[ 19 ] < Mansion Jendral Kurenai >
Aku menatap ke arah anak kecil sebelumnya dengan wajah prihatin.
"Dia manusia kan ! "ucap ku hanya tersenyum melihat tingkah nya yang membuat ku teringat akan masa lalu.
"Benar ,sekecil itu sudah di buang oleh keluarga nya sungguh menyedihkan "ucap Kurenai dengan raut wajah sedih.
"Yah mungkin ada sesuatu jadi ketika aku kembali mungkin aku dapat menyelidiki untuk beberapa hal "ucap ku dengan senang melihat betapa baiknya karakter dari Kurenai walau beberapa karakter yang lain menjengkelkan.
Jika ia tidak gila mungkin ia akan menjadi wanita manis,ugh... apa yang kupikirkan kan.
Kurasa tidak buruk membangun hubungan dengan para iblis ini aku mulai memikirkan beberapa keuntungan dan kerugian dari menjalin hubungan dengan iblis ,entah itu iblis baik maupun buruk.
Hah... sungguh merepotkan , jika kalian tidak berkonflik maka dunia ini akan enak untuk di pandang , kalian entah manusia maupun iblis benar - benar menjengkelkan.
Yah mau bagaimana lagi di dunia manapun peperangan pasti terjadi di manapun.
"Kalau begitu ayo masuk dan lihat bagaimana akademi iblis itu "ucap Kurenai
Aku hanya mengikuti Kurenai ketika ia masuk ke dalam akademi , setelah berjalan beberapa saat ku melihat bangunan besar yang mungkin memiliki ketinggian 300 meter dengan kisaran memiliki 5 lantai.
Ada banyak murid yang kulihat entah itu manusia, iblis bahkan ras lain nya.
"Seperti bukan hanya manusia dan iblis saja yang ada di sini "ucap ku.
"Yap benar kami telah membangun perjanjian perdamaian dengan beberapa ras ,dari ras Dwarf, Dragon,Beastmen, Penyihir dll "ucap Kurenai.
Hoh... adakah ras Penyihir yah, aku sebenarnya tidak terlalu tau ras penyihir jika tidak mendapatkan informasi dari budak ku yang ada di kota.
[ Note : Budak mengacu kepada Babel,Nara dan Yin ]
Apakah tidak ada Kerajaan penyihir di dunia ini sehingga para penyihir harus belajar di akademi iblis ,aku menjadi bingung dengan kondisi dunia ini yang terasa kacau.
Peperangan antara iblis dan manusia , perbudakan , dan banyak mungkin peperangan yang tidak ku tahu juga hah... di dunia jika ku rasakan lebih jauh terasa lebih rumit dan melelahkan.
"Oh apakah para ras ini tidak memiliki akademi sendiri "ucap ku penasaran.
"Ada sih tetapi yah karena kemampuan mereka lebih berbakat ke energi kegelapan sehingga mereka di kirim ke sini kecuali ras manusia yang langsung di jual dan di buang ke sini "ucap Kurenai.
"Begitukah "ucap ku yang melihat sebuah pintu besar di hadapanku.
Kami terus berjalan sambil berjalan hingga mencapai sebuah pintu besar yang membuat Kurenai berhenti kemudian ia melanjutkan berjalan dan berhenti kembali ke arah jendela.
" Apakah di dunia mu juga ada sihir juga Shin ! "ucap Kurenai penasaran.
"Tidak tetapi memiliki yang namanya teknologi "ucap ku tidak menyembunyikan.
Yah ada tetapi Release Magic adalah Sihir yang sangat tersembunyi jadi bukan termasuk umum jadi lebih baik tidak ku katakan , aku akan mempercayai isi hatiku saja entah apa yang orang lain katakan ketika aku menyembunyikan ini.
Kurasa lebih baik aku menyembunyikannya , aku takut semakin banyak yang mengetahui bahwa sihir ini juga ada di dunia modern sekalian untuk jaga-jaga , aku juga tidak tahu bahwa ada lagi seseorang yang dapat menuju ke sini.
"Teknologi ? "ucap Kurenai tertarik.
"Walaupun kau penasaran aku juga tidak dapat menunjukkannya karena aku juga bukan ahlinya dalam hal itu "ucap ku hanya dapat tersenyum kecut.
Bagaimana aku dapat mengatakan bahkan Smartphone ku saja tertinggal di dunia ku mau menunjukkan bagaimana ! , Jika aku membawa sekalipun aku tidak dapat menjelaskan tentang inti dari teknologi karena aku adalah orang yang bodoh.
Walau Shin mengatakan dalam hatinya bahwa ia adalah orang yang bodoh tetapi di dunia ia merupakan ahli sihir yang tersembunyi dan sangat kuat , bahkan gurunya sudah tidak dapat menandingi kekuatan nya lagi setelah pelatihan selama 5 bulan.
"Begitu kah "ucap Kurenai tidak bertanya kembali.
Kami terus berkeliling hingga berhenti ketika melihat pertandingan antara siswa terbaik.
"Oh perebutan peringkat yah... "ucap Kurenai.
"Yah disini ada namanya perebutan peringkat yang dalam arti bertanding siapa yang terkuat "ucap Kurenai.
"Benar benar membuat mengenang masa lalu "ucap Kurenai.
"Apakah hanya dengan ini dapat mencapai peringkat tinggi "ucap ku.
"Tentu saja tidak ini hanya mempermudah kamu dalam mendapatkan peringkat kelulusan, pertandingan seperti ini hanya boleh dilakukan antara kelas 1 -> 3 di atas itu tidak di perbolehkan kan"
"Kelulusan artinya adalah menilai seluruh penilaian dari kelas bawah hingga kelas teratas " ucap Kurenai entah bagaimana dapat menjelaskan.
Setelah melihat itu aku terus pergi dari karena aku sudah tidak tertarik.
Setelah keluar dari Akademi Iblis aku mengikuti ke mansion Kurenai, karena aku tidak tahu kemana Kurenai akan pergi.
"Kenapa kita kesini ! " ucapku penasaran.
"Tentu saja kamu akan tinggal untuk sementara di sini "ucap Kurenai santai.
" Apakah di istana tidak ada kediaman untuk tamu "ucap ku .
"Sebenarnya ada hanya saja aku ingin kamu tinggal di sini ,sekalian kamu dapat melatih ku "ucap Kurenai.
"Benar benar ,yah baiklah "ucap ku mengangguk , aku hanya dapat menerima sikap baiknya.
Kemudian kami berjalan memasuki gerbang mansion,disana aku langsung dapat melihat keindahan yang tidak dapat ku pikirkan di kerajaan iblis.
Taman yang penuh dengan bunga dan air yang jernih mengalir di air mancur di taman sehingga dapat menenangkan hati ketika dalam kondisi tertekan.
" Benar - benar indah aku tidak mengira bahwa di kediaman mu ada taman seindah ini "ucapku terpesona.
"Hehe.. yah ketika aku memiliki waktu luang ,aku meluangkan untuk mendekorasi taman ini agar enak di pandang sekaligus sebagai sarana untuk menenangkan pikiran ku "ucap Kurenai.
"Begitukah "ucapku
"Sudahlah ayo masuk "ucap Kurenai yang berjalan cepat.
Kami pun masuk ,setelah kami sampai di dekat pintu mansion kami di sambut oleh pelayan Kurenai.
"Selamat datang kembali Jendral ! "ucap sopan dari pelayan itu yang bernama Zenon.
"Hm... Zenon kah ... ,siapkan ruangan kosong untuk nya "ucap Kurenai menunjuk ke arah ku.
"Baik, sesuai permintaanmu "ucap Zenon yang menganggukkan kepala.
"Silahkan ikuti aku tuan muda "ucap Zenon yang kemudian berjalan pergi , setelah melihat Kurenai telah memasuki Mansion.
Tanpa banyak berkata aku mengikuti Zenon untuk pergi ke ruangan yang di siapkan untuk ku.
Mungkin karena di istana tempat tinggal Ratu dan keluarganya sehingga orang lain seperti ku tidak dapat tinggal di sana itulah yang kupikirkan kan karena tidak ada lagi spekulasi lagi yang cocok untuk situasi ini.
Lagi pula siapa aku kenapa aku berharap tinggal di istana,benar benar terlalu memandang tinggi diri sendiri,heh...
Sudahlah apa yang kupikirkan, buang pikiran yang tidak berguna dan perkuat diri sendiri
Pikiranku yang terus berbicara , Tanpa di rasak
aku berjalan mengikuti Zenon aku sampai di sebuah pintu besar.
"Silahkan nikmati waktu anda "ucap Zenon dengan sopan.
Aku hanya tersenyum dan berterima kasih lalu Zenon pergi seperti ia memiliki tugas yang harus ia selesaikan.
Ketika aku masuk ruangan tersebut sangat besar dan banyak dekorasi.
Walau sangat kuno tetapi sungguh mewah bukan,apakah semua kamar bangsawan memiliki kamar dengan dekorasi seperti ini apakah mereka tidak terlalu risih ketika pagi hari , melihat hal yang sangat mencolok seperti ini "ucap ku yang memiliki perasaan rumit.
Rumahku di dunia sebelumnya sangatlah sederhana bagaimana aku bisa menahan untuk tidak berkomentar tentang kehidupan yang ku jalani di dunia ini.
Mengabaikan semua hal yang kupikirkan aku pun mulai duduk lotus melakukan pelatihan.
"Mangekyou Saringan ! "
Aku pergi ke dimensi yang di buat oleh mata kanan ku.
Kemampuan mata Saringan ku memiliki dua kemampuan , pertama mata kanan ku memiliki kemampuan untuk menciptakan berbagai senjata tingkat tinggi dan dimensi yang di penuhi dengan berbagai senjata yang melayang di langit-langit.
Dan mata kiriku dapat menciptakan sebuah sihir elemen dengan lebih mudah.
Memang terbilang cukup kuat menurut ku tetapi juga biayanya tidak sedikit.
[ To Be Continued ]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments