episode 157. Perbincangan II
158 Episode 158. Jodoh Yunna
159 Episode 159. Prita Dan Rakasiwi
160 Episode 160. Dua Sejoli Menikmati Soto Semarang
161 Episode 161.Rakaksiwi Dan Prita II
162 Episode 162. Percakapan Hati
163 Episode 163. Menghabiskan Hari Di Semarang
164 Episode 164. Cinta Dua Malam
165 Episode 165.Jangan Meninggalkan Jejak Dengan Menyakiti Perempuan
166 Episode 166. Pesta Yunna
167 Episode 167. Pernikahan Yunna dan Jaelani.
168 Episode 168. Pria Tampan Di Pernikahan Yunna
169 Episode 169. Cinta Terkembang
170 Episode 170. Laki-laki Menyebalkan.
171 Episode 171. Yunna Membisu
172 Episode 172. Bak Burung Dalam Sangkar Emas
173 Episode 173. Acara Empat Bulanan
174 Episode 174. Sedang Ujian
175 Episode 175. Mengulangi Kenangan Lalu.
176 Episode 176. Kepingan Kenangan Lama
177 177.Hati Yang Hancur Berkeping-Keping
178 Episode 178. Hati Yang Hancur Berkeping-Keping II
179 Episode 179. Hati Yang Hancir Berkeping-Keping III
180 Episode 180.Tragedi Pernikahan.
181 Episode 181.Richi Oh Richi
182 Episode 182. Bayi Prematur.
183 Episode 183. Cinta Yang Menyembuhkan
184 Episode 184. Cinta Yang Menyembuhkan II
185 Episode 185.Belum Sembuh Seutuhnya
186 Episode 186.Keanehan Dalam Diri Richi
187 Episode 187.Keanehan Yang Terjadi Pada Richi II
188 Episode 188. Richi Memiliki Dua Kepribadian
189 Episode 189. Richi Asli Dan Palsu
190 Episode 190. Sang Pemilik
191 Episode 191.Kangen
192 Episode 192. Pertemanan
193 Episode 193. Reuni
194 Nostalgia Gila Masa SMP
195 Episode 195. Hampir Saja Menjadi Kekasih
196 Episode 196.Jadwal Bercinta
197 Episode 197. Yunna Yang Malang
198 Episode 198. Arwah Yunna Gentayangan
199 Episode 199. Baby Yunna
200 Episode 200. Baby Yunna2
201 Episode Baby Yunna 3
202 Episode 202 Baby Yunna 4
203 Episode 203. Keberanian Elsa
204 Episode 204. Ruang Bawah Tanah
205 Episode 205. Ruangan Bawah Tanah
206 Episode 206. Yundy Baby Yunna
207 Episode 207. Prita Wisuda
208 Episode 208 Dunia Kerja
209 Episode 209. Dunia Kerja Prita
210 Episode 210 Bertemu Lagi
211 Episode 211 Boy Menyukai Prita
212 Episode 212. Boy Menyukai Prita 2
213 Episode 213. Takdir Yang Luar Biasa
214 Episode 214.Menikmati Pekerjaan
215 Episode 215. Pesta Pernikahan Perak Raka Dan Mardo
216 Episode 216. Pesta Pernikahan Perak Raka Dan Mardo II
217 Episode 217. Pesta Pernikahan Perak Raka Dan Mardo III
218 Episode 218.Meeting Keluarga
219 Episode 219.Bingung Memulai Dari Mana
220 Episode 220. Boy Indra Cemburu
221 Episode 221. Diantara Dua Pria
222 Episode 222. Ketemuan Kakak Ipar
223 Episode 223. Pertemuan Tiga Sahabat
224 Episode 224. Makan Malam Romantis
225 Episode 225. Makan Malam Romantis
226 Episode 226. Makan Malam Romantis 3
227 Episode 227. Gaun Pesta Untuk Prita
228 Episode 228. Pada Sebuah Pesta
229 Episode 229. Pada Sebuah Pesta 2
230 Episode 230.Pada sebuah Pesta 3
231 Episode 231. Bertengkar
232 Episode 232. Bertengkar 2
233 Episode 233. Prita Berhutang Budi Pada Boy
234 Episode 234. Tunangan Siapa
235 Episode 235. Nasib Hubungan Rakasiwi Dan Prita
236 236. Boy Dan Riri
237 Episode 237. Pembicaraan Mardo dan Prita
238 Episode 238. Persahabatan
239 Episode 239. Mobil Untuk Prita
240 Eposide 240. Mobil Wakil direktur
241 Episode 241. Kebencian Pada Mantan
242 Episode 242.Rakasiwi Menjauh
243 Episode 243. Lunch
244 Episode 244. Sakit Sebab Cinta
245 Episode 245. Sakit Minta Nikah
246 Episode 246. Tak Terduga
247 Episode 247. Persiapan Lamaran
248 Episode 248. Lamaran Rakasiwi
249 Episode 249. Saling Mendahului
250 Episode 250. Mengurus Pernikahan Bos
251 Episode 251. Pernikahan Pak Boy.
252 Episode 252. Cuti
253 Episode 253. Prita Dan Rakasiwi Menikah
254 Episode 254. Pernikahan Prita Dan Rakasiwi2
255 Episode 255. Pesta Pernikahan Prita dan Rakasiwi
256 Episode 256. Malam Pertama Prita Dan Rakasiwi
257 Episode 257. Malam Pertama Prita Dan Rakasiwi2
258 Episode 258. Rakasiwi Pergi Menuntut Ilmu
259 Episode 259. Cindy Bramantyo
260 Episode 260. Ultah Si Ganteng
261 Episode 261. Marahan Sama Kamu
262 Episode 262. Di Sekolah
263 Episode 263. Apakah Permusuhan Berakhir?
264 Episode 264. Rama
265 Episode 265.Ultah Dea
266 Episode 266. Ketemu Kakak Tampan di Angkot
267 Episode 265. Hari-Hari Yang Menegangkan
268 Episode 266. Kelulusan
269 Episode 267. Tragedi
270 Episode 268. Tante Rianty
271 Episode 269. Tante Riany Anggota Genk Paling Tua
272 Episode 270. Laki-laki ke Dua
273 Episode 271. Pembicaraan di Ranjang
274 Episode 272. Sudah Sangat Dewasa
275 Episode 273. Saat Mereka Kecil
276 Episode 274. Apa Kau Ingin Menikah Muda?
277 Episode 275. Sister
278 Episode 276. Bersama Keluarga
279 Episode 277. Pasangan Muda
280 Episode 278. Ke Kantor Ayah Raka
281 Episode 279 Cindy di Todong Menjadi Pemimpin
282 Episode 280. Hello Cindy!
283 Episode 281. Hello Cindy
284 Episode 282. Raffaza Alfarezi
285 Episode 283 Undangan Raffa
286 Episode 284. Kue penutup
287 Episode 285. Si pemilik Resep
288 Episode 286. Pertemuan
289 Episode. 287. Menunggu
290 Episode 288. Mencari Tahu
291 Episode 289. Mardo Menghilang
292 Episode 290. Dalam Penculikkan
293 Episode 291. Orang Asing
294 Episode 292. Siapa Kalian
295 Episode 293. Bukan Salahku
296 Episode 294. Sudah Berakhir
297 Episode 295. Babak Baru Cafe Pria Idola
298 Episode.296. Cindy Bertunangan
299 Episode. 297.Nasehat Papa Untuk Alfredo
300 Episode 298. Kisah Yang Terulang
301 Episode 299. Persiapan Wisuda
302 Episode. 300. Penculikkan Cindy Gagal
303 Episode 301. Seseorang Mengetahui Rahasiamu
304 Episode 302. Congrats
305 Episode 303. Nekat
306 Episode 304 Cindy Bukan Rafunzel
307 Episode 305. Usaha Berulang
308 Episode 306. Cindy Hilang
309 Episode 307. Siapakah Pahlawan Cindy
310 Episode 308. Pernikahan Cindy dan Alfredo
311 Episode 309 Raka Si pemilik Cafe
312 Episode 310. Bertugas
313 Episode 311. Nostalgia Raka Mardo (Tamat)
314 Episode 314 Pria Idola Season IV Tidak Bisa Membedakan
Episodes

Updated 314 Episodes

1
Prolog Dan Pengenalan Tokoh
2
Bab. 1 Episode Kepindahan
3
Episode 2. Nona Black Sweet Dan Pesta Ultah Kota Eksotik
4
Episode 3. Misi Mengembalikan Nona Black Sweet Ke sekolah
5
Episode 4. Manggara Dan Clara
6
Episode 5. Rencana Berlibur ke Merauke
7
Episode 6. Beri Aku Ijin Berlibur Pi
8
Episode 7. Pada Kapal Watam Pone
9
Episode 8.Gadis Cinta Pertama
10
Episode 9.Gadis Cinta Pertama 2
11
Epiosode 10. Rasanya Nano Nano
12
episode 11. Ada Apa Denganmu Vana
13
Episode 12.Kapal pun Berlabuh
14
Episode 13. Menikmati Gulai Daging Rusa
15
Episode 14. Hadiah Indah
16
Episode 15.Maro Ka Ehe
17
Episode 16. Raka Cemburu.
18
Episode 17.Liburan Hari Pertama
19
Episode 18. Pantai Buti.
20
Episode 19. Menghabiskan Waktu Di Pantai
21
Episode 20.Mendadak Jealous
22
Episode 21.Pelukkan Pertama
23
Episode 22. Gara-Gara Naik Kuda
24
Episode 23.Sunset Laut Arafura
25
Episode 24.Petikkan Gitar Menjelang Tidur
26
Episode 25.Takut Jatuh Cinta
27
Episode 26.Takut
28
Episode 27. Wasur Seimut Nona Black Sweet
29
Episode 28.Selingan
30
Episode 29.Mari Kitong Dansa
31
Episode 30. Pesta Dansa
32
Episode 31.Raka Bramantyo
33
Episode 32. Benci Bisa Jadi Cinta
34
Episode 33.Pacar
35
Episode 34. Ciuman Pertama
36
Episode 35.Kembali ke Sekolah
37
Episode 36. Vana dan Papinya
38
Episode 37.Vana dan Papinya 2
39
Episode 38.Berduaan
40
Episode 39.Kepergian Vana
41
Episode 40.Rahasia Pak Malik
42
Episode 41.Penculikkan Mardo
43
Episode 42.Theo Pelindung Anak Papua
44
Episode 43.Theo Mengangkat Saudara
45
Episode 44. Mardo Sakit
46
Episode 45.Pesta Perpisahan Sekolah
47
Episode 46. Richi Marah
48
Episode 47. Sesuatu Di Pelabuhan
49
Episode 48.Pria Idola
50
Episode 49. Kembali Ke Jakarta
51
Episode 50. Tujuh Tahun Kemudian
52
Episode 51.Tak Mau Pindah Ke Lain Hati
53
Episode 52. Gundah
54
Episode 53. Pertemuan Mardo Dan Raka
55
Episode 54.Apakah Kau Mencintaiku
56
Episode 55. Kehadiran Donny
57
Episode 56. Kampung Halaman
58
Episode 57. Suatu Hari Di Tepi Sungai
59
Episode 58.Donny Menginginkan Mardo
60
Episode 59. Ke kota Labuan Batu.
61
Episode 60.Insiden Azhar dan Donny
62
Episode 61 Bersiap Ke Pesta
63
Episode 62. Pesta Dan Menortor
64
Episode 63. Romantisme Di Tengah Pesta
65
Episode 64. Berdua-duaan
66
Episode 65. Kemana Rakaku
67
Episode 66.Dodol Cinta
68
Episode 67.Dodol Cinta 2
69
Episode 68.Lembah Biru
70
Episode 69.Kejadian Di Lembah Biru
71
Episode 70. Sesuatu Di Lembah Biru
72
Episode 71.Mardo, Raka Dan Donny
73
Episode 72. Detik Yang Mendebarkan
74
Episode 73.Selamat Ya Mardo
75
Episode 74. Pembicaraan Tentang Pernikahan
76
Episode. 75 Richi
77
Episode 76. Kukhitbah Engkau Puspita Hati, Mardo
78
Episode. 77Cinta Dan Keyakinan
79
Episode. 78 Pesta Pernikahan Raka Dan Mardo
80
Episode. 79 Malam Pertama Raka Dan Mardo
81
Episode. 80 Malam Pertama Raka Dan Mardo Bag.Dua
82
Episode. 81 Perjumpaan
83
Episode 82. Laura Taylor
84
Episode.83 Richi Dan Laura
85
Episode 84. Di antara Kita
86
Episode 85. Cinta Dan Tugas
87
Episode. 86 Semakin Dekat
88
Episode 87 Kenangan Winter Sonata
89
Episode. 88 Kenangan Winter Sonata Bag. Dua
90
Episode 89 Disneyland Korea
91
Episode 90 Ngeri-Ngeri Sedap
92
Episode 91 Belanja Dan Belanja.
93
Episode 92 Full Day In Seoul
94
Episode 93 Full Day In Seoul II
95
Episode 94 Usai Honeymoon
96
Episode 95 Raka Yunior
97
Episode 96 Selamat Datang Rakasiwi Bramantyo
98
Episode 97 Pesona Baby Rakasiwi
99
Episode 98 Baby Baru Untuk Baby Rakasiwi
100
Episode 99 Menjadi Penulis
101
Episode 101. Debut Penerbitan Hubsche Maedchen
102
Episode 101 Wanita Muda Dengan Dua Anak
103
Episode 102 Konten You Tube Catatan Mardo-Raka
104
Episode 103 Baby Rakasiwi Masuk Sekolah
105
Episode 104 Cengengnya Cindy
106
Episode 105 Bersantai Sesaat
107
Episode 106 Hebohnya Memiliki Dua Anak
108
Episode 107 Semua Yang Kuinginkan Harus Kudapat
109
Episode 108 Triananda
110
Episode 109 Triananda Yang Ringkih
111
Episode 110 Triananda Bunda Minta Maaf
112
Episode 111 Bahagia Menjadi Ibu
113
Episode 112 Diantara Anak Dan Karya
114
Episode 113 Diantara Anak dan Karya Bag. 2
115
Episode 114 Menjemput Anak
116
Episode 115 Bertemu Gadis Antik
117
Episode 116 Namaku Prita Pujaningrum
118
Episode 117 Gadis Tomboy
119
Episode 118 Sebuah Villa
120
Episode 199 Mencari Prita Pujaningrum
121
Episode 120 Pertemuan
122
Episode 121 Tatapan Sepasang Mata
123
Episode 122 Waitress
124
Episode 123 Tempat Hura-Hura
125
Episode 125 Berbeda Kepala
126
Episode 126.Hari Yang Melelahkan.
127
Episode 127. Lowongan Di Cafe Pria Idola
128
Episode 128. Rumah Kediaman Raka Bramantryo
129
Episode 129. Salah Menduga
130
Eposide 130. Sering Bertemu
131
Episode 131. Bisnis
132
Episode 132. Alan Suka Prita
133
Episode 133. Kenangan Masa Lalu Mardo Dan Raka
134
Episode 134. Mama Jangan Menikah Lagi!
135
Episode 135. Jangan Sekali-Kali Menyakiti Mama
136
Episode 136. Sedikit Demi Sedikit
137
Episode 137. Abidin
138
Percobaan Penculikkan Prita
139
Episode 139. Di Sarang Ayah Jae
140
Episode 140. Prita Di Sarang Ayah Jae.
141
Episode 141. Teman Ke Undangan Reuni
142
Episode 142.Pergi Dinner
143
Episode 143. Pergi Dinner 2
144
Episode 144.Grogi Sekali
145
Episode 145.Ada Yang Jealous
146
Episode 146.Pria Bergitar Dan Gadis Moge
147
Episode 147. Dia Membuatku Nyaman
148
Episode 148.Kisah Ayah Jae
149
Episode 149. Kisah Cinta Tak Sampai Ayah Jae
150
Episode 150. Kisah Cinta Tak Sampai Ayah Jae II
151
Episode 151.Libur Berakhir
152
Episode 152. Penculikkan
153
Episode 153.Penculikkan II
154
Episode 154. Mata Yang Melemahkan
155
Episode146. Membeli Cinta
156
Episode 156.Perbincangan
157
Episode 157. Perbincangan II
158
Episode 158. Jodoh Yunna
159
Episode 159. Prita Dan Rakasiwi
160
Episode 160. Dua Sejoli Menikmati Soto Semarang
161
Episode 161.Rakaksiwi Dan Prita II
162
Episode 162. Percakapan Hati
163
Episode 163. Menghabiskan Hari Di Semarang
164
Episode 164. Cinta Dua Malam
165
Episode 165.Jangan Meninggalkan Jejak Dengan Menyakiti Perempuan
166
Episode 166. Pesta Yunna
167
Episode 167. Pernikahan Yunna dan Jaelani.
168
Episode 168. Pria Tampan Di Pernikahan Yunna
169
Episode 169. Cinta Terkembang
170
Episode 170. Laki-laki Menyebalkan.
171
Episode 171. Yunna Membisu
172
Episode 172. Bak Burung Dalam Sangkar Emas
173
Episode 173. Acara Empat Bulanan
174
Episode 174. Sedang Ujian
175
Episode 175. Mengulangi Kenangan Lalu.
176
Episode 176. Kepingan Kenangan Lama
177
177.Hati Yang Hancur Berkeping-Keping
178
Episode 178. Hati Yang Hancur Berkeping-Keping II
179
Episode 179. Hati Yang Hancir Berkeping-Keping III
180
Episode 180.Tragedi Pernikahan.
181
Episode 181.Richi Oh Richi
182
Episode 182. Bayi Prematur.
183
Episode 183. Cinta Yang Menyembuhkan
184
Episode 184. Cinta Yang Menyembuhkan II
185
Episode 185.Belum Sembuh Seutuhnya
186
Episode 186.Keanehan Dalam Diri Richi
187
Episode 187.Keanehan Yang Terjadi Pada Richi II
188
Episode 188. Richi Memiliki Dua Kepribadian
189
Episode 189. Richi Asli Dan Palsu
190
Episode 190. Sang Pemilik
191
Episode 191.Kangen
192
Episode 192. Pertemanan
193
Episode 193. Reuni
194
Nostalgia Gila Masa SMP
195
Episode 195. Hampir Saja Menjadi Kekasih
196
Episode 196.Jadwal Bercinta
197
Episode 197. Yunna Yang Malang
198
Episode 198. Arwah Yunna Gentayangan
199
Episode 199. Baby Yunna
200
Episode 200. Baby Yunna2
201
Episode Baby Yunna 3
202
Episode 202 Baby Yunna 4
203
Episode 203. Keberanian Elsa
204
Episode 204. Ruang Bawah Tanah
205
Episode 205. Ruangan Bawah Tanah
206
Episode 206. Yundy Baby Yunna
207
Episode 207. Prita Wisuda
208
Episode 208 Dunia Kerja
209
Episode 209. Dunia Kerja Prita
210
Episode 210 Bertemu Lagi
211
Episode 211 Boy Menyukai Prita
212
Episode 212. Boy Menyukai Prita 2
213
Episode 213. Takdir Yang Luar Biasa
214
Episode 214.Menikmati Pekerjaan
215
Episode 215. Pesta Pernikahan Perak Raka Dan Mardo
216
Episode 216. Pesta Pernikahan Perak Raka Dan Mardo II
217
Episode 217. Pesta Pernikahan Perak Raka Dan Mardo III
218
Episode 218.Meeting Keluarga
219
Episode 219.Bingung Memulai Dari Mana
220
Episode 220. Boy Indra Cemburu
221
Episode 221. Diantara Dua Pria
222
Episode 222. Ketemuan Kakak Ipar
223
Episode 223. Pertemuan Tiga Sahabat
224
Episode 224. Makan Malam Romantis
225
Episode 225. Makan Malam Romantis
226
Episode 226. Makan Malam Romantis 3
227
Episode 227. Gaun Pesta Untuk Prita
228
Episode 228. Pada Sebuah Pesta
229
Episode 229. Pada Sebuah Pesta 2
230
Episode 230.Pada sebuah Pesta 3
231
Episode 231. Bertengkar
232
Episode 232. Bertengkar 2
233
Episode 233. Prita Berhutang Budi Pada Boy
234
Episode 234. Tunangan Siapa
235
Episode 235. Nasib Hubungan Rakasiwi Dan Prita
236
236. Boy Dan Riri
237
Episode 237. Pembicaraan Mardo dan Prita
238
Episode 238. Persahabatan
239
Episode 239. Mobil Untuk Prita
240
Eposide 240. Mobil Wakil direktur
241
Episode 241. Kebencian Pada Mantan
242
Episode 242.Rakasiwi Menjauh
243
Episode 243. Lunch
244
Episode 244. Sakit Sebab Cinta
245
Episode 245. Sakit Minta Nikah
246
Episode 246. Tak Terduga
247
Episode 247. Persiapan Lamaran
248
Episode 248. Lamaran Rakasiwi
249
Episode 249. Saling Mendahului
250
Episode 250. Mengurus Pernikahan Bos
251
Episode 251. Pernikahan Pak Boy.
252
Episode 252. Cuti
253
Episode 253. Prita Dan Rakasiwi Menikah
254
Episode 254. Pernikahan Prita Dan Rakasiwi2
255
Episode 255. Pesta Pernikahan Prita dan Rakasiwi
256
Episode 256. Malam Pertama Prita Dan Rakasiwi
257
Episode 257. Malam Pertama Prita Dan Rakasiwi2
258
Episode 258. Rakasiwi Pergi Menuntut Ilmu
259
Episode 259. Cindy Bramantyo
260
Episode 260. Ultah Si Ganteng
261
Episode 261. Marahan Sama Kamu
262
Episode 262. Di Sekolah
263
Episode 263. Apakah Permusuhan Berakhir?
264
Episode 264. Rama
265
Episode 265.Ultah Dea
266
Episode 266. Ketemu Kakak Tampan di Angkot
267
Episode 265. Hari-Hari Yang Menegangkan
268
Episode 266. Kelulusan
269
Episode 267. Tragedi
270
Episode 268. Tante Rianty
271
Episode 269. Tante Riany Anggota Genk Paling Tua
272
Episode 270. Laki-laki ke Dua
273
Episode 271. Pembicaraan di Ranjang
274
Episode 272. Sudah Sangat Dewasa
275
Episode 273. Saat Mereka Kecil
276
Episode 274. Apa Kau Ingin Menikah Muda?
277
Episode 275. Sister
278
Episode 276. Bersama Keluarga
279
Episode 277. Pasangan Muda
280
Episode 278. Ke Kantor Ayah Raka
281
Episode 279 Cindy di Todong Menjadi Pemimpin
282
Episode 280. Hello Cindy!
283
Episode 281. Hello Cindy
284
Episode 282. Raffaza Alfarezi
285
Episode 283 Undangan Raffa
286
Episode 284. Kue penutup
287
Episode 285. Si pemilik Resep
288
Episode 286. Pertemuan
289
Episode. 287. Menunggu
290
Episode 288. Mencari Tahu
291
Episode 289. Mardo Menghilang
292
Episode 290. Dalam Penculikkan
293
Episode 291. Orang Asing
294
Episode 292. Siapa Kalian
295
Episode 293. Bukan Salahku
296
Episode 294. Sudah Berakhir
297
Episode 295. Babak Baru Cafe Pria Idola
298
Episode.296. Cindy Bertunangan
299
Episode. 297.Nasehat Papa Untuk Alfredo
300
Episode 298. Kisah Yang Terulang
301
Episode 299. Persiapan Wisuda
302
Episode. 300. Penculikkan Cindy Gagal
303
Episode 301. Seseorang Mengetahui Rahasiamu
304
Episode 302. Congrats
305
Episode 303. Nekat
306
Episode 304 Cindy Bukan Rafunzel
307
Episode 305. Usaha Berulang
308
Episode 306. Cindy Hilang
309
Episode 307. Siapakah Pahlawan Cindy
310
Episode 308. Pernikahan Cindy dan Alfredo
311
Episode 309 Raka Si pemilik Cafe
312
Episode 310. Bertugas
313
Episode 311. Nostalgia Raka Mardo (Tamat)
314
Episode 314 Pria Idola Season IV Tidak Bisa Membedakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!