Cemburu

Icha mengikuti petunjuk yang tertempel di dinding dimana pantry terletak di lantai 4. Dia buru-buru masuk ke lift karena banyak mata yang menatapnya, dan hal itu membuatnya risih.

"Kenapa mereka melihat ku seperti itu?" gumamnya dalam hati.

Ting

Pintu lift terbuka, Icha berjalan kesana kemari mencari letak pantry. Dia ingin bertanya pada orang-orang, tapi melihat tatapan mereka, membuat Icha mengurungkan niatnya.

Icha berjalan dengan tergesa-gesa, hingga tanpa sengaja ia menabrak seseorang hingga berkas yang dibawa orang itu berserakan di lantai.

Brukh

"Akh..." pekik Icha

Ma_maaf. Aku tidak sengaja." seru orang yang menabrak Icha

"Tidak apa-apa. Aku juga minta maaf karena kurang hati-hati." Icha membungkuk membantu mengambil berkas-berkas yang berserakan. "Sekali lagi aku minta maaf." ucap Icha lagi

"Tidak apa-apa Nona." seru orang itu

"O iya, apa kau tahu dimana letak pantry?" tanya Icha

"Apa kau baru disini?" bukannya menjawab, orang itu justru bertanya pada Icha. Dia menatap Icha dari atas sampai bawah. Wajah yang cantik dan memakai baju limited edition. Jadi mungkin dia bukan karyawan baru. Tapi kenapa dia mencari pantry? Dia bisa saja meminta ob untuk menyiapkan apa yang dia butuhkan bukan?

"Ke_kenapa kau menatapku seperti itu, Tuan?" Icha merasa risih dengan pria di depannya. Dia berfikir, apa penampilannya terlihat buruk? Kenapa banyak yang memperhatikannya hari ini?

"Ah.. maafkan aku. Dan jangan panggil aku Tuan. Aku karyawan baru disini. Jadi kau bisa memanggilku Ryan, nona." ucap Ryan memperkenalkan diri.

"Baiklah Ryan. Tapi kau juga tidak perlu memanggilku Nona. Jadi, dimana pantry nya?"

"Ada di sebelah sana." Ryan menunjuk dengan dagunya karena kedua tangannya ia gunakan untuk memegang berkas-berkas yang akan dia fotocopy.

"Oh, terimakasih." Icha tersenyum dan sedikit menunduk sebelum pergi meninggalkan Ryan

Deg

"Se_senyumannya manis sekali." batin Ryan. Dia memeluk berkas di tangannya dan merasakan jantungnya yang berdetak kencang.

"Eh.." Ryan tersadar dan melihat Icha sudah tidak ada di depannya. Dia menoleh dan melihat wanita itu masuk ke pantry.

"Sial!! Rasanya aku ingin kesana. Tapi pekerjaan ku..." Ryan menatap tumpukan berkas yang ada ditangannya dan menghela nafas panjang

"Hah.. Mungkin lain kali saja." Ryan memilih melanjutkan pekerjaannya. Tapi tanpa di sengaja dia melihat temannya yang juga ingin mengcopy berkas.

"Hal yang baik tidak boleh ditunda-tunda." seringai Ryan. Dia memanggil temannya itu dan menghampirinya.

"Ferdian!!" teriak Ryan

Merasa di panggil, Ferdian berhenti dan menoleh kearah Ryan yang mendekatinya. "Ada apa?" tanya Ferdian

"Kau mau fotocopy berkas itu kan?" tanya Ryan menunjuk berkas yang ada di tangan Ferdian.

"Iya, lalu?"

"Tolong kau fotocopy juga berkas-berkas ini. Aku ada urusan sebentar. Nanti jika urusan ku sudah selesai, aku akan menyusul mu." Ryan meletakkan berkas miliknya di tumpukan berkas milik Ferdian dan pergi begitu saja

"Ta_tapi Yan...." Ferdian menghela nafas panjang melihat Ryan yang sudah menjauh.

"Dasar !! memangnya orang seperti dia mempunyai urusan apa?" gerutu Ferdian.

Sementara itu, Ryan menyusul Icha ke pantry. Dia mengintip dari balik pintu dan melihat Icha sedang membuat secangkir kopi.

"Tidak ada siapa-siapa. Ini kesempatan bagus untuk mengenalnya lebih dekat." batin Ryan. Dia masuk dan berdiri di belakang Icha. "Jadi kau suka kopi." ucapnya tiba-tiba

"Astaga!! Kau mengagetkan saja." Icha tersentak dan menoleh melihat Ryan yang terkekeh.

"Maaf." ucap Ryan.

"Iya tidak apa-apa."

"Kau belum menjawab pertanyaanku. Kau suka kopi?" tanya Ryan lagi

"Tidak. Aku tidak menyukai kopi." jawab Icha

"Jika kau tidak menyukai kopi, lalu kopi ini untuk siapa?" tanya Ryan bingung.

"Oh, ini....

"Ekhm."

Satu dehemen membuat keduanya reflek menoleh kearah pintu.

Deg

"Tu_tuan Alex." lirih Icha yang masih terdengar oleh Ryan.

"A_apa? Tuan Alex? Gawat, sepertinya aku dalam masalah besar." batin Ryan merutuki kebodohannya. Dia karyawan baru disini, dan sekarang dia dipergoki langsung oleh pemilik perusahaan sedang mengobrol di pantry. Sepertinya hidupnya akan hancur setelah ini.

Tidak semua orang tahu rupa Alex, apalagi orang dari kalangan bawah. Mereka hanya tahu nama besar Wiratama sebagai pengusaha sukses. Apalagi Alex orang yang tertutup dan tidak suka mengumbar kehidupan nya di sosial media. Bahkan awak media sangat sulit untuk melakukan wawancara dengan Alex, kecuali mengenai bisnis.

Alex masuk dan berdiri di depan keduanya. Dia menatap wanitanya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Setelah Icha keluar dari ruangannya, dia kembali mengerjakan pekerjaannya. Tapi dia tidak bisa berkonsentrasi karena bagian bawahnya berdenyut sakit. Dan semua itu karena ulah Icha.

Alex menggeram kesal. Dia tidak mungkin melakukan senam lima jari karena Itu bukan dirinya. Biasanya dia akan melampiaskannya pada wanita di bar, tapi sekarang dia tidak perlu lagi melakukan hal itu karena ada Icha yang akan membantunya. Lagipula ini adalah kesalahan Icha. Jadi Alex akan meminta pertanggungjawaban wanita itu.

Alex yang sudah tidak sabar, merasa jika Icha pergi cukup lama. Akhirnya karena penasaran, Alex melihat rekaman cctv perusahaan yang tersambung pada Laptopnya.

Alex melihat Icha yang berbincang dengan seorang pria. Dan hal itu membuat Alex marah. Dia menutup laptopnya dengan kasar dan bergegas menyusul wanita itu. Tapi apa yang dia dapat? Dia kembali melihat Icha yang berduaan di pantry.

Sungguh, melihat hal itu membuat hati Alex terbakar. Dia akan membuat Icha mengingat isi kontrak mereka setelah ini.

Alex menatap Icha dan Ryan bergantian. "Kau karyawan baru disini?" tanya Alex

"I_iya Tuan." Ryan menunduk takut jika Alex akan memecatnya. Bagaimanapun dia berhasil masuk ke perusahaan ini juga butuh perjuangan besar dengan mengalahkan banyaknya peserta yang melamar pekerjaan di sini. Dan sekarang, karena kecerobohannya, dia berada di ambang kehancuran.

Di pecat secara tidak terhormat di perusahaan ini, maka bersiap untuk hancur karena tidak akan ada perusahaan lain yang mau menerima kita. Perusahaan AL'X Company akan mem-blacklist karyawan tersebut.

"Sepertinya kau mempunyai waktu luang. Apa pekerjaan mu sudah selesai?"

Ryan menunduk dalam. Ucapan Alex terdengar seperti ancaman. Dia tidak menyangka jika rumor tentang pemimpin perusahaan AL'X Company yang terkenal dingin dan tegas ternyata memang benar.

"Ini peringatan pertama untukmu. Jika lain kali kau mengulangi nya lagi, maka aku akan mempersilahkan mu untuk keluar dari sini " ucap Alex.

"I_iya Tuan." jawab Ryan tergagap

"Ikut Aku!!" Alex menarik Icha begitu saja.

"Ta_tapi Tuan, kopinya.....

Alex menulikan telinganya. Yang ada dipikirannya sekarang adalah hukuman yang akan dia berikan pada Icha. Beraninya wanita itu menggoda pria lain. Bahkan mereka berduaan di pantry. Mengingat mereka tertawa bersama membuat hati Alex panas. Dan setelah ini, jangan harap Icha akan selamat.

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

akhirnya kepergok si alex 🤩🤩 mode cemburu tuh si bos

2024-01-04

1

Cut Ramadani

Cut Ramadani

ini ceritanya seru bgttt tapi kok sunyi banget ya?

2023-01-20

2

lihat semua
Episodes
1 Menandatangani Surat Kontrak
2 Hubungan Terlarang
3 Kehilangan
4 Pergi
5 Tinggal Bersama
6 Gagal
7 Menolak Perjodohan
8 Tutorial Bercinta
9 Meminta Bantuan Selena
10 Kesepakatan Yang Gagal
11 Malam Yang Panas
12 Karyawan Baru
13 Badmood
14 Asisten Pribadi
15 Pemotretan
16 Mulai Bekerja
17 Baperan
18 Cemburu
19 Cerita Ryan
20 Hukuman
21 Sakit
22 Rencana Selena
23 Trauma
24 Menghasut
25 Rencana Berhasil
26 Ada Apa Denganku?
27 Permintaan Diana
28 Gejala Jatuh Cinta
29 Kejutan
30 Menghindar
31 Bertemu Ferdian
32 Kemarahan Alex
33 Maafkan Daddy
34 Keanehan Alex
35 Couvade Syndrome
36 Menjenguk Alex
37 Khawatir
38 Karma
39 Ditolak
40 Mencari Tahu
41 Mencoba
42 Menyamar
43 Serba Salah
44 Kejutan Yang Mengejutkan
45 Pilihan
46 Flashback
47 Ajari Aku Untuk Mencintaimu
48 Kerjasama
49 Rencana Pindah
50 Pindah
51 Clarissa Ayana Wiratama
52 Rencana Licik
53 Balas Dendam
54 Gas Beracun
55 Curiga
56 Trik
57 Target
58 Foto
59 Mencari Tanda
60 Di Usir
61 Firasat
62 Permainan Di Mulai
63 Keberanian Icha
64 Di Culik
65 Berakhir
66 Pergi
67 Pingsan
68 Aku Akan Membantumu
69 Menolak
70 Berhasil
71 Skandal Pertama
72 Pergi
73 Dua Berita Heboh
74 Kepercayaan
75 Dua Konferensi Pers
76 Kebenaran
77 Kehancuran Selena
78 Hukuman Untuk Alex
79 Cara Jitu
80 Ungkapan Rasa
81 Aku Merindukannya
82 Melahirkan
83 Kesempatan Kedua Dan Terakhir
84 Kebahagiaan
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Menandatangani Surat Kontrak
2
Hubungan Terlarang
3
Kehilangan
4
Pergi
5
Tinggal Bersama
6
Gagal
7
Menolak Perjodohan
8
Tutorial Bercinta
9
Meminta Bantuan Selena
10
Kesepakatan Yang Gagal
11
Malam Yang Panas
12
Karyawan Baru
13
Badmood
14
Asisten Pribadi
15
Pemotretan
16
Mulai Bekerja
17
Baperan
18
Cemburu
19
Cerita Ryan
20
Hukuman
21
Sakit
22
Rencana Selena
23
Trauma
24
Menghasut
25
Rencana Berhasil
26
Ada Apa Denganku?
27
Permintaan Diana
28
Gejala Jatuh Cinta
29
Kejutan
30
Menghindar
31
Bertemu Ferdian
32
Kemarahan Alex
33
Maafkan Daddy
34
Keanehan Alex
35
Couvade Syndrome
36
Menjenguk Alex
37
Khawatir
38
Karma
39
Ditolak
40
Mencari Tahu
41
Mencoba
42
Menyamar
43
Serba Salah
44
Kejutan Yang Mengejutkan
45
Pilihan
46
Flashback
47
Ajari Aku Untuk Mencintaimu
48
Kerjasama
49
Rencana Pindah
50
Pindah
51
Clarissa Ayana Wiratama
52
Rencana Licik
53
Balas Dendam
54
Gas Beracun
55
Curiga
56
Trik
57
Target
58
Foto
59
Mencari Tanda
60
Di Usir
61
Firasat
62
Permainan Di Mulai
63
Keberanian Icha
64
Di Culik
65
Berakhir
66
Pergi
67
Pingsan
68
Aku Akan Membantumu
69
Menolak
70
Berhasil
71
Skandal Pertama
72
Pergi
73
Dua Berita Heboh
74
Kepercayaan
75
Dua Konferensi Pers
76
Kebenaran
77
Kehancuran Selena
78
Hukuman Untuk Alex
79
Cara Jitu
80
Ungkapan Rasa
81
Aku Merindukannya
82
Melahirkan
83
Kesempatan Kedua Dan Terakhir
84
Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!