Aulia keluar dengan hanya menggunaka lilitan handuk,dengan malu malu ia berjalan melewati Adrian menuju lemari pakaian
"aduh berani banget si gw cuma pake lilitan handuk doang didepan sibrengsek ini" gumam Aulia.
Adrian melihat Aulia yang hanya menggunakan lilitan handuk membuat dirinya panas karena melihat kulit putih bersih Aulia.
"apa apaan dia,apa dia mencoba menggodaku?"tanya Adrian pada dirinya
Aulia membuka lemari pakaian sebalah lemari pakaian milik Adrian
"hah??banyak sekali dan ini?baju macam apa ini?"tanya Aulia melihat baju tidur yang begitu seksi bahkan bisa mengekspos tubuhnya
Aulia mengambil 1 piyama sepaha dan berjubah dan memakainya
"tidak ada lagi baju selain baju sialan ini"ucap auli kemudian membuang nafasnya kasar
Aulia keluar dengan piyama yang sudah ia ambil tadi dan hanya diam didekat pintu ruangan lemari
"mengapa kau hanya berdiri seperti itu?cepat Pijat kakiku"perintah Adrian
Aulia hanya diam dan menuruti perintah Adrian karena dia malas mendengar ancaman Adrian yang menurutnya begitu basi.
Aulia naik ke atas ranjang dan mulai memijat kaki Adrian
"apa kau tidak bisa memijat?"tanya Adrian merasakan pijatan Aulia tidak enak
"aku ini mahasiswi bukan tukang pijat"ketus Aulia
"sudah pergi sana"adrian mengusir aulia dengan nada bicaranya yang Ketus.
Aulia mengambil bantal dan selimut kemudian berjalan menuju sofa
"aku harus bisa menerima ini,selama ini ayah sudah membesarkan ku, membiayai sekolahku, Ini semua tidak sebanding dengan apa yang telah ayah lakukan untukku"ucap Aulia dalam hati
malam pengantin mereka dijalankan dengan cara berbeda dari para pengantin pada umumnya,Meraka sibuk pada mimpi mereka masing masing.
keesokan harinya
pagi hari pukul 05:00 seperti biasa Aulia melakukan kewajibannya pada sang kuasa dia melaksanakan nya dengan sangat khusyu dan tak lupa juga ia membaca Al Qur'an
setelah selesai dengan urusan islaminya ia segera melaksanakan kewajibannya sebagi seorang istri yaitu menyiapkan pakaian untuk Adrian
"ummmm....nah yang ini pasti cocok"ucap Aulia ketika melihat jas berwarna navy lengkap dengan kemeja dan dasinya
setelah menyiapkan pakaian untuk adrian,Aulia kembali ke kamar dan membangunkan Adrian
"tuan bangun"ucap Aulia namun Adrian tidak bergerak sama sekali
"tuan bangunlah ini sudah sangat siang,kau tidak pergi ke kantor?"ucap Aulia lagi
Adrian membuka matanya dan melihat wajah cantik Aulia tanpa makeup sedikitpun
"menyingkirlah aku mau lewat"ucap Adrian dingin kemudian menggapai kursi rodanya tapi dicegah Aulia
"biar aku yang bantu"ucap Aulia datar kemudian membantu Adrian kedalam kamar mandi
"jika sudah selesai panggil saja aku,aku akan merapihkan tempat tidur dulu"ucap Aulia lagi
Aulia keluar dari dalam kamar mandi dan merapihkan tempat tidur yang bahkan belum ia coba
"siapa yang tidur,siapa yang rapihin"gerutu Aulia
tak berapa lama Adrian keluar hanya dengan lilitan handuk seperti biasa dengan sigap Aulia membantunya menuju sofa
"duduklah aku akan ambil handuk dulu"ucap Aulia datar
Adrian hanya diam sesungguhnya dia senang karena sekarang ada yang bisa mengurus kebutuhan pribadinya namun jika mengingat perkataan Aulia tempo hari dia menjadi kesal.
Aulia dengan sangat terpaksa membantu Adrian mengeringkan badan dan juga rambutnya
"menunduklah"perintah Aulia
"untuk apa?sini aku bisa sendiri,kau pikir aku ini pria lemah yang hanya bisa duduk dikursi roda?"ucap Adrian menaikan suaranya 2 oktaf
"terserah"ucap Aulia malas berdebat dan keluar dari kamar
"jika bukan karena ayahku,tidak akan aku mau berbicara apalagi menyentuh nya" gerutu Aulia
Aulia menuruni tangga menuju dapur,namun dia kebingungan karena rumah yang begitu luas dan dia belum mengetahui letak ruangan dirumah ini diapun tersesat
"aduh ini rumah gede banget sihh,tadi aku jalan lewat Mana ya??"bingung karena melihat ada banyak ruangan dan juga lorong
"siapa kau??"tanya seseorang tiba tiba dibelakang Aulia
Aulia menengok kebelakang dan melihat seorang pria tampan yang tak kalah jauh dari Adrian
"kau siapa?"tanya Aulia balik
"aku yang bertanya kenapa kau malah bertanya balik?"ucap pria itu kesal
"aku..."ucap Aulia
"Rio perkenalkan dia Aulia adik iparmu"potong Sarah memperkenalkan Aulia
pria yang menyapa Aulia tadi adalah Rio dierja kakak laki-laki Adrian yang selama ini tinggal di Paris karena mengurus bisnis keluarga nya disana dan kebetulan tadi malam dia datang
"oh ya mah?kapan Rian menikah?dan mengapa Rian memilih gadis biasa ini sebagai istrinya"ucap Rio membuat Aulia ingin sekali menangis
" tapi memang yang cocok untuk Rian yang lumpuh itu ya gadis seperti dia KAMPUNGAN bukan gadis seperti bela yang begitu mempesona"tambah Rio
Rio memang selalu iri dengan Adrian apalagi ketika mendengar adrian menjadi pengusaha muda no 1 diindonesia dengan keadaannya yang lumpuh.
"stop rio!!mamah tidak mau mendengar nama gadis murahan itu"ucap Sarah tegas dan penuh emosi
Rio langsung pergi meninggalkan Sarah dan Aulia
"nak, jangan dengarkan perkataan nya ya?oh ya kamu sedang apa disini nak?"tanya Sarah lembut
"itu nyonya aku.."ucapan Aulia dipotong Sarah
"jangan panggil aku nyonya panggil aku mamah seperti Adrian ya"lembut Sarah
"iy..iya mahh"ucap Aulia gugup
"....aku mau kedapur menyiapkan sarapan tapi karena rumah ini terlalu besar jadi aku tersesat mah"jelas aulia
"baiklah ayo ikut aku"ajak Sarah melewati ruangan demi ruangan dan sampailah mereka didapur yang begitu mewah. Banyak kitchen set yang terlihat begitu mahal,alat alat masak yang menggantung rapih ditembok dapur
"wahhh...mah dapur ini terlihat begitu elegan"kagum Aulia
"iya sayang dan sekarang dapur ini juga milik mu kamu bebas memasak apa saja yang kamu mau disin"ucap Sarah menatap aulia
ketika Aulia sudah siap untuk memasak Tiba tiba seorang pria paruh baya yang semalam menyapa Aulia datang
"nona Aulia anda dipanggil tuan Adrian"ucap pria paruh baya itu dengan sopan
"baiklah pak Mun,tolong sampaikan kepada Adrian istrinya akan ke kamar"jawab Sarah pada pria itu bernama Mun
"baik nyonya besar"ucap pak Mun kemudian pergi
"mah aku keatas dulu ya,barangkali dia membutuhkan sesuatu"ucap Aulia sambil melepas apron masaknya
"iya sayang"jawab Sarah tersenyum
Aulia segera berlari menuju kamarnya dan melihat Adrian sedang duduk disofa dengan wajah penuh amarah
Aulia menelan salivanya dengan susah dan mendekati Adrian
"maaf tuan saya abis dari dapur"ucap Aulia takut
"kau pikir kau ini siapa ha?berani sekali kau melakukan sesuatu tanpa izin dariku"ucap Adrian emosi
"maaf tuan saya tidak akan mengulanginya"titah Aulia
"kau harus dihukum untuk ini!!"ucap Adrian kemudian Adrian mengangkat tangannya ingin menampar Aulia
PLAAAKKKK...
sebuah tamparan mendarat sempurna dipipi mulus Aulia membuat si empu terhempas ke lantai
"jika kau berani memberiku pakaian ini lagi akan kupastikan kau mendapat hukuman yang lebih dari ini!!!"ucap Adrian penuh emosi sambil menunjuk Aulia.
Adrian sudah rapih dengan jas berwarna putih dan segera memanggil Han
"apa anda memanggil saya tuan"tanya Han sopan sedikit membungkukan badan
"bantu aku turun"ucap Adrian kemudian Han membantu Adrian turun
sedangkan dikamar
Aulia masih menangis karena merasa sakit akibat tamparan Adrian
"kenapa nasibku seperti ini ya Allah,apa kesalahan Ku sampai aku harus mendapatkan suami yang kejam sepertinya"ucap Aulia sambil menangis
Aulia bangkit dan mengambil handuk kecil untuk mengompres pipinya yang terasa panas
"hiksss....hiksss...hiksss.....ayah"ucap Aulia dengan lirih
sekejap Aulia mengingat ayahnya dan dia lupa untuk menjenguk ayahnya
"astagfirullah aku lupa,aku harus melihat ayah"ucap Aulia kemudian segera bersiap untuk ke rumah sakit
bersambung......
assalamualaikum para readers yang cantik dan ganteng mau dong minta like sama komen dan kalo berkenan boleh divote juga😂
author minta maaf ya jika masih banyak typo dan kekurangan dalam novel ini🙏
happy reading all😍😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Widia Aja
kasar bener si adrian
2022-11-14
0
Sunarti
ternyata Adrian jg ringan tangan
2022-08-27
0
S P Lani
kekerasan 8ni mirip sama author ya yang suka kdrt
2022-07-19
0