Dengan tekat bulat, Dio bersikeras meminta ayahnya untuk membatalkan perjodohan nya dengan anak rekan bisnisnya. Dengan menunjukkan bukti-bukti didepan sang ayah jika sang calon menantu bukanlah wanita baik-baik dan perusahaan yang di miliki oleh calon besan nya tersebut adalah hasil dari merampas perusahaan milik sang adik ipar yang berhasil ia bunuh namun masih memiliki anak dan istri yang ia asingkan di pulau terpencil yang telah di ancamnya agar perusahaan tersebut berhasil ia miliki sepenuhnya.
Serta tidak lupa Dio menunjukkan kepada sang ayah jika mama nya tidak lah seperti yang dituduhkan sang ayah karena termakan oleh hasutan para pesaing bisnisnya sekaligus orang tersebut menginginkan yang mama menjadi istrinya jika telah berpisah dengan sang ayah. Dengan lantang Dio mengatakan jika ayahnya adalah orang terbodoh yang pernah ia temui sehingga melakukan tindakan yang merugikan dan melukai keluarga nya sendiri.
Dengan pandangan nanar pun sang ayah merasakan penyesalan yang luar biasa. Bahkan ia telah melukai sang istri berkali-kali, menyiksa, bahkan membawa wanita keluar masuk menuju kamar mereka secara terang-terangan. Tidak ada wanita yang baik dan sesempurna sang istri.
"Dimana mama kamu sekarang Dio?". tanya sang ayah.
"Ayah berusaha cari dan temukan sendiri dulu mamaku. Jangan lupa segera batalkan perjodohan antara aku dan anak rekan bisnis ayah yang gila harta itu. Jika ayah tidak sanggup melakukan pembatalan perjodohan itu, jangan harap ayah bisa bertemu mama dan aku lagi." sahut Dio sembari keluar rumah dengan senyum mengembang.
***
Dio segera menyerahkan kunci mobilnya untuk di serahkan ke penjaga rumah sang nenek agar terparkir kedalam basemen mobil yang dimiliki oleh kediaman sang nenek.
Sembari bersiul ria Dio pun memasuki rumah tersebut dan segera melenggang ke lantai atas memasuki kamar sang mama. Mamanya selama beberapa bulan terakhir ini memang tinggal dirumah sang nenek untuk menjernihkan pikiran nya dan membuang jauh rasa sedihnya. Dilihatnya sang mama sedang melamun melihat foto keluarga mereka yang terlihat harmonis di sudut meja rias sang mama.
"Mama.." seru Dio sembari memeluk sang mama.
"Oh anakku semata wayang ini masih mengingat untuk menjenguk mama ternyata." sahut sang mama sembari menyunggingkan senyum cantiknya.
"Mama tidak ke butik?"
"Tidak nak. mama sudah memutuskan untuk beberapa saat ini mama akan melakukan pekerjaan dirumah nenekmu saja.. Nanti biar orang kepercayaan mama yang datang kesini mengantarkan segala sesuatu yang diperlukan." sahut sang mama dengan wajah murungnya.
"Baiklah ma. Apapun yang mama lakukan Dio akan mendukung mama sepenuhnya. Ma.. aku telah berbicara dan mengancam ayah untuk segera mengakhiri perjodohan yang di sepakati oleh ayah. Aku juga telah memberikan ayah bukti ketidak bersalahan mama. Ayah pun terlihat sangat menyesal dan menanyakan mama." sahutku.
Mama pun terlihat berfikir..
"Bagaimana caramu mendapatkan bukti-bukti jika mama tidak bersalah Dio? Jangan lagi terlibat urusan mama dengan ayahmu. Karena mama sudah lelah dengan perlakuan ayahmu ke mama. Mama sudah nyaman dengan mama yang sekarang. Mama sudah siap menjadi seorang janda. Dalam waktu dekat ini mama akan mengajukan gugatan cerai ke pengadilan. Mama telah menyewa pengacara untuk mempercepat perceraian mama. Mama tidak ingin lagi hidup bersama laki-laki bodoh yang tanpa mau mencari tau kebenaran langsung termakan hasutan." jawab sang mama dengan tegas kali ini.
"Mama bukan wanita miskin yang tidak memiliki apa pun sehingga tergantung dengan belas kasih suami brengsek." sahut mama kemudian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments