Hari-hari berlalu begitu cepat, keadaan Keyla juga semakin melemah. Bahkan juga dokter telah mengatakan bahwa Keyla saat ini sedang kritis. Sementara Haidar suaminya Keyla yang sedang berada diluar kota, sangat sulit untuk dihubungi. Bahkan nomornya sudah tidak aktif lagi. Hal itu membuat si gadis kecil Rindhima semakin sedih. Karena ia merasa sendirian, walaupun ia bersama pengasuhnya. Tapi tetap ia selalu merasa kesepian.
"Mommy kapan bangunnya? Indhi kesepian, Mommy hiks..hiks..bangun Mommy..hiks..hiks.." ucap Rindhima disertai isak tangisnya. Searaya ia mengguncang-guncangkan tubuh sang Ibu, yang saat ia sedang terbaring begitu lemahnya, dengan tubuh yang sudah dilengkapi alat-alat medis dari rumah sakit. Karena memang saat ini Keyla, hanya dirawat di mansionnya sendiri.
Disaat Rindhima masih menangis disisi sang Ibu, tiba-tiba pintu kamar Keyla terbuka lebar, dan tak berapa lama masuklah seorang wanita paruh baya sembari berkata, "Yaa ampun, si Mbok nyari-nyari Nona kesana-kesini, tenyata Nona Rindhi, disini toh?" kata Wanita tersebut.
"Mau apa Embok Rukmi cari Indhi?" tanya Ridhima tanpa menoleh sedikitpun kearah wanita itu. Karena ia masih fokus menatap wajah sang Ibu, yang mulut dan hidungnya sedang memakai alat pernapasannya.
"Nona Rindhikan belum makan, jadi si Mbok, mau mengajak, Nona Rindhi makan dulu, biar nanti kalau Daddynya Non pulang, si Mbok nggak dimarahi, Non," balas wanita yang di panggil Mbok Rukmi tersebut.
"Huh! Indhi benci Daddy! Karena Daddy sekarang sudah tidak sayang lagi sama Mommy dan Indhi! Jadi mulai sekarang jangan sebut-sebut Daddy lagi ya Mbok!" ujar si kecil, dengan gayanya, seperti orang biasa. Sehingga ia memang tampak lebih dewasa dari usianya. Apa lagi, ketika ia melirik Mbok Rukmi dengan tatapan yang begitu dingin. Membuat Mbok Rukmi, seketika bergidik ketika melihat tatapan majikan kecilnya itu.
"Eh, tapi Nona, pesan Daddy And..." balas Rukmi bermaksud ingin menyampaikan pesan dari Haidar. Namun belum lagi ia menyampaikan Rindhima sudah langsung menyelanya.
"Hentikan Mbok! Karena Indhi tidak mau mendengarnya lagi!" bentak Rindhima seraya ia menutup kedua telinganya rapat-rapat, "Sekarang si Mbok sebaiknya pergi dari sini! Cepat pergiiii!!" lanjutnya lagi, setengah berteriak.
Mendengar suara teriak dari Ridhima, tiba-tiba pintu kamar Keyla kembali terbuka, dan tak berapa lama muncullah seorang seorang pria berjas putih, berserta seorang wanita berseragam putih masuk dengan tergesa-gesa ke kamarnya Keyla juga. Dan tak berapa lama juga seorang pria berjas hitam, juga ikut masuk, dengan wajah yang terlihat sedikit cemas.
"Ada apa Nona? Kenapa Anda berteriak?" ujar pria berjas putih tersebut. Sementara pria dan wanita yang berpakaian putih itu langsung menghampiri Keyla.
"Leo! Bawa Mbok Rukmi pergi dari sini! Indhi benci pada siapapun yang bersekongkol dengan Daddy! Cepat bawa dia dari sini!" ujar gadis kecil itu dengan suara yang terdengar amat lantangnya.
"Baiklah Nona!" balas Pria berjas hitam, yang dipanggil Leo itu oleh Rindhima. Setelah membungkukkan sedikit tubuhnya pada Rindhima, Leo pun langsung menghampiri Mbok Rukmi, "Ayo Mbok! Sebaiknya Anda keluar! Agar istirahat Nyonya tidak terganggu!" lanjut Leo pada Rukmi.
"Baiklah Leo! Kalau begitu si Mbok permisi Nona!" kata Rukmi, seraya ia membukukan tubuhnya sedikit ke hadapannya Rindhima. Namun dibalas oleh Rindhima dengan suara dengusannya saja, seraya ia membuang mukanya. Tampaknya ia langsung membuktikannya pada Rukmi, siapapun yang menentangnya makanya akan mendapatkan kebencian darinya.
Melihat perubahan pada anak asuhnya, wajah Rukmi langsung berubah sedih. Namun ia tak bisa berbuat apa-apa dan akhirnya ia hanya mengikuti sesuai keinginan, majikan kecilnya saja. Dan ia pun langsung bergegas pergi meninggalkan kamarnya Keyla. Setelah Mbok Rukmi pergi, pandangan Rindhima langsung beralih pada Pria berjas putih.
"Sekarang bagaimana keadaan Mommy Indhi Uncle Dokter? Apakah Mommy Indhi sudah mau sembuh?" tanya Rindhima, dengan wajah penasaran seperti orang dewasa.
"Belum ada perubahan Nona. Malahan kondisi Nyonya saat ini semakin melemah. Saya Khawatir Nyonya tidak dapat, menahannya Nona," jawab sang Dokter apa adanya. Karena memang sang Dokter sangat tahu kalau Rindhima, tidak seperti anak-anak pada umumnya. Sehingga bila ia berbicara pada Rindhima sudah seperti sedang bicara pada orang dewasa, saja. Karena memang tingkah Rindhima saat ini sudah seperti orang yang dewasa.
"Mommy! Hiks.. Dokter Indhi mohon lakukanlah sesuatu untuk Mommy, Dokter! Hiks..hiks..Pokoknya Mommy Indhi harus sembuh!" pinta Rindhima, dengan wajah yang terlihat kembali dibasahi dengan Air matanya lagi. Dan disaat bersamaan, tiba-tiba Rindhima merasakan ada sesuatu yang menyentuh tangannya, yang memang kebetulan sedang berada di dekat tangan sang ibu yang sedang di infus. Dan seketika mata Rindhima langsung beralih ke wajah ibunya.
"Mommy! Yeee.. Mommy sudah bangun!" sorak Rindhima kesenangan, dengan mata yang langsung berbinar tatkala ia melihat mata sang yang sejak tadi terpejam, kini telah terbuka. Namun dari sorotan mata itu, masih menggambarkan kalau ia sudah begitu lemah.
"Rin-dhi..mau-kah Indhi..ber-jan-ji..pada Mom-my?" ujar Keyla dengan suara yang terbata-bata dan terdengar begitu lemahnya.
"Baiklah Mommy Indhi mau berjanji. Katakanlah Mom, apa yang harus Indhi lakukan? Indhi janji akan menuruti keinginan Mommy," balas Gadis, kecil itu masih dengan gaya orang dewasanya.
"Alhamdulillah.. Nak, ber-jan-jilah pada Momy, ka-lau Indhi ak-an men-jadi anak ya-ng ba-ik dan juga pin-tar ya Nak?" ucap Keyla masih terbata-bata dan masih terdengar lemah.
"Oke Momy! Indhi janji akan jadi anak baik dan juga pintar Momy!" balas Rindhima, seraya ia menggenggam tangan Mommynya dengan kedua tangannya.
"Nak, ka-mu ju-ga jan-ji ya? Jang-an per-nah be-nci sa-ma Dad-dy ya? Po-koknya.. Mo-my.. mau.. Ind-hi.. harus.. menya-yangi.. Dad-dy..untuk.. sela-manya! Apa-kah.. ka-mu.. ber-sed-ia.. Nak, meme-nuhi.. ja-nji.. itu sa-ma.. Mo-my?" pinta Keyla lagi, dengan suara yang terdengar semakin melemah. Bahkan nafasnya juga terlihat sudah begitu sulit.
Mendengar perkataan sang Ibu Rindhima terlihat ragu-ragu untuk mengiyakan permintaan sang Ibu, "Tapi Momy, Daddykan udah jahat sama Momy! Bahkan Daddy nggak pulang-pulang Momy," protesnya. Terlihat sekali ia begitu enggan dengan permintaan ibunya yang satu ini.
"Say-ang, Mo-my moh-on berjan-jilah...un-tuk.. kali ini sa-ja.. Saya-ng,..ha..ha.." pinta Keyla dengan nafas yang sudah tersengal-sengal. Melihat itu Rindhima akhirnya tak sampai hati dan ia pun mengangguk kepalanya.
"Baiklah Momy! Indhi janji tidak akan benci sama Daddy!" balas Rindhima terdengar lirih dan dengan keterpaksaan.
"Alhamdulillah.. Te-ri-ma ka-sih Nak.. Mo-my.. sang-at.. menya-ya-ngi.. Ind-hi...hees...humss..." ucap Keyla untuk yang terakhir kalinya, dan dibarengi dengan hembusan nafas terakhirnya. Dan ia pun langsung memejamkan matanya untuk selamanya. Rindhima yang sepertinya paham, dengan spontan ia pun berteriak sekencang-kencangnya memanggil sang Ibu..
"Aaakkh..Tidak! Mommyy..!! Momyyy!! Jangan tinggalkan Indhi Momyy!! Aaaakh!! Huhuhuhu MOMMYY!!" teriak Gadis kecil itu dengan sekencangnya, sambil mengguncangkan tubuh sang Ibu yang tak bergerak lagi.
...⊷⊶⊶⊷⊶•❉্᭄͜͡💓❉্᭄͜͡•⊶⊷⊶⊶⊷...
Jangan lupa dukung Author terus ya guys 🙏😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
C2nunik987
Kasian indhi ....mommy key pergi utk selamanya dan Daddy nya entah kemana 😡😡😡😭😭😭😭
2025-02-14
0
Sri Puryani
kasihan indhi 😭
2024-03-15
0
Serli Ati
Ya Allah kok teganya Haidar begitu pada istrinya, emang suami laknat tidak memperhatikan istri dan anaknya yg masih kecil sebel.....
2023-07-12
0