Semakin Mengganggu

Dari hari ke hari Icha menjalani sekolahnya dengan perasaannya yang semakin aneh pada guru tampan itu. Ia akan sangat senang ketika Marco ada jadwal mengajar di kelasnya. Kalau jadwalnya kosong, Icha berusaha mencari keberadaan guru itu. Kadang galau, karena sehari penuh tidak melihat wajah dingin itu. Ternyata setelah dicari tahu, Marco hanya masuk pas jadwalnya saja. Selebihnya ia akan absen. Aneh memang.

Seperti hari ini. Icha hanya tinggal menunggu pelajaran terakhirnya. Dari pagi ia belum melihat wajah tampan itu. Icha hanya diam sambil memainkan pulpennya.

"Hei, Neng... jangan ngelamun. Nanti dicium genduruwo." Tiba-tiba suara Wulan mengagetkan Icha. Icha langsung memasang muka garang pada sahabatnya.

"Adudududuh... sorry." Ucap Wulan sambil tertawa. "Kenapa sih lemes banget hari ini?" Lanjut Wulan bertanya. Icha hanya menarik napas panjang.

"Nggak papa... males aja menunggu."Jawab Icha sekenanya.

"Tumben.. males. Biasanya paling rajin."Tukas Wulan heran. Icha tidak menjawab. Hanya tersenyum dan Menyandarkan punggungnya di bangku kelas. Tiba-tiba terdengar suara ramai di luar kelasnya. Wulan yang penasaran langsung berlari ke luar melihat apa yang terjadi.

Ternyata, Marco muncul dengan mobil sportnya, berjas lengkap dengan kacamata hitam bertengger di matanya. Wulan Ternganga. Icha yang sudah berdiri di samping Wulan tersenyum terpana menatap wajah itu. Hatinya bahagia. Inikah yang membuat ia sedikit lemas tadi? Sekarang setelah melihat wajah itu, hatinya semakin bahagia dan ia kembali semangat.

"Cha.... " Wulan menyenggol lengan Icha. Icha kaget dan melihat ke arah Wulan. "Cakep, kan? Ayo ngaku... tadi ngeliatnya sampe segitunya." Goda Wulan setelah kedapatan melihat Icha menatap Marco dengan terpana. Icha kelagapan. Malu karena dipergoki Wulan. Pasti sekarang pipinya sudah semerah kepiting rebus.

"Iiiih... apaan sih? Biasa aja kali." Icha berusaha mengelak. Ia kembali masuk dalam kelas dan sengaja menyibukkan diri dengan buku-bukunya. Ia takut Wulan melihat pipi merahnya.

Wulan masih mau menggoda Icha tapi keburu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sudah masuk kelas.

Icha sudah bisa tersenyum manis kembali. Wajah tampan nan dingin tadi sudah membuat moodnya kembali membaik. Cukup hanya melihat wajah itu saja, sudah membuat hatinya berbunga-bunga. Dan cukup ia yang tahu tentang rasa ini. Cukup hatinya saja yang tahu dan merasakan.

"Pak Marco dari mana sih tadi? Penampilannya beda deh." Tiba-tiba Wulan berbisik di dekat Icha.

"Nggak tau... ntar kamu nanya aja ke orangnya." Jawab Icha tanpa menoleh dan terus sibuk dengan catatannya. Wulan melerok kesal ke arah Icha.

"Aku sumpahin kamu jatuh cinta akut sama Pak Marco." Ucap Wulan kesal. Icha hanya tersenyum dalam diamnya.

"Kamu nggak perlu sumpahin.. sepertinya aku udah jatuh cinta sama dia." Icha hanya berani berucap dalam hati.

Icha dengan semangat mengikuti pelajaran sampai selesai. Walaupun hari ini jadwal Marco kosong, tetapi tadi sudah sempat melihat wajah dingin itu, sudah cukup buat Icha. Sudah bisa membuat ia tersenyum manis kembali. Sesaat Icha berpikir, kenapa rasa ini semakin mengganggu hari-harinya? Icha hanya menarik napas panjang dan membuangnya dengan kasar.

"besok hari minggu kita jalan-jalan yuk, cha." Ajak Wulan ketika mereka keluar kelas.

"Yuk... kemana?" Jawab Icha semangat.

"Ke Mall aja gimana? Yaaaa... cuci mata aja. Kan nggak mungkin kita belanja." Sahut Wulan tertawa karena memang mereka tidak biasa dikasih uang jajan banyak oleh orangtua. Jadi, tidak mungkin mereka bisa belanja di mall.

"Iya deh... jempu aku, ya! Aku tunggu."

"Oke deh... " Jawab Wulan semangat.

Segara mereka pulang ke rumah masing-masing.

Episodes
1 -Rasa Ini.
2 Semakin Mengganggu
3 Apalagi ini?
4 Harus melupakan.
5 Makin mendalam
6 Menghilang
7 Bersiap-siap
8 Jakarta, i'm coming...
9 Calon Mahasiswa cantik
10 Maaf, rasa ini hanya untuk dia.
11 Berita Baik
12 Diakah itu?
13 Shock
14 Rasa itu semakin menjadi.
15 Marco Berulah
16 Genggaman tangan
17 Dukungan Kakek
18 Marco mulai berulah
19 Dia milikku, kek!
20 Icha dijemput
21 Aku mencintaimu
22 Makan siang berdua
23 Cemburu
24 Ketahuan kakek
25 Teringat Masa Lalu
26 Mulai terkuak
27 Menepi sejenak
28 Nasehat Mama Tanti.
29 Mencari Jalan Keluar
30 Jamuan Makan Kelabu
31 Dipecat
32 Rahasia Icha.
33 Bisikan Raymond.
34 Maaf, sayang...
35 Will you marry me?
36 Kembali ke Jakarta.
37 Mendapat Cibiran
38 Tak Ingin Pindah.
39 Aku bukan j*l*ng.
40 Dipaksa Menikah.
41 Penguntit
42 Keputusan Final.
43 Tidak Ada Penolakan.
44 Lamaran
45 Ungkapan Isi Hati Kakek
46 Berpisah Sementara
47 Sah!
48 Lingerie
49 Aku Milikmu!
50 Raymond
51 Kejutan.
52 Mama Sania mulai berulah.
53 Masa lalu kelam Sania.
54 Salah Paham 1.
55 Salah Paham 2.
56 Dua Puluh Empat Jam Sudah.
57 Menemukanmu.
58 Saling Memaafkan.
59 Pulang kembali ke Mansion.
60 Tamparan Sania.
61 Maaf, sayang... aku harus berbohong.
62 Raymond atau Berry?
63 Perlawanan Icha.
64 Bentakan Marco.
65 Pergi Sebentar.
66 Sania makin tersudut.
67 Marco Mabuk.
68 Anda ngidam, tuan?
69 Pengakuan Hartini.
70 Amarah Marco!
71 I Miss You, honey.
72 Makin Sensitif.
73 Rahasia.
74 Aku akan menjadi seorang Ayah?
75 Membeli Saham Valencia.
76 Marco tidak mencintaimu lagi.
77 Bertemu Mantan Tunangan.
78 Marco Dijebak.
79 Icha mulai unjuk gigi.
80 Kejujuran Marco.
81 Awal kejatuhan Valencia.
82 MGglow
83 Hamil.
84 Leonardo Lebrino Guatalla.
85 Riska Menemui Marco.
86 Kejujuran Valencia.
87 Batal bertemu Klien.
88 Kenyataan Pahit.
89 Rama.
90 Rama VS Valencia.
91 Waktu Berdua.
92 Penolakan Riska.
93 Keputusan Valencia.
94 Sah.
95 Suatu saat nanti ia akan menjadi bos besar.
96 Rahasia Masa Lalu Riska.
97 Jangan tinggalkan aku.
98 Valencia Melahirkan bayi mungil.
99 Ayo, pa...!
100 I Love You, papanya baby Rava!
101 Kamu pikir aku tempat percetakan...
102 Rossa menikah.
103 Leon dan Nindi Guatalla.
104 GTA Corp.
105 Ayu? Gadis Kecil itu?
106 Ijin Marco.
107 Diary Ayu.
108 Kepulangan Leon.
109 Bertemu Dia.
110 Terpesona.
111 "Kenapa Dia Menghindar?
112 Lagi-lagi Ayu menghindar.
113 Curhatan Leon.
114 Leon bertindak.
115 Ayu Cemburu.
116 Tamu Sarapan Pagi.
117 Ayu Pergi Menjauh.
118 Bucin.
119 Kecelakaan maut.
120 Rekayasa Leon.
121 Leon vs Ayu.
122 Perubahan Ayu.
123 Kebahagiaan Leon dan Ayu.
124 Pengumuman
Episodes

Updated 124 Episodes

1
-Rasa Ini.
2
Semakin Mengganggu
3
Apalagi ini?
4
Harus melupakan.
5
Makin mendalam
6
Menghilang
7
Bersiap-siap
8
Jakarta, i'm coming...
9
Calon Mahasiswa cantik
10
Maaf, rasa ini hanya untuk dia.
11
Berita Baik
12
Diakah itu?
13
Shock
14
Rasa itu semakin menjadi.
15
Marco Berulah
16
Genggaman tangan
17
Dukungan Kakek
18
Marco mulai berulah
19
Dia milikku, kek!
20
Icha dijemput
21
Aku mencintaimu
22
Makan siang berdua
23
Cemburu
24
Ketahuan kakek
25
Teringat Masa Lalu
26
Mulai terkuak
27
Menepi sejenak
28
Nasehat Mama Tanti.
29
Mencari Jalan Keluar
30
Jamuan Makan Kelabu
31
Dipecat
32
Rahasia Icha.
33
Bisikan Raymond.
34
Maaf, sayang...
35
Will you marry me?
36
Kembali ke Jakarta.
37
Mendapat Cibiran
38
Tak Ingin Pindah.
39
Aku bukan j*l*ng.
40
Dipaksa Menikah.
41
Penguntit
42
Keputusan Final.
43
Tidak Ada Penolakan.
44
Lamaran
45
Ungkapan Isi Hati Kakek
46
Berpisah Sementara
47
Sah!
48
Lingerie
49
Aku Milikmu!
50
Raymond
51
Kejutan.
52
Mama Sania mulai berulah.
53
Masa lalu kelam Sania.
54
Salah Paham 1.
55
Salah Paham 2.
56
Dua Puluh Empat Jam Sudah.
57
Menemukanmu.
58
Saling Memaafkan.
59
Pulang kembali ke Mansion.
60
Tamparan Sania.
61
Maaf, sayang... aku harus berbohong.
62
Raymond atau Berry?
63
Perlawanan Icha.
64
Bentakan Marco.
65
Pergi Sebentar.
66
Sania makin tersudut.
67
Marco Mabuk.
68
Anda ngidam, tuan?
69
Pengakuan Hartini.
70
Amarah Marco!
71
I Miss You, honey.
72
Makin Sensitif.
73
Rahasia.
74
Aku akan menjadi seorang Ayah?
75
Membeli Saham Valencia.
76
Marco tidak mencintaimu lagi.
77
Bertemu Mantan Tunangan.
78
Marco Dijebak.
79
Icha mulai unjuk gigi.
80
Kejujuran Marco.
81
Awal kejatuhan Valencia.
82
MGglow
83
Hamil.
84
Leonardo Lebrino Guatalla.
85
Riska Menemui Marco.
86
Kejujuran Valencia.
87
Batal bertemu Klien.
88
Kenyataan Pahit.
89
Rama.
90
Rama VS Valencia.
91
Waktu Berdua.
92
Penolakan Riska.
93
Keputusan Valencia.
94
Sah.
95
Suatu saat nanti ia akan menjadi bos besar.
96
Rahasia Masa Lalu Riska.
97
Jangan tinggalkan aku.
98
Valencia Melahirkan bayi mungil.
99
Ayo, pa...!
100
I Love You, papanya baby Rava!
101
Kamu pikir aku tempat percetakan...
102
Rossa menikah.
103
Leon dan Nindi Guatalla.
104
GTA Corp.
105
Ayu? Gadis Kecil itu?
106
Ijin Marco.
107
Diary Ayu.
108
Kepulangan Leon.
109
Bertemu Dia.
110
Terpesona.
111
"Kenapa Dia Menghindar?
112
Lagi-lagi Ayu menghindar.
113
Curhatan Leon.
114
Leon bertindak.
115
Ayu Cemburu.
116
Tamu Sarapan Pagi.
117
Ayu Pergi Menjauh.
118
Bucin.
119
Kecelakaan maut.
120
Rekayasa Leon.
121
Leon vs Ayu.
122
Perubahan Ayu.
123
Kebahagiaan Leon dan Ayu.
124
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!