CHAPTER 17

Eileria hanya bisa menutup matanya dengan tangannya, pakaian Callisto sudah terbuka setengah.

" Bantu aku membersihkan tubuhku....

" Tubuhku kotor karena cecunguk-cecunguk itu! " Ucap Callisto dengan suara marah dan kesal.

Eileria yang mendengarnya, dia pun memberanikan diri untuk bertanya, sekaligus membuka matanya lebar.

" ..Ke-kenapa anda membunuh orang-orang yang ada di kedai itu? " Tanya Eileria, dia sekarang sudah sedikit berani menatap tubuh Callisto.

Callisto yang masih sibuk dengan pakaiannya, dia pun menjawab.

" Kau tidak perlu tahu. Lebih baik kau membantuku membuka pakaian ini! " Ucap Callisto.

" Brengsek! " Gumam Eileria seraya maju ke hadapan Callisto.

" Apa yang kau bilang? " Tanya Callisto sinis.

" Tidak. Saya hanya berkata, apa anda tidak bisa membuka pakaian anda sendiri? " Ucap Eileria.

" Jika aku membuka pakaianku sendiri, pakaian itu akan rusak. " Jawab Callisto.

Benar, Callisto sebenarnya tidak bisa membuka pakaiannya sendiri. Malam itu pun, dia membuka pakaiannya sendiri, pakaian itu malah rusak.

Eileria yang sudah berdiri di hadapan Callisto, dia mengulurkan kedua tangannya ragu-ragu.

" Ck! Lambat sekali! " Tegur Callisto tidak sabar.

Callisto dengan cepat meraih kedua tangan Eileria mendekat ke arah dadanya.

" ?!! " Eileria kaget.

" Percepat! Aku sudah tidak tahan! " Ucap Callisto.

Eileria membuka pakaian Callisto dengan tangan yang gemetar. Pakaian Callisto sudah terbuka, tubuh Callisto terlihat indah seperti patung pahatan, otot perut yang kokoh, bahu yang sedikit lebar.

Meski dirinya selalu bertarung, tubuhnya tetap aman tanpa goresan sedikitpun.

| Kenapa tubuh yang indah ini milik lelaki seperti dirinya?! | Batin Eileria.

" ...Sudah..." Ucap Eileria seraya mundur kebelakang.

" Apa yang kau bilang sudah, bagaimana dengan celanaku? " Tanya Callisto.

Mendengar hal itu, Eileria terkejut setengah mati. Eileria sudah menerima jika harus melihat tubuh bagian atas Callisto. Jika bagian bawah Eileria tidak sanggup lagi.

" Tidak!! Saya tidak bisa!! Bagian bawah paling berbahaya bagi saya! " Eileria menolak.

Dia tidak sadar sudah membantah Callisto.

...----------------...

Ruangan yang sedikit gelap, hanya lilin yang menerangi.

Ada beberapa pelayan berdiri, masing-masing dari mereka membawa nampan berisikan makanan, ada juga yang membawa pakaian.

" Yang mulia, pakaian apa yang ingin anda pilih? " Tanya seorang pelayan dengan tangan gemetar.

" Bawakan pakaian itu kemari aku sendiri yang akan memilihnya. " Ucap seorang wanita dengan suara yang sedikit sombong.

Wanita itu memiliki rambut hitam panjang bergelombang, dia berdiri dengan wajah sombong.

" Yang mulia, silahkan. " Pelayan itu menyodorkan pakaian yang dia bawa.

Wanita itu memilih pakaiannya dengan lambat, dan memeriksa bahan kain dari pakaian itu.

Tangan wanita itu terdiam, alisnya mulai mengerut menyadari adanya kesalahan.

" .....Apa kau pikir aku bodoh! "

' Brak! ' Pakaian itu di lempar ke lantai.

Semua pelayan yang ada di ruangan itu terkejut, dan gemetar.

" Singkirkan itu!! Aku butuh pakaian hitam bukan pakaian berwarna seperti ini!! Apa kalian tuli!! " Teriak wanita itu, seraya melemparkan barang di sekitarnya.

" .....Kalian membuatku marah!! aku pastikan kalian menerima hukuman yang pantas!! " Ucap wanita itu dengan wajah marah, dan menyeramkan.

Para pelayan sesegera mungkin turun ke lantai, dan membungkuk seraya memuja wanita tersebut.

" ....Yang mulia selir pertama, tolong ampuni kami! Tolong ampuni kami... " Ucap mereka serentak.

Ternyata dia adalah selir pertama, dia bernama Sabrina, selir pertama dari Raja Ellios sekaligus ibu tiri Callisto.

Sifatnya di kenal cukup kejam, satu kesalahan yang tidak sengaja di lakukan oleh pelayan, akan membuat orang itu mati menderita.

" Apa kalian pernah melihat aku bermurah hati?!! penjaga!! penjaga!! " Teriak Selir pertama.

Penjaga masuk, dan langsung memberi salam.

" Salam selir pertama, apa yang anda butuhkan? " Tanya kedua penjaga.

" Bawa mereka ke penjara, dan hukum mereka dengan besi panas!! " Teriak selir pertama.

" Ba-baik yang mulia. " Para penjaga dengan cepat membawa para pelayan tersebut.

" Yang mulia!! tolong ampuni kami, yang mulia!! Selamatkan kami yang mulia!! " Teriakan dari pelayan-pelayan tersebut memekik di dalam ruangan itu.

Mereka berteriak meminta pengampunan, akan tetapi satu perintah dari Sabrina tidak dapat di tarik kembali.

" Manusia bodoh tidak berguna!! Amarahku semakin menjadi karena mereka!! " Teriak Sabrina.

" Mendengar bahwa Callisto si pria dingin itu bangun dari tidurnya, rasanya aku ingin menghancurkan istana ini. Aku sudah melakukan berbagai cara untuk membunuhnya, tapi dia tetap saja lepas!!.....

" Sialan!!! Andai aku memiliki putra laki-laki, aku pasti bisa menggeser pria dingin itu!! "

Sabrina terus bergumam dengan suaranya yang kesal dan marah. Dia membenci Callisto, karena putrinya tidak memenuhi syarat sebagai pewaris tahta.

...----------------...

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

$uRa

$uRa

wahh leria melakukan kesalahan pertama...bisa bisa ditahan selamnya neh..tapi gpp semoga raja jatuhcinta sama kamu leria.kqmu juga jatuhcinta

2023-01-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!