"jadi mau sampai kapan kau melihatku?"tanya Adrian datar membuyarkan lamunan Aulia
"eehhhh ehh tidak,cepat pakai pakaian mu mas"ucap Aulia
Adrian segera memakai pakaian yang sudah disiapkan istrinya
"udah?ayo mas aku bantu"ucap Aulia memegang bahu Adrian tapi dihentikan
"kenapa sikap mu berubah?apa kau merencanakan sesuatu?"tanya Adrian bingung
"tidak,aku hanya ingin menjadi seorang istri yang baik untukmu mas,aku boleh kan panggil kamu mas?"tanya Aulia
"hmm.."Adrian hanya berdehem
Kebencian dalam diri Aulia memang belum hilang sepenuhnya tapi demi sang ayah yang sudah memberi wejangan membuat Aulia mencoba menghilangkan kebenciannya.
Aulia membopong Adrian menuju meja makan
"Oh itu dia pasutri yang begitu cocok"ucap Rio
"ayo nak kemarilah"ucap Sarah
"iya mah"jawab Aulia kemudian mendudukkan Adrian setelah itu duduk disampingnya
"Apa saja yang kalian lakukan sampai lama sekali kami harus menunggu"ucap Ridwan
"maaf pah"ucap Aulia menunduk
Semua orang mulai makan dengan khidmat
"Pah Minggu depan Bela datang dan Rio mau pertunangan kami dipercepat"ucap Rio membuat Adrian tersedak
Uhukk....uhukkk...uhukk
"mas kamu pelan pelan kalo makan"ucap Aulia kemudian memberikan segelas air pada Adrian
"segitu terkejut kau sampai tersedak seperti itu?"tanya Rio
"Rio sudahlah kenapa kau selalu saja membuat kegaduhan"bentak Sarah
"Aku sudah selesai"ucap Adrian dengan segera Aulia bangun dan membantunya naik ke kamar
"aku masih penasaran dengan bela,siapa itu bela? mengapa mas Adrian begitu terkejut mendengar dia akan datang?" Tanya Aulia dalam hati
Aulia membaringkan Adrian dikasur dan menyelimutinya kemudian Aulia duduk di pinggir ranjang
"mas....boleh aku bertanya?"ucap Aulia ragu
"ya"jawab adrian singkat
"siapa itu bela?"tanya Aulia membuat Adrian menatap tajam Aulia
"tidak tahu"jawab Adrian ketus
"mas aku tahu kau belum bisa menerima ku sebagai istrimu tapi kita bisa menjadi teman sekamar mas"ucap Aulia
"Aku mau tidur,kau tidurlah"ucap Adrian kemudian berbaring tanpa memperdulikan Aulia.
"aku akan mencari tahu tentangnya sendiri saja" ucap Aulia dalam hati kemudian berbaring di sofa
_
_
Seminggu kemudian
Sesuai yang dikatakan Rio,Hari ini adalah kedatangan bela
"mah,pah Rio jemput bela dulu ya 30 menit lagi dia sudah mendarat"ucap Rio diangguki kedua orang tuanya
"oke adikku dan adik iparku aku jemput calon kakak ipar kalian dulu ya,dahhhh"ucap Rio mengejek Adrian
Adrian sama sekali tidak perduli dengan semua yang dikatakan Rio
"mas kamu harus minum obat,ayo aku antar ke kamar untuk minum obat"ucap Aulia
Adrian menuruti perkataan istrinya itu dan pergi ke kamar
"ini mas"ucap Aulia sambil memberikan obat dan segelas air putih.
Disaat sedang membantu Adrian minum obat tiba tiba ponsel Aulia berdering terlihat nama si penelpon adalah pak Rizky
"assalamualaikum pak"salam Aulia
"waalaikumsalam Aulia,aku menelpon mu untuk memberitahu bahwa tugas kita dirumah sakit dipercapat jadi 2 hari lagi kita akan mulai bekerja disana. aku juga sudah memberitahu Nisa soal ini"ucap Rizky disebrang telpon
"Baiklah pak insyaallah saya sudah siap"jawab Aulia kemudian mematikan sambungan telepon nya
Aulia memperhatikan Adrian yang sedang melamun seperti sedang memikirkan sesuatu
"mas,kamu kenapa?"tanya Aulia sambil memegang bahu Adrian
"tidak apa apa,siapa yang menelponmu?"tanya Adrian
"oh iya kau ingat aku pernah meminta izin untuk bekerja dirumah sakit? 2 hari lagi aku akan berkerja disana,kau mengizinkannya kan?"jelas Aulia kemudian bertanya
"selama itu tidak membuatmu lupa dengan kewajiban sebagai istri itu tidak masalah untukku"jawab Adrian
"ah terimaksih mas"jawab Aulia senang tanpa sadar memeluk leher Adrian dari samping
Adrian terkejut dengan apa yang Aulia lakukan tapi dia juga merasa begitu nyaman berada dalam pekukan Aulia
"ma...maaf mas aku gak sengaja aku hanya terlalu senang"ucap Aulia saat sadar dirinya memeluk Adrian
"tidak apa apa"jawab Adrian
"boleh aku bertanya sesuatu padamu?"tanya Adrian
"ya mas katakan"jawab Aulia
"apa kau tidak malu memiliki suami sepertiku?atau jangan jangan kau hanya ingin mengincar hartaku seperti gadis lain?"tanya Adrian
Aulia tersenyum mendengar perkataan Adrian
"Untuk apa aku malu?selama ini kau yang sudah menghidupi ku, membiayai perawatan jantung ayahku dan untuk harta aku sama sekali tidak ada niatan untuk mengincarnya"jelas Aulia lembut
"....lagipula aku ingin pernikahan ini menjadi pernikahan pertama Dan terakhir ku dan aku harap kau juga bisa menerima pernikahan ini"lanjut Aulia
Adrian begitu kagum dengan apa yang Aulia katakan biasanya para gadis bicara seperti itu tapi tidak membuat Adrian kagum sedikitpun
"mas kamu kenapa melamun?"tanya Aulia sambil melambaikan tangan di depan wajah Adrian
"Ahh aku mau istirahat dulu"ucap adrian mengalihkan pandangannya dari Aulia
"baiklah ayo aku bantu"ajak aulia
Waktu sudah menunjukan pukul 17:00 Adrian masih tetap tidur,Aulia memutuskan untuk mandi lebih dulu dan menyiapkan pakaian Adrian
"mas bangun udah sore kamu mandi dulu ya"ucap Aulia saat melihat Adrian masih tidur
"hmm iya"jawab Adrian kemudian bangun menuju kamar mandi dibantu Aulia tentunya
setelah selesai mandi Adrian berkutik dengan laptop dipangkuan nya
"mas aku turun dulu ya mau masak untuk makan malam"ucap Aulia
"ya baiklah"jawab adrian
Aulia sudah terbiasa dengan jawaban singkat Adrian jadi dia tidak merasa bodoh lagi ketika ia bicara panjang lebar namun Adrian hanya jawab hmm iya, terserah atau apalah.
Aulia turun menuju dapur dan tak sengaja mendengar pembicaraan dari dapur yang ternyata adalah kedua mertuanya dan Rio serta gadis yang tidak Aulia kenal
Aulia bersembunyi dibalik dinding dapur untuk mendengar pembicaraan mereka lebih jauh lagi
"jadi kau benar mau menikah dengannya?"tanya ridwan
"iya pah kami saling mencintai, iyakan bela?"tanya Rio pada gadis disebelahnya
"oh jadi itu bela? tapi siapa dia? apa hubungannya dengan mas Adrian?"Aulia bertanya tanya
"iya om kami saling mencintai dan soal Adrian semoga kalian bisa menemukan gadis yang baik untuknya"ucap bela so perhatian
"tidak usah bersandiwara dan Adrian kini sudah menemukan istri yang jauh lebih baik darimu! dasar wanita tidak tahu malu"ucap sarah ketus dan mengumpat bela
"mah aku mohon lupakan semua kejadian itu, lagipula itu bukan salah bela itu adalah salah Adrian sendiri"ucap Rio membentak sarah
"berani kamu membentak mamah hanya demi Gadis ini!!" bentak sarah pada rio
"....Apa kau lupa bagaimana dia mengkhianati adrian? Adrian rela mempertaruhkan nyawanya demi gadis ini tapi lihat apa balasan untuknya?"lanjut Sarah
"Mah!!!"bentak Rio lagi
"nah sudah mah"ucap Ridwan mencoba menenangkan Sarah
"Tante aku minta maaf bukan aku ingin mengkhianati Adrian tapi..."ucapan bela dipotong bentakan Sarah
"DIAM KAU!!!" bentak Sarah
"... SAMPAI KAPAN PUN AKU TIDAK AKAN MERESTUI PERNIKAHAN KALIAN" ucap Sarah penuh penekanan.
bersambung...........
assalamualaikum para readers jangan lupa like dan komen ya🤗🤗
dan ya jangan lupa mampir ke novelku yang satunya "my boss my sweet husband"😍❤️
terimakasih, HAPPY READING ALL 🔥❤️🌞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Widia Aja
bela pasti akan jadi pelakor nya Adrian... jahat bet..
2022-11-14
0
Rinjani
ini krn cacat nya Adrian tp akan lbh Top pada kakaknya si selingkuh hahahah kok tegaaa
2022-01-21
0
Michael Elivia
mama sarah favorit ku
2021-12-07
0