Kemarahan Arga

Davian, Steven, Naufal sedang berada di perusahaan CJ Grup. Mereka bertiga tengah sibuk dengan pekerjaan mereka dan berada di ruangan mereka masing-masing.

Mereka bertiga bertanggung jawab atas perusahaan besar keluarga dibawah kepemimpinan adik mereka yaitu Darel Wison. Dikarenakan adik mereka masih sekolah, mereka yang menangani perusahaan tersebut.

Naufal sebagai yang termuda berniat untuk mengajak makan siang kedua kakaknya. Naufal pun memutuskan keluar dari ruangannya.

Kini Naufal sudah berdiri di depan ruangan kakak sepupunya, Steven.

TOK!

TOK!

CKLEK!

Naufal membuka pintu tersebut. Setelah itu, kakinya melangkah masuk.

"Kakak," panggil Naufal.

"Hei, Naufal! Ada apa, hum?" tanya Steven.

"Kakak sudah makan?" tanya Naufal.

"Eemm, belum." Steven menjawab.

"Kebetulan. Aku juga belum makan. Bagaimana kita makan siang bersama. Sekalian ajak, Kak Davian?" usul Naufal.

"Baiklah. Mari kita makan dan ajak Kak Davian bersama kita!" seru Steven

Setelah itu, mereka pun pergi menuju ruangan kerja Davian.

Steven dan Naufal sudah berada di depan pintu ruang kerja Davian. Tanpa basa-basi dan sopan santun, keduanya langsung membuka pintu ruangan Davian dan tak lupa suara teriakannya.

CKLEK!

"Kak Davian!" teriak Naufal dan Steven, dan mereka langsung memasuki ruangan kakak sepupunya itu.

Mendengar teriakan dari kedua adik sepupunya membuat Davian sukses terkejut.

"Dasar adik tidak tahu sopan-santun. Ketuk pintu dulu, kenapa? Jangan nyelonong begitu saja," ucap Davian kesal atas ulah keduanya.

"Hehehe." Mereka hanya cengengesan tanpa dosa.

"Ada apa kalian kesini?" tanya Davian, lalu menghentikan kegiatannya.

"Kami mau mengajak Kakak makan siang bersama," jawab Naufal.

"Kakak pasti belum makan siang kan?" tanya Steven.

"Belum," jawab Davian singkat.

"Bagaimana kalau kita makan siang bersama, Kak!" seru Naufal.

Davian menatap wajah kedua adik sepupunya itu. "Baiklah."

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk makan siang bersama di sebuah cafe yang tak jauh dari perusahaan mereka.

***

Darel dan teman-temannya sudah berada di dalam kelas. Darel dan teman-teman sekelasnya baru saja selesai melakukan kegiatan praktek komputer mereka yang dilakukan di ruangan khusus komputer. Tinggal lima belas menit lagi bell pulang akan berbunyi.

Sambil menunggu bell pulang berbunyi. Darel dan ketujuh sahabatnya menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru mereka agar nanti di rumah, mereka tidak terlalu lelah dalam belajar. Mereka mengerjakan soal-soal itu secara bersama. Bukan nyontek atau nyalin. Tapi mereka bekerja sama dalam cara mencari jawabannya. Tepat bell pulang berbunyi, tugas mereka pun selesai.

"Akhirnya selesai juga tugasku!" seru Kenzo dan Gavin bersamaan.

Sedangkan yang lainnya hanya tersenyum melihat ulah kedua sahabatnya.

"Yuk, kita pulang!" ajak Azri semangat.

Mereka pun pergi meninggalkan kelas menuju gerbang sekolah. Sambil berjalan mereka terus berbincang-bincang.

"Rel. Hari ini siapa yang datang menjemputmu?" tanya Brian.

"Kak Arga dan Kak Daffa," jawab Darel.

"Wah. Tumben hari ini dua Kakak sekaligus menjemputmu. Biasa mereka datang sendiri-sendiri untuk menjemputmu!" seru Damian.

"Aku juga tidak tahu. Kak Nevan bilang begitu padaku," jawab Darel.

"Tapi kenapa mereka belum datang?" tanya Evano saat matanya tidak melihat keberadaan kakak-kakaknya Darel.

"Mungkin sebentar lagi," jawab Darel.

"Apa kau yakin akan menunggu mereka, Rel?" tanya Farrel.

"Aku yakin," jawab Darel lagi.

"Tapi sekolah sudah sepi, Rel! Kami tidak mau meninggalkanmu sendirian disini," ucap Gavin.

"Sudahlah. Kalian pulang saja. Kalian tidak perlu khawatir. Aku akan baik-baik saja disini." Darel berbicara sembari berusaha meyakinkan ketujuh sahabatnya itu.

"Kau pulang bersamaku saja ya, Rel! Sumpah! Aku benar-benar tidak ingin meninggalkanmu disini." Kenzo berucap dengan nada cemasnya.

"Yak! Kalian kenapa sih? Kenapa sikap kalian jadi lebay begini? Sudahlah. Kalian pulang saja. Aku tidak apa-apa sendirian disini." Darel masih terus meyakinkan ketujuh sahabatnya.

Akhirnya mereka pun pasrah akan sikap Darel dan memutuskan untuk pulang dan meninggalkan Darel sendiri di gerbang sekolah.

Sedangkan Darel tersenyum bahagia melihat perhatian ketujuh sahabatnya itu.

"Terima kasih atas perhatian kalian," batin Darel tersenyum.

Sudah sepuluh menit Darel menunggu jemputan. Tapi kedua kakaknya itu belum datang juga.

"Kenapa mereka belum datang juga. Biasanya mereka selalu ontime menjemputku. Aku belum keluar kelas saja mereka sudah menunggu di luar gerbang sekolah," batin Darel.

"Semoga tidak terjadi apa-apa pada mereka di jalan." monolog Darel.

Lalu tiba-tiba Darel dikejutkan oleh kedatangan tiga pemuda yang tidak dikenalnya.

"Hei, anak manis! Kok sendirian? Lagi menunggu seseorang ya?" tanya salah satu pemuda itu yang tangannya berani menyentuh dagu Darel. Dan Darel dengan sigap berhasil mengelak.

"Lihatlah. Dia sok jual mahal," ejek pemuda itu. Sedangkan yang lainnya tertawa. "Hahaha."

Lalu ketiga pemuda itu berlahan mendekati Darel. Dan hal itu sukses membuat Darel melangkah mundur.

"Mau apa kalian?"

"Kami hanya ingin bermain-main sebentar denganmu manis. Sepertinya mencicipi sedikit tubuhmu ini, kau tidak akan keberatankan?" tanya pemuda yang lainnya.

Darel terus melangkah mundur dan akhirnya punggungnya menabrak sesuatu.

"Kena kau, Darel Wilson!" seru orang yang berada di belakangnya.

Darel membelalakkan kedua matanya saat mendengar suara orang itu. "Lian Jevera," batin Darel.

Orang itu memegang kuat tangan Darel ke belakang sehingga membuat Darel meringis.

"Aakkhh."

"Kau tidak akan bisa pergi ke mana-mana lagi, Darel! Kau sudah terkepung. Mereka adalah orang-orangku," ucap Lian.

Ketiga pemuda tersebut sudah berdiri di depan Darel. Salah satu pemuda itu mendekat kepada Darel, lalu dirinya mendekatkan wajahnya ke wajah Darel.

Detik kemudian matanya beralih ke bibir milik Darel yang berwarna merah. Saat pemuda itu ingin mengecup bibirnya. Darel langsung meludahi wajah pemuda tersebut.

CUIH!

Darel meludah tepat di wajah pemuda tersebut. Dan membuat pemuda itu marah.

"Brengsek! Beraninya kau meludahiku!" bentak pemuda itu.

"Kenapa? Mau lagi?" tantang Darel.

PLAKK!

Pemuda itu menampar dengan keras wajah Darel sampai meninggalkan bekas di wajah putih mulusnya.

"Aakkhh." Darel merasakan sakit dan panas di wajahnya.

"Itu akibatnya kalau kau melawan!" hardik pemuda itu.

Pemuda itu tetap bersikeras dan bernafsu ingin mencium bibir Darel dengan sedikit ancaman. Pemuda itu mengeluarkan pisau lipatnya, lalu mengarahkan ke leher pemuda manis yang ada di hadapannya.

"Kalau kau berusaha bergerak, maka pisau ini akan melukai lehermu, manis."

Pemuda itu kemudian kembali mendekatkan bibirnya ke bibir Darel dan hendak menciumnya, tapi bukan Darel namanya yang harus pasrah dan takut akan ancaman pemuda tengil di depannya ini. Dirinya tidak peduli pisau itu sudah menyentuh kulit lehernya. Yang dipedulikannya saat ini adalah harga dirinya.

Ketika bibir pemuda itu sudah hampir menyentuh bibirnya. Darel langsung menggerakkan kepalanya ke samping dan hal itu mengakibatkan goresan pada kulit lehernya.

"Aakkhh." Darel dapat merasakan sakit di bagian lehernya dan air matanya pun jatuh membasahi pipinya.

"Sialan. Ternyata pemuda manis ini nekat juga. Aku pikir dia akan takut dan pasrah saat aku mengancamnya," batin pemuda tersebut.

"Jangan pedulikan dia. Lakukan saja. Kapan lagi kita akan bersenang-senang dengan pemuda tampan, manis dan juga cantik seperti dia ini," tutur temannya yang sudah tidak tahan untuk cepat-cepat menyentuhnya.

Mereka bertiga menarik paksa tubuh Darel dari Lian. Lian dengan senang hati melepaskannya karena memang itu tujuannya.

Mereka menghempaskan tubuh Darel ke dinding. Sedangkan Lian hanya tersenyum bahagia menyaksikan pertunjukkan mereka berempat.

Tanpa disadari oleh Lian, ada dua pemuda yang sedang berjalan menuju kearahnya. Kedua pemuda itu adalah Arga Wilson dan Daffa Wilson, kedua kakak kandung Darel Wilson.

Arga dan Daffa melihat kearah Lian yang sedari tadi tatapan matanya hanya fokus ke depan. Arga berusaha melihat apa yang dilihat oleh Lian.

Tiba-tiba Arga membulatkan kedua matanya saat melihat adik bungsunya sedang dikeroyok oleh tiga pemuda. Dan tanpa pikir panjang lagi, Arga berlari menuju sang adik.

Tinggallah Daffa sendirian. Dan Daffa melihat kearah Lian.

"Kau!" ucap Daffa yang tangannya menepuk kuat bahu Lian. Hal itu sukses membuat Lian terkejut.

"Kenapa kau masih berada disini? Seharusnya pelajar sepertimu sudah pulang dari tadi dan kenapa wajahmu kelihatan bahagia?" tanya Daffa yang menatap tajam kearahnya. Lian hanya terdiam dan tidak tahu harus menjawab apa.

"Brengsek! Apa yang kalian lakukan pada adikku?!" teriak Arga saat melihat adik bungsunya yang mati-matian melawan ketiga pemuda brengsek tersebut.

Arga secara membabi buta menyerang ketiga pemuda tersebut. Sedangkan Darel langsung jatuh merosot lemah ke tanah. Dengan tangan memegang lehernya.

BUGH! DUUAAGGHH!

BUGH! DUUAAGGHH!

Arga memukul bahkan menendang ketiga pemuda itu tanpa ampun. Arga menghampiri pemuda yang dilihatnya hampir ingin melecehkan adiknya dan menarik kasar rambutnya pemuda itu.

"Berani sekali kau menyentuh adikku, hah! Kau pikir kau siapa? Beraninya kau melakukan hal itu padanya!" bentak Arga.

Arga tanpa peri kemanusiaan langsung mematahkan tangan pemuda itu. Tangan yang sudah berani menyentuh adiknya.

KREK!

"Aaaaaakkkkkhhhh!" teriak pemuda itu saat tangannya dipatahkan oleh pemuda di depannya.

"Itu hukuman untukmu," ucap Arga.

Sedangkan disisi lain, Lian bergidik ngeri mendengar suara teriakan dari tiga orang-orang suruhannya.

Saat Lian ingin pergi, tangan Daffa sudah terlebih dahulu mencekalnya.

"Mau kemana, hum?" tanya Daffa dengan senyuman menyeringainya.

"Aku... Aku mau pulang," jawab Lian gugup.

"Kenapa buru-buru? Kita belum mulai permainannya," saut Daffa.

"Ach, Maaf, Kak! Aku harus pulang," ucap Lian lagi.

"Siapa namamu?" tanya Daffa.

Lian hanya diam. Dan tidak berniat menjawabnya.

"Aku bertanya padamu brengsek! Siapa namamu!" bentak Daffa.

"Lian Jevera," jawab Lian.

"Kau sekolah disini?" tanya Daffa lagi.

"I-iya," jawab Lian gugup.

"Kelas berapa?"

"Kelas 10c!"

"Eeemmm. Anak ini beda kelas dengan Darel. Tapi kenapa dia tidak suka dengan Darel? Bahkan dia sangat bahagia melihat Darel dikeroyok!" batin Daffa.

"Kau dengar aku baik-baik. Hari ini aku melepaskanmu kali ini. Tapi kalau sampai aku mengetahui, kau terlibat dalam masalah ini. Aku bisa pastikan, kau dan keluargamu akan mendapatkan masalah besar karena sudah berani bermain-main dengan keluarga Wilson." Daffa berucap dengan nada ancaman.

Setelah itu, Daffa melepaskan tangannya dari tangan Lian, lalu Daffa pun menyusul Arga ke dalam sekolah.

Setelah puas menghajar ketiga pemuda brengsek tersebut. Arga menghampiri adiknya. Dan dia terkejut saat melihat adiknya sudah terduduk lemah di tanah dengan wajah yang pucat.

"Darel!" teriak Arga dan langsung berlari menuju adiknya.

Saat sudah didekat adiknya, Arga langsung memeluk sang adik.

"Darel. Apa kau baik-baik saja, hum?" tanya Arga panik.

"Aku baik-baik saja, Kak! Hanya leherku yang sedikit sakit," lirih Darel.

Episodes
1 Kebersamaan Keluarga Arvind
2 Memutuskan
3 Kemarahan Davian Wilson
4 Tamparan Keras Dari Arvind
5 Membuat Keputusan
6 Drama Wilson Bersaudara
7 Keusilan Raffa
8 Perang Mulut Duo Bungsu
9 Rencana Licik Agatha
10 Kecelakaan Darel
11 Perasaan Lega
12 Kesedihan Dan Rasa Iri William
13 Perlawanan Awal Darel
14 Keberanian Darel
15 Ketakutan Agatha
16 Ketika Sifat Manja Darel Kumat
17 Rencana Jahat Lian
18 Kemarahan Arga
19 Hukuman Pertama Rayyan
20 Amarah Seorang Davian
21 Kekecewaan Willian
22 Julukan
23 Beban Pikiran
24 Masalah Yang Rumit
25 Hampir Saja
26 Ketahuan
27 Tak Berkutik
28 Perpindahan Posisi Jabatan
29 Menceritakan Sebuah Rahasia
30 Berduka
31 Rahasia Yang Diketahui Oleh Evan
32 Perlawanan Dari Evan
33 Kilas Balik Kejadian
34 Terpuruk
35 Sebuah Peringatan
36 Meminta Maaf
37 Kemarahan Alvaro dan Axel
38 Farraz dan keempat Adiknya
39 Keberhasilan Arzan
40 Kedatangan Mathew
41 Kecurigaan Dirga dan Evan
42 Memulai Permainan
43 Kebahagiaan Farraz dan Adik-adiknya
44 Menjelaskan Yang Sebenarnya
45 Keberhasilan Evan dan Darel
46 Hukuman
47 Ketahuan 2
48 Awal Kehancuran
49 Terbongkar
50 Kembalinya Arvind Wilson
51 Kemarahan Arvind dan Adik-adiknya
52 Pertemuan William dengan Kelima Putranya
53 Adik Laki-laki Kesayangan
54 Konflik Dimulai
55 Terlalu Percaya Diri
56 Kekalahan Mathew
57 Penyiksaan
58 Kepergian Darel
59 Menangis Histeris
60 Kembalinya Darel
61 Kebahagiaan Anggota Keluarga
62 Kekompakkan Wilson Bersaudara
63 Menunggu Mata Bulat Itu Terbuka
64 Kekesalan Raffa
65 Bercerita
66 Membuka Mata
67 Kekecewaan Andrean
68 Merindukan Sang Kakek
69 Penyesalan Terbesar Rayyan dan Keempat Adiknya
70 Obrolan Darel Dengan Ketujuh Sahabatnya
71 Kekecewaan Andrean 2
72 Ketakutan Darel
73 Menceritakan Kronologi Yang Sebenarnya
74 Keputusan Pengadilan
75 Permasalahan Selesai
76 S2. Keusilan Darel Terhadap Evan Dan Raffa
77 S2. Umpatan Darel Dan Raffa
78 S2. Mengingat Momen-Momen Kebersamaan
79 S2. Keusilan Raffa Di Pagi Hari
80 S2. Keinginan Darel
81 S2. Kabar Duka
82 S2. Kepergian Lima Sahabat
83 S2. Isak Tangis Darel
84 S2. Rasa Sayang Yang Besar
85 S2. Berusaha Membujuk
86 S2. Ingatan Darel Terhadap Ketujuh Sahabatnya
87 S2. Pergi Menjemput Darel
88 S2. Kesialan Darel
89 S2. Wajah Bersalah Dan Takut Darel
90 S2. Memiliki Sifat Yang Sama
91 S2. Telepon Dari Mirza
92 S2. Tugas Berat
93 S2. Mendapatkan Kado Terindah
94 S2. Kerinduan Darel Terhadap Ketujuh Sahabatnya
95 S2. Kekesalan Darel Terhadap Para Kakaknya
96 S2. Pertemuan Darel Dengan Salah Satu Teman Gamenya
97 S2. Wajah Pasrah Evan Dan Raffa
98 S2. Keterkejutan Darel Mendengar Jawaban Pingkan
99 S2. Para Kakak Kepo
100 S2. Kemarahan Leonard
101 S2. Kelakuan Heboh Duo Bungsu
102 S2. Kilas Balik Tentang Kayana
103 S2. Keterkejutan Pingkan
104 S2. Kemarahan Darel
105 S2. Informasi Dari Arzan
106 S2. Pertemuan Pingkan Dengan Keluarga Wilson
107 S2. Kilas Balik Rafif, Agra, Reymon Dan Ronald
108 S2. Kilas Balik Berakhir
109 S2. Perang Mulut Raffa Dan Dylan
110 S2. Sikap Dingin Darel
111 S2. Telepon Dari Lian
112 S2. Ucap Dan Janji Samuel
113 S2. Kejahilan Darel Terhadap Raffa
114 S2. Akhirnya Aku Menemukan Kalian
115 S2. Pengakuan Jujur Khary, Leo Dan Fahri
116 S2. Kenzo, Gavin
117 S2. Kekhawatiran Anggota Keluarga
118 S2. Bercerita Tentang Kenzo Dan Gavin
119 S2. Pendekatan Lima Sahabat Baru
120 S2. Rasa Takut Darel
121 S2. Keberhasilan Mikko
122 S2. Terluka
123 S2. Resmi Bersahabat
124 S2. Kebenaran Yang Terungkap
125 S2. Mulai Beraksi
126 S2. Kembalinya Gavin
127 S2. Kembalinya Ingatan Kenzo Dan Tewasnya Lian
128 S2. Bercerita Tentang Kejadian Di Kampus
129 S2. Kebahagiaan Darel Dan Sahabat-sahabatnya
130 S2. Kesedihan Dan Kekecewaan Keluarga Lian
131 S2. Tidak Mendapatkan Izin
132 S2. Terungkapnya Kabar Lima Sahabat Darel
133 S2. Kemarahan Dan Kekecewaan Darel
134 S2. Kekhawatiran Para Sahabat
135 S2. Menginap Di Hotel
136 S2. Pertengkaran Darel Dan Davian
137 S2. Darel Yang Mengamuk
138 S2. Berusaha Merayu
139 S2. Ancaman Darel
140 S2. Kondisi Hati Yang Buruk
141 S2. Membahas Masalah Darel
142 S2. Kembalinya Sifat Asli Darel
143 S2. Telepon Misterius
144 S2. Terungkapnya Masalah Sang Adik
145 S2. Kabar Bahagia Dari Kenzo
146 S2. Ketakutan Anggota Keluarga
147 S2. Menceritakan
148 S2. Keterkejutan Para Sahabat Darel
149 Membahas Kondisi Darel
150 S2. Titik Terang
151 S2. Air Mata Arvind
152 S2. Obrolan Darel Dan Kenzo
153 S2. Perasaan Tak Enak Kenzo
154 S2. Penawar
155 S2. Perkataan Asal Kenzo
156 S2. Dendam Arvind Dan Keenam Putranya
157 S2. Kedatangan Lima Pemuda Tampan
158 S2. Pelukan Kerinduan
159 S2. Harapan Dan Permohonan Semua Orang
160 S2. Isak Tangis Darel
161 S2. Interaksi Ibu Dan Anak
162 Rasa Bersalah Davian Dan Adik-Adiknya
163 S2. Ketakutan Aldan Dan Kebahagiaan Darel
164 S2. Doa Tulus Raffa Dan Evan
165 S2. Kekesalan Darel Terhadap Lima Sahabatnya
166 S2. Ketakutan Daksa
167 Bertemu Dengan Gadis Si Pemilik Kucing
168 Mengetahui Kabar Tentang Mathew Dan Agatha
169 S2. Sifat Manja Darel Dan Perhatian Arvind
170 S2. Terbebas Dari Segala Larangan
171 S2. Kunjungan Arvind Dan Sandy Ke Kantor Polisi
172 S2. Amarah Seorang Razig
173 S2. Lo Baper?
174 S2. Obrolan Razig Dan Ibunya
175 S2. Cerita Dari Rayyan
176 S2. Kedatangan Arzan Dan Anggotanya
177 S2. Ketakutan Darel Akan Raffa
178 S2. Kejahilan Sekaligus Pembalasan Darel
179 S2. Helaan Nafas Lega Anggota Keluarga
180 S2. Aku Akan Membantumu
181 S2. Kelompok Geng Motor
182 S2. Kekesalan Darel Terhadap Davian
183 S2. Menceritakan Tentang Neylan
184 S2. Kemarahan Samuel Akan Cerita Sarga
185 S2. Calon Adik Ipar
186 S2. Para Pengganggu
187 S2. Kekesalan Dan Balasan Darel
188 S2. Perkataan Kejam Darel
189 S2. Amarah Evan Dan Raffa
190 S2. Kabar Bahagia Dari Fayyadh
191 S2. Telepon Dan Informasi Dari Arkan
192 S2. Kemarahan Dan Hukuman Dari Kenzi
193 S2. Kedatangan Kenzi Ke Kediaman Wilson
194 S2. Kebahagiaan Neylan
195 S2. Mengingatkan Rapat Besok
196 S2. Menolong Sarga
197 S2. Hukuman Penjara
198 S2. Kabar Mengenai Ayahnya Neylan
199 S2. Menghindari Seorang Anak Kecil
200 S2. Si Penelepon Misterius
201 S2. Janji Darel Dan Rencana Licik Darel
202 S2. Rem Motor Tak Berfungsi
203 S2. Zamy, Arman Dan Pemuda Misterius
204 S2. Kiriman Video Dari Kenzi
205 S2. Ancaman
206 S2. Rencana Darel
207 S2. Perlawanan Darel Terhadap Dosen Baru
208 S2. Dendam Mirza
209 S2. Ucapan Kejam Darel
210 S2. Tatapan Tajam Darel Terhadap Luan
211 S2. Ucapan Terima Kasih Tora
212 S2. Kedatangan Lucas Ke Perusahaan Mr'tin Corp
213 S2. Terungkapnya Sang Pelaku
214 S2. Merencanakan Pembalasan
215 S2. Pembalasan Dimulai
216 S2. Pembalasan Dari Davian
217 S2. Perlawanan Dari Brian CS
218 S2. Kekalahan Luan Malachi
219 S2. Keputusan Akhir
220 S2. Mana Wanita Asli Dan Mana Wanita Palsu
221 S2. Kemarahan Sammy Ramero
222 S2. Wajah Pasrah Devon
223 S2. Dana Untuk Ke Panti Asuhan Habis
224 S2. Nomor Ponsel Polisi
225 S2. Mendapatkan Kabar Dari Lucky
226 S2. Keinginan Aldan Terhadap Pelaku
227 S2. Kemarahan Darel
228 S2. Tatapan Curiga Darel
229 S2. Firasat Tak Enak
230 S2. Keterkejutan Davian
231 S2. Air Mata Darel
232 S2. Kakak Sayang Kamu
233 S2. Diluar Oke, Didalam Nggak Oke!
234 S2. Kedatangan Mikko Ke Rumah Sakit
235 S2. Masuk Jebakan
236 S2. Video Aksi Pencurian
237 S2. Membantu Ayahnya Gavin Dan Ayahnya Charlie
238 S2. Kebahagiaan Darel Akan Kabar Kesadaran Daffa
239 S2. Kabar Mengenai Kepemilikan Gedung Panti Asuhan
240 S2. Siapa Mereka?
241 S2. Mempersiapkan Diri
242 S2. Rencana Jahat Paula Terhadap Ghali
243 S2. Merencanakan Pertemuan
244 S2. Perasaan Tak Enak Darel
245 S2. Bercerita Tentang Paula
246 S2. Terluka
247 S2. Kemarahan Davi
248 S2. Rasa Bangga Arvind Terhadap Putra Bungsunya
249 S2. Ancaman Darel Untuk Kenzo
250 S2. Ancaman Evan
251 S2. Susu Pisang
252 S2. Rapat Dadakan
253 S2. Menolong Sang Bibi Dan Adik Sepupu
254 S2. Informasi Dari Noah
255 S2. Kemarahan Dan Ancaman Evan
256 S2. Menceritakan Tentang Kepindahan Ke Jerman
257 S2. Manusia Jangkung
258 S2. Kedatangan Gadis Pertama
259 S2. Ketakutan Sang Pemilik Toko
260 S2. Merencanakan Untuk Masuk Ke Keluarga Wilson
261 Ucapan Kejam Darel Untuk Mika, Marnella Dan Laudya
262 Anda Di Blokir
263 Balasan Telak Untuk Tukang Bully
264 Di Hadang Tiga Mobil
265 Darel Yang Bermulut Pedas
266 S2. Rencana Licik Darel
267 Merajuk
268 Berusaha Meminta Maaf
269 Dua Keinginan Yang Terkabul
270 Kata-Kata Kejam Darel
271 S2. Pertarungan Yang Mengerikan
272 S2. Membantu Masalah Sang Adik
273 S2. Membahas Penyerangan Nanti Malam
274 S2. Janji Para Sahabat Darel
275 Pergi Menyelamatkan Darel
276 S2. Perasaan Takut
277 S2. Telepon Dari Pria Misterius
278 S2. Pembalasan Terhadap Keluarga Rocio
279 S2. Ayo, kita Mulai Merencanakan Pembalasan
280 Kilas Balik Pembicaraan Darel Dengan Tiga Tangan Kanannya
281 S2. Tembakan Tiba-Tiba
282 S2. Keterkejutan Xavier, Stephen Dan Richard
283 Mengeluh
284 S2. Menyelesaikan Pembalasan
285 S3. Koma
286 S3. Bagian Dari Keluarga
287 S3. Amnesia
288 S3. Keterkejutan Dan Rasa Khawatir Gavin
289 S3. Ucapan Serta Ancaman Erick
290 S3. Dua Perawat Palsu
291 S3. Ucapan Dan Ancaman Sarga
292 S3. Merencanakan Untuk Penjebakan
293 S3. Pasti Dia Orangnya
294 S3. Tujuanku Meminta Pulang
295 S3. Mengikuti Keinginan Darel
296 S3. Jangan Seperti Maling
297 S3. Telepon Dari Lucky Dan Rencana Darel
298 S3. Berhenti Atau Maju
299 S3. Anak Tidak Tahu Diri
300 S3. Yang Bersalah Yang Akan Dihukum
301 S3. Kemarahan Rizky
302 S3. Si Jangkung
303 S3. Mengajak Kerjasama
304 S3. Membawa Mindy
305 S3. Mengajukan Banding
306 S3. Kekesalan Davian Akan Ulah Darel
307 S3. Aksi Kejahilan Darel
308 S3. Uang Itu Cukup Sampai Kamu Menikah
309 S3. Minta Maaf Pada Adikku
310 S3. Wajah Super Kesal Kenzo
311 S3. Kedatangan Darel Bersama Para Sahabatnya Ke Rumah Sakit
312 S3. Sindiran Darel Untuk Davian
313 S3. Keterkejutan Davian Dan Anggota Keluarga Wilson
314 S3. Fakta Tentang Ayah Kandung Axella
315 S3. Kehancuran Keluarga Utama Kelyn Dan Keluarga Virera
316 S3. Kedatangan Sisil Ke Kampus Lucas
317 S3. Cerita Axella Tentang Pertemuannya Dengan Darel
318 S3. Perlakuan Manis Axella Terhadap Darel
319 S3. Teriak Balas Teriak
320 S3. Tinggalkan Dia. Kau Berhak Bahagia
321 S3. Telepon Dari Zola
322 S3. Kedatangan Vivian
323 S3. Para Pengendara Motor
324 S3. Aduan Darel Kepada Kakak Sulungnya
325 S3. Cari Tahu Kebenarannya Terlebih Dahulu
326 S3. Terlambat Barengan Lagi
327 S3. Blokir Wanita Muda Ini!
328 S3. Apa Kalian Berhasil Membawa Kakak Perempuanku
329 S3. Memutuskan Menjual Rumah
330 S3. Butuh Stok Sabar Dan Stok Kata-kata
331 S3. Hukuman Yang Pantas Untuk Mulut Lo
332 S3. Menjual Rumah Dan Mengambil Alih Perusahaan
333 S3. Pengusiran Keluarga Kelyn
334 S3. Informasi Dari Tangan Kanan
335 S3. Traktiran Gratis
336 S3. Hukuman Seumur Hidup Di Dalam Penjara
337 S3. BAB. 337
338 S3. Kedatangan Zola Ke Kediaman Sheehan
339 S3. Apakah Raffa Yang Sama
340 S3. Bab 340
341 S3. Bab 341
342 S3. Tinggalkan Dia
343 S3. Isak Tangis Axella Dan Lionel
344 S3. Pulang Ke Kediaman Sheehan
345 S3. Sebuah Foto
346 S3. Keracunan Makanan
347 S3. Rumor
348 S3. Keterkejutan Kenzo Akan Darel
349 S3. Dia Adalah Kak Lidya
350 S3. Video Pengakuan Ninis
351 S3. Bab 351
352 S3. Bab 352
353 S3. Penolakan Mirza
354 S3. Kemarahan Evan dan Raffa
355 S3. Bab 355
356 S3. Mengetahui Fakta Kehidupan Naira
357 S3. Bab 357
358 S3. Bab 358
359 S3. Keterkejutan Naira
360 S3. Kejujuran Naira
361 S3. Wajah Melongo Davian Dan Nevan
362 Season 3. Cerita Darel Tentang Nella
363 Season 3. Berusaha Untuk Mendekati Diri
364 Season 3. Membantu Naira
365 Season 3. Kemarahan Kenzo
366 Season 3. Terungkapnya Pelaku
367 Season 3. Kejahilan Darel Terhadap Amelia
368 Season 3. Tiga Panggilan Beruntun Dari Calon Kakak Ipar
369 Season 3. Sebuah Bukti Kecelakaan
370 Season 3. Teriakan Histeris Cahyani Dan Susan
371 Season 3. Kedatangan Nuria
372 Season 3. Kemarahan Nuria
373 Season 3. Mendatangi Kampus
374 Season 3. Cerita Dari Lathaya
375 Season 3. Kabar Dari Arjuna
376 Season 3. Kedatangan Kedua Orang Tua Dan Kedua Kakaknya Lidya
377 Season 3. Tewasnya 30 Anak Buah
378 Season 3. Keterkejutan Ayahnya Lidya
379 Season 3. Meminta Bantuan
380 Season 3. Helaan Nafas Nevan
381 Season 3. Kemarahan Darel Mendengar Informasi Dari Arzan
382 Season 3. Perintah Mutlak Darel
383 Season 3. Rencana Mengirim Pesan
384 Season 3. Ancaman Hukuman Sengatan Listrik
385 Season 3. Kedatangan Anggota Keluarga Ranendra
386 Season 3. Boneka Menyerupai Manusia
387 Season 3. Kedatangan Chalal Ke Kampus
388 Season 3. Keterkejutan Anggota Keluarga Akan Ucapan Mirza
389 Season 3. Ancaman Serta Hukuman Dari Arvind
390 Season 3. Saran Dari Dokter Fayyadh
391 Season 3. Video Bukti Pelunasan Hutang
392 Season 3. Menceritakan Tentang Meninggalnya Nardy
393 Season 3. Kekecewaan Darel Terhadap Raffa
394 Season 3. Hukuman Dari Arvind
395 Season 3. Memulai Aksi
396 Season 3. Kehancuran Keluarga Vesper
397 Season 3. Kembali Masuk Rumah Sakit
398 Season 3. Video Lathaya
399 Season 3. Obrolan Darel Dan Neylan
400 Season 3. Telepon Dari Mirza Dan Sarga
401 Season 3. Pembalasan Untuk Wanita Sombong
402 Season 3. Perkelahian Di Mall
403 Season 3. Kakak Yura!
404 Season 3. Menceritakan Permasalahan
405 Season 3. Kakak adalah Kakak Yang Aku Tolong
406 Season 3. Harus Mengikuti Perintahku
407 407. Season 3.
408 Season 3. Balasan Dari Darel
409 Season 3. Informasi Dari Zola
410 Season 3. Cerita Darel Tentang Yura
411 Season 3. Cerita Evan Tentang Yura
412 Season 3. Menceritakan Tentang Ayahnya Cindy
Episodes

Updated 412 Episodes

1
Kebersamaan Keluarga Arvind
2
Memutuskan
3
Kemarahan Davian Wilson
4
Tamparan Keras Dari Arvind
5
Membuat Keputusan
6
Drama Wilson Bersaudara
7
Keusilan Raffa
8
Perang Mulut Duo Bungsu
9
Rencana Licik Agatha
10
Kecelakaan Darel
11
Perasaan Lega
12
Kesedihan Dan Rasa Iri William
13
Perlawanan Awal Darel
14
Keberanian Darel
15
Ketakutan Agatha
16
Ketika Sifat Manja Darel Kumat
17
Rencana Jahat Lian
18
Kemarahan Arga
19
Hukuman Pertama Rayyan
20
Amarah Seorang Davian
21
Kekecewaan Willian
22
Julukan
23
Beban Pikiran
24
Masalah Yang Rumit
25
Hampir Saja
26
Ketahuan
27
Tak Berkutik
28
Perpindahan Posisi Jabatan
29
Menceritakan Sebuah Rahasia
30
Berduka
31
Rahasia Yang Diketahui Oleh Evan
32
Perlawanan Dari Evan
33
Kilas Balik Kejadian
34
Terpuruk
35
Sebuah Peringatan
36
Meminta Maaf
37
Kemarahan Alvaro dan Axel
38
Farraz dan keempat Adiknya
39
Keberhasilan Arzan
40
Kedatangan Mathew
41
Kecurigaan Dirga dan Evan
42
Memulai Permainan
43
Kebahagiaan Farraz dan Adik-adiknya
44
Menjelaskan Yang Sebenarnya
45
Keberhasilan Evan dan Darel
46
Hukuman
47
Ketahuan 2
48
Awal Kehancuran
49
Terbongkar
50
Kembalinya Arvind Wilson
51
Kemarahan Arvind dan Adik-adiknya
52
Pertemuan William dengan Kelima Putranya
53
Adik Laki-laki Kesayangan
54
Konflik Dimulai
55
Terlalu Percaya Diri
56
Kekalahan Mathew
57
Penyiksaan
58
Kepergian Darel
59
Menangis Histeris
60
Kembalinya Darel
61
Kebahagiaan Anggota Keluarga
62
Kekompakkan Wilson Bersaudara
63
Menunggu Mata Bulat Itu Terbuka
64
Kekesalan Raffa
65
Bercerita
66
Membuka Mata
67
Kekecewaan Andrean
68
Merindukan Sang Kakek
69
Penyesalan Terbesar Rayyan dan Keempat Adiknya
70
Obrolan Darel Dengan Ketujuh Sahabatnya
71
Kekecewaan Andrean 2
72
Ketakutan Darel
73
Menceritakan Kronologi Yang Sebenarnya
74
Keputusan Pengadilan
75
Permasalahan Selesai
76
S2. Keusilan Darel Terhadap Evan Dan Raffa
77
S2. Umpatan Darel Dan Raffa
78
S2. Mengingat Momen-Momen Kebersamaan
79
S2. Keusilan Raffa Di Pagi Hari
80
S2. Keinginan Darel
81
S2. Kabar Duka
82
S2. Kepergian Lima Sahabat
83
S2. Isak Tangis Darel
84
S2. Rasa Sayang Yang Besar
85
S2. Berusaha Membujuk
86
S2. Ingatan Darel Terhadap Ketujuh Sahabatnya
87
S2. Pergi Menjemput Darel
88
S2. Kesialan Darel
89
S2. Wajah Bersalah Dan Takut Darel
90
S2. Memiliki Sifat Yang Sama
91
S2. Telepon Dari Mirza
92
S2. Tugas Berat
93
S2. Mendapatkan Kado Terindah
94
S2. Kerinduan Darel Terhadap Ketujuh Sahabatnya
95
S2. Kekesalan Darel Terhadap Para Kakaknya
96
S2. Pertemuan Darel Dengan Salah Satu Teman Gamenya
97
S2. Wajah Pasrah Evan Dan Raffa
98
S2. Keterkejutan Darel Mendengar Jawaban Pingkan
99
S2. Para Kakak Kepo
100
S2. Kemarahan Leonard
101
S2. Kelakuan Heboh Duo Bungsu
102
S2. Kilas Balik Tentang Kayana
103
S2. Keterkejutan Pingkan
104
S2. Kemarahan Darel
105
S2. Informasi Dari Arzan
106
S2. Pertemuan Pingkan Dengan Keluarga Wilson
107
S2. Kilas Balik Rafif, Agra, Reymon Dan Ronald
108
S2. Kilas Balik Berakhir
109
S2. Perang Mulut Raffa Dan Dylan
110
S2. Sikap Dingin Darel
111
S2. Telepon Dari Lian
112
S2. Ucap Dan Janji Samuel
113
S2. Kejahilan Darel Terhadap Raffa
114
S2. Akhirnya Aku Menemukan Kalian
115
S2. Pengakuan Jujur Khary, Leo Dan Fahri
116
S2. Kenzo, Gavin
117
S2. Kekhawatiran Anggota Keluarga
118
S2. Bercerita Tentang Kenzo Dan Gavin
119
S2. Pendekatan Lima Sahabat Baru
120
S2. Rasa Takut Darel
121
S2. Keberhasilan Mikko
122
S2. Terluka
123
S2. Resmi Bersahabat
124
S2. Kebenaran Yang Terungkap
125
S2. Mulai Beraksi
126
S2. Kembalinya Gavin
127
S2. Kembalinya Ingatan Kenzo Dan Tewasnya Lian
128
S2. Bercerita Tentang Kejadian Di Kampus
129
S2. Kebahagiaan Darel Dan Sahabat-sahabatnya
130
S2. Kesedihan Dan Kekecewaan Keluarga Lian
131
S2. Tidak Mendapatkan Izin
132
S2. Terungkapnya Kabar Lima Sahabat Darel
133
S2. Kemarahan Dan Kekecewaan Darel
134
S2. Kekhawatiran Para Sahabat
135
S2. Menginap Di Hotel
136
S2. Pertengkaran Darel Dan Davian
137
S2. Darel Yang Mengamuk
138
S2. Berusaha Merayu
139
S2. Ancaman Darel
140
S2. Kondisi Hati Yang Buruk
141
S2. Membahas Masalah Darel
142
S2. Kembalinya Sifat Asli Darel
143
S2. Telepon Misterius
144
S2. Terungkapnya Masalah Sang Adik
145
S2. Kabar Bahagia Dari Kenzo
146
S2. Ketakutan Anggota Keluarga
147
S2. Menceritakan
148
S2. Keterkejutan Para Sahabat Darel
149
Membahas Kondisi Darel
150
S2. Titik Terang
151
S2. Air Mata Arvind
152
S2. Obrolan Darel Dan Kenzo
153
S2. Perasaan Tak Enak Kenzo
154
S2. Penawar
155
S2. Perkataan Asal Kenzo
156
S2. Dendam Arvind Dan Keenam Putranya
157
S2. Kedatangan Lima Pemuda Tampan
158
S2. Pelukan Kerinduan
159
S2. Harapan Dan Permohonan Semua Orang
160
S2. Isak Tangis Darel
161
S2. Interaksi Ibu Dan Anak
162
Rasa Bersalah Davian Dan Adik-Adiknya
163
S2. Ketakutan Aldan Dan Kebahagiaan Darel
164
S2. Doa Tulus Raffa Dan Evan
165
S2. Kekesalan Darel Terhadap Lima Sahabatnya
166
S2. Ketakutan Daksa
167
Bertemu Dengan Gadis Si Pemilik Kucing
168
Mengetahui Kabar Tentang Mathew Dan Agatha
169
S2. Sifat Manja Darel Dan Perhatian Arvind
170
S2. Terbebas Dari Segala Larangan
171
S2. Kunjungan Arvind Dan Sandy Ke Kantor Polisi
172
S2. Amarah Seorang Razig
173
S2. Lo Baper?
174
S2. Obrolan Razig Dan Ibunya
175
S2. Cerita Dari Rayyan
176
S2. Kedatangan Arzan Dan Anggotanya
177
S2. Ketakutan Darel Akan Raffa
178
S2. Kejahilan Sekaligus Pembalasan Darel
179
S2. Helaan Nafas Lega Anggota Keluarga
180
S2. Aku Akan Membantumu
181
S2. Kelompok Geng Motor
182
S2. Kekesalan Darel Terhadap Davian
183
S2. Menceritakan Tentang Neylan
184
S2. Kemarahan Samuel Akan Cerita Sarga
185
S2. Calon Adik Ipar
186
S2. Para Pengganggu
187
S2. Kekesalan Dan Balasan Darel
188
S2. Perkataan Kejam Darel
189
S2. Amarah Evan Dan Raffa
190
S2. Kabar Bahagia Dari Fayyadh
191
S2. Telepon Dan Informasi Dari Arkan
192
S2. Kemarahan Dan Hukuman Dari Kenzi
193
S2. Kedatangan Kenzi Ke Kediaman Wilson
194
S2. Kebahagiaan Neylan
195
S2. Mengingatkan Rapat Besok
196
S2. Menolong Sarga
197
S2. Hukuman Penjara
198
S2. Kabar Mengenai Ayahnya Neylan
199
S2. Menghindari Seorang Anak Kecil
200
S2. Si Penelepon Misterius
201
S2. Janji Darel Dan Rencana Licik Darel
202
S2. Rem Motor Tak Berfungsi
203
S2. Zamy, Arman Dan Pemuda Misterius
204
S2. Kiriman Video Dari Kenzi
205
S2. Ancaman
206
S2. Rencana Darel
207
S2. Perlawanan Darel Terhadap Dosen Baru
208
S2. Dendam Mirza
209
S2. Ucapan Kejam Darel
210
S2. Tatapan Tajam Darel Terhadap Luan
211
S2. Ucapan Terima Kasih Tora
212
S2. Kedatangan Lucas Ke Perusahaan Mr'tin Corp
213
S2. Terungkapnya Sang Pelaku
214
S2. Merencanakan Pembalasan
215
S2. Pembalasan Dimulai
216
S2. Pembalasan Dari Davian
217
S2. Perlawanan Dari Brian CS
218
S2. Kekalahan Luan Malachi
219
S2. Keputusan Akhir
220
S2. Mana Wanita Asli Dan Mana Wanita Palsu
221
S2. Kemarahan Sammy Ramero
222
S2. Wajah Pasrah Devon
223
S2. Dana Untuk Ke Panti Asuhan Habis
224
S2. Nomor Ponsel Polisi
225
S2. Mendapatkan Kabar Dari Lucky
226
S2. Keinginan Aldan Terhadap Pelaku
227
S2. Kemarahan Darel
228
S2. Tatapan Curiga Darel
229
S2. Firasat Tak Enak
230
S2. Keterkejutan Davian
231
S2. Air Mata Darel
232
S2. Kakak Sayang Kamu
233
S2. Diluar Oke, Didalam Nggak Oke!
234
S2. Kedatangan Mikko Ke Rumah Sakit
235
S2. Masuk Jebakan
236
S2. Video Aksi Pencurian
237
S2. Membantu Ayahnya Gavin Dan Ayahnya Charlie
238
S2. Kebahagiaan Darel Akan Kabar Kesadaran Daffa
239
S2. Kabar Mengenai Kepemilikan Gedung Panti Asuhan
240
S2. Siapa Mereka?
241
S2. Mempersiapkan Diri
242
S2. Rencana Jahat Paula Terhadap Ghali
243
S2. Merencanakan Pertemuan
244
S2. Perasaan Tak Enak Darel
245
S2. Bercerita Tentang Paula
246
S2. Terluka
247
S2. Kemarahan Davi
248
S2. Rasa Bangga Arvind Terhadap Putra Bungsunya
249
S2. Ancaman Darel Untuk Kenzo
250
S2. Ancaman Evan
251
S2. Susu Pisang
252
S2. Rapat Dadakan
253
S2. Menolong Sang Bibi Dan Adik Sepupu
254
S2. Informasi Dari Noah
255
S2. Kemarahan Dan Ancaman Evan
256
S2. Menceritakan Tentang Kepindahan Ke Jerman
257
S2. Manusia Jangkung
258
S2. Kedatangan Gadis Pertama
259
S2. Ketakutan Sang Pemilik Toko
260
S2. Merencanakan Untuk Masuk Ke Keluarga Wilson
261
Ucapan Kejam Darel Untuk Mika, Marnella Dan Laudya
262
Anda Di Blokir
263
Balasan Telak Untuk Tukang Bully
264
Di Hadang Tiga Mobil
265
Darel Yang Bermulut Pedas
266
S2. Rencana Licik Darel
267
Merajuk
268
Berusaha Meminta Maaf
269
Dua Keinginan Yang Terkabul
270
Kata-Kata Kejam Darel
271
S2. Pertarungan Yang Mengerikan
272
S2. Membantu Masalah Sang Adik
273
S2. Membahas Penyerangan Nanti Malam
274
S2. Janji Para Sahabat Darel
275
Pergi Menyelamatkan Darel
276
S2. Perasaan Takut
277
S2. Telepon Dari Pria Misterius
278
S2. Pembalasan Terhadap Keluarga Rocio
279
S2. Ayo, kita Mulai Merencanakan Pembalasan
280
Kilas Balik Pembicaraan Darel Dengan Tiga Tangan Kanannya
281
S2. Tembakan Tiba-Tiba
282
S2. Keterkejutan Xavier, Stephen Dan Richard
283
Mengeluh
284
S2. Menyelesaikan Pembalasan
285
S3. Koma
286
S3. Bagian Dari Keluarga
287
S3. Amnesia
288
S3. Keterkejutan Dan Rasa Khawatir Gavin
289
S3. Ucapan Serta Ancaman Erick
290
S3. Dua Perawat Palsu
291
S3. Ucapan Dan Ancaman Sarga
292
S3. Merencanakan Untuk Penjebakan
293
S3. Pasti Dia Orangnya
294
S3. Tujuanku Meminta Pulang
295
S3. Mengikuti Keinginan Darel
296
S3. Jangan Seperti Maling
297
S3. Telepon Dari Lucky Dan Rencana Darel
298
S3. Berhenti Atau Maju
299
S3. Anak Tidak Tahu Diri
300
S3. Yang Bersalah Yang Akan Dihukum
301
S3. Kemarahan Rizky
302
S3. Si Jangkung
303
S3. Mengajak Kerjasama
304
S3. Membawa Mindy
305
S3. Mengajukan Banding
306
S3. Kekesalan Davian Akan Ulah Darel
307
S3. Aksi Kejahilan Darel
308
S3. Uang Itu Cukup Sampai Kamu Menikah
309
S3. Minta Maaf Pada Adikku
310
S3. Wajah Super Kesal Kenzo
311
S3. Kedatangan Darel Bersama Para Sahabatnya Ke Rumah Sakit
312
S3. Sindiran Darel Untuk Davian
313
S3. Keterkejutan Davian Dan Anggota Keluarga Wilson
314
S3. Fakta Tentang Ayah Kandung Axella
315
S3. Kehancuran Keluarga Utama Kelyn Dan Keluarga Virera
316
S3. Kedatangan Sisil Ke Kampus Lucas
317
S3. Cerita Axella Tentang Pertemuannya Dengan Darel
318
S3. Perlakuan Manis Axella Terhadap Darel
319
S3. Teriak Balas Teriak
320
S3. Tinggalkan Dia. Kau Berhak Bahagia
321
S3. Telepon Dari Zola
322
S3. Kedatangan Vivian
323
S3. Para Pengendara Motor
324
S3. Aduan Darel Kepada Kakak Sulungnya
325
S3. Cari Tahu Kebenarannya Terlebih Dahulu
326
S3. Terlambat Barengan Lagi
327
S3. Blokir Wanita Muda Ini!
328
S3. Apa Kalian Berhasil Membawa Kakak Perempuanku
329
S3. Memutuskan Menjual Rumah
330
S3. Butuh Stok Sabar Dan Stok Kata-kata
331
S3. Hukuman Yang Pantas Untuk Mulut Lo
332
S3. Menjual Rumah Dan Mengambil Alih Perusahaan
333
S3. Pengusiran Keluarga Kelyn
334
S3. Informasi Dari Tangan Kanan
335
S3. Traktiran Gratis
336
S3. Hukuman Seumur Hidup Di Dalam Penjara
337
S3. BAB. 337
338
S3. Kedatangan Zola Ke Kediaman Sheehan
339
S3. Apakah Raffa Yang Sama
340
S3. Bab 340
341
S3. Bab 341
342
S3. Tinggalkan Dia
343
S3. Isak Tangis Axella Dan Lionel
344
S3. Pulang Ke Kediaman Sheehan
345
S3. Sebuah Foto
346
S3. Keracunan Makanan
347
S3. Rumor
348
S3. Keterkejutan Kenzo Akan Darel
349
S3. Dia Adalah Kak Lidya
350
S3. Video Pengakuan Ninis
351
S3. Bab 351
352
S3. Bab 352
353
S3. Penolakan Mirza
354
S3. Kemarahan Evan dan Raffa
355
S3. Bab 355
356
S3. Mengetahui Fakta Kehidupan Naira
357
S3. Bab 357
358
S3. Bab 358
359
S3. Keterkejutan Naira
360
S3. Kejujuran Naira
361
S3. Wajah Melongo Davian Dan Nevan
362
Season 3. Cerita Darel Tentang Nella
363
Season 3. Berusaha Untuk Mendekati Diri
364
Season 3. Membantu Naira
365
Season 3. Kemarahan Kenzo
366
Season 3. Terungkapnya Pelaku
367
Season 3. Kejahilan Darel Terhadap Amelia
368
Season 3. Tiga Panggilan Beruntun Dari Calon Kakak Ipar
369
Season 3. Sebuah Bukti Kecelakaan
370
Season 3. Teriakan Histeris Cahyani Dan Susan
371
Season 3. Kedatangan Nuria
372
Season 3. Kemarahan Nuria
373
Season 3. Mendatangi Kampus
374
Season 3. Cerita Dari Lathaya
375
Season 3. Kabar Dari Arjuna
376
Season 3. Kedatangan Kedua Orang Tua Dan Kedua Kakaknya Lidya
377
Season 3. Tewasnya 30 Anak Buah
378
Season 3. Keterkejutan Ayahnya Lidya
379
Season 3. Meminta Bantuan
380
Season 3. Helaan Nafas Nevan
381
Season 3. Kemarahan Darel Mendengar Informasi Dari Arzan
382
Season 3. Perintah Mutlak Darel
383
Season 3. Rencana Mengirim Pesan
384
Season 3. Ancaman Hukuman Sengatan Listrik
385
Season 3. Kedatangan Anggota Keluarga Ranendra
386
Season 3. Boneka Menyerupai Manusia
387
Season 3. Kedatangan Chalal Ke Kampus
388
Season 3. Keterkejutan Anggota Keluarga Akan Ucapan Mirza
389
Season 3. Ancaman Serta Hukuman Dari Arvind
390
Season 3. Saran Dari Dokter Fayyadh
391
Season 3. Video Bukti Pelunasan Hutang
392
Season 3. Menceritakan Tentang Meninggalnya Nardy
393
Season 3. Kekecewaan Darel Terhadap Raffa
394
Season 3. Hukuman Dari Arvind
395
Season 3. Memulai Aksi
396
Season 3. Kehancuran Keluarga Vesper
397
Season 3. Kembali Masuk Rumah Sakit
398
Season 3. Video Lathaya
399
Season 3. Obrolan Darel Dan Neylan
400
Season 3. Telepon Dari Mirza Dan Sarga
401
Season 3. Pembalasan Untuk Wanita Sombong
402
Season 3. Perkelahian Di Mall
403
Season 3. Kakak Yura!
404
Season 3. Menceritakan Permasalahan
405
Season 3. Kakak adalah Kakak Yang Aku Tolong
406
Season 3. Harus Mengikuti Perintahku
407
407. Season 3.
408
Season 3. Balasan Dari Darel
409
Season 3. Informasi Dari Zola
410
Season 3. Cerita Darel Tentang Yura
411
Season 3. Cerita Evan Tentang Yura
412
Season 3. Menceritakan Tentang Ayahnya Cindy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!