Satu minggu telah terlewati, dan sudah satu Minggu juga, Rindhima sekolah di sekolah tunas bangsa. Dan karena sikapnya yang pendiam, dan dingin membuat ia tak memiliki teman. Dan ha itu tak menjadi masalah baginya. Karena ia memang lebih suka menyendiri ketimbang ia berkumpul pada teman-temannya.
Namun hal itu malah membuat para guru-guru menjadi resah. Pasalnya mereka telah mengetahui siapa Ayahnya Rindhima. Dan otomatis mereka sedikit takut, kalau Ayahnya akan berpikir kalau anaknya telah dikucilkan. Makanya para guru selalu berusaha untuk mengajak Rindhima agar mau bermain dengan teman-teman sekelasnya.
"Rindhima, kamu sedang apa disini Nak?" tanya seorang wanita cantik berhijab hitam. Dan ia pun langsung duduk di sebelah Rindhima, yang kebetulan sedang duduk menyendiri ditaman sekolah sambil membaca buku. Mendengar pertanyaan wanita itu, Rindhima pun langsung menatapnya dengan tatapan datarnya.
"Maaf Bu guru Yasmin! Kan kemarin saya sudah bilang! Jangan panggil saya dengan nama itu Bu guru! Tapi panggil saya Reffa saja! Karena nama itu dikhusus hanya untuk keluarga saya saja!" ujar Rindhima datar. Dan dengan penuturannya yang terkesan seperti orang yang sudah dewasa.
"Aah.. maaf Ibu lupa! Baiklah, mulai sekarang Ibu akan memanggil kamu dengan nama Reffa, oke?" balas Ibu guru Rindhima, yang bernama Yasmin tersebut.
"Terima kasih Bu guru!" ucap Rindhima, masih bersikap datar.
"Sama-sama, Nak. Baiklah kalau begitu sekarang Reffa ikut ibu ya? Karena kita akan bermain bersama teman-teman kamu oke?" ajak Yasmin, seraya ia bermaksud meraih tanganya Rindhima. Namun dengan cepat Rindhima langsung menyembunyikan tangannya ke belakang tubuhnya dan seraya berkata..
"Tidak Bu guru! Saya tidak mau bermain dengan mereka!" katanya terdengar ketus. Membuat Yasmin terlihat sangat heran melihat sikapnya.
"Tapi kenapa Sayang? Kan seru bermain dengan mereka. Lihat aja tuh, mereka terlihat bahagia, bermain-main serta berlari-lari sambil tertawa gembira. Emangnya Reffa tidak ingin seperti mereka hm?" tanya Yasmin, dengan lembut.
"Maaf Bu guru! Saya memang tidak suka melakukan hal yang tidak penting seperti mereka! Itu hanya membuang-buang waktu saya dengan percuama! Jadi saya minta, sama Bu guru, jangan menyuruh saya untuk bermain dengan mereka, lagi!" balas Rindhima, yang kali ini terdengar begitu dingin. Membuat Yasmin yang mendengarnya langsung tersentak. Apalagi saat melihat tatapan mata Rindhima yang terlihat begitu dingin membuat Yasmin sedikit bergidik.
"Astaghfirullah..nih anak udah mirip banget kayak bapaknya ya? Padahal usianya masih kecil banget, tapi gayanya kayak orang dewasa ginii sih?" batin Yasmin, masih terlihat menatap wajah Rindhima.
Melihat kediamannya sang guru, Rindhima pun langsung bangkit dari duduknya," Sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagikan Bu guru? Kalau begitu saya permisi!" katanya, lalu ia pun langsung melangkah pergi tanpa menunggu jawaban dari Ibu gurunya itu.
Melihat Rindhima yang langsung pergi begitu saja. Membuat Yasmin kehabisan kata-katamya. Alhasil ia hanya bisa menatap kepergian Rindhima yang terlihat ia berjalan begitu cepat sambil menundukkan kepalanya. Dan disaat bersamaan seseorang menepuk pundaknya Yasmin, membuat Yasmin langsung tersentak kaget.
"Astaghfirullah!" ucapnya dan dengan spontan ia pun menoleh kebelakang. Dan tampaklah olehnya seorang wanita bercadar yang sedang menatap dirinya dengan mata yang terlihat menyipit pertanda bahwa ia sedang tersenyum pada dirinya.
"Assalamu'alaikum Bu guru cantik?" ucap wanita bercadar tersebut.
"Eh! Fatimah! Bikin kaget saja sih!" sentak Yasmin, yang memang ia terlihat amat terkejut, "Aah.. Ana sampai lupa jawab salam Anti, Wa'alaikumus salam warahmatullahi wabarakatu," lanjutnya lagi, dan membalas salam wanita yang dipanggil Fatimah itu.
"Hehehe.. maaf Bu guru! Habis Bu guru sih, liatin anak muridnya sampai segitu banget sih? Sampai-sampai salam ana tadi tidak didengar! Makanya Ana menepuk pundak Anti biar tersadar, kalau ada Ana dibelakangnya Anti!" ujar Fatimah, seraya ia duduk di sampingnya Yasmin, "Tapi ngomong-ngomong sebenarnya ada dengan anak itu sih? Soalnya Ana perhatikan tadi, Anti sempat bergidik melihat anak itu?" tanyanya lagi terlihat penasaran.
"Sebenarnya nggak ada apa-apa sih, hanya saja Dia lebih suka menyendiri, ketimbang bermain bersama teman-teman, Ty," balas Yasmin, dengan wajah memancarkan kecemasannya.
"Emangnya kenapa kalau dia lebih suka menyendiri, Yas? Bukankah tabiat anak-anak itu berbeda-beda ya? Jadi rasa Ana hal seperti itu sudah lumrahkan? Kenapa, Ana perhatikan jadi Anti yang terlihat resah begitu sih?"
Mendengar pertanyaan dari Fatimah, Yasmin pun menghelakan nafas beratnya, "Hufft..! Sebenarnya bukan anak itu yang menjadi masalah bagi kami, Timah," jelas Yasmin terlihat ragu-ragu untuk diceritakan.
"Lalu apa?" tanya Fatimah singkat. Dan terlihat juga kalau ia sedang penasaran.
"Ayahnya!" jawab Yasmin singkat. Membuat Fatimah mengerutkan dahinya.
"Ayahnya..? Emangnya ada apa dengan Ayahnya, Yas?" tanya Fatimah lagi, tampak semakin penasaran.
"Ayahnya seorang Mafia berdarah dingin, Fat! Makanya semenjak Anak itu bersekolah disini, para pengajar, bahkan kepsek sekolah ini, jadi selalu tegang. Karena merasa takut pada Ayahnya Fat," balas Yasmin, yang akhirnya ia menjelaskan penyebab rasa kekhawatirannya.
"Mafia berdarah dingin itu, manusia jugakan?" tanya Fatimah dengan wajah polosnya.
"Ya iyalah! Manusia juga! Anti pikir emangnya apaan sih!" balas Yasmin, rada kesal, padahal ia dari tadi sempat tegang karena melihat sikapnya Rindhima. Tapi saat mendengar pertanyaan sahabatnya itu, rasa tegangnya seketika berganti menjadi kesal.
"Yaa Ana pikir, Mafia itu apaan? Habisnya anti dan juga lainnya sampai-sampai Anti ketakutan seperti itu," balas Fatimah dengan entengnya.
"Ya takutlah Neng! Secara kalau seorang mafia sudah beraksi nyawa pun tidak berarti bagi mereka! Karena mereka tak memiliki tak memiliki belas kasian! Jadi wajarlah kami memiliki rasa takut!" jelas Yasmin, yang tanpa sengaja wajahnya juga menunjukkan kalau dirinya juga sedang takut.
"Heh..! Takut kok sama Mafia yang hanya manusia biasa? Seharusnya takut itu, sama Allah Tante!"
...⊷⊶⊶⊷⊶•❉্᭄͜͡💓❉্᭄͜͡•⊶⊷⊶⊶⊷...
Dukung Ramanda terus ya? Dan jangan pelit, ya Guys! untuk memberikan VOTE nnya. Kan biar Ramanda semangat loh Update, oke guys?Jadi please berikan dukungan kalian terus ya 🙏
OH iya, selagi menunggu Ramanda update, yuk mampir ke karyanya Author 💓DECHE💓 Pokoknya Karyanya keren banget loh guys. Makanya cus buruan, kepoin ya. Dan jangan lupa juga berikan dukungannya juga ya guys 🙏😉
SYUKRON 🥰🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
C2nunik987
reffa km knp ?
knp hrs dewasa nak ?
kyknya ada guru yg bakal jd jodoh heidar di sekolah 😅😅😅
2025-02-19
0
mudahlia
betul betul betul
2023-06-10
0
LENY
Aduh si Rhindi kok sombong dan ketus gotu aduh kasihan guru2 punya murid kayak gitu
2023-06-02
0