Bab. 1 Episode Kepindahan

Hai, assalamualaikum pembaca Mangatoon

Selamat membaca kisah kasih dari kota Fak-fak, Papua

Raka dan Mardo. Semoga  kalian suka ya, jangan lupa tinggalin jejak

Like, komen dan vote yaa, aku pasti membalas.

***

Meski semua anggota keluarga menentang kepindahan ke kota primitif, namun pada akhirnya keputusan ada di tangan Papi. Tak terbantahkan. Kepindahan itu adalah tugas negara. Pilihan hanya satu menerima penugasan atau dipecat.

"Kalian mau Papi dipecat? sekolah kalian akan terhenti, tidak ada uang saku, uang belanja. Kita akan hidup susah! kalian mau?"

Kalau sudah seperti itu barulah anak anak dan istrinya diam. Tidak ada yang lebih penting dari memiliki pekerjaan dan penghasilan yang cukup.

Akhirnya keluarga itu berangkat pada dini hari yang dingin. Percuma terus menerus meminta Papi agar mengerti dengan pelajaran. Sebentar lagi sudah kelulusan, Mangara akan kuliah dan Mardo masuk SMU. Keduanya takut kalau pelajaran mereka terpengaruhi. Papi meyakinkan semua akan baik baik saja.

Nanti di kota tersebut anak anaknya akan mendapatkan pengalaman baru, udara yang lebih bersih dan segar. Paru paru juga akan sehat. Bahkan kalau perlu papi akan memanggil  guru privat jika pelajaran menjadi alasan.

Tidak ada hal yang mencegah Papi mengajak keluarganya pindah ke kota Eksotik.

Sepanjang perjalanan Mangara membisu dan melipat tangan di dada. Mardo juga memejamkan mata. Ia Sedih harus berpisah dengan teman akrabnya. Memang mereka berjanji akan terus berhubung. Mangara dan Mardo masih kesal pada Papi yang tidak membiarkan mereka tinggal di Jakarta.

Beberapa jam berikutnya pesawat mendarat. Mardo pikir sudah sampai kota tujuan. Ternyata mereka transit di bandara Patimura. Mardo mengambil foto fotonya pertanda ia pernah ke bandara tersebut. Sekitar satu jam beristirahat selanjutnya mereka naik ke pesawat dan terbang.

Menjelang senja barulah mereka mendarat di bandara Zepman. Kata Papi, terpaksa mereka menginap satu malam di hotel dekat bandara. Tak ada lagi penerbangan ke kota tujuan. Hanya satu kali penerbangan setiap hari ke kota itu. Sudah bagus, kalau dulu seminggu sekali baru ada penerbangan. Orang yang akan ke kota Eksotik   mesti menginap di hotel selama seminggu jika ia ketinggalan pesawat pas hari keberangkatan.

Bandara Zepman saat itu berada di tengah belantara dan dekat pantai. Mardo sempat melihat barisan penduduk asli berdiri mengawasi bandara. Tak terlalu jelas. Namun wajah dan tubuh mereka diberi warna serta hiasan hiasan mencolok. Kadang terdengar tetabuhan dan nyanyian yang timbul tenggelam terbawa angin. Entah apa yang mereka kerjakan. Mungkin merasa aneh dengan pesawat pesawat yang datang dan pergi ke langit.

Awalnya Mardo takut, tapi Papi bilang  penduduk asli itu masih sangat lugu. Justru mereka yang takut dengan pendatang. Lantas dua pria penduduk asli menghampiri. Keduanya menawari hotel dan membawa koper koper. Agaknya Papi mengenal kedua pria asli Papua itu. Papi menyerahkan koper koper untuk dibawa dan mengajak keluarganya ke hotel.

"Hotel terbaik ini nona, Papi sudah pernah menginap di hotel itu."

Salah seorang dari pria Papua itu meyakinkan Mardo.

"Nanti kami mau ke restoran, ada ikan dan lobster segar?"

Papi memesan makanan di restoran, pria itu berjanji  akan ke restoran melihat pesanan Papi.

Kamar yang luas dan nyaman. Papi tau Mardo sangat suka tidur di hotel. Ketika kecil, saat sakit atau rewel  selalu minta tidur di hotel. Setiap akhir tahun Papi selalu berusaha  pergi ke luar kota membawa keluarga kecilnya. Mereka akan menginap di hotel dua hingga tiga malam.

Yang paling senang tentunya adalah Mardo. Ia sangat menikmati tidur di kamar hotel yang dingin, bersih serta punya fasilitas lengkap. Maka kali ini papi memilihkan kamar yang besar dengan balkon menghadap ke laut. Papi harap anak gadisnya tersenyum lagi.

Upaya papi tak sia sia, kamar hotel itu sangat nyaman. Sayup sayup terdengar debur ombak  di kejauhan. Mardo membuka pintu balkon, ada dua kursi mungil serta meja untuk menikmati pemandangan. Gadis itu menghirup angin laut yang menerbangkan  rambut dan bajunya.

Mata gadis remaja  itu menyipit menatap ombak yang berkejaran ke pantai. Ada beberapa anak yang masih bermain bersama ayahnya. Mardo  lantas mendengar telpun kamar berdering. Patricia berlari mengangkatnya. Ia dengar pembicaraan mami dan adiknya.

"Setelah istirahat lalu mandi, Papi sudah pesan masakkan seafood di restoran."

"Ok mom,  siap!"

Sahut Patricia, segera ke kamar mandi, kalau soal makanan apa lagi seafoot Pat jagonya. Ia bisa menghabiskan satu udang lobster yang beratnya sekilo. Dia lebih dulu mengambil kesempatan mandi dan berganti baju.

Benar saja Papi sudah memesan makan malam di sebuah restoran tak jauh dari hotel. Lobster terhidang kemerahan serta menggugah selera. Dagingnya yang kenyal putih serasa sudah ada di mulut. Ikan tuna bakar serta bumbu kecap menyusul pula.

Beserta tambahan lain  yang memenuhi meja. Mami mengambilkan dan mengisi piring Papi dan anak-anak.  Terakhir baru piring Mami. Selanjutnya Mardo dan saudaranya memilih lauk yang disukai. Patricia mengambil satu lobster dan menaro di piring. Senyum merekah di bibir gadis kecil itu bakal menikmati makanan kesukaannya.

Manggara juga mengambil lobster, dan saosnya. Papi bilang lobster serta ikan tuna berlimpah, jadi harganya murah. Pertama kali mereka menikmati lobster bakar saat papi pulang dari kota eksotik. Seumur umur baru sekali itu mereka tau rasanya udang besar itu.

Rasanya enak luar biasa, di cocol dengan sausnya, ketagihan. Sampai papi mencari di restoran jakarta yang harganya ternyata sangat mahal. Beberapa kali papi membawa lobster ke Jakarta saat bersiap  untuk kepindahan sekeluarga.

Papi melihat rumah, mobil serta fasilitas yang diberikan. Membeli beberapa barang untuk mengisi rumah dinas. Sehingga saat istri dan anak anaknya datang sudah siap. Pulangnya ia pasti membawa  lobster.

Sekarang saatnya menikmati langsung lobster di restoran terbaik. Petani lobster langsung membawa lobster ke restoran. Masih hidup serta segar. Membuat rasanya enak gurih.

Kenyang sekali. Sampai nambah tiga kali he he he.

Sebelum masuk kamar, mereka sempat duduk duduk di lobbi hotel. Kebetulan ada yang sedang menyanyi. Suara pria itu lumayan merdu. Membuat orang orang menoleh lantas berhenti untuk ikut menikmati suara emas si penyanyi.

Papi, Mami dan Mangara hanya sebentar, mereka bergegas ke kamar. Sedangkan Mardo dan Pat terpukau oleh suara merdu itu. Tak sadar telah tiga lagu. Hingga akhirnya pria tersebut  berhenti dan turun dari permainan pianonya. Ia tiba tiba mendekati Mardo dan Pat. Memandangi lekat lekat.

"Oh! kalian ini seperti anak anak om. Mirip sekali."

Mardo dan Patricia saling pandang.

Pria  itu duduk di dekat mereka. Agaknya ia juga menginap di hotel tersebut.

"Kenalin, saya  Ramon." Sembari menjulurkan tangannya.

Patricia yang ceria dan pemberani menyambut uluran tangan itu, "Patriacia, itu  kakak Mardo namanya."

Mardo mengangguk dan tersenyum.

"Nama nama yang cantik, seperti orangnya, anak Om satu seusia kamu dan satunya juga sama. Makanya Om serasa bertemu mereka."

"Oh begitu ya om, makanya kita kaget tadi didatangi oleh om."

Pria itu tersenyum, " Sudah setahun Om tak balik ke Bandung."

"Kenapa tak balik om? kasihan anaknya pasti kangen."

"Pekerjaan om belum selesai, tanggung."

Mereka mengobrol beberapa menit, Mangara menjemput dan menyuruh segera tidur.

Mangara menatap curiga pada laki laki yang mengobrol dengan adik adik perempuannya. Mardo bilang, om itu hanya rindu anak anak perempuannya di Bandung. Oh, hanya itu jawaban Mangara, dia memang cuek.

Nyenyak sekali tidur Pat dan Mardo sampai sampai tak mendengar dering telpun dari Mami. Akhirnya gantian papi yang mengetuk ngetuk pintu. Barulah Mardo terbangun. Papi bilang penerbangan mereka tak lama lagi. Mesti bersiap dari sekarang.

"Ok Pi,"  kata Mardo setengah mengantuk.

Akhirnya mereka bergegas ke ruang pemberangkatan. Mardo berjalan paling belakangan, ia sedang menjawab telpun dari Putri yang menanyakan apakah sudah sampai di kota Papua?

"Belum, kami akan naik pesawat sekali lagi  dan akhirnya sampai."

Agaknya Putri mengakhri telpunnya. Dan Mardo menaro ponsel tersebut ke dalam tas. Sepatunya terasa tak nyaman. Agaknya  kemasukkan batu kecil.  Saat menutup tas dan memeriksa sepatunya  saat itulah.

Buk!

Auuu!, Mardo merasakan dadanya sakit dan ia terhuyung ke belakang. Jatuh terjerembab.

Raka sangat terkejut. Mendadak di depannya seorang gadis tengah berusaha bangun dan menatap kepadanya sangat marah.

"Dasar ceroboh! jalan tak hati hati sampai menabrak orang, sakit tau!"

Kontan Mardo berteriak  dengan mata membesar dan bersorot marah. Terlihat jelas bibirnya meringis

dan mengigit bibir bawahnya.

"Ngapain kamu di situ? nanti kena injak baru tau!"

Ucapannya dingin dan merasa tak bersalah. Hal yang membuat gadis itu buru-buru bangun dan menyalak.

"Heh! kamu menabrak saya! pasang matanya! nggak usah gaya di bandara.

Mata dibalik kacamata hitam itu membesar. Ia terkejut oleh suara yang membentaknya. Membuat

jantungnya mau copot. Seumur-umur baru sekali itu ada yang marah dan hesteris kepadanya.

Baru saja ia akan membalas saat ia mendengar di belakangnya suara laki-laki.

"Mardo! cepat, kamu mau ketinggalan pesawat ya?"

Gadis itu menepiskan tanah di celana jeansnya, sekali lagi menatap Raka dengan pandangan setajam silet.

"Jalan slengean, untung bukan nenek-nenek yang ketabrak. Dasar cowo ceroboh!"

Sembari berlari kecil menyusul laki-laki yang tadi memanggilnya.

"Hei, tunggu! kita belum selesai!"

Tapi Mardo sudah menghilang di belokkan.

"Gadis gila, dia yang meleng aku yang dituduh jalan slegean, dasar dia!"

Kejadian itu membekas sangat dalam. Raka tak bisa melupakan wajah cantik, putih bersemu merah, bibir berbentuk ketipisan yang mungil. Suara mengaduh kesakitan  dan kemudian tatapan kemarahan. Seumur hidup belum ada gadis yang membuatnya berhenti serta terpana. Bahkan ia kena marah seperti anak kecil. Belum ada kejadian seperti itu. Raka sempat kebingungan sesaat.

“Apa kah kita hanya berdiri  saja di sini

Dua teman yang menemani  perjalanannya berbisik bisik. Barulah ia tersadar dan menatap ke duanya

bergantian

“Kalian! kenapa diam saja? Cewe itu  teriak teriak di mukaku seperti aku ini seorang pecundang, kalian malah diam saja seperti patung!"

Dua orang itu saling tatap

“Ma-masalahnya kami pun terkejut dan bagai tersihir, bukan begitu Den"

"Iya benar.

“Hah! Kalian ini!”

Mereka bergegas meninggalkan tempat itu. Namun pria yang belakangan memungut sesuatu dan

menggenggamnya. Raka melihatnya dan meminta benda itu, agaknya sebuah hiasan rambut.

Di dalam pesawat menuju Jakarta, dua orang tadi masih membicarakan teman mereka.

“Agaknya hukum karma memang berlaku. Selama ini dia yang meneriaki gadis gadis.

Berlaku kejam dan galak."

“Gadis tadi mampu membuatnya terdiam seribu bahasa.”

"Dasar ceroboh! ha ha ha."

Dua teman pria yang bernama Raka Bramantyo itu tertawa sembunyi sembunyi."

“Mungkin itu jodohnya, gadis tadi meski kelihatan lembut tapi ia punya aura penakluk.”

“Huu, jangan bicara jodoh. Kita masih terlalu muda. Perjalanan masih sangat panjang."

"Tapi kita bertiga belum pernah punya pacar," mereka saling bertatapan.

"Bagaimana kalau Raka punya pacar? wah! tidak boleh terjadi!"

Keduanya lantas terdiam, sementara orang yang mereka bicarakan sedang tenggelam dalam lamunan. Ia berdebar saat mengingat kejadian tadi. Ia dan gadis belia itu saling menatap. Ia terpukau sementara si gadis meneriakinya. Kalau gadis lain sudah ia dorong. Tapi kenapa rasanya seperti tersihir?

“Dasar ceroboh!”

Terdengar teriakkan itu. Berulang ulang di telinganya. Tapi terdengar merdu di telinganya.

Suara yang cepreng,  halus dan lembut, tak terdengar serta tak terasa kalau itu kemarahan. Ia tadi terpana, terpesona oleh kecantikan belia gadis itu. Rambutnya yang tergerai menjuntai mengikuti geraknya. Begitu sempurna dan menawan. Tapi pertemuan mereka kenapa seperti itu? Gadis belia itu sangat marah.

Jelas bukan hanya dirinya yang telah membuat ledakkan kemarahannya. Memang ia menabrak tubuh gadis itu yang lunak dan lembut.

"Oh," mendekap mulut.

'Aku mengenai sesuatu yang lembut di dadanya. Oh apa itu buah dadanya?'

Senyuman geli terukir dibibirnya,  "Oh, pantaslah ia begitu marah."

Temannya hanya geleng geleng kepala melihat tingkah aneh itu.

“Hari ini ia sangat berbeda. Bukan Raka Bramantyo yang biasa.”

"iya,kau benar."

Raka masih terus mengingat benda lembut yang mengenai lengannya, bibirnya melongo

ia berdebar-debar.

"Dasar ceroboh!" mengikik geli diam diam dan menyembunyikan tawa mereka.

Terdengar ledekkan dua temannya yang duduk di sebrang. Ia melempar keduanya temannya

dengan kertas yang diremas.

***

Sementara itu.

Mardo dan keluarganya baru saja tiba di sebuah landasan pesawat di tengah hutan. Banyak penduduk asli  pedalaman  berambut gimbal. Pesawat merupakan benda yang aneh dan luar biasa bagi mereka. Jika ada pesawat yang datang, mereka bermunculan dari balik hutan.

Menonton apa saja yang dilakukan pendatang. Jika sudah selesai mereka pun hilang di balik hutan. Mardo sempat melihat orang orang itu dan merasa takut. Mereka tidak memakai baju, melainkan telanjang. Memang ada sebuah benda yang diikatkan di pinggang dan tongkat yang bagian bawahnya berbentuk bulat menutup kelamin.

Apakah itu yang dimaksud dengan koteka? teman temannya di jakarta ribut membicarakan koteka saat tau ia akan ke Papua. Mardo tak tahan untuk tidak tersenyum. Mereka bilang,  betapa beruntungnya Mardo. seusia dirinya sudah melihat barang laki laki.  'Kurang ajar mereka, ia tersipu mengingat kejahilan teman temannya.

"Kenapa senyum senyum Non, ada yang lucu kah?"

Tiba tiba laki laki yang membawa barang barang  menegurnya. Laki laki itu juga berkulit hitam, rambut gimbal dan bibirnya tebal. Dia juga penduduk asli Papua. Namun sudah berpendidikan di kota. Pastinya ia sekolah dan bekerja di kantor.

"Apakah itu yang dipakai koteka?"

Mardo berbisik sembari menatap pada penduduk asli yang berjajar di tepi bandara.

Anak muda asli Papua itu mengikuti arah mata Mardo, lantas mengangguk.

"Iya non, mereka memakai koteka."

Sebagian besar penduduk Papua masih berada di pedalaman hutan hutan. Mereka masih mempertahankan adat istiadat leluhur. Hanya sebagian kecil saja yang sudah mengikuti kebiasaaan dan kehidupan orang orang yang tinggal di kota.

"Apa mereka tidak takut digigit nyamuk?"

Mardo penasaran betapa kuatnya mereka di alam terbuka seperti itu.

"Ha ha ha."

laki laki itu tertawa, "Mereka sudah kebal non."

Oh, Mardo hanya melongo.

Mereka telah berhasil menuruni terjalnya batu karang.  Di hadapan mereka terbentang lautan biru yang luas. Sebuah perahu motor bersandar di bibir batu karang. Papi dan Mami berpegangan tangan turun ke bawah.

"Ayo Mi, tidak apa apa hanya sebentar."

Mami dan anak anak memandangi lautan tak bertepi, dalam dan penuh rahasia.

"Iya, maaf Bu. Hanya ini jalan menuju kota. Memang pemerintah sedang memecah batu untuk membuat jalan, setahun lagi baru selesai."

Laki laki yang menjemput menjelaskan pada Mami. Terpaksa mereka semua masuk ke dalam perahu motor yang memuat sepuluh hingga lima belas orang. Setelah semua naik ke perahu, berputarlah perahu tersebut dan bergerak cepat menuju kota eksotik.

Hanya beberapa menit terlihatlah pemandangan kota Fak-fak. Papi dan keluarga lebih suka menyebutnya kota eksotik. Bangunan pembatas yang tinggi di pelabuhan seperti pintu gerbang memasuki kota. Ada kapal besar yang sedang bersandar. Serta ratusan perahu motor memenuhi pantai sekaligus pelabuhan. Mereka menunggu sebentar hingga bisa mendekat ke bibir dermaga.

Beberapa laki laki dan perempuan sudah menunggu di halaman dermaga. Mereka adalah rombongan karyawan tempat Papi berdinas. Setelah saling bersalaman rombongan itu menuju sebuah rumah mewah. Rumah milik seorang pengusaha perkapalan.

Mereka akan bersantai serta makan siang di rumah pengusaha tersebut.

Di halaman rumah megah itu berdiri menyambut si pengusaha bersama istri dan putranya. Rombongan di ajak masuk ke sebuah ruangan besar. Minuman segar dan kue kue yang enak telah terhidang. Sejenak mereka berbincang bincang santai, tertawa dan mengucapakan selamat bertugas. Akhirnya makan siang.

Mangara dan adik adiknya terpisah. Mereka di temani  Richi yang ramah.

"Ayo coba dicicipi masakkan ibuku, semua ini ibuku yang memasak."

Richi tak canggung menjamu serta mengajak berbincang bincang, sehingga mereka berempat cepat akrab. Mardo

mengambilkan Patricia daging ikan bakar, sekalian buat dirinya juga.

"Hemmm, enak sekali daging ikan ini, kemarin kita juga makan ikan ini di bandara Zepman, tak bosan loh."

"Oh, kalian sudah menikmati ikan laut Papua ya. Ikan tuna ini banyak sekali di sini."

"Jika sore banyak nelayan yang menjual ikan bakar atau goreng di pantai. Banyak keluarga yang berjalan jalan menikmati senja di pantai. Kadang mereka menikmati ikan tuna bakar di sana, kadang membelinya untuk di rumah."

Richi menjelaskan panjang lebar.

"Pat, mumpung di sini banyak ikan. Kamu harus banyak makan ikan agar sehat dan pintar."

Kata bang Mangara.

"Iya, di sini ikannya besar besar dan dagingnya enak, aku suka. Di Jakarta ikannya kecil kecil banyak durinya."

"Itu ikan kembung Pat, Mami seringnya masak ikan kembung he he he."

Perempuan cantik ibu Richi menghampiri mereka. Dia bilang sebenarnya punya dua anak laki laki. Hanya yang satunya baru saja berangkat ke Jakarta tadi pagi. Ia bertiga dengan temannya. Mardo merasa kakak Richi tersebut adalah laki laki yang telah menabraknya di bandara.

Setelah selesai makan siang selanjutnya rombongan mengawal Papi dan keluarganya menuju ke daerah puncak. Jika di lembah  dibangun pusat kegiatan perkapalan, tempat lelang ikan, pertokoan serta pasar. Juga pariwisata pantai.

Maka bagian yang berbukit bukit di atas,  merupakan pusat pemerintahan kota tersebut. Sekolah, rumah sakit, gedung pertemuan, mall juga kompleks serta perumahan pejabat berada di bagian atas. Mobil beriringan menuju puncak.  Komplek rumah dinas Papi namanya Puncak kapas. Berada di bagian paling atas kota tersebut.

"Wau, seperti villa."

Gumam anak anak, saat turun dari mobil dan menatap rumah cantik di atas. Batuan berwarna hitam dipahat berundak undak untuk jalan naik ke rumah.

"Ok bapak dan ibu, silahkan beristirahat. Kami pulang dulu, sampai bertemu kembali."

Kembali bersalam salaman. Orang orang  itu lantas pergi. Tinggal dua anak muda penduduk asli Papua. Mereka membantu  membawa barang barang ke rumah. Setelah selesai mereka juga pergi.

Tinggallah Mardo dan keluarganya. Kata Papi, mereka bisa menempati kamar masing masing untuk beristirahat.

Patricia sangat senang dengan kamarnya, ia tak keluar keluar lagi. Begitu juga Mangara.

Mardo meregangkan tubuhnya, ia sangat kelelahan dan makan cukup banyak. Ia mengambil baju tidurnya dan masuk ke kamar mandi. Setelah mandi, Mardo menguap lantas naik ke pembaringan dan tertidur.

Ini adalah hari pertamanya tidur di kota terpencil. Namun ia mengakui bahwa kota itu sepintas sangat cantik, unik dan eksotik. Ia merasa jatuh cinta dan suka pada kota tersebut.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Alcander

Alcander

mantappp

2022-09-03

0

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

bs detail gt tmpt ny kak

2022-02-28

0

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

jd pgn lobster 😍

2022-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog Dan Pengenalan Tokoh
2 Bab. 1 Episode Kepindahan
3 Episode 2. Nona Black Sweet Dan Pesta Ultah Kota Eksotik
4 Episode 3. Misi Mengembalikan Nona Black Sweet Ke sekolah
5 Episode 4. Manggara Dan Clara
6 Episode 5. Rencana Berlibur ke Merauke
7 Episode 6. Beri Aku Ijin Berlibur Pi
8 Episode 7. Pada Kapal Watam Pone
9 Episode 8.Gadis Cinta Pertama
10 Episode 9.Gadis Cinta Pertama 2
11 Epiosode 10. Rasanya Nano Nano
12 episode 11. Ada Apa Denganmu Vana
13 Episode 12.Kapal pun Berlabuh
14 Episode 13. Menikmati Gulai Daging Rusa
15 Episode 14. Hadiah Indah
16 Episode 15.Maro Ka Ehe
17 Episode 16. Raka Cemburu.
18 Episode 17.Liburan Hari Pertama
19 Episode 18. Pantai Buti.
20 Episode 19. Menghabiskan Waktu Di Pantai
21 Episode 20.Mendadak Jealous
22 Episode 21.Pelukkan Pertama
23 Episode 22. Gara-Gara Naik Kuda
24 Episode 23.Sunset Laut Arafura
25 Episode 24.Petikkan Gitar Menjelang Tidur
26 Episode 25.Takut Jatuh Cinta
27 Episode 26.Takut
28 Episode 27. Wasur Seimut Nona Black Sweet
29 Episode 28.Selingan
30 Episode 29.Mari Kitong Dansa
31 Episode 30. Pesta Dansa
32 Episode 31.Raka Bramantyo
33 Episode 32. Benci Bisa Jadi Cinta
34 Episode 33.Pacar
35 Episode 34. Ciuman Pertama
36 Episode 35.Kembali ke Sekolah
37 Episode 36. Vana dan Papinya
38 Episode 37.Vana dan Papinya 2
39 Episode 38.Berduaan
40 Episode 39.Kepergian Vana
41 Episode 40.Rahasia Pak Malik
42 Episode 41.Penculikkan Mardo
43 Episode 42.Theo Pelindung Anak Papua
44 Episode 43.Theo Mengangkat Saudara
45 Episode 44. Mardo Sakit
46 Episode 45.Pesta Perpisahan Sekolah
47 Episode 46. Richi Marah
48 Episode 47. Sesuatu Di Pelabuhan
49 Episode 48.Pria Idola
50 Episode 49. Kembali Ke Jakarta
51 Episode 50. Tujuh Tahun Kemudian
52 Episode 51.Tak Mau Pindah Ke Lain Hati
53 Episode 52. Gundah
54 Episode 53. Pertemuan Mardo Dan Raka
55 Episode 54.Apakah Kau Mencintaiku
56 Episode 55. Kehadiran Donny
57 Episode 56. Kampung Halaman
58 Episode 57. Suatu Hari Di Tepi Sungai
59 Episode 58.Donny Menginginkan Mardo
60 Episode 59. Ke kota Labuan Batu.
61 Episode 60.Insiden Azhar dan Donny
62 Episode 61 Bersiap Ke Pesta
63 Episode 62. Pesta Dan Menortor
64 Episode 63. Romantisme Di Tengah Pesta
65 Episode 64. Berdua-duaan
66 Episode 65. Kemana Rakaku
67 Episode 66.Dodol Cinta
68 Episode 67.Dodol Cinta 2
69 Episode 68.Lembah Biru
70 Episode 69.Kejadian Di Lembah Biru
71 Episode 70. Sesuatu Di Lembah Biru
72 Episode 71.Mardo, Raka Dan Donny
73 Episode 72. Detik Yang Mendebarkan
74 Episode 73.Selamat Ya Mardo
75 Episode 74. Pembicaraan Tentang Pernikahan
76 Episode. 75 Richi
77 Episode 76. Kukhitbah Engkau Puspita Hati, Mardo
78 Episode. 77Cinta Dan Keyakinan
79 Episode. 78 Pesta Pernikahan Raka Dan Mardo
80 Episode. 79 Malam Pertama Raka Dan Mardo
81 Episode. 80 Malam Pertama Raka Dan Mardo Bag.Dua
82 Episode. 81 Perjumpaan
83 Episode 82. Laura Taylor
84 Episode.83 Richi Dan Laura
85 Episode 84. Di antara Kita
86 Episode 85. Cinta Dan Tugas
87 Episode. 86 Semakin Dekat
88 Episode 87 Kenangan Winter Sonata
89 Episode. 88 Kenangan Winter Sonata Bag. Dua
90 Episode 89 Disneyland Korea
91 Episode 90 Ngeri-Ngeri Sedap
92 Episode 91 Belanja Dan Belanja.
93 Episode 92 Full Day In Seoul
94 Episode 93 Full Day In Seoul II
95 Episode 94 Usai Honeymoon
96 Episode 95 Raka Yunior
97 Episode 96 Selamat Datang Rakasiwi Bramantyo
98 Episode 97 Pesona Baby Rakasiwi
99 Episode 98 Baby Baru Untuk Baby Rakasiwi
100 Episode 99 Menjadi Penulis
101 Episode 101. Debut Penerbitan Hubsche Maedchen
102 Episode 101 Wanita Muda Dengan Dua Anak
103 Episode 102 Konten You Tube Catatan Mardo-Raka
104 Episode 103 Baby Rakasiwi Masuk Sekolah
105 Episode 104 Cengengnya Cindy
106 Episode 105 Bersantai Sesaat
107 Episode 106 Hebohnya Memiliki Dua Anak
108 Episode 107 Semua Yang Kuinginkan Harus Kudapat
109 Episode 108 Triananda
110 Episode 109 Triananda Yang Ringkih
111 Episode 110 Triananda Bunda Minta Maaf
112 Episode 111 Bahagia Menjadi Ibu
113 Episode 112 Diantara Anak Dan Karya
114 Episode 113 Diantara Anak dan Karya Bag. 2
115 Episode 114 Menjemput Anak
116 Episode 115 Bertemu Gadis Antik
117 Episode 116 Namaku Prita Pujaningrum
118 Episode 117 Gadis Tomboy
119 Episode 118 Sebuah Villa
120 Episode 199 Mencari Prita Pujaningrum
121 Episode 120 Pertemuan
122 Episode 121 Tatapan Sepasang Mata
123 Episode 122 Waitress
124 Episode 123 Tempat Hura-Hura
125 Episode 125 Berbeda Kepala
126 Episode 126.Hari Yang Melelahkan.
127 Episode 127. Lowongan Di Cafe Pria Idola
128 Episode 128. Rumah Kediaman Raka Bramantryo
129 Episode 129. Salah Menduga
130 Eposide 130. Sering Bertemu
131 Episode 131. Bisnis
132 Episode 132. Alan Suka Prita
133 Episode 133. Kenangan Masa Lalu Mardo Dan Raka
134 Episode 134. Mama Jangan Menikah Lagi!
135 Episode 135. Jangan Sekali-Kali Menyakiti Mama
136 Episode 136. Sedikit Demi Sedikit
137 Episode 137. Abidin
138 Percobaan Penculikkan Prita
139 Episode 139. Di Sarang Ayah Jae
140 Episode 140. Prita Di Sarang Ayah Jae.
141 Episode 141. Teman Ke Undangan Reuni
142 Episode 142.Pergi Dinner
143 Episode 143. Pergi Dinner 2
144 Episode 144.Grogi Sekali
145 Episode 145.Ada Yang Jealous
146 Episode 146.Pria Bergitar Dan Gadis Moge
147 Episode 147. Dia Membuatku Nyaman
148 Episode 148.Kisah Ayah Jae
149 Episode 149. Kisah Cinta Tak Sampai Ayah Jae
150 Episode 150. Kisah Cinta Tak Sampai Ayah Jae II
151 Episode 151.Libur Berakhir
152 Episode 152. Penculikkan
153 Episode 153.Penculikkan II
154 Episode 154. Mata Yang Melemahkan
155 Episode146. Membeli Cinta
156 Episode 156.Perbincangan
157 Episode 157. Perbincangan II
158 Episode 158. Jodoh Yunna
159 Episode 159. Prita Dan Rakasiwi
160 Episode 160. Dua Sejoli Menikmati Soto Semarang
161 Episode 161.Rakaksiwi Dan Prita II
162 Episode 162. Percakapan Hati
163 Episode 163. Menghabiskan Hari Di Semarang
164 Episode 164. Cinta Dua Malam
165 Episode 165.Jangan Meninggalkan Jejak Dengan Menyakiti Perempuan
166 Episode 166. Pesta Yunna
167 Episode 167. Pernikahan Yunna dan Jaelani.
168 Episode 168. Pria Tampan Di Pernikahan Yunna
169 Episode 169. Cinta Terkembang
170 Episode 170. Laki-laki Menyebalkan.
171 Episode 171. Yunna Membisu
172 Episode 172. Bak Burung Dalam Sangkar Emas
173 Episode 173. Acara Empat Bulanan
174 Episode 174. Sedang Ujian
175 Episode 175. Mengulangi Kenangan Lalu.
176 Episode 176. Kepingan Kenangan Lama
177 177.Hati Yang Hancur Berkeping-Keping
178 Episode 178. Hati Yang Hancur Berkeping-Keping II
179 Episode 179. Hati Yang Hancir Berkeping-Keping III
180 Episode 180.Tragedi Pernikahan.
181 Episode 181.Richi Oh Richi
182 Episode 182. Bayi Prematur.
183 Episode 183. Cinta Yang Menyembuhkan
184 Episode 184. Cinta Yang Menyembuhkan II
185 Episode 185.Belum Sembuh Seutuhnya
186 Episode 186.Keanehan Dalam Diri Richi
187 Episode 187.Keanehan Yang Terjadi Pada Richi II
188 Episode 188. Richi Memiliki Dua Kepribadian
189 Episode 189. Richi Asli Dan Palsu
190 Episode 190. Sang Pemilik
191 Episode 191.Kangen
192 Episode 192. Pertemanan
193 Episode 193. Reuni
194 Nostalgia Gila Masa SMP
195 Episode 195. Hampir Saja Menjadi Kekasih
196 Episode 196.Jadwal Bercinta
197 Episode 197. Yunna Yang Malang
198 Episode 198. Arwah Yunna Gentayangan
199 Episode 199. Baby Yunna
200 Episode 200. Baby Yunna2
201 Episode Baby Yunna 3
202 Episode 202 Baby Yunna 4
203 Episode 203. Keberanian Elsa
204 Episode 204. Ruang Bawah Tanah
205 Episode 205. Ruangan Bawah Tanah
206 Episode 206. Yundy Baby Yunna
207 Episode 207. Prita Wisuda
208 Episode 208 Dunia Kerja
209 Episode 209. Dunia Kerja Prita
210 Episode 210 Bertemu Lagi
211 Episode 211 Boy Menyukai Prita
212 Episode 212. Boy Menyukai Prita 2
213 Episode 213. Takdir Yang Luar Biasa
214 Episode 214.Menikmati Pekerjaan
215 Episode 215. Pesta Pernikahan Perak Raka Dan Mardo
216 Episode 216. Pesta Pernikahan Perak Raka Dan Mardo II
217 Episode 217. Pesta Pernikahan Perak Raka Dan Mardo III
218 Episode 218.Meeting Keluarga
219 Episode 219.Bingung Memulai Dari Mana
220 Episode 220. Boy Indra Cemburu
221 Episode 221. Diantara Dua Pria
222 Episode 222. Ketemuan Kakak Ipar
223 Episode 223. Pertemuan Tiga Sahabat
224 Episode 224. Makan Malam Romantis
225 Episode 225. Makan Malam Romantis
226 Episode 226. Makan Malam Romantis 3
227 Episode 227. Gaun Pesta Untuk Prita
228 Episode 228. Pada Sebuah Pesta
229 Episode 229. Pada Sebuah Pesta 2
230 Episode 230.Pada sebuah Pesta 3
231 Episode 231. Bertengkar
232 Episode 232. Bertengkar 2
233 Episode 233. Prita Berhutang Budi Pada Boy
234 Episode 234. Tunangan Siapa
235 Episode 235. Nasib Hubungan Rakasiwi Dan Prita
236 236. Boy Dan Riri
237 Episode 237. Pembicaraan Mardo dan Prita
238 Episode 238. Persahabatan
239 Episode 239. Mobil Untuk Prita
240 Eposide 240. Mobil Wakil direktur
241 Episode 241. Kebencian Pada Mantan
242 Episode 242.Rakasiwi Menjauh
243 Episode 243. Lunch
244 Episode 244. Sakit Sebab Cinta
245 Episode 245. Sakit Minta Nikah
246 Episode 246. Tak Terduga
247 Episode 247. Persiapan Lamaran
248 Episode 248. Lamaran Rakasiwi
249 Episode 249. Saling Mendahului
250 Episode 250. Mengurus Pernikahan Bos
251 Episode 251. Pernikahan Pak Boy.
252 Episode 252. Cuti
253 Episode 253. Prita Dan Rakasiwi Menikah
254 Episode 254. Pernikahan Prita Dan Rakasiwi2
255 Episode 255. Pesta Pernikahan Prita dan Rakasiwi
256 Episode 256. Malam Pertama Prita Dan Rakasiwi
257 Episode 257. Malam Pertama Prita Dan Rakasiwi2
258 Episode 258. Rakasiwi Pergi Menuntut Ilmu
259 Episode 259. Cindy Bramantyo
260 Episode 260. Ultah Si Ganteng
261 Episode 261. Marahan Sama Kamu
262 Episode 262. Di Sekolah
263 Episode 263. Apakah Permusuhan Berakhir?
264 Episode 264. Rama
265 Episode 265.Ultah Dea
266 Episode 266. Ketemu Kakak Tampan di Angkot
267 Episode 265. Hari-Hari Yang Menegangkan
268 Episode 266. Kelulusan
269 Episode 267. Tragedi
270 Episode 268. Tante Rianty
271 Episode 269. Tante Riany Anggota Genk Paling Tua
272 Episode 270. Laki-laki ke Dua
273 Episode 271. Pembicaraan di Ranjang
274 Episode 272. Sudah Sangat Dewasa
275 Episode 273. Saat Mereka Kecil
276 Episode 274. Apa Kau Ingin Menikah Muda?
277 Episode 275. Sister
278 Episode 276. Bersama Keluarga
279 Episode 277. Pasangan Muda
280 Episode 278. Ke Kantor Ayah Raka
281 Episode 279 Cindy di Todong Menjadi Pemimpin
282 Episode 280. Hello Cindy!
283 Episode 281. Hello Cindy
284 Episode 282. Raffaza Alfarezi
285 Episode 283 Undangan Raffa
286 Episode 284. Kue penutup
287 Episode 285. Si pemilik Resep
288 Episode 286. Pertemuan
289 Episode. 287. Menunggu
290 Episode 288. Mencari Tahu
291 Episode 289. Mardo Menghilang
292 Episode 290. Dalam Penculikkan
293 Episode 291. Orang Asing
294 Episode 292. Siapa Kalian
295 Episode 293. Bukan Salahku
296 Episode 294. Sudah Berakhir
297 Episode 295. Babak Baru Cafe Pria Idola
298 Episode.296. Cindy Bertunangan
299 Episode. 297.Nasehat Papa Untuk Alfredo
300 Episode 298. Kisah Yang Terulang
301 Episode 299. Persiapan Wisuda
302 Episode. 300. Penculikkan Cindy Gagal
303 Episode 301. Seseorang Mengetahui Rahasiamu
304 Episode 302. Congrats
305 Episode 303. Nekat
306 Episode 304 Cindy Bukan Rafunzel
307 Episode 305. Usaha Berulang
308 Episode 306. Cindy Hilang
309 Episode 307. Siapakah Pahlawan Cindy
310 Episode 308. Pernikahan Cindy dan Alfredo
311 Episode 309 Raka Si pemilik Cafe
312 Episode 310. Bertugas
313 Episode 311. Nostalgia Raka Mardo (Tamat)
314 Episode 314 Pria Idola Season IV Tidak Bisa Membedakan
Episodes

Updated 314 Episodes

1
Prolog Dan Pengenalan Tokoh
2
Bab. 1 Episode Kepindahan
3
Episode 2. Nona Black Sweet Dan Pesta Ultah Kota Eksotik
4
Episode 3. Misi Mengembalikan Nona Black Sweet Ke sekolah
5
Episode 4. Manggara Dan Clara
6
Episode 5. Rencana Berlibur ke Merauke
7
Episode 6. Beri Aku Ijin Berlibur Pi
8
Episode 7. Pada Kapal Watam Pone
9
Episode 8.Gadis Cinta Pertama
10
Episode 9.Gadis Cinta Pertama 2
11
Epiosode 10. Rasanya Nano Nano
12
episode 11. Ada Apa Denganmu Vana
13
Episode 12.Kapal pun Berlabuh
14
Episode 13. Menikmati Gulai Daging Rusa
15
Episode 14. Hadiah Indah
16
Episode 15.Maro Ka Ehe
17
Episode 16. Raka Cemburu.
18
Episode 17.Liburan Hari Pertama
19
Episode 18. Pantai Buti.
20
Episode 19. Menghabiskan Waktu Di Pantai
21
Episode 20.Mendadak Jealous
22
Episode 21.Pelukkan Pertama
23
Episode 22. Gara-Gara Naik Kuda
24
Episode 23.Sunset Laut Arafura
25
Episode 24.Petikkan Gitar Menjelang Tidur
26
Episode 25.Takut Jatuh Cinta
27
Episode 26.Takut
28
Episode 27. Wasur Seimut Nona Black Sweet
29
Episode 28.Selingan
30
Episode 29.Mari Kitong Dansa
31
Episode 30. Pesta Dansa
32
Episode 31.Raka Bramantyo
33
Episode 32. Benci Bisa Jadi Cinta
34
Episode 33.Pacar
35
Episode 34. Ciuman Pertama
36
Episode 35.Kembali ke Sekolah
37
Episode 36. Vana dan Papinya
38
Episode 37.Vana dan Papinya 2
39
Episode 38.Berduaan
40
Episode 39.Kepergian Vana
41
Episode 40.Rahasia Pak Malik
42
Episode 41.Penculikkan Mardo
43
Episode 42.Theo Pelindung Anak Papua
44
Episode 43.Theo Mengangkat Saudara
45
Episode 44. Mardo Sakit
46
Episode 45.Pesta Perpisahan Sekolah
47
Episode 46. Richi Marah
48
Episode 47. Sesuatu Di Pelabuhan
49
Episode 48.Pria Idola
50
Episode 49. Kembali Ke Jakarta
51
Episode 50. Tujuh Tahun Kemudian
52
Episode 51.Tak Mau Pindah Ke Lain Hati
53
Episode 52. Gundah
54
Episode 53. Pertemuan Mardo Dan Raka
55
Episode 54.Apakah Kau Mencintaiku
56
Episode 55. Kehadiran Donny
57
Episode 56. Kampung Halaman
58
Episode 57. Suatu Hari Di Tepi Sungai
59
Episode 58.Donny Menginginkan Mardo
60
Episode 59. Ke kota Labuan Batu.
61
Episode 60.Insiden Azhar dan Donny
62
Episode 61 Bersiap Ke Pesta
63
Episode 62. Pesta Dan Menortor
64
Episode 63. Romantisme Di Tengah Pesta
65
Episode 64. Berdua-duaan
66
Episode 65. Kemana Rakaku
67
Episode 66.Dodol Cinta
68
Episode 67.Dodol Cinta 2
69
Episode 68.Lembah Biru
70
Episode 69.Kejadian Di Lembah Biru
71
Episode 70. Sesuatu Di Lembah Biru
72
Episode 71.Mardo, Raka Dan Donny
73
Episode 72. Detik Yang Mendebarkan
74
Episode 73.Selamat Ya Mardo
75
Episode 74. Pembicaraan Tentang Pernikahan
76
Episode. 75 Richi
77
Episode 76. Kukhitbah Engkau Puspita Hati, Mardo
78
Episode. 77Cinta Dan Keyakinan
79
Episode. 78 Pesta Pernikahan Raka Dan Mardo
80
Episode. 79 Malam Pertama Raka Dan Mardo
81
Episode. 80 Malam Pertama Raka Dan Mardo Bag.Dua
82
Episode. 81 Perjumpaan
83
Episode 82. Laura Taylor
84
Episode.83 Richi Dan Laura
85
Episode 84. Di antara Kita
86
Episode 85. Cinta Dan Tugas
87
Episode. 86 Semakin Dekat
88
Episode 87 Kenangan Winter Sonata
89
Episode. 88 Kenangan Winter Sonata Bag. Dua
90
Episode 89 Disneyland Korea
91
Episode 90 Ngeri-Ngeri Sedap
92
Episode 91 Belanja Dan Belanja.
93
Episode 92 Full Day In Seoul
94
Episode 93 Full Day In Seoul II
95
Episode 94 Usai Honeymoon
96
Episode 95 Raka Yunior
97
Episode 96 Selamat Datang Rakasiwi Bramantyo
98
Episode 97 Pesona Baby Rakasiwi
99
Episode 98 Baby Baru Untuk Baby Rakasiwi
100
Episode 99 Menjadi Penulis
101
Episode 101. Debut Penerbitan Hubsche Maedchen
102
Episode 101 Wanita Muda Dengan Dua Anak
103
Episode 102 Konten You Tube Catatan Mardo-Raka
104
Episode 103 Baby Rakasiwi Masuk Sekolah
105
Episode 104 Cengengnya Cindy
106
Episode 105 Bersantai Sesaat
107
Episode 106 Hebohnya Memiliki Dua Anak
108
Episode 107 Semua Yang Kuinginkan Harus Kudapat
109
Episode 108 Triananda
110
Episode 109 Triananda Yang Ringkih
111
Episode 110 Triananda Bunda Minta Maaf
112
Episode 111 Bahagia Menjadi Ibu
113
Episode 112 Diantara Anak Dan Karya
114
Episode 113 Diantara Anak dan Karya Bag. 2
115
Episode 114 Menjemput Anak
116
Episode 115 Bertemu Gadis Antik
117
Episode 116 Namaku Prita Pujaningrum
118
Episode 117 Gadis Tomboy
119
Episode 118 Sebuah Villa
120
Episode 199 Mencari Prita Pujaningrum
121
Episode 120 Pertemuan
122
Episode 121 Tatapan Sepasang Mata
123
Episode 122 Waitress
124
Episode 123 Tempat Hura-Hura
125
Episode 125 Berbeda Kepala
126
Episode 126.Hari Yang Melelahkan.
127
Episode 127. Lowongan Di Cafe Pria Idola
128
Episode 128. Rumah Kediaman Raka Bramantryo
129
Episode 129. Salah Menduga
130
Eposide 130. Sering Bertemu
131
Episode 131. Bisnis
132
Episode 132. Alan Suka Prita
133
Episode 133. Kenangan Masa Lalu Mardo Dan Raka
134
Episode 134. Mama Jangan Menikah Lagi!
135
Episode 135. Jangan Sekali-Kali Menyakiti Mama
136
Episode 136. Sedikit Demi Sedikit
137
Episode 137. Abidin
138
Percobaan Penculikkan Prita
139
Episode 139. Di Sarang Ayah Jae
140
Episode 140. Prita Di Sarang Ayah Jae.
141
Episode 141. Teman Ke Undangan Reuni
142
Episode 142.Pergi Dinner
143
Episode 143. Pergi Dinner 2
144
Episode 144.Grogi Sekali
145
Episode 145.Ada Yang Jealous
146
Episode 146.Pria Bergitar Dan Gadis Moge
147
Episode 147. Dia Membuatku Nyaman
148
Episode 148.Kisah Ayah Jae
149
Episode 149. Kisah Cinta Tak Sampai Ayah Jae
150
Episode 150. Kisah Cinta Tak Sampai Ayah Jae II
151
Episode 151.Libur Berakhir
152
Episode 152. Penculikkan
153
Episode 153.Penculikkan II
154
Episode 154. Mata Yang Melemahkan
155
Episode146. Membeli Cinta
156
Episode 156.Perbincangan
157
Episode 157. Perbincangan II
158
Episode 158. Jodoh Yunna
159
Episode 159. Prita Dan Rakasiwi
160
Episode 160. Dua Sejoli Menikmati Soto Semarang
161
Episode 161.Rakaksiwi Dan Prita II
162
Episode 162. Percakapan Hati
163
Episode 163. Menghabiskan Hari Di Semarang
164
Episode 164. Cinta Dua Malam
165
Episode 165.Jangan Meninggalkan Jejak Dengan Menyakiti Perempuan
166
Episode 166. Pesta Yunna
167
Episode 167. Pernikahan Yunna dan Jaelani.
168
Episode 168. Pria Tampan Di Pernikahan Yunna
169
Episode 169. Cinta Terkembang
170
Episode 170. Laki-laki Menyebalkan.
171
Episode 171. Yunna Membisu
172
Episode 172. Bak Burung Dalam Sangkar Emas
173
Episode 173. Acara Empat Bulanan
174
Episode 174. Sedang Ujian
175
Episode 175. Mengulangi Kenangan Lalu.
176
Episode 176. Kepingan Kenangan Lama
177
177.Hati Yang Hancur Berkeping-Keping
178
Episode 178. Hati Yang Hancur Berkeping-Keping II
179
Episode 179. Hati Yang Hancir Berkeping-Keping III
180
Episode 180.Tragedi Pernikahan.
181
Episode 181.Richi Oh Richi
182
Episode 182. Bayi Prematur.
183
Episode 183. Cinta Yang Menyembuhkan
184
Episode 184. Cinta Yang Menyembuhkan II
185
Episode 185.Belum Sembuh Seutuhnya
186
Episode 186.Keanehan Dalam Diri Richi
187
Episode 187.Keanehan Yang Terjadi Pada Richi II
188
Episode 188. Richi Memiliki Dua Kepribadian
189
Episode 189. Richi Asli Dan Palsu
190
Episode 190. Sang Pemilik
191
Episode 191.Kangen
192
Episode 192. Pertemanan
193
Episode 193. Reuni
194
Nostalgia Gila Masa SMP
195
Episode 195. Hampir Saja Menjadi Kekasih
196
Episode 196.Jadwal Bercinta
197
Episode 197. Yunna Yang Malang
198
Episode 198. Arwah Yunna Gentayangan
199
Episode 199. Baby Yunna
200
Episode 200. Baby Yunna2
201
Episode Baby Yunna 3
202
Episode 202 Baby Yunna 4
203
Episode 203. Keberanian Elsa
204
Episode 204. Ruang Bawah Tanah
205
Episode 205. Ruangan Bawah Tanah
206
Episode 206. Yundy Baby Yunna
207
Episode 207. Prita Wisuda
208
Episode 208 Dunia Kerja
209
Episode 209. Dunia Kerja Prita
210
Episode 210 Bertemu Lagi
211
Episode 211 Boy Menyukai Prita
212
Episode 212. Boy Menyukai Prita 2
213
Episode 213. Takdir Yang Luar Biasa
214
Episode 214.Menikmati Pekerjaan
215
Episode 215. Pesta Pernikahan Perak Raka Dan Mardo
216
Episode 216. Pesta Pernikahan Perak Raka Dan Mardo II
217
Episode 217. Pesta Pernikahan Perak Raka Dan Mardo III
218
Episode 218.Meeting Keluarga
219
Episode 219.Bingung Memulai Dari Mana
220
Episode 220. Boy Indra Cemburu
221
Episode 221. Diantara Dua Pria
222
Episode 222. Ketemuan Kakak Ipar
223
Episode 223. Pertemuan Tiga Sahabat
224
Episode 224. Makan Malam Romantis
225
Episode 225. Makan Malam Romantis
226
Episode 226. Makan Malam Romantis 3
227
Episode 227. Gaun Pesta Untuk Prita
228
Episode 228. Pada Sebuah Pesta
229
Episode 229. Pada Sebuah Pesta 2
230
Episode 230.Pada sebuah Pesta 3
231
Episode 231. Bertengkar
232
Episode 232. Bertengkar 2
233
Episode 233. Prita Berhutang Budi Pada Boy
234
Episode 234. Tunangan Siapa
235
Episode 235. Nasib Hubungan Rakasiwi Dan Prita
236
236. Boy Dan Riri
237
Episode 237. Pembicaraan Mardo dan Prita
238
Episode 238. Persahabatan
239
Episode 239. Mobil Untuk Prita
240
Eposide 240. Mobil Wakil direktur
241
Episode 241. Kebencian Pada Mantan
242
Episode 242.Rakasiwi Menjauh
243
Episode 243. Lunch
244
Episode 244. Sakit Sebab Cinta
245
Episode 245. Sakit Minta Nikah
246
Episode 246. Tak Terduga
247
Episode 247. Persiapan Lamaran
248
Episode 248. Lamaran Rakasiwi
249
Episode 249. Saling Mendahului
250
Episode 250. Mengurus Pernikahan Bos
251
Episode 251. Pernikahan Pak Boy.
252
Episode 252. Cuti
253
Episode 253. Prita Dan Rakasiwi Menikah
254
Episode 254. Pernikahan Prita Dan Rakasiwi2
255
Episode 255. Pesta Pernikahan Prita dan Rakasiwi
256
Episode 256. Malam Pertama Prita Dan Rakasiwi
257
Episode 257. Malam Pertama Prita Dan Rakasiwi2
258
Episode 258. Rakasiwi Pergi Menuntut Ilmu
259
Episode 259. Cindy Bramantyo
260
Episode 260. Ultah Si Ganteng
261
Episode 261. Marahan Sama Kamu
262
Episode 262. Di Sekolah
263
Episode 263. Apakah Permusuhan Berakhir?
264
Episode 264. Rama
265
Episode 265.Ultah Dea
266
Episode 266. Ketemu Kakak Tampan di Angkot
267
Episode 265. Hari-Hari Yang Menegangkan
268
Episode 266. Kelulusan
269
Episode 267. Tragedi
270
Episode 268. Tante Rianty
271
Episode 269. Tante Riany Anggota Genk Paling Tua
272
Episode 270. Laki-laki ke Dua
273
Episode 271. Pembicaraan di Ranjang
274
Episode 272. Sudah Sangat Dewasa
275
Episode 273. Saat Mereka Kecil
276
Episode 274. Apa Kau Ingin Menikah Muda?
277
Episode 275. Sister
278
Episode 276. Bersama Keluarga
279
Episode 277. Pasangan Muda
280
Episode 278. Ke Kantor Ayah Raka
281
Episode 279 Cindy di Todong Menjadi Pemimpin
282
Episode 280. Hello Cindy!
283
Episode 281. Hello Cindy
284
Episode 282. Raffaza Alfarezi
285
Episode 283 Undangan Raffa
286
Episode 284. Kue penutup
287
Episode 285. Si pemilik Resep
288
Episode 286. Pertemuan
289
Episode. 287. Menunggu
290
Episode 288. Mencari Tahu
291
Episode 289. Mardo Menghilang
292
Episode 290. Dalam Penculikkan
293
Episode 291. Orang Asing
294
Episode 292. Siapa Kalian
295
Episode 293. Bukan Salahku
296
Episode 294. Sudah Berakhir
297
Episode 295. Babak Baru Cafe Pria Idola
298
Episode.296. Cindy Bertunangan
299
Episode. 297.Nasehat Papa Untuk Alfredo
300
Episode 298. Kisah Yang Terulang
301
Episode 299. Persiapan Wisuda
302
Episode. 300. Penculikkan Cindy Gagal
303
Episode 301. Seseorang Mengetahui Rahasiamu
304
Episode 302. Congrats
305
Episode 303. Nekat
306
Episode 304 Cindy Bukan Rafunzel
307
Episode 305. Usaha Berulang
308
Episode 306. Cindy Hilang
309
Episode 307. Siapakah Pahlawan Cindy
310
Episode 308. Pernikahan Cindy dan Alfredo
311
Episode 309 Raka Si pemilik Cafe
312
Episode 310. Bertugas
313
Episode 311. Nostalgia Raka Mardo (Tamat)
314
Episode 314 Pria Idola Season IV Tidak Bisa Membedakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!