Disudut yang berbeda, Dewa dengan menghela nafas berat kembali menumpahkan keluh kesahnya ke Dilla. Ya, selama ini Dewa merasa lebih nyaman dengan keberadaan Dila dari pada Aninda.
Setelah kedekatan yang terjalin dan seringnya bertemu dalam satu organisasi yang sama membuat Dewa mencuri-curi kesempatan untuk melirik ke arah Dila. Ditambah Dewa juga sering melihat Dila mencuri-curi pandang ke arahnya.
Menurut Dewa, setelah melihat keseharian Dilla tentang bagaimana dia yang terampil dalam mengungkapkan ide-ide pro aktif nya dalam organisasi lah yang membuat nya kembali kagum.
Membuat Dewa mengingat kembali bagaimana pertama kali dia dan Dilla berciuman sehari sebelum acara pertunangan antara Dewa dengan Aninda dilaksanakan.
Sebenarnya dulu Dewa jatuh cinta pada pandangan pertama ketika pertama kali melihat Aninda kala itu. Sosok gadis yang murah senyum, memiliki lesung pipi yang menambah aura kecantikannya dan juga banyak dari teman-teman sekelasnya dulu yang menginginkan menjadi kekasih Aninda.
Namun lambat laun perasaannya mulai berubah ketika bertemu dengan Dilla. Gadis yang terlalu bar-bar tak segan-segan untuk memberikan perhatian kecil secara terang-terangan di antara dirinya dan Aninda
Ketika Aninda terlalu fokus dengan belajar tanpa mau memberikan perhatian kepadanya dan hanya Dewa seorang dirilah yang selalu memberikan perhatian-perhatian itu.
Walaupun lambat laun Aninda juga merespon rasa sayangnya dengan chat lebih banyak dari pada yang dulu. Namun rasanya masih berbeda, perhatian Dilla yang dominan dan candaan lucu-lucunya lah yang membuat hari Dewa terasa lebih berwarna dari pada jika berbalas pesan dengan tunangannya sendiri.
Hingga sering kali Dewa dan Dilla bertemu berdua tanpa di ketahui oleh Aninda diluar. Libur kuliah pun pulang dan kembalinya juga diam-diam keduanya selalu bersama. Tanpa terasa keduanya pun memadu kasih menjalin hubungan tanpa status bersama Dilla secara diam-diam.
Hingga seperti saat ini, tiba-tiba Aninda mendesak dirinya untuk memberikan perhatian yang lebih untuk Aninda. Sebenarnya Dewa pun telah mencoba berkali-kali untuk memberikan perhatian untuk Aninda.
Namun sialnya hati Dewa sangatlah menginginkan kejujuran untuk segera membuat keputusan yang tepat. Hingga akhirnya Dewa pun mengatakan kepada Aninda untuk segera break sejenak untuk meyakin kan hati kita masing-masing. Dewa sangat tau jika disinilah Dewa yang salah.
"Kak, jangan lah gitu dengan sahabatku Anin. Coba kamu angkat telpon nya. Aku rasa hubungan kita ini salah. Kalian telah bertunangan kak. Aku enggak mau menjadi pihak ketiga yang menyebabkan hubungan kalian hancur kak. Silahkan kakak pergi dan keluar dari kamar kosku. Jangan memberiku harapan lebih lagi kak. Aku harap kakak paham dengan keputusan aku ini," kata Dila dengan berurai air mata.
"Dek, kamu jangan berfikir begitu. Yang salah itu aku bukan kamu. Aku lebih nyaman jika bersama dengan kamu. Mana mungkin hatiku bisa dipaksakan untuk mencintai Anin kembali di saat perasaanku untuknya sudah tidak ada?"
"Entah sejak kapan aku mencintaimu dek, mungkin karena kedekatan kita yang terjalin lah yang membuat hatiku bermejar kembali. Tataplah aku, aku akan melindungi mu. Segera aku putuskan hubungan pertunangan ku dengan Anin jika itu yang membuatmu lebih bisa menerima aku lagi dek," ucap Dewa sembari mengusap air mata Dilla.
"Jangan kak, jangan putuskan hubungan kalian. Aku sebenarnya sudah mencintai kakak sejak pertama kita dulu. Tapi aku sadar diri karena kak Dewa telah memilih untuk ke jenjang serius dengan Aninda. Hiks Hiks," tutur Dilla dengan terisak.
"Sebenarnya soal bertunangan itu bukan keinginanku dek, itu keinginan orang tuaku. Baiklah akan segera ku katakan kepada orang tuaku untuk mengakhiri hubungan ku dengan Aninda sesegera mungkin," jawab Dewa.
Tanpa terasa Dewa kembali memagut bibir Dila. Mereka meluapkan perasaan masing-masing melalui ciu man panass mereka. Sedangkan tangan Dewa mulai meraba-raba ke dua belahan gunung Dilla menimbulkan gelayar-gelayar aneh di hati mereka.
Menanggalkan kaos yang Dilla kenakan. Me re mas kedua gundukan tersebut. Ciuman beralih menuju ke dua belahan bergantian ke kiri dan kanan menimbulkan *******.
"Ahhh kak, ini salah."
"Ssstt.. Diamlah. Nikmati saja dek. Bolehkah aku melakukan yang lebih dari ini?" tanya Dewa.
Dengan anggukan penuh nafsu mereka kembali memadu kasih melupakan bahwa hubungan mereka sangatlah salah dan menuju kehancuran dari masa depan masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Cellestria
lanjut thor
2023-03-13
1
Mommy Lingling
😆namanya Lika liku hati kak
2023-01-08
1
Emon
salah...salah...BKN lari tp nikmatin ....dasar jalang
2023-01-08
3