CHAPTER 4

Kamar khusus pelayan.

Dari beberapa pelayan yang lulus, Eileria lah salah satunya. Dia dengan mudah lulus, karena bakatnya sebagai pelayan tidak di ragukan lagi.

" .....Aku sudah menyangka jika istana akan sebesar ini....." Di dalam kamar pelayan, Eileria bergumam.

Saat dia bergumam, tiba-tiba dayang yang baru saja berbicara dengan Gort masuk.

" Namamu Eileria, rakyat biasa, tidak memiliki keluarga, selain menjadi pelayan di sini kau juga bekerja di kedai ibu kota. Apa semuanya sudah benar? " Dayang tersebut langsung bertanya dengan wajah serius.

Eileria dengan cepat menjawab.

" Ya, semuanya sudah benar. " Jawab Eileria.

" Karena kau sudah terpilih sebagai pelayan di istana, seharusnya kau sudah paham apa konsekuensi nya. Mati, menjaga rahasia istana, menghormati keluarga kerajaan, dan melayaninya dengan baik. Apa kau sudah paham? " Ucap dayang tersebut, seraya bertanya.

" Saya paham. Jika saya tidak paham mengenai istana mungkin saja saya tidak akan mengajukan diri. " Jawab Eileria percaya diri.

| Menjaga rahasia istana....Kalian tidak tahu, beberapa penjaga istana bermulut besar. | Pikir Eileria.

" Bagus, sekarang mulailah bekerja. " Perintah dayang tersebut.

" Saya mengerti. " Jawab Eileria.

Dayang tersebut pergi dari kamar Eileria, tinggallah Eileria seorang diri di dalam kamar tersebut.

Sebelum bekerja, Eileria termenung sebentar, dia sesekali bergumam.

" Semoga ini yang terbaik......" Gumam Eileria.

Mulai dari sekarang, Eileria resmi menjadi pelayan istana. Dia bekerja menjadi pelayan pada umumnya, semua pekerjaan di pegang olehnya.

...----------------...

Satu minggu kemudian.

Dapur istana kerajaan.

" Eileria!! Tolong bantu kami di sini! " Teriak perempuan dengan pakaian pelayan.

" Tunggu sebentar! Ini tidak akan lama! " Teriak Eileria yang masih sibuk dengan kentangnya.

| Ini hari yang panjang. | Pikir Eileria.

Pada saat itu istana kerajaan sedang sibuk-sibuknya, di karenakan tamu kerajaan asing akan berkunjung.

" Eileria! kemari sebentar...." Di saat Eileria sedang sibuk dengan pekerjaannya, tiba-tiba kepala pelayan memanggilnya.

Eileria menoleh, dan menghampiri kepala pelayan tersebut, nama kepala pelayan tersebut adalah Ruth.

" Maaf, kenapa anda memanggil saya? " Tanya Eileria.

" Aku ingin memintamu untuk membersihkan istana sebrang secepatnya. " Perintah kepala pelayan tersebut.

" Ah..seperti itu..." Jawab Eileria, akan tetapi dirinya terus menatap pelayan lain yang sedang sibuk bekerja.

Kepala pelayan belum selesai berbicara, kemudian dia melanjutkan.

" Tapi, hanya halamannya saja.....

Saat Ruth berbicara, Eileria tidak mendengarkan, karena tidak fokus.

" Bagaimana? " Tanya Ruth.

Eileria dengan cepat menjawab.

" Baiklah, tapi, di sini kekurangan orang. " Ucap Eileria.

Kepala pelayan melihat sekeliling dapur, dan memang benar banyak pekerjaan yang masih belum selesai.

" .....Tidak apa, aku akan memanggil juru masak dari ibu kota untuk membantu menghindangkan makanan. Lagi pula tamu itu akan datang besok. " Ucap kepala pelayan.

" Cepatlah, istana harus sempurna, sebelum besok, karena tamu ini sangat penting. " Ucap kepala pelayan.

Saat itu pelayan lain saling berbisik.

" Eileria pergi, padahal dia sangat di butuhkan di sini. "

" Karena dia lebih di butuhkan, makanya dia di perintahkan untuk membersihkan istana sebrang. " Mereka saling berbisik membicarakan Eileria.

Di saat itulah, Eileria pun pergi dari dapur, menuju istana sebrang.

Eileria tidak tahu, jika istana sebrang merupakan tempat pangeran tertidur.

...----------------...

Rorong istana kerajaan.

Di lorong tersebut berjalan satu laki-laki dengan badan yang gagah, rambutnya berwarna pirang dan panjang, selain itu, dia terlihat bergumam.

" Manusia aneh yang tidak mau bangun dari tidurnya, ckck... " Gumam lelaki tersebut, bibirnya sedikit menyeringai.

" Malvin Calisto, manusia aneh....." Gumamnya sekali lagi.

...----------------...

Istana sebrang malam hari.

Istana yang terlihat tidak terhuni, hanya ada beberapa penerangan, dan terkesan menyeramkan.

" Tidak bisa ku percaya! Apa ini benar-benar istana? Kenapa lebih mirip rumah hantu? " Eileria bergumam seraya menatap istana tersebut.

" Apa kepala pelayan salah meminum ramuan? Apa beliau mengigau sambil berjalan? " Sekali lagi Eileria bergumam.

" Tidak, tidak! Jangan berbicara seperti itu. Leria! ini pekerjaanmu, kau yang memilihnya sendiri, Jadi kau juga yang harus menjalaninya. " Eileria menyemangati dirinya sendiri di depan pintu masuk istana tersebut.

Sesudah bergumam dan menyemangati dirinya, Eileria masuk ke dalam istana tersebut.

Gelap, gorden dan beberapa lampu gantung terlepas. Keadaan istana tersebut jauh lebih menyeramkan dari pada luarnya.

" Hebat! Tidak ada penjaga, atau manusia lain di sini. " Eileria berbicara seraya berjalan di antara lorong istana.

Dia pun tidak lupa menyalakan penerangan yang terpasang di masing-masing dinding.

" Sebenarnya istana apa ini? " Eileria bertanya-tanya.

Langkah demi langkah membawa Eileria masuk ke dalam istana tersebut. Sampai Eileria ingat ada beberapa kata yang tidak dia dengar ketika Ruth menyuruhnya.

| Tadi, kepala pelayan mengatakan apa lagi, aku tidak terlalu fokus. | Pikir Eileria.

" Mungkin itu tidak penting. " Gumamnya.

Eileria membuang rasa takutnya dan mulai melakukan pekerjaannya.

Pekerjaan yang dia lakukan hanya membersihkan beberapa barang yang berdebu, dan ruangan yang tidak terawat.

Akan tetapi, semakin Eileria masuk ke dalam istana, dan membuka setiap ruangan yang ada, rasa takutnya muncul lagi.

" .....Aku harus secepatnya menyelesaikan ini, entah kenapa perasaan ku tidak enak. " Gumam Eileria.

Dia benar-benar tidak bisa berdiam diri di istana itu terlalu lama, rasa takutnya selalu muncul ketika dirinya membuka setiap ruangan di istana tersebut.

Eileria berjalan lagi, dengan cempor lilin di tangannya, hanya bayangannya saja yang menemaninya.

Mata Eileria terus melirik ke kanan dan ke kiri, saat dia terus berjalan, dan berjalan dengan mata yang tidak mau diam.

Tiba-tiba bayangan hitam dengan cepat melintas dari arah kiri, hal itu tertangkap jelas oleh sudut mata Eileria.

" Apa itu?!! " Eileria yang ketakutan bertanya-tanya.

" ........ " Tidak ada suara apapun.

Sontak hal itu membuat Eileria semakin takut, dia pun menlanjutkan langkah kakinya dengan wajah menunduk takut.

Bahkan angkah kakinya di percepat, dia terus menambah kecepatan di kakinya.

Jantung Eileria berdegup lebih kencang, sesekali Eileria menoleh ke belakang.

Pada saat itu pula...

" Brak....." Eileria menabrak sebuah pintu, dan dia masuk ke dalam ruangan di balik pintu tersebut.

" Ugh!!....Sakit...." Ringis Eileria.

Penerangan yang di bawa Eileria jatuh di sebelahnya, Eileria sesegera mungkin mengambil penerangannya.

" Benar-benar hari yang tidak baik. " Gumam Eileria, dia pun dengan cepat mengangkat penerangan tersebut.

Saat itu pula, jelas sekali ruangan yang di masuki oleh Eileria terlihat lebih aneh.

" ....... " Eileria terdiam melihat isi ruangan tersebut.

Di ruangan itu terpampang jelas peti mati yang tertutup rapi, tetapi di kelilingi oleh beberapa mantra sihir.

" Ini......Sepertinya tidak baik jika aku terus berada di sini. " Eileria bergumam semakin takut.

Saat dia berbalik, dan mencoba membuka pintu, ternyata pintunya terkunci sendiri.

" Ini...kenapa ini tidak bisa di buka?....Ayolah, jangan lagi..." Gumam Eileria semakin panik.

" Bagaimana ini?....Lagi pula kenapa aku bisa memasuki ruangan ini? " Eileria bertanya-tanya dengan tangan yang masih sibuk membuka kunci pintu.

" Kreeet...." Tidak berselang lama, suara terdengar dari belakang Eileria.

Sontak Eileria menoleh ke belakang, bahkan dia berjalan untuk memastikan suara apakah itu.

" Tu-tunggu....

" Kenapa peti matinya terbuka? " Eileria terkejut setengah mati, ketika mendapati peti mati yang tadinya tertutup sekarang terbuka.

" Hah....tidak mungkin..... " Eileria terus bertanya-tanya.

Saat itu juga, pedang dengan bilah tajam, dengan cepat mengarah ke lehernya.

Suara lelaki yang sedikit serak, dan dingin tiba-tiba terdengar di telinga Eileria.

" ......Jadi, kau yang telah membuatku terbangun dari tidur nyenyak ku?......

Suaranya yang dingin, dan terkesan mengancam membuat Eileria tidak bisa bersuara.

" ........ "

" .....Seharusnya kau tidak melakukan itu....

" Karena itu bisa membuat nyawamu menghilang.....

...----------------...

BERSAMBUNG........

Terpopuler

Comments

Indah Anugrah

Indah Anugrah

baru baca tadi mlm ...ini pagi udah UP lagi dia.
jadi penasaran kelanjutanya2
Aaaaaaaa.....aku menunggumu

2022-12-19

1

ay

ay

Aaaa....... aq penasaran banget jadi guling-guling nunggu up berikut ya jngn lama ya kk up ya

2022-12-19

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!