Setelah bersuka cita melepas rasa rindu bertemu. Ibu Aninda pun mengajak kami semua untuk makan bersama. Disela-sela makan bersama mereka pun mulai bertukar informasi seputar kegiatan masing-masing.
Rasa penasaran yang menghinggapi pun akhirnya menemukan titik terang. Dimana Dewa mulai menceritakan satu Minggu yang lalu saat Dilla direct message Dewa melalui insrtagram. Sehingga Dewa mengetahui jika hari ini adalah hari ulang tahun nya. Diceritakan pula jika ide yang memberikan kejutan seperti ini semua adalah Dilla.
Dewa pun meminta maaf jika selama ini jarang memberikan perhatian dikarenakan terlalu sibuk dengan organisasi nya. Jarang ada waktu untuk membuka hp.
Malam harinya pun sudah kelelahan hingga terkadang langsung tertidur begitu saja sampai pagi menyingsing. Dewa pun menyakinkan diri jika disana tidak memiliki teman dekat wanita lain.
"Maaf kan aku dek. Aku janji akan mengusahakan untuk meluangkan waktu berbalas pesan denganmu seperti dulu. Namun mungkin tidak sesering dulu soalnya kegiatan kakak sangatlah padat. Nanti kamu juga tau sendirilah bagaimana rasa setelah masuk kuliah dan aktif dalam berbagai organisasi." Papar Dewa lagi.
"Iya kak, maafin aku yang terlalu kekanakan. Lain kali aku enggak akan menuntut untuk selalu berbalas pesan denganmu lagi," jawab Aninda sambil tersenyum ke arah Dewa.
Sedangkan ada raut wajah berbeda dari Dila. Seolah ada rasa tidak suka terhadap kedekatan kami. Dan seperti selalu sengaja menyela pembicaraan di antara mereka berdua.
Sehingga terkadang yang mendominasi obrolan adalah mereka berdua dengan sesekali tertawa, sedangkan Aninda hanyalah menjadi pendengar saja.
Ada rasa gelanyar aneh melihat kedekatan mereka berdua. Sedangkan Aninda merasa seperti orang ketiga di antara obrolan mereka.
"Apakah ini yang dinamakan cemburu? Kenapa aku harus cemburu dengan sahabat ku sendiri? Tidak mungkin kan jika Dila masih menyimpan perasaan terhadap kak Dewa?" tanya Aninda didalam hati.
Tak selang beberapa waktu, mereka berdua pun izin pamit untuk segera pulang. Dikarenakan Dewa harus bersiap-siap buat balik menuju Jakarta sore nanti menggunakan bus malam.
Sedangkan Dilla yang katanya nebeng kendaraan dengan Dewa pun mau tidak mau pergi dan pulangnya ke rumah berbarengan dengan Dewa.
Entahlah hanya perasaan Aninda saja atau memang ada sesuatu di antara mereka berdua.
Hari pun bergulir. Aninda pun sudah tidak terlalu menantikan chat ataupun balasan chat dari Dewa. Setiap hari Aninda mencoba menyibukkan diri dengan segala kegiatan yang ada di sekolah. Sesekali bercanda dengan Dio dan Amel.
Di sela obrolan itu pun Dio mengatakan jika nanti ia akan mengambil jurusan kuliah di Bali, yang mana perusahaan orang tuanya berada sehingga memaksa Dio untuk kuliah yang lebih dekat dengan perusahaan sesekali belajar mengelola perusahaan sejak dini.
Seketika ada perasaan tidak rela jika di antara kami ada yang berpisah jauh. Namun Dio pun meyakinkan kita untuk tetap menyempatkan waktu bertemu dan berkumpul bersama kita disela waktu luang.
Mereka pun berjanji untuk saling menjaga dan melindungi walaupun telah terpisah jarak dan waktu. Tetap saling berkomunikasi apa pun yang terjadi.
Santer terdengar jika Dio pun akan dijodohkan orang tua nya dengan rekan bisnis papanya di Bali. Dan Dio pun tidak menyangkal berita tersebut. Dio pun terpaksa menerima perjodohan tersebut dikarenakan dirinya yang sedang merasakan patah hati karena seseorang yang dirinya sukai telah memiliki calon suami.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Women-Stars🍁 Al-Zha
semoga selalu menepati janji yaa hehe
2023-03-13
2
Kacan
mencurigakan sekali buaya rawa ini😠
2023-03-07
1
Mommy Lingling
okee kak santii siap,🤗
2023-01-10
1