CHAPTER 2

Setelah makanan tiba, laki-laki dengan rambut putih tersebut mulai melanjutkan ceritanya mengenai pangeran.

" Jadi, Yang mulia pangeran memilih tidur selama 8 tahun. Tapi kenapa beliau belum juga bangun, sekarang sudah hampir 11 tahun....Tidak terbayang wajahnya saat ini seperti apa. " Ucap pria rambut hitam, seraya membayangkan bagaimana sosok pangeran sekarang.

Lelaki dengan rambut putih berbicara.

" Dia seorang pangeran, jelas saja tubuhnya di jaga oleh para penyihir istana. " Ucapnya seraya meneguk arak.

' Tak! ' Suara botol arak.

" Ada baiknya dia tertidur......Dulu saat aku masih dalam pelatihan sebagai kesatria, dia mendidikku dengan sangat keji.....syukurlah sekarang dia tidak bangun...." Ucap lelaki putih dengan mata yang sudah mabuk.

" Hmmm....Aku cukup setuju dengan itu, padahal waktu itu usianya masih muda, tapi dia sudah bisa memimpin peperang...Memang keluarga kerajaan tidak bisa di remehkan.....

" Aku berharap dia tidak bangun, dan menaiki tahta. Lagi pula, saat dia bangun, mungkin dia tidak bisa melakukan apa-apa. Mustahil bukan, jika dia bangun setelah tidur panjangnya, dan langsung bisa melakukan apa-apa. " Lelaki dengan rambut coklat berbicara, dia pun tidak berharap pangeran kerajaannya bangun.

| Memang seberapa keji pangeran yang mereka bicarakan? Sampai-sampai mereka tidak mengharapkan pangeran itu bangun. | Eileria yang mendengar pembicaraan mereka, dia bertanya-tanya dalam batinnya.

" Tapi.....Apa benar manusia biasa bisa tertidur selama hampir 11 tahun....ini di luar dugaan. Mungkin saat dia bangun wajahnya sudah tua, atau mungkin, badannya sudah lumpuh karena terlalu lama berbaring...... " Gumam Eileria.

Saat dia bergumam, tiba-tiba pemilik kedai datang, dan menegur Eileria.

" Leria! " Tegur pemilik kedai.

Sontak hal itu membuat Eileria beranjak seketika dari duduknya, wajahnya terlihat kaget, mata violetnya menatap pemilik kedai itu dengan bulat.

"......K-kau?.....

Eileria masih kaget, menyadari itu si pemilik kedai, Eileria berteriak memanggil nama si pemilik kedai.

" Alvin!! K-kau!! " Teriak Eileria sedikit kesal.

Pemilik kedai itu bernama Alvin, pria dengan mata hijau, rambut sedikit pirang, sekaligus sahabat baik dari Eileria.

" Apa yang membuatmu termenung seperti itu? hingga kau tidak sadar bahwa aku sudah memanggilmu beberapa kali. " Tanya Alvin dengan wajah mengerut bingung.

" Aku sedang memikirkan sesuatu....Yaaa, sebuah pekerjaan...

" Aku butuh pekerjaan lain untuk melunasi utang.... " Ucap Eileria.

" Jika itu mengenai uang yang kau pinjam dariku, kau tenang saja, aku tidak akan memintanya sekarang. Yah, lagi pula kita ada tujuan di sini bukan? " Ucap Alvin seraya menarik kursi, dan duduk.

Eileria memang membutuhkan pekerjaan lain, untuk menambah uang yang harus dia kembalikan.

Kehidupan Eileria di katakan jauh lebih buruk, ayahnya seorang pemabuk, dan ibunya seorang penjudi.

Tapi, sekarang mereka sudah tewas terbakar, orang tua Eileria meninggalkan hutang untuknya, Eileria sendirilah yang harus membayar hutang keluarganya.

" Ya, meski kau mengatakan itu, aku tetap membutuhkan pekerjaan. Lebih baik melunasi sekarang dari pada nanti. " Ucap Eileria.

Alvin sesekali menghela nafas, karena Eileria. Kemudian Alvin mengeluarkan selembaran kertas yang dia bawa dari luar.

' Tak..' Kertas tersebut di taruh di atas meja sehingga Eileria melihatnya langsung.

" Apa ini? " Tanya Eileria.

" ...Itu yang kau butuhkan bukan? " Tanya Alvin seraya menatap Eileria.

Eileria mengambil kertas tersebut, dan membacanya.

" Pelayan istana kerajaan..." Eileria membaca kertas tersebut.

" Ya, jika kau mau...daftarlah sekarang. Itu, kau tahu apa yang kumaksud bukan? " Ucap Alvin.

Ternyata kertas tersebut berisikan pekerjaan. Istana membutuhkan beberapa pelayan sesegera mungkin.

" Aku tahu, aku harus ikut seleksi ini...bukan hanya untuk uang...tapi hal itu.... " Ucap Eileria .

Menjadi pelayan istana tidaklah mudah, banyak tahapan yang harus di lewati, agar bisa menjadi pelayan istana.

" Ya, ikutlah jika kau mau. Jika memang tidak mau yah sudahlah..... " Ucap Alvin.

| Tunggu?! Jika dia menjadi pelayan di istana, lantas bagaimana dengan diriku, dan tempat ini? Siapa yang akan menjaganya selagi aku bermain bersama para gadis? Selain itu, apa aku terlalu pelit memberinya uang? | Alvin baru menyadarinya, jika Eileria memilih menjadi pelayan, maka tempatnya tidak ada yang menjaga.

" Tu-tunggu....

Alvin menarik Eileria, lalu dia bertanya dengan tatapan sedih.

" Apa kau benar-benar akan meninggalkan kedai ini? Dan melakukan tugasmu? " Tanya Alvin sedih.

Eileria mengerutkan kening, dan heran dengan raut sedih Alvin.

" ......Ada apa dengan wajahmu? Kenapa kau berpikir seperti itu, aku masih tetap di kedai ini, hanya saja saat malam saja. Jika aku meninggalkan kedai ini, bagaimana dengan hal itu? Kau tahu kan kedai ini untuk apa? " Ucap Eileria.

Setelah mendengar perkataan Eileria, Alvin mengelus dadanya tenang, lalu dia berkata lagi.

" Syukurlah, kau tidak berniat meninggalkan kedai ini. " Ucap Alvin.

" Lepaskan ini! " Mata Eileria menatap tangan Alvin yang masih menempel di lengan bajunya.

" o-oh!...Maaf. " Ucap Alvin seraya melepaskan pegangannya.

" Kalau begitu aku akan pulang lebih awal untuk persiapan ke istana. " Ucap Eileria.

" Pergilah, aku tidak akan mencegahmu. " Ucap Alvin tenang.

| Kenapa aku harus bergabung dengannya, hutang ibuku, dan ayahku...mereka bukan ibuku atau ayahku.....benar-benar hal yang sial....| Pikir Eileria.

Eileria pergi dari kedai tersebut, dengan penuh semangat.

Dari sinilah, Eileria mulai berubah, entah itu buruk, atau baik.

Terpopuler

Comments

$uRa

$uRa

aku suka tema kerajaan yang romantis...lanjut torr...kerenn

2022-12-18

1

ay

ay

awal mula

2022-12-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!