Maaf, rasa ini hanya untuk dia.

🎈Skip soal kegiatan Icha di kampus, ya. Intinya Icha udah diterima dan udah jadi mahasiswi di kampus favoritnya😊

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

Tidak terasa tiga tahun Icha sudah menjalani perannya sebagai mahasiswi di kampus x. Bersama Arin, Icha jalani masa kuliahnya dengan suka duka. Tidak lupa juga ia terus berbagi kabar dengan Wulan, sahabat putih abu di kota asalnya. Arin juga sudah cukup akrab dengan Wulan. Karena beberapa kali Wulan datang berlibur ke Jakarta dan mereka hang out bersama.

Ada satu yang tidak ketinggalan. Jordan. Masih ingat, kan? Kakak tingkat Icha yang tampannya sudah diketahui sejagat kampus. Ternyata, Jordan menaruh hati pada Icha dari pandangan pertama mereka. Selama tiga tahun ini Jordanlah yang paling setia mendampingi Icha. Walau pun Jordan sudah lulus dua tahun lalu, namun Jordan selalu ada waktu untuk Icha.

Ya, tiga tahun lalu... setelah Icha dan Arin dinyatakan lulus dan diterima di kampus x, Jordanlah orang pertama yang Icha kenal dan langsung dekat dengannya. Jordan pun sudah menyatakan cintanya pada Icha. Namun, sudah 3 tahun berlalu Icha belum bisa memberi jawaban untuknya. Tapi itu tidak membuat Jordan putus asa dan mundur. Dari hari ke hari, ia terus tunjukkan pada Icha bahwa ialah yang akan selalu ada untuk Icha.

Saat ini Jordan sudah membantu papanya di perusahaan keluarga mereka. Semenjak lulus kuliah dua tahun lalu, ia langsung serius ingin bekerja. Ia ingin buktikan pada Icha bahwa ia sanggup menjadi yang terbaik untuk masa depan Icha.

Jam menunjukkan pukul 03.00 sore... Icha dan Arin baru selesai mata kuliah terakhir.

"Capek ya, cha... ngantuk lagi." Ujar Arin lemas. Ia menguap lebar sambil mengangkat tangannya ke atas. Melenturkan sendi-sendi yang kaku.

"heem... padahal kita hanya duduk dan mendengarkan." Jawab Icha pelan.

Mereka terus berjalan ke luar kampus.

"Cha... Kak Jordan tuh." Tunjuk Arin ke arah depan ketika ia melihat sosok yang akrab dengan mereka.

Jordan melemparkan senyumnya dari jauh. Jas hitam masih melekat di tubuhnya. Beberapa mahasiswi yang mengenal Jordan pun sibuk mengomentari soal kedatangannya di kampus ini. Bukan hal baru lagi sebenarnya. Hampir tiap hari Jordan menjemput Icha. Padahal jarak antara kampus Icha dan kosnya sangat dekat. Cukup dengan jalan kaki santai saja sudah sampai. Namun, karena rindu pada pujaan hatinya, Jordan rela setiap hari ke kampus hanya untuk bertemu Icha. Kecuali, kalau ada pekerjaan yang memang tidak bisa ia tinggalkan.

"Hai... udah selesai? " Sapa Jordan setelah mendekati Icha. Ia menatap Icha dengan senyum tulusnya.

"Udah, kak... capek." Rengek Icha manja. Jordan tertawa. Ia mengusap lembut kepala Icha.

"Ya udah, mau jalan-jalan dulu? Kelihatannya suntuk banget." Goda Jordan. Icha tersenyum masam.

"Kakak sama Icha aja, ya... Aku dah nggak kuat nih. Pengen tidur." Tolak Arin. Ia sengaja memberi waktu berdua untuk Jordan dan Icha.

"Nggak usah deh, kak. Kasian kakaknya. Kakak juga baru pulang kerja, kan? Capek lho." Icha pun ikut menolak dengan halus.

"Nggak papa... kita cari sesuatu aja untuk dimakan di kosan kamu." Jordan tetap kekeh mengajak Icha jalan. "Ayo, rin... sekalian ngopi di kosan Icha. Dari pada kamu suntuk sendiri." ajak Jordan lagi.

"Iya deh, kak... emang sekarang butuh kopi deh kayaknya." Senyum Arin langsung lebar ketika bayangan kopi muncul di otaknya.

Mereka bertiga segera masuk ke dalam mobil Jordan.

"Mau ngemil apa?" Tanya Jordan sambil menyetir mobilnya sendiri.

"Gorengan aja deh." Jawab Arin cepat.

Jordan melemparkan pandangannya ke Icha untuk meminta persetujuan Icha. Icha hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Emang Kak Jordan bisa makan gorengan?" Tanya Arin heran. Karena setahu Arin, Jordan berasal dari keluarga kelas atas. Tidak mungkin ngemilnya gorengan, kan?

Jordan mengerutkan keningnya.

"Emang kenapa dengan gorengan?" Tanya Jordan sambil melihat Arin dari kaca spion depan.

"Ya aneh aja, kak... Harusnya kakak tuh ngemilnya pizza, hamburger, atau sekelas itulah." Jawab Arin cepat.

Jordan tertawa. Ampuuuuun... tawa itu. Semakin membuat ia tampan dan mempesona. Arin terpana melihat senyum Jordan. Ia cepat membuang perasaan itu jauh-jauh. Ingat, Arin.. Jordan sukanya sama Icha. Dan Icha adalah sahabat kamu. Arin masih berperang kata dengan diri sendiri.

"Atau kamu mau Pizza, cha?" Jordan balik bertanya pada Icha yabg sedari tadi hanya diam membisu.

"Hah?" Icha kaget mendengar namanya disebut. "Apa aja, kak. Gorengan juga enak." Jawab Icha lembut.

Segera mereka membeli apa yang mau dimakan sore ini. Dan langsung menuju kosan Icha.

"Ini kak, kopinya." Icha menyuguhkan segelas kopi untuk Jordan. Lengkap dengan sepiring gorengan hangat yang dibeli tadi.

"Makasih, cha." Jawab Jordan lembut sambil melemparkan senyuman manisnya ke arah Icha. "Lho, Arin mana?" Tanya Jordan ketika tersadar kalau Arin tidak bersama mereka di teras kamar Icha.

"Udah tepar, kak. Nggak kuat nahan ngantuk, katanya." Jawab Icha. Ia segera duduk di samping Jordan.

Jordan menatap Icha lama.

"Kok ngeliatin gitu sih, kak?" Rengek Icha malu.

"Kamu cantik." jawab Jordan pelan. Icha tertunduk malu. "Udah tiga tahun, cha... apakah kesempatan itu belum ada juga untuk aku?" Tanya Jordan serius. Ia menatap mata Icha intens. Seakan menuntut jawaban dari Icha.

Icha bingung. Tiga tahun bersama, sering menghabiskan waktu berdua tapi tidak ada rasa seperti yang pernah ia alami bersama Marco. Ia nyaman dekat Jordan karena memang laki-laki itu baik dan sopan. Malah, Icha nyaman merasa seperti kakak sendiri. Tidak lebih.

Icha menarik napas panjang dan menutup matanya. Ia Menundukkan kepalanya. Tidak berani menatap Jordan.

" Ya udah... kamu nggak usah merasa tertekan begitu. Aku minta maaf karena sudah memaksa kamu untuk menjawab." Jordan mengusap kepala Icha. Ia tidak ingin menekan gadis lembut ini lagi.

"Maaf, kak... bukannya Icha nggak mau jawab. Tapi untuk sekarang Icha hanya masih mau fokus di kuliah dulu." ucap Icha memberikan alasan klasiknya.

Padahal hatinya tahu betul, tidak ada rasa itu untuk Jordan. Setelah sekian tahun, masih nama Marco yang tetap ada dan terus membayangi hidupnya. Tatapan dingin itu masih merajalela di hatinya.

Namun Icha bersyukur, karena Jordan tidak pernah memaksa Icha untuk menjawab. Laki-laki baik itu selalu sabar menunggu.

Maaf, kak... rasa ini masih untuknya.

Terpopuler

Comments

ₕₒₜ cₕₒcₒₗₐₜₑ

ₕₒₜ cₕₒcₒₗₐₜₑ

kasihan kamu jordan.....😢

2022-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 -Rasa Ini.
2 Semakin Mengganggu
3 Apalagi ini?
4 Harus melupakan.
5 Makin mendalam
6 Menghilang
7 Bersiap-siap
8 Jakarta, i'm coming...
9 Calon Mahasiswa cantik
10 Maaf, rasa ini hanya untuk dia.
11 Berita Baik
12 Diakah itu?
13 Shock
14 Rasa itu semakin menjadi.
15 Marco Berulah
16 Genggaman tangan
17 Dukungan Kakek
18 Marco mulai berulah
19 Dia milikku, kek!
20 Icha dijemput
21 Aku mencintaimu
22 Makan siang berdua
23 Cemburu
24 Ketahuan kakek
25 Teringat Masa Lalu
26 Mulai terkuak
27 Menepi sejenak
28 Nasehat Mama Tanti.
29 Mencari Jalan Keluar
30 Jamuan Makan Kelabu
31 Dipecat
32 Rahasia Icha.
33 Bisikan Raymond.
34 Maaf, sayang...
35 Will you marry me?
36 Kembali ke Jakarta.
37 Mendapat Cibiran
38 Tak Ingin Pindah.
39 Aku bukan j*l*ng.
40 Dipaksa Menikah.
41 Penguntit
42 Keputusan Final.
43 Tidak Ada Penolakan.
44 Lamaran
45 Ungkapan Isi Hati Kakek
46 Berpisah Sementara
47 Sah!
48 Lingerie
49 Aku Milikmu!
50 Raymond
51 Kejutan.
52 Mama Sania mulai berulah.
53 Masa lalu kelam Sania.
54 Salah Paham 1.
55 Salah Paham 2.
56 Dua Puluh Empat Jam Sudah.
57 Menemukanmu.
58 Saling Memaafkan.
59 Pulang kembali ke Mansion.
60 Tamparan Sania.
61 Maaf, sayang... aku harus berbohong.
62 Raymond atau Berry?
63 Perlawanan Icha.
64 Bentakan Marco.
65 Pergi Sebentar.
66 Sania makin tersudut.
67 Marco Mabuk.
68 Anda ngidam, tuan?
69 Pengakuan Hartini.
70 Amarah Marco!
71 I Miss You, honey.
72 Makin Sensitif.
73 Rahasia.
74 Aku akan menjadi seorang Ayah?
75 Membeli Saham Valencia.
76 Marco tidak mencintaimu lagi.
77 Bertemu Mantan Tunangan.
78 Marco Dijebak.
79 Icha mulai unjuk gigi.
80 Kejujuran Marco.
81 Awal kejatuhan Valencia.
82 MGglow
83 Hamil.
84 Leonardo Lebrino Guatalla.
85 Riska Menemui Marco.
86 Kejujuran Valencia.
87 Batal bertemu Klien.
88 Kenyataan Pahit.
89 Rama.
90 Rama VS Valencia.
91 Waktu Berdua.
92 Penolakan Riska.
93 Keputusan Valencia.
94 Sah.
95 Suatu saat nanti ia akan menjadi bos besar.
96 Rahasia Masa Lalu Riska.
97 Jangan tinggalkan aku.
98 Valencia Melahirkan bayi mungil.
99 Ayo, pa...!
100 I Love You, papanya baby Rava!
101 Kamu pikir aku tempat percetakan...
102 Rossa menikah.
103 Leon dan Nindi Guatalla.
104 GTA Corp.
105 Ayu? Gadis Kecil itu?
106 Ijin Marco.
107 Diary Ayu.
108 Kepulangan Leon.
109 Bertemu Dia.
110 Terpesona.
111 "Kenapa Dia Menghindar?
112 Lagi-lagi Ayu menghindar.
113 Curhatan Leon.
114 Leon bertindak.
115 Ayu Cemburu.
116 Tamu Sarapan Pagi.
117 Ayu Pergi Menjauh.
118 Bucin.
119 Kecelakaan maut.
120 Rekayasa Leon.
121 Leon vs Ayu.
122 Perubahan Ayu.
123 Kebahagiaan Leon dan Ayu.
124 Pengumuman
Episodes

Updated 124 Episodes

1
-Rasa Ini.
2
Semakin Mengganggu
3
Apalagi ini?
4
Harus melupakan.
5
Makin mendalam
6
Menghilang
7
Bersiap-siap
8
Jakarta, i'm coming...
9
Calon Mahasiswa cantik
10
Maaf, rasa ini hanya untuk dia.
11
Berita Baik
12
Diakah itu?
13
Shock
14
Rasa itu semakin menjadi.
15
Marco Berulah
16
Genggaman tangan
17
Dukungan Kakek
18
Marco mulai berulah
19
Dia milikku, kek!
20
Icha dijemput
21
Aku mencintaimu
22
Makan siang berdua
23
Cemburu
24
Ketahuan kakek
25
Teringat Masa Lalu
26
Mulai terkuak
27
Menepi sejenak
28
Nasehat Mama Tanti.
29
Mencari Jalan Keluar
30
Jamuan Makan Kelabu
31
Dipecat
32
Rahasia Icha.
33
Bisikan Raymond.
34
Maaf, sayang...
35
Will you marry me?
36
Kembali ke Jakarta.
37
Mendapat Cibiran
38
Tak Ingin Pindah.
39
Aku bukan j*l*ng.
40
Dipaksa Menikah.
41
Penguntit
42
Keputusan Final.
43
Tidak Ada Penolakan.
44
Lamaran
45
Ungkapan Isi Hati Kakek
46
Berpisah Sementara
47
Sah!
48
Lingerie
49
Aku Milikmu!
50
Raymond
51
Kejutan.
52
Mama Sania mulai berulah.
53
Masa lalu kelam Sania.
54
Salah Paham 1.
55
Salah Paham 2.
56
Dua Puluh Empat Jam Sudah.
57
Menemukanmu.
58
Saling Memaafkan.
59
Pulang kembali ke Mansion.
60
Tamparan Sania.
61
Maaf, sayang... aku harus berbohong.
62
Raymond atau Berry?
63
Perlawanan Icha.
64
Bentakan Marco.
65
Pergi Sebentar.
66
Sania makin tersudut.
67
Marco Mabuk.
68
Anda ngidam, tuan?
69
Pengakuan Hartini.
70
Amarah Marco!
71
I Miss You, honey.
72
Makin Sensitif.
73
Rahasia.
74
Aku akan menjadi seorang Ayah?
75
Membeli Saham Valencia.
76
Marco tidak mencintaimu lagi.
77
Bertemu Mantan Tunangan.
78
Marco Dijebak.
79
Icha mulai unjuk gigi.
80
Kejujuran Marco.
81
Awal kejatuhan Valencia.
82
MGglow
83
Hamil.
84
Leonardo Lebrino Guatalla.
85
Riska Menemui Marco.
86
Kejujuran Valencia.
87
Batal bertemu Klien.
88
Kenyataan Pahit.
89
Rama.
90
Rama VS Valencia.
91
Waktu Berdua.
92
Penolakan Riska.
93
Keputusan Valencia.
94
Sah.
95
Suatu saat nanti ia akan menjadi bos besar.
96
Rahasia Masa Lalu Riska.
97
Jangan tinggalkan aku.
98
Valencia Melahirkan bayi mungil.
99
Ayo, pa...!
100
I Love You, papanya baby Rava!
101
Kamu pikir aku tempat percetakan...
102
Rossa menikah.
103
Leon dan Nindi Guatalla.
104
GTA Corp.
105
Ayu? Gadis Kecil itu?
106
Ijin Marco.
107
Diary Ayu.
108
Kepulangan Leon.
109
Bertemu Dia.
110
Terpesona.
111
"Kenapa Dia Menghindar?
112
Lagi-lagi Ayu menghindar.
113
Curhatan Leon.
114
Leon bertindak.
115
Ayu Cemburu.
116
Tamu Sarapan Pagi.
117
Ayu Pergi Menjauh.
118
Bucin.
119
Kecelakaan maut.
120
Rekayasa Leon.
121
Leon vs Ayu.
122
Perubahan Ayu.
123
Kebahagiaan Leon dan Ayu.
124
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!