[ 11 ]
"Huh dasar merepotkan "ucapku yang kemudian menggunkan elemen angin untuk mengarahkan gas ungu kesatu tempat hingga membentuk bola ungu kecil.
Untungnya serangan Hydra hanya berbasis racun gas jika itu di tambah kan dengan angin maka akan sulit untuk mencegah dari penyebaran ke kota.
"Cih... merepotkan ! Kau mulai membuat ku kesal ! "ucapku dengan sedikit kesal.
"Elemental Fusion : Zero Grade Freeze"
( Fusi Elemen : Pembekuan Tingkat Nol )
Aku membekukan Troll Troll yang masih hidup dan menghancurkan apapun yang di lihat mereka.
Ke lima troll yang masih di tekan oleh ku langsung membeku menjadi patung es,sedangkan Hydra masih tetap berusaha melepaskan diri dari sihir pelepasan ku.
"Hahaha... kau pikir kau dapat dengan mudahnya lepas dari sihir ku"ucap ku dengan tawa mengejek , melihat usaha dari Hydra.
Kata-kata ku bukan untuk kesombongan semata , aku ingin Hydra ini tidak terkontrol karena terbawa emosi sehingga kekuatan nya menjadi tidak stabil sehingga ia akan sulit untuk berpikir jernih dalam melepaskan diri.
Walau aku tahu bahwa Hydra sejenis binatang tetapi tingkatan kekuatan nya bukan hal yang sepele ia tidak lagi bukan binatang sederhana melainkan bisa di sebut binatang suci.
Aku tidak akan mengambil resiko dengan bermain-main , di banyak cerita binatang suci memiliki pemikiran sendiri tidak seliar binatang biasa , itulah kenapa aku takut Hydra ini dapat memiliki caranya untuk lepas dari rantai yang ku buat.
Setelah mengejek aku memasukkan Hydra ke dalam menara penyimpanan yang berada di lantai bawah untuk menyegel makhluk setingkat Hydra , walau sebenarnya ini adalah tindakan iseng tetapi tidak kusangka aku bisa menggunakan nya.
Mengalihkan perhatian dari Hydra aku memperhatian ke arah 5 penyihir yang telah lepas dari sihir penyegelan ku.
"Elementary Magic Discharge : Healing Type : Holy Land Restoration "
( Pelepasan Sihir Dasar : Tipe Penyembuhan : Pemulihan Tanah Suci )
[[ Note : apabila ada kesalahan dalam bahasa Inggris saya minta maaf karena saya tidak memiliki pemahaman, dan hanya menggunakan translate ]]
Dalam radius 100 meter semua di sekitar ku terselimuti oleh cahaya berwarna hijau,termasuk lokasi ke 5 penyihir.
Aku pun mendekat ke arah mereka ,sehingga penyembuhan ku berjalan lebih cepat dan terkontrol.
Beberapa menit kemudian
"Ugh... dimana aku ? "ucap salah satu mereka dengan cemberut.
"Haha.. sebelumnya kami telah memanggil makhluk itu,apakah sudah dapat membunuhnya"ucap salah satu dari mereka dengan wajah kesal mengingat wajahku yang selalu mengejek.
Aku dapat melihat betapa wajah kesalnya mereka ketika ingatan mereka kembali.
"Oh begitu sayang sekali kalian masih dapat melihatku"ucapku sambil memandang mereka masing-masing , yang masih berusaha mengingat apa yang tejadi.
"Kau ! "ucap salah satu dari mereka kemudian memasang wajah waspada terhadap ku.
"Kekeke... apa ! .. ingin bertarung lagi ,tidak masalah aku akan melakukannya"ucapku ku yang dengan santai kembali melemparkan kembali tekanan yang membuat mereka kembali berkeringat dingin.
"Ugh..."salah satu dari mereka memuntahkan darah segar yang membuat ke empatnya mengepalkan tangannya,karena rasa ketidak berdayaan.
"Sialan kenapa aku sangat lemah"ucap penyihir 3 dengan frustasi
"Apa aku memang selemah ini"ucap penyihir ke 2 dengan penuh emosi.
Emosi bukan terhadap musuhnya tetapi diri nya yang lemah.
Tidak berbeda jauh dari setiap pemikiran mereka, frustasi karena kelemahannya.
Tekanan Shin sebenarnya tidaklah tekanan yang lemah karena bahkan tanah pun harus retak dan tergoncang karena kekuatan yang cukup kuat.
"Hah... sudahlah terserah kalian,aku akan melepaskan kalian sekarang pergilah ,tetapi jika masih tidak pergi aku akan membuat kalian menjadi budak maupun pelayan kota ku"ucap ku yang kemudian berjalan pergi , aku sudah malas melihat para penyihir ini.
"Hancur ! "ucapku menghancurkan patung es Troll menjadi berkeping-keping.
"Tunggu ! "teriak dari penyihir ke 4 dengan keras.
Aku berhenti dan menatap ingin tahu apa yang ingin ia katakan karena mereka seolah karakter protagonis yang di tindas oleh karakter antagonis.
"Apa ! "ucapku menoleh.
"Baik aku tidak masalah menjadi budak ku di kota ini tetapi bisakah kamu dapat memberikan tempat tinggal dan mengajarkan aku beberapa sihir mu,yang kamu gunakan sebelumnya"ucapnya dengan penuh harapan.
Sedangkan Semua saudaranya menatapnya dengan perasaan yang rumit.
Di satu sisi mereka merasa di rugikan dengan menjadi seorang budak tetapi di sisi lain mereka dapat meningkatkan kekuatan menjadi ke tingkat yang lebih tinggi .
"Benarkan apa kau yakin"ucapanku terkejut karena ini tidak sesuai yang ku pikirkan .
"Hm.. aku sudah memikirkannya"ucapnya dengan penuh semangat akan ilmu sihir yang tinggi , terlihat bahwa ia seperti maniak belajar.
"Baiklah"ucapku ,. yang membuat semua penyihir itu terkejut.
"Bagaimana dengan kalian"aku memandang ke 4 penyihir yang lain, yang tertua sekitar umur 40 tahunan.
"Baik aku akan melakukannya juga untuk menemani adikku,lagi pula umurku sudah sangat tua untuk berjalan lebih jauh ke tempat lain"ucapnya dengan nada bercanda.
Tetapi semua saudaranya tidak mengganggap leluconnya serius karena ini adalah situasi yang tidak untuk bercanda.
Penyihir yang menyarankan sebenarnya adalah seorang wanita muda sekitar umur 15 tahunan,ia bernama Yin.
"Yin apakah kau serius dan juga kau juga kak Babel apa kau serius"ucap penyihir ke 2 dengan wajah yang gelap.
"Hah.. sudahlah Nara kita lebih baik bersantai apa kau akan ingin terus merusak dan di kejar oleh berbagai kerajaan,sudah ada berapa kerajaan yang kita singgung"
"Apakah kau tidak ingin berhenti"ucapnya dengan wajah serius dari penyihir 1 yang bernama Babel.
"Tapi kita sudah sejauh ini apa yang benar kamu akan melakukan ini"ucap penyihir 3 yang bernama Yami.
"Yah aku akan lakukan"ucap Babel dengan tersenyum dan mendapatkan anggukkan dari Yin.
"Hah... baiklah tapi ku akan pergi saja , aku kan berkeliling dunia sedangkan kalian akan membusuk di kota yang kacau ini"ucap Yami kemudian pergi keluar dari kota diikuti oleh Penyihir 4 yang bernama Han sedangkan Yin,Babel dan Nara masih ada di Kota.
"Jadi kalian yang akan menjadi budakku"ucapku menggoda ke tiga penyihir dengan penuh senyuman.
Tetapi reaksi salah satu dari mereka membuat mulutku kesal.
"Yah karena itu jadi mohon bantuannya mulai dari sekarang Tu~an~"ucap kembali dari Yin dengan nada menggoda.
"Sudahlah terserah"ucapku tanpa peduli lalu pergi ke ke dalam kota.
Sedangkan ketiga penyihir yang mendengar reaksi ku hanya dapat tersenyum lalu mereka mengabaikannya.
Mereka lalu mengikuti ku ke dalam kota yang kemudian di sambut oleh penduduk di sana dengan tatapan penasaran.
"Tuan kota bagaimana dengan ledakan ledakan sebelum nya "ucap salah satu dari mereka penasaran.
“Sepertinya penduduk di sini mulai menerima ku”batin ku cukup senang.
"Sudah tidak ada masalah lanjutkan perkerjaan kalian "ucap ku dengan tenang seolah tidak ada yang terjadi apapun.
Babel mulutnya berkedut melihat reaksi dari Shin ,yang seolah tidak terlalu menganggap kekuatan dari 4 saudaranya ,tapi ia tidak mengatakan apapun ,ia terlalu malas untuk melakukan itu.
Setelah mereka berjalan hingga beberapa saat mereka sampai di bangunan kayu , yang di susun dari berbagai akar pohon yang menjulang ke langit ,menampakkan bangunan kuno dengan dua tingkat.
"Luar biasa bagaimana anda dapat membangun seperti ini,terasa sangat kuno dan istimewa "ucap terus terang dari Yin.
"Yah ini hanya karena skill ku yang terlihat kurang terkontrol jadi yah... tidak hanya bangunan ini tapi di seluruh kota terlihat sangat jelek,kurasa kontrol ku masih kurang bagus dan terkendali "ucap ku dengan nada sedikit kecewa.
"Apa ! anda melakukan ini sendiri bagaimana bisa mencangkup seluruh kota"ucap kaget dari Babel dan Nara sedikit berteriak.
"Seperti yang di harapkan dari tuan"ucap Yin yang mengejutkan aku dan kedua saudaranya.
Aku memandang Yin dengan aneh reaksi dari Yin yang terlihat seolah telah melihatku sebelum nya membuatku sedikit tertarik dengan nya.
"Kamu tidak terkejut !" ucapku bertanya dengan perasaan tertarik.
" Tidak ! Tapi ini harus menjadi sebuah motivasi bahwa tidak selalu sihir luar biasa di sombong kan " Yin menggunakan kata-katanya sendiri seolah ia mendapat kan sebuah hidayah.
Shin yang melihat ini kepalanya sudah menggelap.
"Ada apa dengan anak ini ! "ucap bingung dari Babel yang seolah ia melihat orang lain di tubuh adiknya.
Tidak jauh berbeda dengan Nara karena ia telah melihat perkembangan Yin dari kecil dan baru kali ini ia melihat Yin dengan aneh.
"Apa benar kau adikku ? "itulah yang di katakan Nara yang secara tidak terduga ia ucapkan.
"Apa maksud dari perkataan mu kakak"ucap dari Yin dengan bingung dan cemberut.
"Ah tidak apa-apa "ucap Nara yang kemudian menggeleng kan kepalanya.
[ To Be Continue ]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Absolute Stupidity
maksudnya sudut pandangnya
2024-05-26
0
Adam Setiawan
mangkanya jangan sok bahasa inggris
2024-05-24
0