Kondisi Aninda pun telah membaik. Namun Aninda enggan memberitahu kedua orang tuanya jika dirinya dirawat dirumah sakit. Ia takut menimbulkan kekawatiran di wajah kedua orang tuanya.
Di satu sisi, Aninda meminta kepada Amel untuk memberikan kabar ke Dewa jika ia tengah sakit dan dirawat dirumah sakit.
Ada sedikit sesak dan ketakutan di hatinya bagaimana jika Dewa menolak untuk menengok dirinya.
Namun ia telah membulatkan tekat jika kali ini Dewa tidak mau datang untuk menemuinya pun ia tidak akan mengharapkan apa pun lagi tentang hubungan nya kali ini. Dengan berat hati pun Amel berkabar melalui chat tentang kondisi Anin kepada Dewa.
"Selamat malam kak Dewa, ini aku Amel sahabat Anin dan Dila. saat ini Anin sedang sakit dan dirawat di rumah sakit terdekat dari kampus. Apa kak dewa memiliki waktu dan berkenan menengok Anin?" tanya Amel melalui pesan singkat.
"Mohon maaf Mel, tolong sampaikan pesanku ke Anin karena belum bisa berkunjung. Aku besok ada agenda rapat rakor pemilihan ketua BEM, jadi aku belum ada waktu untuk berkunjung disana, titip tolong jagakan Anin untukku. Tolong bilang kepadanya untuk menjaga kesehatan nya sendiri," balas dari Dewa secara singkat dan cepat.
Setelah membaca pesan tersebut Aninda berusaha untuk menguatkan hati sekuat mungkin. Ia telah bertekat untuk melupakan hubungannya dengan Dewa.
Aninda pun berjanji akan segera bangkit dari keterpurukan dan akan memfokuskan diri dengan belajar dengan sungguh-sungguh untuk mempercepat kelulusan nya dalam memperoleh gelar sarjana.
Hanya Dio dan Amel sajalah yang mengetahui perihal masalah Aninda. Mereka lah yang membuat Aninda sedikit demi sedikit melupakan tentang permasalahan yang sedang dihadapi oleh Aninda itu.
Sebenarnya Aninda sudah banyak tau mengenai informasi Dewa dikampus. Seputar kegiatan dan dengan siapa ia sehari-hari nya tersebut.
Untuk pertama kalinya ia mengetahui bahwa Dewa telah menjalin hubungan diam-diam dengan Dilla sebenarnya hatinya sangat terpukul dan sempat ingin mengakhiri hidupnya sendiri.
Namun Aninda kembali berpikir jernih bahwa dirinya harus berani menghadapi kenyataan dan membuat mereka menyesal telah membohongi dan mengkhianati nya.
"Mungkin kak Dewa bukanlah jodohku." lirih Aninda.
Berbeda dengan Dewa dan Dila yang sedang menikmati puncak asmara mereka. Setiap ada kesempatan untuk berduaan mereka selalu mengambil kesempatan untuk melakukan pergumulan panas mereka.
Hingga akhir-akhir ini mereka merasa lebih baik mementingkan kebersamaan berdua dari pada untuk menghadiri rapat organisasi bahkan sesekali dua kali mereka menjadi sering membolos kuliah dikarenakan ke asikan memadu kasih.
Bahkan seharian mereka melakukan hal tidak senonoh tersebut layak nya pasangan suami istri. Sering kali Dewa menginap di kosan Dilla hingga mendapat tegur pemilik kos.
Merasa kurang nyaman dengan kosan tersebut pun Dilla memilih mencari kosan yang di rasa Dilla bebas untuk memasukkan pasangannya.
Seperti pasangan yang haus akan se* menjadikan mereka melupakan segala-galanya. Bahkan Dewa pun sekarang setiap harinya seperti ketagihan Se* hingga setiap saat melihat adegan-adegan dewasa berbagai gaya dengan fantasi yang berbeda-beda.
Demi memenuhi segala fantasi liar Dewa pun mereka pernah mendatangi pantai tanpa penghuni baik di siang atau malam hari. Mereka mendirikan tenda dipinggiran pantai sesekali melakukan hal tersebut di pinggiran bibir pantai bersama deburan ombak dan kenikmatan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Cintari Ridodo
gak greget harus nya di pergoki kasih kenang kenangan tuk mereka ini ke enakan penghianat
2023-02-14
2
DawnLover❣️
wah gila sih ini si dewa tunangannya lagi sakit dia malah ena²
2023-02-10
1
Anita
udah mampir ya kak,
2023-02-08
1