Icip Icip

Isabbela menatap bocah kecil yang mirip dengan Adnan mantan suaminya, hatinya berdebar-debar. Mungkin ini naluri seorang ibu sejahat apapun.

"Hai... nama kamu Afina, kan?" tanya Bella memegang dagu nan lancip itu tersenyum.

"Kok Tante, tahu?" polos Afina.

"Tahu dong... saya kan..."

"Bung David, kami mohon, bawa pergi istri Anda ke luar dari sini," usir Adnan, memotong ucapan Bella.

"Baik Tuan Adnan, kami minta maaf," David menarik lengan Bella agar berdiri. Ia tidak menganggap bahwa kata-kata Adnan mengusir secara halus, karena David tahu siapa istri nya.

"Kita pulang Bella" kata David.

"Tapi Dav," Bella mendongak menatap suaminya seolah enggan untuk berdiri.

"Bella, di belakang kita sedang antri," David menegaskan.

Mau tidak mau, Bella beranjak lalu pergi, menoleh Afina tidak berkedip sambil jalan diseret-seret oleh Davit suaminya.

Sabrina masih tertegun dengan kejadian baru saja. Mengapa Bella bisa datang kesini? Apakah Adan mengundangnya? Itulah pertanyaan Sabrina dalam hati.

Sabrina menoleh Adnan tersirat dari wajahnya, bahwa suaminya sedang menahan amarah.

"Mas... senyum dong di depan tamu, jangan merengut begitu, nanti mereka sangka... Mas kesal sama mereka," nasehat Sabrina saat di panggung sedang sepi. Sabrina mengusap punggung tangan Adnan.

"Iya" sahut Adnan pendek.

"Bunda... kok Tante tadi tahu nama aku?" tanya Afina mungkin ia kontak batin dengan ibu kandungnya.

"Sayang..." Sabrina bingung entah mau menjawab apa. Ia melirik Adnan walupun bagaimana Sabrina tidak mau asal ceplos, sebab harus menjaga perasaan suaminya. Entah apa permasalahan mereka di masa silam, Sabrina tidak berhak ikut campur.

"Tante tadi itu, tamu seperti yang lainya sayang... seperti tamu-tamu tadi kan juga banyak yang kenal nama kamu," Adnan menjelaskan.

"Oh" hanya itu jawaban Afina.

*******

Sementara Bella, ternyata menginap di hotel yang sama, saat ini sudah berada di kamar.

"Bella! Kamu jangan selalu membuat masalah! Aku ini malu Bella!" hardik David sambil mengganti baju resmi yang ia kenakan dengan baju santai.

"Apa aku salah Dav! Jika aku menyapa anak kandungku?!" sungut Bella.

"Kamu tidak salah Bella, tapi cara mu yang salah!" David meggerakkan kedua tangan. Berdiri di depan Bella yang duduk di ranjang.

"Caraku yang mana, yang salah, Dav?!" Bella tak mau kalah.

"Andai kamu di awal tadi bicara baik-baik, pasti Adnan tidak akan mengusir kita Bella! Aku malu!" David menatap Bella nyalang.

Percekcokan terjadi, inilah keadaan rumah tangga Bella saat ini. Tidak bedanya dengan rumah tangga Bella ketika bersama Adnan dulu. David pun meninggalkan Bella keluar, daripada menambah suasana menjadi semakin panas.

Bella menjatuhkan badanya di kasur pikiranya kembali ke masa silam.

Flashback on.

Bayi perempuan mungil telah lahir ke dunia. Adnan menyambut dengan rasa senang. Ia gendong bayi yang masih merah setelah ia adzani. Adnan ambil sehelai rambut guna melakukan tes DNA. Bukan Adnan tidak mau menyayangi bayi yang tidak berdosa ini, jika ternyata anak yang dilahirkan Bella bukan darah dagingnya pun Adnan tetap akan menyayangi. Namun, Adnan juga ingin tahu sebenarnya.

"Bella, susui bayi ini," titah Adnan menidurkan Afina di pinggir Bella.

"Tidak mau! Ini anak loe! Bukan anak gw!" ketus Bella mlengos kesal.

"Perempuan macam apa kamu ini Bella! Ibu yang tidak mau mengakui darah dagingnya sendiri?! Kucing saja, akan menyusui anaknya," Adnan marah.

"Gw tidak perduli!" jawab Bella.

"Baik! jika kamu tidak mengakui bayi ini tidak masalah. Saya yang akan membesarkan! Tapi tolong catat! Bella! Mulai detik ini, dan seterusnya! Jangan pernah menemuinya! Titik!" Adnan pergi meninggalkan rumah sakit dengan menggendong Afina. Namun sebelumnya Adnan memeriksakan keadaan Afina walaupun tampak sehat, sekaligus ambil hasil tes DNA ternyata Adnan terbukti ayah biologis Afina.

Sejak saat itu Bella tidak pernah lagi menemui anaknya.

Flashback off

Bella menghela napas kasar, kemudian ke luar kamar entah mau kemana.

********

Pesta pernikahan telah selesai, Sabrina dan Adnan masuk ke kamar hotel. Sementara Afina diajak mama Fatimah ke kamar beliau.

"Alhamdulillah... acaranya akhirnya selesai ternyata berdiri seharian capek juga ya Mas," Sabrina bersandar di sofa sambil memijit betisnya.

"Mau aku pijit?" Adnan ikut duduk di sofa.

"Mas juga capek kan," jawab Sabrina. "Mendingan Mas mandi dulu deh, nanti terus gantian," Sabrina pun kasihan melihat suaminya yang tampak redup.

"Iya, bentar," Adnan memijit bawah mata kaki Sabrina.

"Enak juga ternyata pijatan Mas," puji Sabrina memejamkan mata.

"Enak dong, kan aku pernah bekerja jadi tukang pijit" kelakar Adnan.

"Pasti tukang urut wanita yang cantik-cantik kan?" Sabrina mencebik.

Adnan terkekeh, ia terus memijit sambil ngobrol, sebenarnya obrolan mereka tidak berpaedah, tapi bagi Adnan dan juga Sabrina hanya agar bisa lebih dekat dan mengenal karakter pasangan.

Tangan Adnan merambah ke atas menyingkap gaun pengantin Sabrina hingga menampakkan betis putih nan mulus.

Adnan menelan saliva, baru melihat betis sang istri sudah membuatnya bergairah.

Sabrina menikmati pijatan hingga terkantuk-kantuk. Ia baru sadar ketika tangan Adnan merambah ke paha terasa geli, membuat nya membuka mata.

"Mas... aku mau mandi dulu," Sabrina seketika bangun lalu berdiri.

"Mandi berdua ya," Adnan mengulum senyum.

Sabrina tidak menanggapi kemudian ambil baju ganti di dalam koper membawanya ke kamar mandi.

20 menit kemudian, Sabrina sudah ke luar dari kamar mandi mendapati suaminya sudah membuka baju pengantin hingga menyisakan kaos dalam berwarna hitam.

Adnan duduk di sofa bertumpang kaki terlihat masih anak remaja 25 tahun.

Baru sekali ini Sabrina melihat suaminya mengenakan kaos. Tiap kali bertemu Adnan pasti mengenakan kemeja dan celana bahan.

Tidak Sabrina pungkiri, pesona Adnan sungguh memukau. Ia sendiri tidak percaya jika bisa di persunting olehnya.

"Kamu kok melihat aku seperti itu? Sudah pasti lah jika suami kamu ini tampan" Adnan mengukir senyum berjalan mendekati Sabrina yang masih terpaku di tempat.

Dirangkulnya tubuh tinggi semampai Sabrina. Wajahnya tepat jatuh ke leher Adnan. Adnan memegang kedua sisi kepala Sabrina kedua iris mata mereka saling bertemu.

Tidak Sabrina duga bibirnya terasa hangat karena sudah menyatu dengan bibir Adnan. Entah mengapa Sabrina tidak bisa menolak justru menikmatinya. Membawanya melayang jauh ke dunia yang belum pernah ia singgahi.

"Mas... mandi dulu ya" Adnan menyudahi pagutan lalu bergegas ke kamar mandi. Ternyata ia baru-- icip-icip saja.

Sabrina memandangi suaminya, hingga tidak terlihat lagi. Ia pegang bibirnya yang terasa ba'al karena ulah suaminya, kemudian duduk di ranjang lalu menjatuhkan tubuhnya asal, karena terasa lelah kemudian tidur.

Adnan yang sudah selesai mandi hanya mengenakan handuk, dengan rambut yang masih basah mendekati Sabrina.

.

.

Terpopuler

Comments

Atik Bunga

Atik Bunga

alamat gagal malam pertama nih

2024-03-27

1

💞R0$€_22💞

💞R0$€_22💞

Narsis banget sih pak..😂😂

2023-02-03

1

auliasiamatir

auliasiamatir

gagal mp dong, kalau ketiduran

2023-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Sabrina & Afina.
2 Perkenalan Tokoh.
3 Sepertinya Mengenal.
4 Dipanggil Direktur.
5 Pertemuan.
6 Terkejut
7 Pertengkaran.
8 Merona Karena Malu.
9 Berdesir.
10 Trauma masa silam.
11 Pendekatan.
12 Cemburu.
13 Memantapkan diri.
14 Mengungkapkan.
15 Menyebabkan Jantung Berdebar.
16 Lamaran.
17 Menjelang Pernikahan.
18 Nervous.
19 Kehadiran Mantan.
20 Icip Icip
21 Yang Di Cari Sedang Bercocok Tanam.
22 Afina Hilang.
23 Tidak Boleh Mengeluh.
24 Bibit Unggul.
25 Menjalani Peran Baru.
26 Kepribadian Ganda.
27 Marah Yang Tidak Beralasan
28 Terpesona.
29 Mama Fatimah Marah
30 Hasil tes kesuburan.
31 Kekasih Halal
32 Jatuh cinta hingga tidak bisa bangun.
33 Main petak umpet.
34 Setelah penantian.
35 Luntur predikat istri patuh.
36 Doorprize mobil.
37 Mengurung diri.
38 Sabrina Hilang.
39 Kalang kabut.
40 Sesal.
41 Pendarahan.
42 Teman Baru.
43 Belum ingin bertemu.
44 Gigit jari.
45 Tidak ingin berpisah.
46 Bertemu.
47 Anak sambung pengobat luka.
48 Panggilan nomor hp tidak di kenal.
49 Janjian.
50 Ketahuan.
51 Maaaakkkk... aku kwalaaaattt.
52 Sapu tangan misterius.
53 Kontraksi.
54 Bayi laki laki.
55 Kemana kamu Afina.
56 Berhasil dihasut.
57 Pilihan Afina.
58 Andai aku menjadi jodohmu sejak 10 tahun yang lalu.
59 Dafa Ramdan Rachmadi.
60 Afina tidak masuk sekolah.
61 Dirundung kesedihan.
62 Dimana-mana ada Fina.
63 Ingin sekolah.
64 Mama aku suka memaksakan kehendak.
65 Tidak sadarkan diri.
66 Titik terang.
67 Dehidrasi.
68 Maafkan Fina Mama.
69 Kalap.
70 Melarikan diri.
71 Linggis berkarat.
72 Jin baik menjamu ku.
73 Curahan hati David.
74 Air mata dua wanita.
75 Semua salah.
76 Galah panjang.
77 Derita istri kedua.
78 Mimpi buruk.
79 Sunyi sepi sendiri.
80 Keputusan David.
81 Misi Andini.
82 Bingung memilih.
83 Selamat tinggal.
84 Menemukan surat.
85 Tertangkap.
86 Berjanji.
87 Memaafkan.
88 Aku tidak sempurna.
89 Perasaan Apa Ini?
90 Gendut dan jelek.
91 Bertemu.
92 Rindu berat.
93 Anak baru pindah.
94 Akhirnya bertemu disini.
95 Kebimbangan.
96 Beri saya waktu.
97 Kerja sama.
98 Kebakaran jenggot.
99 Menjadi pengemis.
100 Jodoh sepertiga malam.
101 Bella diculik.
102 Gemar menguntit.
103 Sedih.
104 Sah
105 Jatuh tersungkur.
106 Hidangan pembuka.
107 Tertembak peluru
108 Kebahagiaan sekaligus kesedihan.
109 Sok polos.
110 Persalinan.
111 Aku tidak mau berbagi bunda.
112 Sarapan kue apem.
113 Berangkat negara A.
114 Musibah.
115 Semoga hanya mimpi.
116 Wajah kamu jelek.
117 Lahiran.
118 Kebersamaan yang indah.
119 Istri terbaikku.
120 Pengumuman bukan up
121 Draft
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Sabrina & Afina.
2
Perkenalan Tokoh.
3
Sepertinya Mengenal.
4
Dipanggil Direktur.
5
Pertemuan.
6
Terkejut
7
Pertengkaran.
8
Merona Karena Malu.
9
Berdesir.
10
Trauma masa silam.
11
Pendekatan.
12
Cemburu.
13
Memantapkan diri.
14
Mengungkapkan.
15
Menyebabkan Jantung Berdebar.
16
Lamaran.
17
Menjelang Pernikahan.
18
Nervous.
19
Kehadiran Mantan.
20
Icip Icip
21
Yang Di Cari Sedang Bercocok Tanam.
22
Afina Hilang.
23
Tidak Boleh Mengeluh.
24
Bibit Unggul.
25
Menjalani Peran Baru.
26
Kepribadian Ganda.
27
Marah Yang Tidak Beralasan
28
Terpesona.
29
Mama Fatimah Marah
30
Hasil tes kesuburan.
31
Kekasih Halal
32
Jatuh cinta hingga tidak bisa bangun.
33
Main petak umpet.
34
Setelah penantian.
35
Luntur predikat istri patuh.
36
Doorprize mobil.
37
Mengurung diri.
38
Sabrina Hilang.
39
Kalang kabut.
40
Sesal.
41
Pendarahan.
42
Teman Baru.
43
Belum ingin bertemu.
44
Gigit jari.
45
Tidak ingin berpisah.
46
Bertemu.
47
Anak sambung pengobat luka.
48
Panggilan nomor hp tidak di kenal.
49
Janjian.
50
Ketahuan.
51
Maaaakkkk... aku kwalaaaattt.
52
Sapu tangan misterius.
53
Kontraksi.
54
Bayi laki laki.
55
Kemana kamu Afina.
56
Berhasil dihasut.
57
Pilihan Afina.
58
Andai aku menjadi jodohmu sejak 10 tahun yang lalu.
59
Dafa Ramdan Rachmadi.
60
Afina tidak masuk sekolah.
61
Dirundung kesedihan.
62
Dimana-mana ada Fina.
63
Ingin sekolah.
64
Mama aku suka memaksakan kehendak.
65
Tidak sadarkan diri.
66
Titik terang.
67
Dehidrasi.
68
Maafkan Fina Mama.
69
Kalap.
70
Melarikan diri.
71
Linggis berkarat.
72
Jin baik menjamu ku.
73
Curahan hati David.
74
Air mata dua wanita.
75
Semua salah.
76
Galah panjang.
77
Derita istri kedua.
78
Mimpi buruk.
79
Sunyi sepi sendiri.
80
Keputusan David.
81
Misi Andini.
82
Bingung memilih.
83
Selamat tinggal.
84
Menemukan surat.
85
Tertangkap.
86
Berjanji.
87
Memaafkan.
88
Aku tidak sempurna.
89
Perasaan Apa Ini?
90
Gendut dan jelek.
91
Bertemu.
92
Rindu berat.
93
Anak baru pindah.
94
Akhirnya bertemu disini.
95
Kebimbangan.
96
Beri saya waktu.
97
Kerja sama.
98
Kebakaran jenggot.
99
Menjadi pengemis.
100
Jodoh sepertiga malam.
101
Bella diculik.
102
Gemar menguntit.
103
Sedih.
104
Sah
105
Jatuh tersungkur.
106
Hidangan pembuka.
107
Tertembak peluru
108
Kebahagiaan sekaligus kesedihan.
109
Sok polos.
110
Persalinan.
111
Aku tidak mau berbagi bunda.
112
Sarapan kue apem.
113
Berangkat negara A.
114
Musibah.
115
Semoga hanya mimpi.
116
Wajah kamu jelek.
117
Lahiran.
118
Kebersamaan yang indah.
119
Istri terbaikku.
120
Pengumuman bukan up
121
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!