"astagfirullah aku lupa,aku harus melihat ayah"ucap Aulia kemudian segera bersiap untuk ke rumah sakit.
Aulia segera bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit tak lupa ia juga menelpon Nisa untuk menemaninya.
Tut ...tut .....Tut....
"halo nis"ucap Aulia
"ya Lia ada apa?"tanya nisa disebrang telepon
"kau mau tidak menemaniku ke rumah sakit?"tanya Aulia
"rumah sakit? siapa yang sakit?"tanya nisa dengan nada khawatir
"akan aku jelaskan nanti" ujar aulia
"baikalah kau tunggu aku ditempat biasa"jawab Nisa.
Aulia dan Nisa mengakhiri telpon mereka dan Aulia berfikir apakah dia harus meminta izin dengan suami kejamnya itu
"apa aku harus meminta izin dengannya?"tanya Aulia pada dirinya
Akhirny Aulia mengirim pesan singkat kepada Adrian karena kemarin Han sudah memberikan nomor ponsel Adrian
Adrian
"aku mau kerumah sakit untuk menjenguk ayahku"isi pesan Aulia
Adrian menerima pesan dari Aulia diapun membalasnya
Aulia
"pergi saja aku tidak perduli"jawab pesan Aulia
Aulia membaca pesan dari Adrian dengan perasaan kesal dan hanya bisa memakinya dari jauh
"dasar dingin, kejam, suami sialan!!"umpat Aulia sambil menatap pesan dari adrian.
Aulia berjalan menuruni tangga melihat Sarah dan Ridwan yang sedang berbincang
"mah,aku izin keluar sebentar ya"ucap Aulia sopan
"iy..."ucap Sarah menggantung
"tidak! kau harus tetap dirumah!!suami sedang bekerja dan kau malah ingin keluyuran ha?"bentak Ridwan berhasil membuat Aulia gemetar ketakutan
"pah biarkan dia pergi lagipula itu hanya sebentar"ucap Sarah
"tidak!cepat masuk ke kamar mu!"perintah Ridwan pada aulia
Aulia segera berlari menuju kamarnya dengan perasaan yang berkecambuk
"hiksss....hiks... ya Allah mengapa kau memberiku suami dan mertua yang seperti ini???aku ingin melihat ayahku dia hanya seorang diri bagaimana keadaannya sekarang!!!"ucap Vina sambil menangis
Aulia segera mengabari Nisa bahwa mereka tidak jadi pergi dan Nisa mengiyakannya setelah bertanya panjang lebar.
"ayah.....Lia minta maaf"ucap Aulia lirih terduduk dilantai sambil memeluk lututnya
karena kelelahan menangis Aulia tertidur dilantai sampai Adrian pulang dari kantor dan tak mendapati Aulia.
"dimana dia? kenapa dia tidak menyambutku?"tanya Adrian pada pak Mun
"nona berada dikamarnya sejak tadi siang tuan"jawab pak Mun sopan
"kau sudah memberikan selembaran peraturan nya kan?"tanya Adrian lagi
"sudah tuan"jawab pak Mun
flashback on
Aulia masih menangis didalam kamarnya,tiba tiba terdengar suara ketukan pintu segera aulia membukanya
"selamat siang nona"sapa orang itu yang tak lain adalah pak Mun
"siang pak Mun,ada apa?"tanya Aulia
" nona saya mau memberikan ini, tolong dibaca dan dipatuhi. Terimakasih saya permisi"ucap pak Mun memberikan selembaran kertas
"iya pak"jawab Aulia menerima kertas tersebut dan menutup pintunya kembali
Aulia duduk di lantai dan membaca selembaran yang diberikan pak Mun dan dilihatnya itu adalah sebuah peraturan
"PERATURAN YANG HARUS KAU PATUHI"
1.mengikuti semua perintahku
2.mengaggap bahwa aku selalu benar
3.jika aku membuat kesalahan maka kembali ke peraturan no 2
4.menyambut kepulangan ku
5.menyiapakan segala keperluan ku
itulah isi beberapa peraturan yang dibuat Adrian untuk Aulia
"dasar pria brengsek"umpat Aulia kemudian melempar kertas itu ke sudut ruangan
Aulia kembali menagis mengingat nasibnya yang begitu buruk tapi dia tidak bisa menolak takdir.
flashback off
adrian memutuskan untuk langsung ke kamarnya dengan diantar Han tentunya
"Han sudah sampai sini saja,kau pulang dan istirahatlah"ucap Adrian saat mereka sudah berada di depan pintu kamar adrian
"baik tuan,saya permisi"ujar Han menunduk sopan
Adrian menekan tombol pada kursi rodanya yang berfungsi untuk maju dan ia membuka pintu kamarnya
ceklek
terlihat seorang gadis sedang tertidur begitu pulas dibawah lantai
"bangun"ucap Adrian
Aulia membuka matanya dan sangat terkejut melihat Adrian sudah ada dihadapannya
"tu...tuan sudah pulang?biar aku siapkan air untuk mandi dulu"ucap Aulia gemetar
"kau habis menangis?"tanya Adrian melihat mata Aulia yang sembab
"ti..ti.. tidak"ucap Aulia terbata bata
Aulia langsung bangkit menuju kamar mandi dan menyiapkan air mandi untuk Adrian setelah itu membantunya untuk membuka baju dan mengantarnya ke bath up
"jika sudah selesai kau panggil aku saja"ucap Aulia ingin pergi
"aku bukan pria lemah!aku bisa melakukannya sendiri bahkan sebelum kau ada dikamar ini segalanya kulakukan sendiri"tegas adrian
Aulia tak menjawab perkataan Adrian sesungguhnya dia begitu muak ketika melihat wajahnya
"dasar pria kejam!!!"umpat Aulia diluar kamar mandi
Adrian keluar dari kamar mandi sesuai dengan keinginannya Aulia tidak membantunya mulai dari keluar kamar mandi sampai memakai pakaiannya
"aku mau mandi"ucap Aulia kemudian langsung masuk ke kamar mandi
"tinggal mandi ngapain pake bilang dulu"ucap Adrian
Di dalam kamar mandi Aulia memikirkan bagaimana cara dia untuk bicara dengan Adrian
"bagaimana ini,apa dia akan mengizinkanku?aku rasa tidak apalagi jika sampai mertuaku tau aduh abis aku....ahhh aku harus gimana??"ucap Aulia didalam kamar mandi
Aulia sudah selesai dan keluar dengan piyama berjubah seperti biasanya dan mendapati Adrian sedang berkutik dengan laptopnya
"tuan aku ingin bicara padamu"ucap Aulia yang kini berdiri didepan Adrian
"katakan"jawab nya singkat
"aku mendapat tugas dari kampus untuk membantu bekerja dirumah sakit selama beberapa bulan,jadi aku ingin meminta izin padamu. Kau mengizinkannya kan?"ucap Aulia kemudian bertanya
"terserah"jawab Adrian singkat
"tuan apa kau tidak bisa menghormati ku sedikit saja?aku bicara padamu dan meminta izin kau sendiri yang berkata aku harus melakukan semua atas izinmu bukan?lalu kenapa setiap kali aku meminta izin kau hanya jawab terserah?itu membuatku ingin sekali memukul wajahmu"ucap Aulia sudah emosi.
Adrian meletakkan laptopnya kemudian menatap Aulia
"kau sudah berani memarahiku?"tanya Adrian memagku tangannya didada
"bukan seperti itu tuan, hanya....hanya saja aku...aku merasa bodoh jika aku bicara kau hanya jawab dengan terserah,pergi saja dan jawaban singkat lainnya"ucap Aulia dengan isakan
"Aku tidak perduli!! menyingkirlah aku mau lewat!"ucap Adrian membuat Aulia merasa begitu sedih
Aulia semakin membenci Adrian yang tidak punya hati sedikit pun.
Adrian berbaring diatas kasur untuk tidur tapi lagi lagi Aulia berbicara membuat Adrian gagal tidur
"sebenarnya apa tujuanmu menikahi ku?"tanya Aulia dengan lirih
"untuk menunjukan padamu bahwa aku bukan pria biasa seperti yang kau katakan"jawab Adrian santai membuat Aulia membulatkan matanya
"hanya itu?kau dengarkan aku baik baik tuan Adrian dierja yang terhormat AKU TIDAK PERNAH MENGATAKAN BAHWA KAU ADALAH PRIA BIASA"ucap Aulia penuh penekanan
"jika kau tidak mengatakannya lalu siapa yang mengatakannya?"tanya Adrian mulai kesal
"Nisa dia adalah temanku dialah yang mengatakan bahwa kau itu pria biasa"jawab Aulia
"lalu mengapa kau mengakuinya saat dirumah sakit?"tanya Adrian manatap tajam Aulia
"itu karena aku emosi ketika tahu kau yang membuat ayahku masuk rumah sakit!!!"teriak aulia
"kau!! berani sekali kau berteriak!!"jawab Adrian tak kalau berteriak.
"jika kau memang tidak suka denganku,aku minta kau menceraikan ku!!"ucap Aulia lagi
"jangan mimpi,kau pikir aku akan melepaskan mu dengan mudah?tidak akan!"jawab Adrian kemudian berbaring tanpa mempedulikan Aulia yang sedang menangis
bersambung.........
halo guys aku minta maaf ya kalo banyak typo mohon untuk dimaklumi 😊
jangan bosen yah baca novelku karena 1 like dari kalian membawa semangatku dan itu sangat berarti untuk ku🤗🙏
terimakasih I ❤️ U readers 😍😍
happy reading 🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Heryta Herman
tegas aulia tegas...jngn ksh kesempatan untuk si egois menindasmu
2024-03-07
0
Widia Aja
jadilah wanita yg tidak mudah ditindas ya Nisa
2022-11-14
0
Sunarti
kok pak Ridwan jg memarah i Aulia
2022-08-27
0