Trauma masa silam.

Makan siang pun selesai, Bobby mengantar Sabrina pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan Sabrina dengan Adnan tidak saling sapa, padahal ia duduk bersebelahan di tengah. Jika Adnan menyapa itu karena menyambung ucapan Afina.

Hanya Bobby yang sering melempar kata-kata sindiran yang ditujukan pada siapa lagi? Jika bukan Adnan dan juga Sabrina.

Sedangkan Afina baru lima menit di dalam mobil langsung tidur.

"Terimakasih Pak Adnan, Pak Bobby," ucap Sabrina ketika turun dari mobil.

"Sama-sama cantik... besok kita ketemu lagi ya," Bobby antusias menjawab. Adnan yang sedang memangku Afina hanya mengangguk saja.

Entah mendengar atau tidak, Sabrina tidak lagi menjawab Bobby. Ia bergegas masuk ke rumah karena tugar kuliah maupun privat anak-anak sudah menunggu.

"Nan, cepat kawin ni tuh cewek, nanti keburu di ambil orang loh," goda Bobby.

"Jangan berisik! Anak gw lagi tidur!" ketus Adnan yang sedang bersandar di jok memejamkan mata.

"Ok! Fix jadi nggak mau nih? Kalau begitu, buat gw saja lah," pungkas Bobby, karena mereka sampai tujuan.

Setelah memasukan mobil Adnan ke garasi, Bobby pindah ke mobil miliknya. Karena tadi ketika ke kampus. Bobby memilih numpang mobil Adnan.

Adnan menggendong Afina ke dalam, namun ketika hendak nanjak anak tangga, bermaksud menidurkan putrinya di kamar. Afina tiba-tiba terbangun.

"Papa... Bunda kemana?" tanya Afina menoleh kanan kiri baru sadar jika sudah sampai di rumah.

"Tante Sabrina sudah pulang ke rumahnya sayang... kan harus mengajar," Adnan menjelaskan pada putrinya.

"Kenapa aku nggak di bangunin! Hiks hiks hiks" Afina kesal memukul-mukul dada papanya pelan. Tangis Sabrina semakin kencang hingga terdengar oleh Fatimah.

"Ada apa Nan?" tanya Fatimah mengambil alih Afina dari gendongan putranya.

"Papa nakal! Bunda pulang aku nggak di kasih tahu!" Afina mengadu di sela-sela isak tangis.

"Sayang... besok kan bertemu lagi sama Bunda, sekarang Afina bobo lagi ya," Fatimah menghiburnya.

"Nggak mau... aku mau sekarang!" rengek Afina.

Hingga satu jam Adnan dan Fatimah membujuk Afina tapi tidak juga diam.

"Okay... kita kerumah Bunda sama kakek yuk," papa Rachmad yang mendengarkan dari ruang kerja sejak tadi memilih mengajak cucu nya ke rumah Sabrina.

"Tapi Pa" Adnan bermaksud mencegah namun papa Rachmad sudah keluar.

"Adnan, sampai kapan kamu akan terus begini Nak? Jangan egois, pikirkan kebahagiaan anakmu!" ketus Fatimah.

Tin tin tiiinnn..

Klakson berbunyi kencang, Fatimah segera menyusul suaminya ke luar. Tidak pamit pada Adnan.

Adnan membiarkan orang tua dan anaknya pergi. Ia kemudian melangkah tidak bersemangat menapaki anak tangga. Hingga sampai di depan pintu kamar, mendorong nya.

Di lempar nya jaket ke sofa kemudian mendudukan bokong dengan kasar, menyugar rambutnya gusar. Kenapa jika ia mendengar orang menyebut masalah menikah seolah menjadi momok yang menakutkan?

Jika boleh memilih, ia tidak akan menikah lagi hingga ajal menjemput. Mengapa ia tidak tumbuh normal seperti orang kebanyakan. Pernikahan mereka bisa bahagia seperti mama, papa, dan juga orang-orang sekitar. Mengapa dirinya tidak merasakan itu?

Flashback on.

Jika di malam pertama sungguh indah dan di nanti-nanti oleh kebanyakan orang, tentu tidak untuk Adnan. Ia merasa enggan untuk tidur bersama Bella. Betapa tidak? Pernikahan yang di paksakan dan tidak ada rasa cinta sedikitpun, membuat Adnan ingin minta waktu. Dan tidak hanya itu, perilaku buruk yang dimiliki Bella membuat Adnan berpikir dua kali. Namun dengan bujuk rayu Bella dan juga nafkah batin yang harus Adnan lakukan. Walaupun bagaimana, Bella adalah istrinya. Hari ke tujuh setelah pernikahan mereka, Adnan berhasil membobol gawang Bella.

"Katakan! Kamu berikan kepada siapa kegadisan kamu Bella?" Adnan memunggunngi Bella, harus menerima kenyataan pahit ternyata mahkota Bella pun sudah tidak di sandang.

"Bicara apa sih Nan, ya jelas untuk kamu lah!" sanggah Bella.

Semenjak malam itu, Adnan tidak bisa lagi memberi nafkah batin pada Bella. Syahwat nya menjadi lemas walaupun mencoba namun tidak bisa.

Tentu Bella tidak terima di perlakukan seperti itu. Pernikahan mereka hanya di atas kertas. Pertengkaran terus terjadi. Jika Adnan memilih menyibukkan diri untuk bekerja. Tentu tidak untuk Bella. Ia selalu keluyuran siang malam, bahkan tidak jarang mabuk-mabukkan.

Hingga tiga bulan kemudian Isabella hamil, tentu Adnan menyambut dengan senang. Jika Adnan berusaha untuk memperbaiki rumah tangganya yang sudah di ujung tanduk. Namun tidak untuk Bella.

Dalam keadaan hamil pun ia tetap keluyuran. Hingga pada suatu malam sampai dini hari Bella tidak juga pulang.

Di salah satu club malam, Adnan masuk ke dalam. Walaupun notabene adalah seorang pria, Adnan belum pernah singgah ke tempat itu. Jika bukan karena demi anaknya yang di kandung Bella. Adnan tidak akan sudi, dini hari datang kemari lebih baik tidur bagi Adnan.

Dam, dam. Bum, Bum. Musik berdentam-dentam.

Ruangan yang hanya di sorot kerlap kerlip lampu temaram. Adnan mengedarkan pandangan, menyingkirkan tangan-tangan wanita yang sedang merayu mengajaknya bersenang-senang.

Dan pada akhirnya bola matanya tertuju pada wanita berpakaian minim sedang berjoget di antara pria dan wanita. Siapa lagi jika bukan Isabbela sang istri.

Adnan menarik napas sesak. Dengan cepat ia menarik tangan istrinya secara paksa. Walaupun Bella meronta-ronta ingin melepaskan diri dari cengkeraman tangan Adnan.

"Kenapa kamu mengganggu kesenangan gw, Nan?!" Bella marah-marah setelah Adnan memaksa nya masuk. Di dalam mobil Adnan tidak menjawab umpatan Bella yang sudah setengah mabuk. Bau alkohol membuat Adnan ingin muntah namun ia fokus menyetir yang dia pikir segera sampai di rumah.

Brak.

Bella menendang kursi meja makan saat melawati hendak ke kamar.

"Mau sampai kapan kamu begini Bella? Mabuk-mabukkan terus, memang ada, wanita seperti kamu itu?" Adnan menyangkutkan kunci mobil setelah menyimpan ke garasi.

"Perduli apa loe Nan, jangan perdulikan gw! Gw mau apa itu bukan urusan loe," Sarkas Bella.

"Heh! Perlu loe tahu Bella! Gw sampai rela tengah malam menjemput loe bukan karena loe! Tapi demi anak yang loe kandung," Adnan tak kalah emosi.

Pertengkaran malam itu meledak seperti bom atom. Keduanya tidak ada yang mau mengalah. Bella memukul-mukul perutnya sendiri dengan kedua kepalan tangan.

Tak elak lagi tangan Adnan melayang di pipi Bella hingga memerah.

"Dengar Bella! Mulai malam ini, gw talak loe! Jika anak dalam kandungan loe lahir nanti, gw akan ceraikan loe secara hukum!"

Flashback off.

"Aaagggghhh..." Adnan berteriak di dalam kamar, kemudian masuk ke kamar mandi, di putarnya kran air. Mengguyur tubuhnya dalam keadaanya masih berpakaian rapi. Begitulah Adnan, faktor truma masa silam. Membuat nya tidak ingin berkomitmen.

****

...Happy reading....

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

kesiaaan..banget Adnan...😔

2024-01-31

0

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Sgt menyedih kan masa lalu Adnan....

2023-10-03

1

Itin

Itin

ternyata anaknya 🤭

2023-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 Sabrina & Afina.
2 Perkenalan Tokoh.
3 Sepertinya Mengenal.
4 Dipanggil Direktur.
5 Pertemuan.
6 Terkejut
7 Pertengkaran.
8 Merona Karena Malu.
9 Berdesir.
10 Trauma masa silam.
11 Pendekatan.
12 Cemburu.
13 Memantapkan diri.
14 Mengungkapkan.
15 Menyebabkan Jantung Berdebar.
16 Lamaran.
17 Menjelang Pernikahan.
18 Nervous.
19 Kehadiran Mantan.
20 Icip Icip
21 Yang Di Cari Sedang Bercocok Tanam.
22 Afina Hilang.
23 Tidak Boleh Mengeluh.
24 Bibit Unggul.
25 Menjalani Peran Baru.
26 Kepribadian Ganda.
27 Marah Yang Tidak Beralasan
28 Terpesona.
29 Mama Fatimah Marah
30 Hasil tes kesuburan.
31 Kekasih Halal
32 Jatuh cinta hingga tidak bisa bangun.
33 Main petak umpet.
34 Setelah penantian.
35 Luntur predikat istri patuh.
36 Doorprize mobil.
37 Mengurung diri.
38 Sabrina Hilang.
39 Kalang kabut.
40 Sesal.
41 Pendarahan.
42 Teman Baru.
43 Belum ingin bertemu.
44 Gigit jari.
45 Tidak ingin berpisah.
46 Bertemu.
47 Anak sambung pengobat luka.
48 Panggilan nomor hp tidak di kenal.
49 Janjian.
50 Ketahuan.
51 Maaaakkkk... aku kwalaaaattt.
52 Sapu tangan misterius.
53 Kontraksi.
54 Bayi laki laki.
55 Kemana kamu Afina.
56 Berhasil dihasut.
57 Pilihan Afina.
58 Andai aku menjadi jodohmu sejak 10 tahun yang lalu.
59 Dafa Ramdan Rachmadi.
60 Afina tidak masuk sekolah.
61 Dirundung kesedihan.
62 Dimana-mana ada Fina.
63 Ingin sekolah.
64 Mama aku suka memaksakan kehendak.
65 Tidak sadarkan diri.
66 Titik terang.
67 Dehidrasi.
68 Maafkan Fina Mama.
69 Kalap.
70 Melarikan diri.
71 Linggis berkarat.
72 Jin baik menjamu ku.
73 Curahan hati David.
74 Air mata dua wanita.
75 Semua salah.
76 Galah panjang.
77 Derita istri kedua.
78 Mimpi buruk.
79 Sunyi sepi sendiri.
80 Keputusan David.
81 Misi Andini.
82 Bingung memilih.
83 Selamat tinggal.
84 Menemukan surat.
85 Tertangkap.
86 Berjanji.
87 Memaafkan.
88 Aku tidak sempurna.
89 Perasaan Apa Ini?
90 Gendut dan jelek.
91 Bertemu.
92 Rindu berat.
93 Anak baru pindah.
94 Akhirnya bertemu disini.
95 Kebimbangan.
96 Beri saya waktu.
97 Kerja sama.
98 Kebakaran jenggot.
99 Menjadi pengemis.
100 Jodoh sepertiga malam.
101 Bella diculik.
102 Gemar menguntit.
103 Sedih.
104 Sah
105 Jatuh tersungkur.
106 Hidangan pembuka.
107 Tertembak peluru
108 Kebahagiaan sekaligus kesedihan.
109 Sok polos.
110 Persalinan.
111 Aku tidak mau berbagi bunda.
112 Sarapan kue apem.
113 Berangkat negara A.
114 Musibah.
115 Semoga hanya mimpi.
116 Wajah kamu jelek.
117 Lahiran.
118 Kebersamaan yang indah.
119 Istri terbaikku.
120 Pengumuman bukan up
121 Draft
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Sabrina & Afina.
2
Perkenalan Tokoh.
3
Sepertinya Mengenal.
4
Dipanggil Direktur.
5
Pertemuan.
6
Terkejut
7
Pertengkaran.
8
Merona Karena Malu.
9
Berdesir.
10
Trauma masa silam.
11
Pendekatan.
12
Cemburu.
13
Memantapkan diri.
14
Mengungkapkan.
15
Menyebabkan Jantung Berdebar.
16
Lamaran.
17
Menjelang Pernikahan.
18
Nervous.
19
Kehadiran Mantan.
20
Icip Icip
21
Yang Di Cari Sedang Bercocok Tanam.
22
Afina Hilang.
23
Tidak Boleh Mengeluh.
24
Bibit Unggul.
25
Menjalani Peran Baru.
26
Kepribadian Ganda.
27
Marah Yang Tidak Beralasan
28
Terpesona.
29
Mama Fatimah Marah
30
Hasil tes kesuburan.
31
Kekasih Halal
32
Jatuh cinta hingga tidak bisa bangun.
33
Main petak umpet.
34
Setelah penantian.
35
Luntur predikat istri patuh.
36
Doorprize mobil.
37
Mengurung diri.
38
Sabrina Hilang.
39
Kalang kabut.
40
Sesal.
41
Pendarahan.
42
Teman Baru.
43
Belum ingin bertemu.
44
Gigit jari.
45
Tidak ingin berpisah.
46
Bertemu.
47
Anak sambung pengobat luka.
48
Panggilan nomor hp tidak di kenal.
49
Janjian.
50
Ketahuan.
51
Maaaakkkk... aku kwalaaaattt.
52
Sapu tangan misterius.
53
Kontraksi.
54
Bayi laki laki.
55
Kemana kamu Afina.
56
Berhasil dihasut.
57
Pilihan Afina.
58
Andai aku menjadi jodohmu sejak 10 tahun yang lalu.
59
Dafa Ramdan Rachmadi.
60
Afina tidak masuk sekolah.
61
Dirundung kesedihan.
62
Dimana-mana ada Fina.
63
Ingin sekolah.
64
Mama aku suka memaksakan kehendak.
65
Tidak sadarkan diri.
66
Titik terang.
67
Dehidrasi.
68
Maafkan Fina Mama.
69
Kalap.
70
Melarikan diri.
71
Linggis berkarat.
72
Jin baik menjamu ku.
73
Curahan hati David.
74
Air mata dua wanita.
75
Semua salah.
76
Galah panjang.
77
Derita istri kedua.
78
Mimpi buruk.
79
Sunyi sepi sendiri.
80
Keputusan David.
81
Misi Andini.
82
Bingung memilih.
83
Selamat tinggal.
84
Menemukan surat.
85
Tertangkap.
86
Berjanji.
87
Memaafkan.
88
Aku tidak sempurna.
89
Perasaan Apa Ini?
90
Gendut dan jelek.
91
Bertemu.
92
Rindu berat.
93
Anak baru pindah.
94
Akhirnya bertemu disini.
95
Kebimbangan.
96
Beri saya waktu.
97
Kerja sama.
98
Kebakaran jenggot.
99
Menjadi pengemis.
100
Jodoh sepertiga malam.
101
Bella diculik.
102
Gemar menguntit.
103
Sedih.
104
Sah
105
Jatuh tersungkur.
106
Hidangan pembuka.
107
Tertembak peluru
108
Kebahagiaan sekaligus kesedihan.
109
Sok polos.
110
Persalinan.
111
Aku tidak mau berbagi bunda.
112
Sarapan kue apem.
113
Berangkat negara A.
114
Musibah.
115
Semoga hanya mimpi.
116
Wajah kamu jelek.
117
Lahiran.
118
Kebersamaan yang indah.
119
Istri terbaikku.
120
Pengumuman bukan up
121
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!