RINDHIMA Putri Sang Mafia
Dipesisir pantai nan indah, tampak seorang anak kecil, yang terlihat begitu bahagia. Ia berlari-lari sambil tertawa-tawa renyah, karena sepertinya ia sedang kesenangan, bersama seorang pria tampan, yang terlihat sedang mengejar-ngejar si gadis kecil tersebut.
"Hahaha..Come on Daddy! Kejar Rindhi lagi! Hahaha.." teriak Gadis kecil tersebut, sambil tertawa begitu riang.
"Baiklah..! Daddy, akan mengejar kamu! Awas saja kalau dapat ya!" balas pria tampan tersebut. Yang terlihat ia masih mengejar si gadis kecil itu. Hingga akhirnya ia berhasil menangkapnya.
"Kenak kamukan!' katanya Lalu ia langsung mengangkat tubuh gadis kecil itu tinggi-tinggi, lalu iapun memutar-mutarkan tubuhnya. Dan otomatis tubuh si kecil ikut berputar-putar. Membuat si gadis kecil itu tertawa terbahak-bahak, saking senangnya.
"Hahahaha Horree..Rindhi terbang..hahaha..." katanya sambil tertawa-tawa kesenangan. Disaat bersamaan terdengar suara panggilan dari seorang wanita.
"Mas Haidar! Rindhima! Berhentilah bermain! Ayo kita makan dulu!" teriak Wanita tersebut. Dan seketika, Pria tampan yang dipanggil Haidar tersebut pun menghentikan aksinya. Dan ia pun langsung menoleh ke sumber suara. Dan terlihatlah olehnya seorang wanita yang terlihat sedang berdiri di depan pintu gerbang sebuah villa.
"Keyla? Bukankah dia sedang sakit? Kok keluar sih?" gumam Haidar, dengan tatapan yang masih tertuju pada wanita yang ia panggil Keyla.
"Ayo Sayang kita kembali ke Villa! Mommy sudah memanggil kita!" ajak Haidar. Seraya ia menggandeng tangan gadis kecil tersebut.
"Oke Daddy Come on!" balas Rindhima, seraya ia berlari kecil, mengikuti langkah kaki sang Ayah, yang lumayan lebar.
Setibanya mereka di depan gerbang, "Sayang, kamukan sedang sakit, kok keluar sih? Kan ada Mbok Iyah, seharusnya suruh dia saja dong yang memanggil kami. Jadikan kamu tidak perlu keluar begini Sayang," tegur Haidar, seraya ia merangkul pundak istrinya.
"Maaf Mas, Aku nggak mau ngerepotin Mbok, Iyah lagi. Soalnya beliau sejak tadi melakukan pekerjaan rumah seorang dirikan, makanya tadi memang aku yang mau memanggil kalian, habisnya Aku juga jenuh didalam," balas Keyla, yang memang wajahnya terlihat amat pucat sekali.
"Hah! Ya sudahlah kalau begitu, sekarang ayo kita masuk!" ajak Haidar, yang kemudian mereka pun akhirnya berjalan memasuki villa tersebut. Sesampainya mereka di dalam.
"Rindhi, kamu mandi dulu ya Nak, setelah itu baru kita makan sama-sama," ujar Keyla pada putri kecilnya.
"Okay Mommy!" balas Rindhima, seraya ia mengangkat tangannya dan memberi hormat pada sang Ibu. Setelah itu ia pun berlari menuju kamarnya.
"Kamu juga Mas, mandi dulu gih! Setelah itu baru kita makan bersama," kata Keyla lagi, pada Haidar.
"Baiklah Sayang, kalau begitu aku kekamar dulu ya?" balas Haidar. Sembari ia mengecup lembut dahi istrinya.
"Hu'um, pergilah Mas," balas Keyla, seraya tersenyum manis pada Haidar. Setelah mendapatkan jawaban dari istrinya, Haidar pun berlalu meninggalkan Keyla, yang terlihat masih diruangan tamu. Dan setelah suaminya tak terlihat lagi, ia pun langsung memegang perutnya yang di bagian bawahnya.
"Aakh..! Me-mengapa se-sekarang sakitnya semakin sering sih? Akh..! A-pakah itu ar-tinya, ke-mati-anku.. su-dah tidak.. lama lagi?" gumam Keyla yang kini wajahnya terlihat sudah dibanjiri dengan keringat jagung.
"Ugh..A-ku ha-rus se-cepatnya me-ngambil obat! Se-belum.. Mas Haidar ke-mbali!" ucapnya lagi. seraya ia melangkah dengan perlahan menuju ke kamar tamu, yang berada di lantai bawah.
Sesampainya di kamar tersebut, Keyla langsung mengambil sebuah botol obat, yang tampaknya ia sembunyikan di bawah bantalnya. Keyla langsung mengambil beberapa butir obat dari botol tersebut. Dan langsung meminumnya, setelah itu, ia langsung membaringkan tubuhnya di tempat tidurnya.
Disaat Keyla ingin memejamkan matanya. Seketika ia teringat dikala ia kerumah sakit untuk memperiksakan penyakitnya. Dan betapa sedihnya ia ketika ia mendengar kata-kata sang Dokter, yang menyatakan penyakitnya setelah melakukan pemeriksaan.
"Begini Nyonya, setelah kami melakukan pemeriksaan. Hasil diagnosa yang kami dapatkan, sepertinya Anda terkena kanker rahim, stadium lanjut. Dan ini akan membahayakan nyawa Anda kalau tidak secepat melakukan operasi pengangkatan rahim, Nyonya!" ujar sang Dokter.
Mendengar perkataan sang dokter Keyla seperti tersambar petir. Dan seketika Keyla teringat pada perkataan suaminya yang meminta dirinya untuk segera memberikan ia, anak laki-laki untuknya. Makanya ia akhirnya memilih untuk merahasiakan penyakit itu pada suaminya. Karena ia benar-benar tak berani untuk mengatakan prihal penyakitnya tersebut pada suaminya, hingga saat ini. Disaat ia sedang hanyut dalam pikirannya, tiba-tiba terdengar suara seorang pria memanggil namanya.
"Keyla..! Key! Kamu dimana?!" panggil Pria tersebut, dengan suara terdengar keras.
"Aah.. Mas Haidar memanggilku! Aku harus secepatanya keluar! Sebelum Dia masuk kesini!" gumam Keyla, seraya ia bangkit dari tempat tidurnya. Lalu ia pun mengelapkan sisa keringat jagung yang tadi membasahi wajahnya. Setelah itu ia pun langsung bergegas keluar.
"Saya Mas! Key disini, Mas!" kata Keyla, setelah ia berada tak berapa jauh dari suaminya.
"Ooh, kamu dari mana? Dan kenapa seperti habis menangis begitu hm?" tanya Haidar. Namun belum lagi dijawab oleh Keyla, ia justru menyelanya lagi, "Aakh.. sudahlah! Hari ini aku mau pergi ke luar negeri! Jadi maaf Aku tidak bisa ngantar Kamu kerumah sakit!" lanjutnya tanpa melirik sedikit pun ke arah Keyla. Karena tatapannya terlihat sedang fokus ke layar handphonenya.
"Iya Mas, nggak papa kok Key paham, Maskan sibuk," jawab Keyla, dengan wajah berusaha tersenyum secara paksa.
"Oh iya.. nanti kalau kalian mau pulang ke Mansion diantar Leo saja ya! Soalnya Haris mau Aku Bawak!" ujar Haidar lagi, serya ia meletakkan handphonenya ketelinganya.
"Iya M...." balas Keyla, akan tetapi belum lagi ia menyelesaikan kata-katanya. Haidar sudah melangkah menjauh sambil menelpon seseorang.
"Haris kita berangkat sekarang! Cepat siapkan mobil!" katanya, seraya ia melangkah keluar tanpa menoleh sedikitpun ke arah istrinya lagi.
"Mas Haidar semakin berubah! Aku hampir tak mengenal dirinya lagi!" gumam Keyla, dengan tatapan sendu yang terlihat masih mengarah ke pintu Villa mereka. Sangat terlihat jelas dari raut wajahnya, bahwa Keyla saat ini amat sedih banget, bahkan air matanya jatuh begitu saja.
Yaa Istri mana yang tak sedih, disaat dirinya sedang sakit. Namun suami yang menjadi sumber kekuatannya, malah sangat jarang berada di sisinya. Disaat ia masih menatap kearah pintu dengan wajah terlihat sudah dilinangi Air mata, tiba-tiba..
"Mommy kok menangis? Apakah Daddy sudah jahat sama Mommy?" tanya seorang gadis kecil, yang kini sudah berdiri dihadapannya Keyla, sambil berkacak pinggang. Dan seketika Keyla langsung menghapus air matanya, lalu ia pun menekukan kedua lututnya agar bisa sejajar dengan gadis kecil tersebut.
"Rindi? Tidak Sayang, Daddy tidak jahat kok sama Mommy. Daddy sangat baik sama Mommy, jadi Rindi harus selalu menyayangi Daddy ya Nak," balas Keyla, seraya ia memeluk Putri kecilnya itu.
"Mommy bohong! Rindi lihat kok, kalau Daddy tadi nggak cium Mommy lagi! Itu tandanya Daddy jahat sama Mommy!"
...•┈┈••┈••✾•◆❀💚❀◆•✾••┈••┈┈•...
Bismillahirrahmanirrahim..
Semoga Novel ini membawa keberkahan bagi Ramanda, dan bagi para Readers yang membacanya. Aamiin ya Allah 🤲
Hai guys jangan lupa berikan dukungannya ya, in shaa Allah Ramanda, akan tetap menampilkan karya, yang bermanfaat bagi kita semua. Jadi terus dukung Ramanda ya Guys 🙏🥰 Syukron 🙏😘.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Serli Ati
aq sangat suka karya mu Thor, karya mu membawa banyak ilmu buat kamu khususnya ilmu agama, teruslah berkarya Thor, karya mu selalu aq nantikan
2023-07-12
0
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝘢𝘸𝘢𝘭 𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘩 𝘯𝘪𝘩 😭😭😭
2023-05-11
0
Bundanya Pandu Pharamadina
mampir sambil nyimak🙏
2023-02-10
0