CHAPTER 13

Ruang istirahat khusus kerajaan.

Setelah mempermainkan Eileria, Callisto beristirahat di dalam ruangan miliknya, terlihat di atas meja ada beberapa minuman seperti anggur dan arak.

" ....Dia menangis..." Callisto bergumam dalam keheningan malam.

Sesekali tangannya menuangkan anggur merah ke dalam gelasnya.

Pikiran-pikiran terus melayang di kepalanya.

Tentu saja dia memikirkan Eileria, karena itu pertama kalinya Callisto melihat seorang wanita menangis di depannya.

" .....Aku ingat..

" Dulu semua wanita tidak ada yang menolakku, mereka rela di sentuh olehku, bahkan mereka melakukan banyak hal hanya untuk bersama denganku. "

" .....Wanita itu menangis, hanya karena aku ingin menyentuhnya...."

" Lucu sekali bukan? " Callisto terus bergumam dengan seringai kecil di bibirnya.

Saat dia sedang bergumam, tiba-tiba—

' Brakk......! ' Suara pintu di buka dengan keras.

" Berani sekali masuk tanpa izinku?! Apa kau mau mati?! " Callisto dengan wajah marah, dan nada tinggi berbicara.

Callisto memutar kepala nya untuk memastikan siapa yang datang.

" Ayah? " Wajah Callisto yang semula sangar berubah seketika, ketika dia mengetahui siapa yang datang.

Ellios datang seorang diri, sudah jelas ada hal yang ingin dia bicarakan, entah itu masalah tadi saat di pesta, atau mengenai kenaikan tahta Callisto.

" ...Kenapa anda kemari? " Callisto berdiri, dan bertanya.

" .....Anak tidak tahu diri!!.....

' Plak...! ' Suara tamparan terdengar keras, dan nyaring.

Satu tamparan dari Ellios mendarat di pipi mulus Callisto. Saat itu Callisto terlihat diam dengan kepala miring, pipi yang masih terasa panas karena tamparan Ellios.

" .....Heh!...

" Apa ini? " Callisto dengan sorot mata sangar bertanya kepada ayahnya.

Tampara yang tiba-tiba itu membuat Callisto marah, dan bertanya-tanya apa alasan dari tamparan itu.

Ellios dengan suara keras, penuh emosi berteriak menanggapi Callisto.

" Apa ini kau bilang...

" Apa kau bodoh!...

" Seharusnya aku menamparmu satu kali lagi!!...

" Berani-beraninya kau berbicara seperti itu di depan banyak orang! Apa selama kau tidur otakmu rusak??!!...

" Itu tidak mungkin! Selama ini tubuhmu di jaga oleh sihir agar semua tidak ada yang berubah. Tapi apa ini??! "

Ellios dengan mata marah menatap putranya, dan berteriak di depannya.

" ......Baru pertama kali kau muncul di depan banyak orang setelah sekian lama, kau malah membuat keributan dengan pelayan itu!..." Ellios berteriak.

Callisto diam dengan kedua tangan mengepal seolah menahan amarahnya.

" Dimana pelayan itu?..." Tanya Ellios seraya mencari Eileria.

" ....Untuk apa? " Tanya Callisto dingin.

" Untuk apa kau bilang? " Tanya Ellios

" Ya, untuk apa?.. Ahhhh, saya baru ingat, anda suka bermain dengan para pelayan? kira-kira berapa emas permalam? atau berapa ronde permalam? " Callisto dengan suara mengejeknya bertanya.

" ...Kau...! Tutup mulutmu Callisto, jangan membuat aku semakin marah! "Ellios semakin marah dengan perkataan Callisto.

Callisto berjalan mundur, dan dia berbalik seraya mengambil gelas yang berisikan anggur.

Callisto meminum anggurnya, dan dia berbicara lagi.

" Kenapa? Bukankah sudah jelas? Ibuku juga seorang pelayan yang di paksa melayani mu

" Bahkan sampai akhir hayatnya, dia tetap seperti itu, tidak ada yang dia dapatkan, gelar, uang, kasih sayang, atau apapun. Bukankah itu benar? " Callisto bertanya memastikan.

" Hentikan!..." Ellios dengan nada bersabar.

" Mendiang ibuku seorang pelayan, dia tidak pernah memberiku kasih sayang, dan perhatian layaknya seorang ibu.....

Callisto terdiam sebentar untuk meneguk meneguk anggur di gelasnya, kemudian dia melanjutkan.

" Kenapa itu terjadi? Karena dia terobsesi denganmu, dia selalu menunggumu sambil melihat ke arah jendela, mungkin dia berharap kau akan selalu bersamanya. Akan tetapi, itu tidak terjadi, orang yang dia tunggu malah bercumbu dengan para gadis pelacur, dan pelayan-pelayan istana! " Callisto menegaskan kata-katanya, dia menatap ayahnya tidak suka.

" Aku bilang hentikan Callisto!! " Raja Ellios berteriak geram.

" Aku belum bisa berhenti, ada satu lagi...." Ucap Callisto.

" Kau tahu apa yang terjadi ketika aku memanggil dirinya? Yah, kau mana tahu apa yang terjadi saat itu, karena kau hanya bisa bermain dengan para gadis rendahan itu!..

" Callisto....!!!!! " Ellios berteriak lagi, dia bahkan mengeluarkan pedang dari sarungdia, dan mengarahkan pedang tersebut ke leher Callisto.

" Tunggu. Aku bilang belum selesai..." Callisto menarik sudut bibirnya, dia bahkan menahan ujung pedang yang tajam dengan kedua jarinya.

Callisto melanjutkan.

" ....Saat aku memanggilnya ibu, dia hanya akan membentakku, dan melemparkan barang ke arahku. Dia tidak pernah tersenyum, bahkan sampai akhir hayatnya."

" Aku benci itu, tetapi saat dia mati, dia memanggil namaku....

" Callisto....

" .....Callisto....

" Bagitulah dia memanggil namaku dengan suaranya yang lembut seolah dia menyesal, aku sedikit senang, meskipun wajahnya tetap sama, tanpa emosi, dan dingin. " Ucap Callisto seraya menyingkirkan pedang yang mengarah ke lehernya.

" Kau bahkan tidak menghadiri pemakaman nya, kau hanya peduli dengan perempuan, dan pelacur-pelacur yang kau sembunyikan di dalam istanamu! " Callisto sedikit menggertak kan giginya kesal.

Di sini Ellios benar-benar marah, masa lalunya di ungkit kembali oleh putranya sendiri.

" Cukup Callisto!! Kau sudah keterlaluan!!..." Tegas Ellios.

" Lalu apa mau mu? " Tanya Callisto.

" Sekali lagi kau mengungkit masa lalu ku, aku sendiri yang akan mencopot gelar kebangsawanan milikmu! " Tegas Ellios, dia memperingati putranya sendiri.

" Aku rela....Sepertinya kau memiliki putra lain selain aku....Yahhh, itu sudah jelas. Melihat masa lalu mu yang seperti itu, pasti akan ada benih-benih yang bertebaran di sana. " Ucap Callisto malas.

" Aku tidak percaya ini Callisto! Kau berani berbicara seperti itu di depanku, meski aku adalah ayahmu, di sini aku masih seorang Raja. Kau seharusnya tahu di mana tempatmu, Callisto!! Berhenti mengatakan hal yang tidak berguna, sebelum ucapanku itu menjadi kenyataan. " Ellios di sini tidak bisa berkata banyak, dia hanya memperingati Callisto.

| Callisto, kau benar-benar sudah menentangku. Ini semua karena pelayan itu! | Pikir Ellios.

" Jika kau sudah selesai, pergilah. Kepalaku sangat pusing saat ini. " Ucap Callisto tidak mau mendengar omongan Ellios.

" Kau!!! " Ellios berusaha menahan amarah.

" Huh..." Ellios menghela nafasnya.

" Aku mengampuni mu, karena kau baru saja bangun dari tidurmu. Satu lagi, menjauhlah dari pelayan itu secepatnya! " Ucap Ellios yang masih sabar.

" Tidak bisa, aku sendiri sudah merekrutnya menjadi pelayan pribadi. Jangan ikut campur, ini adalah urusanku! " Ucap Callisto, seraya pergi dari ruangan tersebut.

" .......Apa kau akan mengikuti jejakku? Jika benar maka itu akan sangat fatal! " Ellios berbicara.

Callisto menghentikan langkahnya, dia pun berbalik, dan menjawab perkataan Ellios.

" Yah, mungkin. Karena aku adalah putramu! " Ucap Callisto.

Setelah ucapannya selesai, dia berbalik dan pergi.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Erlina zahra

Erlina zahra

hadir

2023-01-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!