Tiga hari kemudian.
Semenjak hari dimana, Rindhima mengungkapkan keinginannya. Namun tak terpenuhi oleh Haidar. Semenjak itu juga, Rindhima tak mau berbicara lagi pada sang Ayah. Bahkan sama Leo yang biasanya ia lebih dekat padanya, kini ia selalu menghindarinya juga Hal itu membuat Haidar kembali delema. Pasalnya Rindhima, seperti tak melihat dirinya dan juga Leo. Dan bahkan ia sudah seperti hantu yang tak terlihat lagi dimata Anaknya.
"Hah! Mengapa jadi begini sih! Kalau seperti ini terus, bisa-bisa Rindhi, semakin tak mengenal diriku!" keluh Haidar. Tatkala ia dan Leo sedang berada di ruang kerjanya.
"Kalau sudah seperti ini, apa tidak sebaiknya kita turuti keinginannya saja Bang. Saya khawatir takutnya Rindhi, semakin menjauh dari kita Bang," kata Leo mengingatkan Abang iparnya itu.
"Apa kamu bilang, menuruti keinginannya? Tidak! Aku tidak setuju! Bahkan Kita tidak tahu siapa wanita aneh itu! Aku tak ingin anakku dijaga oleh sembarangan orang! Kamu paham?!" balas Haidar, yang tampaknya ia masih bersikeras tak ingin menuruti keinginan putri kecilnya itu.
"Bang, Anda tidak perlu khawatir tentang wanita itu. Karena tanpa sepengetahuan Anda saya sudah menyelidikinya Tuan," balas Leo, membuat dahi Haidar langsung berkerut setelah mendengarnya.
"Kamu menyelidiki wanita itu? Sejak kapan kamu memiliki keberanian tersebut, tanpa sepengetahuanku hm?" tanya Haidar, yang tampaknya ia tak menyukai kelancangan Leo, yang tanpa sepengetahuannya ia telah menyelidiki Fatimah.
"Maaf Bang! Sebenarnya saya melakukan ini demi Rindhima dan demi Anda juga. Karena saya merasa sedih Bang, melihat Abang dan Rindhi semakin menjauh. Makanya itu saya nekat mencari tahu tentang wanita itu. Maafkan saya Bang, karena sudah lancang," balas Leo, sambil ia menundukkan wajahnya karena merasa bersalah.
Akan tetapi malah justru Haidar yang merasa bersalah. Karena ia tahu maksud adik iparnya yang melakukan hal itu demi dirinya juga, "Hmm... ya sudahlah aku juga yang salah! Karena kurang peka!" kata Haidar. Seraya ia menutup laptopnya.
"Ya sudah sekarang antar aku ke tempat wanita itu sekarang juga!" lanjut Haidar lagi. Soraya Iya bangkit dari kursi kebesarannya lalu ia langsung melangkah meninggalkan ruang kerjanya dan diikuti oleh Leo di belakangnya.
Setelah keduanya sudah berada di dalam mobil, "Sekarang ceritakan gimana lantar belakang wanita itu?" tanya Haidar, dengan tatapan lurus kedepan tanpa menoleh sedikitpun pada Leo yang kebetulan berada di sampingnya. Karena memang saat ini Haidar lebih memilih duduk di kursi didepan tepat disampingnya Leo yang sedang mengemudikan mobilnya.
"Namanya Fatimah Fathiyah umur dua puluh satu tahun. Anak kedua dari pasangan Arif Rahman dan Rukayah. Tapi keluarganya semuanya berada di kota B. Sementara dia disini kost dengan temannya. Dan dia berkerja sebagai seorang guru taekwondo dibeberapa sekolah, termasuk sekolah Rindhi. Dan dia juga seorang guru mengaji tapi hanya khusus anak-anak yang tidak mampu, Bang," balas Leo, yang akhirnya ia mengungkapkan semua latar belakangnya Fatimah.
"Masih muda sangat muda, tapi sudah menjadi guru taekwondo?" tanya Haidar lagi, yang tampaknya ia masih kurang percaya akan perkataannya Leo.
"Benar Bang! Menyandang tingkatan sabuk hitam paling tinggi. Tapi sayangnya dia tidak pernah mau mengikuti kejuaraan. Itulah yang saya tahu Bang!" balas Leo lagi. Dan disaat bersamaan mobil mereka memasuki kawasan kumuh. Membuat Haidar langsung mengerutkan dahinya.
"Eh! Kenapa kamu membelokkan mobilnya kesini sih?! Inikan tempatnya jorok dan bau Leo?!" tegur Haidar. Seraya ia memandangi di sekitar tempat kumuh itu dengan tatapan seperti orang yang jijik.
"Maaf Bang! tapi Bukankah abang tadi mengatakan ingin menemui wanita itu?" balas Leo, kembali mengingatkan Haidar.
"Tapi kenapa kesini?" tanya Haidar, masih menatap jijik akan sekeliling tempat kumuh itu.
"Karena dia ada di sana Bang!" balas Leo yang kini mobil sudah terparkir di sebuah kawasan pemulung. "Itu lihatlah di sana Bang, Wanita itu sedang mengajarkan mengaji pada anak-anak pemulung disana," balas Leo. Seraya ia menudingkan jari telunjuknya ke seorang wanita bercadar, yang terlihat ia sedang bersama beberapa orang anak kecil. Mereka tampak sedang duduk bersama dibawah, dengan beralaskan kardus-kardus yang tersusun ditanah.
"Hah! Dasar wanita Aneh! Padahal banyak sekolah-sekolah yang membutuhkan seorang guru, kan dia bisa mengajar di sekolah itu! Ini malah ngajar ditempat yang jorok seperti ini sih! Apa sebenarnya dia itu wanita bodoh ya?" kata Haidar yang tampaknya ia tak habis pikir melihat wanita yang saat ini terlihat sedang mengusap-usap anak-anak kecil yang berada di dekatnya.
"Tidak Bang! Dia tidak bodoh! Tapi dia itu memang memiliki hati yang mulia makanya dengan sukarela dia mengajari anak-anak di kawasan Pemulung ini. Bahkan orang-orang daerah sini sangat menyayanginya. Sehingga orang-orang memanggilnya dengan sebutan si pemurah hati," jelas Leo.
"Aah.. sudahlah! Sebaiknya ayoo kita kesana!" kata Haidar seraya ia turun dari mobilnya. Lalu ia pun melangkahkan kakinya mana aja ke wanita bercadar.
"Permisi Nana bisakah kita bicara sebentar?"
⊷⊶⊶⊷⊶•❉্᭄͜͡💓❉্᭄͜͡•⊶⊷⊶⊶⊷,
OH iya, selagi menunggu Ramanda update, yuk mampir kekaryanya Author 💓Liya lii 💓 Pokoknya Karyanya keren banget loh guys. Makanya cus buruan, kepoin ya. Dan jangan lupa juga berikan dukungannya juga ya guys 🙏😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
C2nunik987
Haidar mafia tapi kok kesannya segala kurang peka segala kurang getcep dan sdkt lemot utk membaca keadaan dan sikond 😅😅😅
2025-02-19
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘏𝘢𝘪𝘥𝘢𝘳 𝘮𝘢𝘧𝘪𝘢 𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘱 𝘬𝘰𝘬 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘧𝘪𝘢 𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢 𝘺𝘢 🤔🤔🤔
2023-05-12
0
Imam Sutoto Suro
buseeet mantap dah thor lanjutkan seruuuu
2023-02-10
0