CHAPTER 7

Taman istana kerajaan.

Callisto, bersama dengan ajudannya Hylos, mereka berdua berjalan-jalan di taman belakang istana, taman itu bukan sembarang orang yang bisa masuk, hanya keluarga kerajaan.

" ....Anda terlihat biasa saja....." Guma Hylos.

" ..... " Calliston hanya diam, dia memperhatikan taman.

| Tadi malam, bagaimana caranya dia bangun? Padahal penyihir saja kesulitan. | Pikir Hylos.

Seperti Ellios yang bertanya-tanya bagaimana caranya Callisto bangun dari tidurnya, Hylos pun ikut penasaran.

Karena rasa penasarannya cukup kuat, dia pun bertanya kepada Calliston.

" Saya ingin bertanya... " Ucap Hylos.

" Jangan bertanya, kepala ku masih pusing. " Jawab Callisto malas.

" Hanya satu pertanyaan, saya mohon. " Ucap Hylos memaksa.

Mendengar hal itu, Callisto melirik kasar ke arah Hylos, sontak hal itu membuat Hylos ketakutan setengah mati.

" Jangan membuatku bicara dua kali! " Ucap Callisto geram.

Hylos dengan cepat membungkam mulutnya, meski rasa penasarannya tinggi.

| Padahal dia baru saja bangun setelah tertidur lama, tapi mulut, dan sifatnya masih saja sama seperti dulu. | Pikir Hylos.

" Hylos. Tinggalkan aku sendiri. " Perintah Callisto dingin.

" Baik, Yang mulia. " Ucap Hylos, kemudian pergi.

" Dunia ini sangat membosankan untukku, andai saja aku tidak bangun....

" Benar-benar sial! "

Callisto yang di tinggal sendirian, dia bergumam seolah dia sudah bosan dengan dunia, begitu pula dengan hidupnya.

" .....Alasanku memilih tidur hanya karena dunia, dan kehidupanku yang membosankan.

" Selalu, dan selalu berada di pertempuran...

" Bau darah, obsesi terhadap kemenangan, rasa tidak mau kalah, rasa sakit, kekosongan, sudah menjadi bagian hidupku....

" Sehingga membuatku lelah, dan bosan untuk menjalani nya....

| Dengan dalih mengumpulkan mana, aku meminta izin untuk terbaring selama 8 tahun. Tentu saja semua itu bohong, aku ingin tertidur selamanya, tidak peduli dengan tahta, dunia dan sekitarnya.|

Dalam pikirannya Callisto mengingat bagaimana dia berbohong kepada ayahnya Ellios, dan apa yang dia lakukan selama tertidur.

| Selama aku tertidur, aku bisa mendengar suara-suara yang berada di sekitarku. Suara penyihir yang berusaha membangunkanku, suara ayahku, aku mendengar itu tetapi aku tetap tidak mau membuka mataku, karena aku berniat tertidur untuk selamanya. Alih-alih tertidur selamanya, aku malah terbangun, bodohnya, hanya karena mendengar suara perempuan yang bernama Eileria. Suaranya sama dengan mendiang Ibuku, selain itu suaranua terasa familliar, wanita itu, berani sekali dia menipuku!! | Callisto terus bergumam dalam pikirannya.

" Seperti bunga mawar ini, tumbuh dengan warna merah yang berani......harum tetapi berduri..

Callisto memetik bunga mawar yang ada di depan matanya, kemudian dia meremas bunga tersebut hingga kelopaknya hancur.

" Wanita itu juga sama seperti bunga ini.....aku akan membuat dia hancur, karena dia sudah membuatku terbangun. " Ekspresi wajahnya penuh dengan ancaman, dan rasa kesal.

Hanya karena tidak sengaja membangunkan dirinya, Eileria sekarang menjadi incaran Callisto.

...----------------...

Kedai Ibu kota malam hari.

" Siaaallll...!!!! " Eileria berteriak putus asa karena sesuatu.

" Aku ingin berhenti sebagai pelayan istana!!! Bagaimana ini Alvin?!! Tolong beritahu aku bagaimana caranya?!! " Eileria memohon kepada teman nya Alvin agar dia memberikan solusi bagaimana caranya agar dia bisa berhenti bekerja di istana.

Alvin yang sibuk dengan gelasnya, dia hanya mengangguk saja, tidak menggubris.

" Alvin!! Kenapa kau diam saja?!! " Tanya Eileria tidak sabar..

Alvin melirik Eileria, lalu dia berkata dengan hembusan nafas lelah.

" Haaaahh......

" Jujur saja, otak kecilku ini, tidak dapat memberikan jawaban apapun. " Jawab Alvin, dia tidak memberikan solusi apapun.

" Kau sama sekali tidak membantu...Alvin..!!!Istana itu berhantu, tetapi hantunya tampan....Tapi tetap menyeramkan. " Gumam Eileria.

" Siapa tahu itu manusia, bukan hantu... " Ucap Alvin.

" Aku ingin berhenti, tapi....

" Tidak bisa, hanya istana yang bisa memberhentikan ku.... " Eileria terus bergumam.

" Bagaimana dengan ini, jika kau tidak mau bertemu dengan hantu tampan itu, lebih baik kau menghindari istana sebrang yang kau maksud..." Alvin memberikan solusi.

" Tapi, Ruth si kepala pelayan selalu menyuruhku bekerja di sana. Aku tidak bisa membantahnya. " Ucap Eileria.

" Baru beberapa minggu, nasibmu sudah seperti ini...." Gumam Alvin.

Saat mereka tengah berbicara, tiba-tiba seseorang memanggil nama Eileria.

" Leria!!......" Panggil orang tersebut.

Sontak Eileria menoleh, ke arah suara tersebut.

" Siapa? " Tanya Eileria seraya berbalik.

" Merry!! " Panggil Eileria kepada temannya.

Merry, teman Eileria di istana, dia memiliki paras yang imut, dengan rambut panjang hitam, dan mata hijau keemasan.

" Merry, kenapa kau kemari? " Tanya Eileria.

Merry dengan cepat berbicara.

" Istana sedang sibuk, kau harus kembali. " Ucap Merry.

" Kenapa? Bukankah tamu istana tidak jadi berkunjung? " Tanya Eileria.

" Yang mulia raja ingin mengumumkan sesuatu, beliau akan mengadakan pesta besok malam. " Jawab Merry.

" Pesta?!! Bukankah ini mendadak sekali!! " Eileria terkejut mendengar pesta yang mendadak tersebut.

" Kami semua tidak tahu kenapa beliau mau mengadakan pesta. Selain itu semua di undang tidak terkecuali. " Jawab Merry.

" Semua!! " Alvin kaget mendengar perkataan Merry.

" Ya!! Semua!! " Merry sekali lagi.

" Kenapa pesta ini mendadak sekali? Selain itu, semua orang di undang tidak terkecuali, entah itu rakyat biasa, atau bangsawan. " Eileria mulai merasakan sesuatu yang tidak beres.

" Perasaanku tidak enak soal ini...." Gumam Eileria pelan.

" Apa? " Alvi bertanya.

" Kenapa? " begitu pula Merry.

" Tidak...." Eileria membantah.

" Kalau begitu, mari kita ke istana!! " Ucap Merry seraya menarik Eileria.

...----------------...

Keesokan harinya halaman istana.

Saat itu istana sedang sibuk dengan pesta yang akan di adakan malam nanti.

Semua orang antusias dengan pesta tersebut, hanya satu orang yang tidak, dia adalah Eileria.

" Aku tidak mau pergi ke pesta!! Rasanya firasatku mengatakan akan terjadi sesuatu. " Gumam Eileria, yang sedang membersihkan Vas bunga.

" Bukankah pesta itu sangat menyenangkan, belum lagi di sana banyak makanan, bangsawan tampan, dan hal-hal menyenangkan lainnya. " Merry yang berada di sebelah Eileria berbicara.

" Itu hanya pikiranmu saja, yang ku tahu, pesta dengan para bangsawan itu sangat menyebalkan, dan penuh masalah. Kau tahu Lady bangsawan?.... " Tanya Eileria.

" Ya, aku tahu.." Jawab Merry.

" Jika kita melakukan kesalahan sedikitpun mereka akan membesar-besarkannya, mereka memperlakukan kita seperti budak, atau bahkan hewan. " Ucap Eileria.

" .....Aku tahu itu, karena kita hanya rakyat biasa...." Jawab Merry rendah.

" Leria! " Seseorang memanggil, itu adalah Ruth si kepala pelayan.

| Ruth, dia lagi? Kenapa dia selalu memanggilku. | Fikir Eileria.

" Ada apa? " Tanya Eileria.

" Ada seseorang yang mencarimu. " Ucap Ruth.

" Seseorang? Siap? " Tanya Eileria.

" Pergilah ke taman, nanti kau akan bertemu dengannya. " Jawab Ruth.

Eileria mengangguk mengerti, lalu dia pun menunduk dan pergi.

...----------------...

Taman belakang istana.

Eileria pergi ke taman atas perintah Ruth, dia mencari orang yang di maksud oleh Ruth.

" Di mana orang itu? " Tanya Eilera seraya berjalan menyusuri taman.

" Bukankah taman ini hanya keluarga kerajaan yang bisa masuk? Ini aneh. " Gumam Eileria.

Angin sejuk yang ada di taman tersebut sangat terasa, wangi mawar, dan bunga lainnya tercium, Eileria yang terus berjalan mencari lelaki yang di maksud, dia berhenti di depan bunga mawar yang rusak.

" .....Sepertinya tukang kebun tidak menjalankan tugasnya dengan benar. " Ucap Eileria seraya membuat mawar yang rusak tersebut.

" Bukankah indah? " Tanya seseorang dari belakang.

" Ya, mawar memang indah. " Jawab Eileria yang masih sibuk dengan mawarnya.

" Tidak, mawar yang rusak itu indah bukan? " Sekali lagi suara yang acuh terdengar.

" Apanya yang ind-

Eileria baru sadar, jiga dia sedang berbicara dengan seseorang. Tapi, siapakah seseorang itu.

" Kenapa diam?...." Suaranya terdengar dingin tanpa emosi.

| Suara ini....Tidak mungkin lelaki itu? | Eileria bertanya-tanya dalam batinnya.

Eileria berbalik, dan menatap seseorang yang berada di belakangnya dari bawah sampai ke atas.

" ?!! " Matanya menangkap sosok lelaki yang tidak lain adalah Callisto, lelaki yang malam itu ingin membunuhnya.

" Ka-kau?! Lelaki yang waktu itu?!! " Eileria melebarkan matanya.

" Kenapa? Apa kau terkejut? " Tanya Callisto, dengan suara kering tanpa emosi, akan tetapi terdengar seperti tekanan.

" Ahhhh!!! Jadi kau tukang kebun di sini?!! " Eileria menunjuk Calliato dengan telunjuknya, dia bahkan mengira bahwa Callisto tukang kebun istana.

" Heh...benar-benar gadis yang berani.." Ucap Callisto dengan senyum licik.

| Beraninya dia menunjukku dengan tekunjuknya, dan mengira bahwa aku tukang kebun istana!! | Pikir Callisto kesal.

...----------------...

BERSAMBUNG.......

Terpopuler

Comments

Ririn Santi

Ririn Santi

hah...seketika hilang harga dirinya dikira tukang kebun

2023-10-04

1

Intan

Intan

Pelayan sama tukang kebun ya, yuk up lagi dong kak, mash penasaran sm pangeran tidur😁

2022-12-24

0

ay

ay

...

2022-12-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!