CHAPTER 16

Istana kerajaan.

Callisto membawa paksa Eileria ke dalam ruang kerjanya.

" Hylos! tinggalkan dia dan kunci pintu rapat-rapat! " Teriak Callisto.

Hylos dengan cepat melepaskan Eileria, dia juga meninggalkan pesan untuk Eileria.

" Jika anda tidak ingin melihat Yang mulia marah, lebih baik menurut saja. " Bisik Hylos.

Eileria menatap wajah Hylos dengan mata ragu, lalu dalam hatinya dia berbicara.

| Sebenarnya untuk apa dia melakukan hal-hal gila ini?! | Batin Eileria.

Hylos membungkukkan kepala kepada Callisto, dan dia berkata.

" ...Saya permisi yang mulia. " Ucap Hylos sopan.

" Pergilah! " Ucap Callisto dengan suara tingginya.

Hylos pergi, dan sekarang tersisa Callisto, bersama Eileria.

Eileria menatap Callisto dengan mata garang, dan benci. Kenapa tidak? Eileria sangat marah karena sahabatnya Alvin yang terluka.

Callisto yang melihat mata kebencian yang di tunjukkan oleh Eileria dia malah tersenyum.

" ....Aku sudah bilang jangan menatap seorang pangeran seperti itu, tapi kau masih berani menatap ku seperti itu! " Ucap Callisto dengan seringai di bibirnya.

Callisto berjalan santai ke arah meja kerjanya, dia pun membuka laci meja kerjanya.

" Apa yang ingin anda lakukan? " Tanya Eileria bingung.

Callisto mengambil secarik kertas dari lacinya.

" Ini, baca itu. " Ucap Callisto seraya melemparkan sebuah surat kepada Eileria.

Surat itu terbang, dan mendarat tepat di bawa kaki Eileria.

" Apa anda tidak bisa memberikan surat ini dengan tangan anda sendiri? " Tanya Eileria tidak suka.

" Tidak bisa, caraku memberikan surat itu berguna untuk menyadarkan dirimu. Kau harus sadar di mana posisimu! " Ucap Callisto dengan nada acuhnya.

" Yah, anda seorang pangeran, berhak melakukan apapun. Pangeran brengsek, dan juga berhati dingin, itu cocok dengan anda. " Ucap Eileria seraya membungkuk mengambil surat yang di berikan oleh Callisto.

" Jika aku berhati dingin, mungkin sekarang lidahmu sudah lepas dari tempatnya! " Ucap Callisto.

| Tidak ada yang berani berbicara buruk di depanku. Hanya dia yang berani berbicara buruk, dan menatapku seperti itu. Itu lebih baik, dan tidak membosankan. Aku bosan melihat orang bermuka dua. | Pikir Callisto.

Yang di maksud oleh Callisto adalah para bangsawan, mereka memuja Callisto, bersikaf baik di depannya.

Padahal, nyatanya mereka berbondong-bondong menyingkirkan Callisto dari tempatnya. Mereka berusaha membunuh Callisto dengan berbagai macam cara.

" Bacalah itu dengan benar, agar kau tidak lupa akan tugasmu! " Tegas Callisto.

Eileria membaca surat itu.

" Tugas pelayan pribadi. " Eileria membaca judul yang ada di surat tersebut.

" Pelayan harus siap berada di samping majikan seharian penuh. Jujur saja, baru beberapa menit berada di samping anda, saya sangat tidak nyaman, terutama dengan sifat anda, kekasaran anda, dan hal-hal lain yang menyangkut anda. " Ucap Eileria.

" Aku tidak peduli. " Ucap Callisto ketus.

Eileria melanjutkan membaca.

" Pelayan wajib membantu majikan bersiap-siap, baik dalam pakaian atau membersihkan tubuh.....

Eileria terdiam sejenak membaca isi surat poin ke dua, dia tidak bisa menerima itu dengan mudah.

" Apa-apaan ini?!! Saya? Saya harus membantu anda bersiap, dan membersihkan tubuh anda? Apa anda bercanda? " Eileria bertanya dengan mata melotot.

" Singkirkan mata mu itu!! Kenapa? tidak ada ruginya melihat tubuh seorang pangeran, seharusnya kau bersyukur! " Ucap Callisto.

" Apanya yang harus di syukuri! Tidak bisa! Saya tidak bisa menerima ini!! " Eileria menolak dengan tegas.

" Tidak ada penolakan! " Callisto sekali lagi menegaskan.

" .....Kenapa anda keras kepala sekali!!! Mungkin anda tidak keberatan tubuh anda si lihat oleh lawan jenis. Tapi saya berbeda, saya malu melihat tubuh seorang laki-laki. " Ucap Eileria.

" Itu masalahmu, aku tidak peduli. " Ucap Callisto.

Callisto berjalan ke arah Eileria, saat itu juga Eileria menutup matanya, dia takut Callisto akan melakukan hal yang gila lagi.

| Sekarang apa yang akan dia lakukan? | Eileria yang masih menutup matanya, dia bertanya dalam batinnya.

" Kenapa kau menutup matamu? " Callisto bertanya dengan nada dingin nya.

Eileria membuka satu matanya, untuk memastikan apakah Callisto berada di depannya atau tidak.

" Aku berada di belakang mu. " Ucap Callisto.

Dia duduk di kursi dengan kaki terangkat, dia juga membuka jubahnya.

| Huh! untung saja. | Pikir Eileria.

Menyadari hal itu, Eileria membuka kedua matanya, dan dia berbalik ke belakang menatap Callisto yang saat itu duduk dengan kaki terangkat.

" Jadi, bisakah anda mengganti poin ke 2 ini? " Tanya Eileria

" Aku sudah bilang tidak ada penolakkan, tidak ada yang di ubah! " Tegas Callisto.

" Anda...

Eileria geram, dia mengepal kedua tangannya.

" Anda benar-benar egois. " Ucap Eileria dengan suara di tekan.

Eileria menerima poin kedua dengan berat hati.

" Lanjutkan! " Ucap Callisto.

" Pelayan wajib membuat makanan sesuai selera majikan.....

| Lihat saja, aku pasti akan menambahkan sedikit racun ke dalam makanannya. Racun tidur? Bukankah dia suka tidur? seharusnya itu cocok untuknya! | Batin Eileria.

Callisto yang melihat Eileria tersenyum sesekali, dia pun mengerutkan matanya heran.

" Jangan berpikir macam-macam. Kau belum membaca poin ke 4 dan ke 5. " Ucap Callisto sedikit sinis.

" Ekhem.....Baiklah, saya tidak menolak poin ke 3. " Ucap Eileria menerima poin ke 3.

Eileria membaca poin ke 4.

" Pelayan wajib mencoba makanan yang akan di makan oleh majikan....

| Sial! Kenapa dia teliti sekali. Padahal aku sudah senang dengan poin ke 3, jika poin ke 4 di hilangkan itu akan lebih baik. | Pikir Eileria.

" Poin ke 4 ini. Bagaimana jika saya memakan racun, dan mati? " Tanya Eileria.

" Itu lebih baik, dan itu tugasmu. kehilangan satu pangeran lebih merugikan untuk kerajaan, dari pada kehilangan satu pelayan. Satu pelayan hilang, tidak akan merugikan kerajaan. Bukankah begitu? " Ucap Callisto dengan raut wajah puas.

" ....Lebih baik tidak ada yang menghilang. " Gumam Eileria.

| Aku tidak tahu harus menjawab apa, jawabannya memang tidak bisa di harapkan. | Pikir Eileria.

" Pelayan tidak boleh membantah. Saya tidak yakin dengan poin yang terakhir. Mendengar anda memerintah, saya ingin sekali membantahnya dengan cepat. " Ucap Eileria.

" Semua sudah di baca, sekarang aku akan menjelaskan hukuman apa yang cocok jika kau melanggar semua tugasmu. " Ucap Callisto.

" Hanya satu hukuman saja, yaitu tetap bersamaku. Jika kau melanggar salah satu tugasmu, kau akan terus bersamaku selamanya. Jika kau berhasil menjalankan tugasmu dengan baik, kau akan bebas dalam jangka 2 tahun. Bagaimana? Apa itu sepadan? " Tanya Callisto.

" Aku ini manusia bukan dewa! pasti ada kesalahan. " Ucap Eileria.

" Baiklah. 3 kesalahan! lebih dari itu, kau harus tetap bersama ku, menjadi pelayan pribadiku! " Ucap Callisto tegas.

" Anda benar-benar murah hati! " Ucap Eileria tegas.

" Karena surat sudah di baca, akan lebih baik kau memulai tugasmu! " Ucap Callisto.

" Tapi saya belum menyetujuinya, surat ini butuh persetujuan saya. " Ucap Eileria masih tidak rela menerima isi surat tersebut.

Callisto berdiri, tangannya memegang kancing pakaiannya.

" Tu-tunggu...

" Apa yang ingin anda lakukan? " Tanya Eileria waspada.

Callisto mulai membuka kancing bajunya satu persatu, perlahan dari atas ke bawa.

" Aku tidak butuh persetujuan dari mu....Surat itu hanya untuk memberitahu apa tugasmu sebagai pelayan pribadiku. " Ucap Callisto yang masih membuka kancing bajunya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

$uRa

$uRa

mau mandi .....cepat kamu mandikan

2023-01-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!