CHAPTER 3

Istana kerajaan Eldorado.

Tepatnya di ruangan khusus penyihir hebat di kumpulkan.

Pada saat itu semua penyihir hebat istana di kumpulkan oleh sang raja, wajah mereka terlihat cemas, dan tertekan. Apalagi saat sang raja yaitu Ellios Eldorado menatap mereka dari atas tempat duduknya.

Mereka sudah tahu alasan sang raja memanggil mereka ke ruang sihir.

"......Kalian pasti sudah tahu, kenapa aku menyuruh kalian untuk berkumpul di sini. " Raja Ellios mulai membuka mulutnya dengan suara yang sangat serius, wajahnya bahkan terlihat marah.

Para penyihir yang ada di ruangan tersebut hanya tertunduk dengan tubuh gemetar, sekaligus takut.

Tidak ada suara, hanya hembusan angin, dan suasana yang tegang di ruangan tersebut.

Kemudian, Raja Ellios kembali bertanya.

" Bagaimana? Apa kalian berhasil? " Tanya Raja Ellios dengan wajah serius.

Salah satu penyihir dengan kedudukan tinggi di antara penyihir lain maju kedepan, dan menjawab pertanyaan Raja Ellios.

" ...Berkah bagi kerajaan, dan anda yang mulia. Hamba izin menjawab pertanyaan anda..." Dengan berani penyihir tersebut memberi hormat, dan meminta izin menjawab pertanyaan Raja Ellios.

Raja Ellios mengangguk dengan mata yang fokus kepada penyihir tersebut.

" ...Mohon maaf yang mulia, ampuni kami....

Saat kata-kata permohonan maaf, dan pengampunan keluar dari mulut si penyihir, Raja Ellios lagi-lagi memasang wajah marah, dan muak.

" Yang mulia sepertinya mereka gagal lagi. " Pria tua yang berdiri di sebelah Raja Ellios berbicara, dia adalah Gort Emline ajudan Raja Ellios.

" Aku muak mendengarnya......" Guman Raja Ellios pelan.

" Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membangunkan pangeran, tapi semua usaha itu tidak ada hasilnya—

" Tidak bisa ku percaya! Sudah hampir sebelas tahun tidak ada penyihir yang bisa membangunkan putraku! " Raja Ellios tiba-tiba berteriak memotong penjelasan penyihir tersebut.

Para penyihir semakin takut, dan gemetar di buatnya.

Saat ketakutan melanda mereka, Ellios sang raja kembali berteriak.

" Aku tidak mau tahu! Kalian harus membangunkan putraku secepatnya!! " Teriak Raja Ellios.

Para penyihir kembali mengangguk menerima perintah dari Raja Ellios. Petinggi penyihir kembali berbicara.

" Ya-yang mulia, se-sebenarnya pangeran sendiri yang menolak untuk bangun. Beliau memblokir sihir kami, sehingga tidak ada efek apapun. " Jelas si penyihir tersebut.

" Kau menuduh putraku mengingkari janjinya?!! Dia tidak mungkin melakukan itu!...." Ellios marah mendengar penjelasan penyihir tersebut.

Bagaimana tidak, Raja Ellios yakin, bahwa putranya akan bangun sesuai dengan janji yang di ucapkan oleh putranya.

" Kau! bertele-tele sekali ingin mati!! " Raja Ellios semakin marah.

Tanpa basa basi, penyihir tersebut terperosot lemas ke lantai dan memohon ampunan.

' Bruk! '

" Yang mulia!! Tolong ampuni saya! Saya tidak bermaksud seperti itu...." Suara keputusasaan keluar dari mulut si penyihir.

" Yang mulia, tolong jangan terlalu emos. " Gort mulai menenangkan Ellios, agar Raja Ellios tidak menghukum penyihir tersebut.

Akan tetapi, Raja Ellios tidak kenal ampun, dia pun berdiri dengan cepat, dan penuh emosi.

" Penjaga! kurung dia di penjara! " Teriak Ellios, memerintah.

" Tidak!! Yang mulia!!! Ampuni saya!!! " Penyihir tersebut merengek, meminta pengampunan.

Namun, Raja Ellios pergi begitu saja, dan penyihir tersebut di hukum atas perkataannya.

...----------------...

Halaman istana kerajaan.

Setelah keluar dari ruang perkumpulan penyihir, Raja Ellios dengan cepat menenangkan dirinya.

Gort selaku ajudan, dia pun berbicara.

" Yang mulia, sepertinya memang benar pangeran tidak mau bangun. " Ucap Gort.

" Haaah.....Gort, jika memang putraku tidak mau bangun, aku ingin tahu alasannya. " Ucap Raja Ellios, dengan helaan nafas.

Saat mereka berdua berjalan-jalan, tiba-tiba dayang istana masuk dan melapor sesuatu.

" Salam yang mulia, semoga berkah bagi kerajaan, dan juga anda. " Dayang tersebut menunduk memberi salam.

" Ada apa? " Tanya Ellios tegas.

" Saya ingin meminta izin untuk berbicara dengan ajudan anda. " Ucap dayang tersebut.

" Gort! " Ellios meminta Gort untuk maju.

"Saya yang mulia. " Jawab Gort.

" Bicaralah dengannya. " Ucap Ellios.

" Baik, yang mulia. " Ucap Gort.

Raja Ellios pergi dari tempat tersebut, seorang raja memang tidak bisa meninggalkan tugasnya terlalu lama.

" Ada apa? " Gort bertanya, setelah Raja Ellios pergi.

" Ini soal pelayan, saya sudah merekrut beberapa pelayan baru, mereka akan menggantikan para pelayan yang tewas terbunuh kemarin malam. " Ucap dayang tersebut.

" ......Ya, itu bagus. Tapi pastikan jangan sampai ada pelayan yang tewas lagi. Yang mulia raja tidak mau hal itu terjadi lagi. Minta lah kepada kesatria, dan para penjaga lainnya untuk memperketat keamanan. " Ucap Gort.

" Saya mengerti, kalau begitu saya akan kembali. " Jawab dayang tersebut, seraya menunduk, dan pergi.

" Yang mulia pangeran....." Gumam Gort sedih.

...----------------...

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

Indah Anugrah

Indah Anugrah

terimakasih SANG PENGOMEN...novelmu berkarya lagi..
aku suka cerita novelmu loh.
pokoknya tetap semangat

2022-12-18

3

$uRa

$uRa

berapa lama up nya tor

2022-12-18

0

cherry

cherry

Ketemu lagi dgn cerita di kerajaan

2022-12-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!