Chapter 8 [ Pergi Ke Kota Mati ]
"Oh maaf jika begitu "ucap ku
"Baiklah aku akan mengambil kereta dan kuda dulu jadi tuan Pahlawan bisa menunggu di depan gerbang istana"ucap prajurit itu mengabaikan permintaan maaf ku.
Hah... Sudahlah , sudah biasa orang selalu acuh terhadap ku tidak di dunia ini maupun di dunia ku.
"Ok"ucap ku yang kemudian berjalan sendirian ke arah gerbang istana.
Beberapa saat kemudian
Lalu Prajurit sebelumnya membawa beberapa prajurit dan kereta yang akan mengantarkan ke Kota Water Seven.
Tidak butuh berlama lama mereka langsung berangkat ,di perjalanan tidak ada yang berkata apapun tidak seperti biasanya seolah mereka mengantarkan seekor Monster yang menakutkan sehingga mereka tidak ada yang berani berbicara.
"Aku berharap kotanya tidak membuat ku pusing"ucap ku penuh harap sambil menghela nafas.
Sedangkan prajurit yang ada disana yang mendengar perkataan ku hanya tersenyum kecut,seolah mereka tahu kondisi bagaimana keadaan kotanya.
Setengah hari kemudian aku melihat sebuah kota yang keadaannya seperti kota hantu.
Tembok yang hancur parah,mayat bergelimpangan dengan bau menyengat yang menunjukkan bahwa mayat-mayat itu telah lama membusuk.
"Benar benar kacau"ucap ku.
Sedangkan para prajurit yang telah tiba di jarak 100 meter dari gerbang hanya menatap dengan penuh simpati
"Tuan Pahlawan kami akan kembali tugas kami hanya mengantarkan anda dan mengawal hingga sampai di sini , jadi selamat tinggal"ucap prajurit yang memegang kereta sebelumnya.
"Baiklah semoga kalian baik baik saja di jalan"ucap ku dengan tersenyum tanpa ada rasa sedih.
Aku pun langsung masuk ke dalam gerbang kota, tetapi sebelum itu aku menguburkan para mayat yang tergeletak di jalanan masuk gerbang.
Aku menggunakan elemen angin untuk meledakkan pinggiran hutan yang ada di luar gerbang Kota.
"Wind Release : Explosion Ball "
(Elemen Angin : Bola Ledakan )
Bola angin yang berputar dengan kecepatan tinggi ku lemparkan,menyebabkan ledakan dahsyat.
Kawah dengan lebar 10 m dan kedalam 10 m tercipta,aku pun memasukkan mayat-mayat tersebut ke dalamnya.
Setelah itu aku mengangkat tanah ke udara lalu meleburkannya dengan elemen angin untuk menutup kuburan masal yang ku buat.
Tiba-tiba banyak orang yang datang dari arah gerbang kota.
"Siapa itu apa kamu mencari mati dengan keributan di sini "ucap salah satu dari mereka dengan kepala tanpa sedikit pun rambut , alias botak.
"Oh apakah ini ancaman ! "ucap ku dengan ketenangan.
"Sebaiknya kamu mati saja !"ucap pria botak itu dengan penuh amarah yang membara , entah kenapa ia langsung ingin membunuh ku.
"Ax Art: Black Axe"
( Seni Kapak : Kapak Hitam )
Kapak yang ia pegang kemudian berubah warna menjadi warna hitam dan membesar,awalnya sebesar setengah meter membesar hingga 3 meter.
"Mati ! " ucapnya dengan penuh nafsu ketika berada di 30 cm dari ku.
"Seharusnya kau tenang "ucap ku tenang.
Kapak yang akan mengenai kepala ku tiba-tiba berhenti karena aku sudah menekan titik-titik pusat saraf gerakan nya sehingga pria botak tersebut berdiri kaku di depan ku.
"Bagaimana"ucapku sambil melihat ke arah pria botak yang barusan berusaha ingin membunuhku,tapi tiba-tiba berhenti di depan ku dengan mengejutkan.
Pria botak itu berusaha sekuat tenaga menggerakkan tubuh nya tetapi seolah ia di tekan oleh tangan tak terlihat,tubuhnya kaku di tempat.
"Sialan apa yang kau lakukan ! "ucapnya penuh amarah.
"Hahaha... tenanglah kau langsung asal membunuh saja bagaimana mungkin dapat saling berkerja sama dengan ku"ucap ku santai seolah aku tidak melakukan hal apapun.
"Hah ! sudahlah lepaskan aku"ucap pria botak dengan menghela nafas lelah.
Aku kemudian melepaskan jarum jarum yang menusuk titik-titik saraf tubuh pria botak itu, sehingga ia kembali mendapatkan kendali tubuh nya.
"Jadi apa yang kamu lakukan di kota yang mati ini"ucap pria botak itu.
"Kota mati ? apa maksudmu kota mati"ucap ku dengan bingung.
"Hahaha... jadi kau tidak tahu !,kota ini adalah kota yang berdekatan dengan Kerajaan Ratu Iblis ,atau lebih tepatnya kota ini adalah perbatasan antara Kerajaan Matahari dengan Kerajaan Ratu Iblis"ucap pria botak itu menjelaskan .
"Kerajaan matahari "ucap ku bingung.
"Dasar Shin bodoh ! "ucap marah dari Sylp keluar dari punggung tangan kanannya.
"Hm... Sylp apakah kau tahu sesuatu ! "ucapku polos.
Bugh...
Aku tiba-tiba perutku di pukul oleh tangan yang terbentuk dari angin.
"Itulah kenapa kau tidak dapat mengendalikan elemen angin tingkat tinggi , karena kau tidak peka terhadap sekitarmu"omelan Sylp dengan marah.
"Ok ok aku mengerti jadi apa maksud dari Kerajaan Matahari,apakah Kerajaan yang memanggilku sebelumnya adalah Kerajaan Matahari"ucap ku bertanya.
"Benar,angin sekitar telah mengatakan itu,jika saja kamu peka maka kamu tidak perlu bertanya kepadaku kau mungkin dapat bertanya kepada angin yang ada di sekitar ini"ucap Sylp terus mengomel tanpa rasa berhenti.
"Hm... jadi begitu lalu apa itu artinya bahwa kota ini di anggap kota mati karena karakter penduduk di sini yang cukup membuat resah dan dapat mudah terkena serangan dari para pasukan ratu Iblis"ucap ku memahami sesuatu.
Sedangkan pria botak itu cukup terkejut karena di matanya bahwa Shin berbicara dengan udara kosong.
sebenarnya Sylp tidak mudah untuk dilihat oleh siapapun, karena sebelumnya ketika menunjukkan ke arah Putri Yue ,aku merasa bahwa dia dapat ku percayai sehingga aku menunjukan nya berharap bahwa ia dapat menerima ku kerajaan tapi ternyata Putri sendiri kesulitan untuk melakukan hal itu jadi yah, aku hanya pasrah.
"Ah.. maaf jadi apa yang di lakukan oleh kerajaan tentang kota ini"ucap ku penasaran .
"Hah... kota ini hanya di jadikan Medan perang oleh mereka dengan pasukan iblis jadi yah kota ini menurun tajam penduduknya,dulu ada 10.000 perkiraan penduduk kini hanya beberapa ribu yah itu lah kenapa aturan di kota ini menjadi kacau"ucap nya penuh dengan ******* lelah.
"Begitu aku sebenarnya di utus dari kerajaan untuk menjadi pemimpin kota ini,jadi ayo masuk"ucap ku lalu masuk ke dalam kota.
"Hah.."ucap nya yang kaget tapi sebelum ia dapat bereaksi ia melihat bahwa orang yang ada di depannya sebelumnya sudah menghilang dan muncul di depan gerbang.
Saat aku masuk aku dapat melihat berbagai kekerasan terjadi di jalanan kota seolah hal itu adalah hal biasa.
Penyiksaan,perbudakan , pelecehan benar benar membuatku marah
"Anak kecil dari mana ini ! "ucap salah satu pria kekar memandang aku dengan penuh rasa jijik , ketika ia melewati diriku.
"Oh aku dari istana yang akan menjadi pemimpin kota ini"ucap ku tanpa ada rasa canggung.
Semua orang tiba-tiba melihatku lalu tertawa terbahak bahak.
"Hahah... jangan membuat ku tertawa ,apabila memang benar maka kau sudah pasti di buang dari sana"ucapnya dengan wajah mengejek.
Sedangkan pria botak sebelumnya hanya dapat menutupi wajahnya karena ia tahu akhirnya bagaimana.
"Lalu apa jika aku akan memaksa"ucap ku dengan datar walau aku mendapatkan berbagai pandangan jijik dan hinaan.
[ To Be Continue ]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments