Part 19

"Rose." Rose terkejut saat mendengar namanya dipanggil.

Ia pun menoleh ke belakang dan terkejut saat melihat Nara yang tengah berdiri di belakangnya. Nara menarik napas panjang dan tersenyum tipis.

"Ada apa kau datang kemari? Apakah ada yang masih sakit?" Tampak dari mimik wajah Rose dia benar-benar sangat mengkhawatirkan Nara.

Nara hanya tersenyum tipis dan kemudian wanita itu pun duduk di salah satu kursi yang terdapat di sana. Ia menarik napas dalam kemudian memandang Rose dengan tatapan penuh dengan siratan makna.

"Kau tahu apa pekerjaan Alden?"

"Aku tidak tahu." Cepat Rose menjawab dan ia pun kembali pada aktivitasnya semula.

Nara menarik napas panjang dan menunduk.

"Kau benar-benar masih tak ingin mengatakannya Kepadaku dengan alasan kau tidak tahu. Kenapa kau harus berbohong pada ku Rose?"

Rose berhenti pada kegiatannya. Ia terdiam beberapa detik dan lalu memandang Nara kembali dengan senyum hangat di wajahnya.

"Maaf. Tapi kali ini aku tak mengetahuinya."

"Apa untungnya kau menyembunyikan bahwa Alden adalah seorang mafia dan sering membunuh orang hingga dijuluki pria berdarah dingin?"

Rose terkejut saat mendengar pernyataan Nara. Ia pun diam dan kemudian memeluk tubuh Nara.

"Kau tahu dia adalah seorang pembunuh berdarah dingin dan tentunya aku tak luput dari ancamannya. Kenapa kau belum mengerti Nara? Kami semua adalah alat bagi dia."

Nara pun diam dan ia menegang saat mendengar suara tangis Rose. Nara juga merasakan ada air hangat yang jatuh di pundaknya. Itu adalah air mata yang dikeluarkan Rose yang penuh dengan penderitaan.

"Maafkan aku karena terus memaksa mu. Tapi kali ini kau tak perlu takut karena yang memberitahu ku adalah orangnya sendiri."

Rose terkejut dan melepaskan pelukannya dari Rose. Nara mencari-cari kebohongan dari wajah Rose dan ia rasa tak menemukan sama sekali ada kebohongan di sana.

"Kau... Kenapa bisa dia memberitahu mu?"

"Karena aku memaksanya," ujar Nara dan memang itulah faktanya.

"Dia benar-benar luluh akan paksaan mu? Wow ini adalah sesuatu yang baru," ujar Rose merasa takjub. "Kau sangat cantik pantas dia akan melakukan apapun untuk mu. Kau sangat beruntung."

Nara memandang Rose dengan tatapan sedih. Dari mana ada kata beruntung dalam hidupnya? Rose yang tidak merasakan menjadi seorang Nara betapa susahnya.

Ia menjadi hina di depan Alden, dan itu kah yang mereka katakan beruntung? Nara tertawa paling kencang karena justru nasibnya yang sangat malang.

"Rose. Kau tahu aku tak seberuntung itu."

"Sudahlah. Suatu hari nanti kau pasti akan mengerti."

Nara pun diam dan tak menjawab lagi ucapan Rose. Ia pun pergi meninggalkan Rose dengan perasaan berkecamuk. Apa maksud dari Rose tadi.

Nara tak ambil pusing dan tak ingin memikirkannya. Wanita itu menghela napas panjang kemudian di tengah jalan hendak menuju ruangan rumah sakit ia pun bertemu dengan Alden.

"Betapa hari kau sudah tak masuk sekolah?"

Sekolah? Nara melamun sejenak. Suka sangat lama ia tak masuk sekolah dan Nara sangat merindukan suasana riang di sekolah. Tapi apakah mungkin ia masuk ke sekolah itu lagi setelah berbulan-bulan absen? Ia rasa dirinya sudah dikeluarkan.

"Aku pasti sudah dikeluarkan. Untuk apa aku sekolah lagi."

"Kau benar, tapi aku akan mencarikan mu sekolah baru."

Nara memandang Alden dengan tatapan meremehkan. "Apakah aku masih tetap diterima karena aku terhitung berhenti sekolah beberapa bulan?"

"Tentu saja kau masih berada di sekolah yang sama. Siapa yang berani melawan ku?"

Nara menghela napas panjang. Lagi-lagi yang yang akan diandalkan oleh pria itu.

"Terserah mu, Paman. Punggung ku sangat sakit dan aku ingin tidur."

Nara pun pergi dan melekat Alden begitu saja.

Alden diam di tempat tanpa ada menunjukkan reaksi apapun. Setelah beberapa kali melamun ia pun akhirnya bisa lebih tenang dan membiarkan tindakan tak terhormat Nara kepadanya.

"Kau sepertinya benar-benar harus dididik menjadi orang yang mengerti aturan."

_________

Suara tembakan yang sangat kencang terjadi di luar area kantor Alden. Alden yang sibuk dengan meetingnya seketika langsung berhenti mempersentasekan pekerjaannya.

"Bedebah seperti apa lagi yang menggangu? Benar-benar sangat menyusahkan."

Alden keluar dan lekas meraih senjatanya. Ia pun mengerahkan anggotnya untuk melawan orang-orang yang berani menyerang ke kandang macan.

Ternyata semua orang itu adalah dari anggota polisi yang sudah menemukan markas mereka.

Apakah Alden takut karena keberadaannya ditemukan? Jawabannya adalah tidak.

Pria itu bahkan dengan berani melawan para polisi tersebut. Ia pun melayangkan beberapa kali tembakan ke arah para polisi dan ada beberapa dari polisi tersebut yang berjatuhan karena tembakannya yang tak melesat.

Polisi yang dikerahkan sangat banyak. Akan tetapi pasukan yang dikerahkan oleh Alden juga tak kalah banyak dan mampu mengimbangi para aparat.

Alhasil tak sempat meminta bantuan dari polisi lainnya, polisi tersebut sudah berjatuhan dan kalah telak. Ada yang melarikan diri dan yang berhasil ditangkap oleh Alden maka dia akan menjadi tahanan dan disiksa dengan kejam.

"Huh ingin melawan ku? Tidak akan semudah itu."

Tingkat teknologi pada perusahaan ini sangat kuat. Agar tak terdeteksi persembunyian mereka lagi Alden pun memencet tombol remot lalu dalam hitungan detik gedung markasnya pun berubah interior hingga sulit untuk dikenali.

Alden menarik napas panjang dan masuk ke dalam ruang eksekusi untuk mengintrogasi para aparat tersebut.

Aura Alden sangat kuat bahkan tak ada yang berani untuk berbicara kepadanya saat ini karena Alden memang benar-benar semenakutkan itu.

"Aku kira kita akan berakhir di penjara," ucap Monica sembari membersihkan darah yang masih melekat di tangan dan tubuhnya.

"Kau tahu saat ini kau tak boleh banyak berbicara. Kau tak bisa melihat bagaimana Tuan sangat emosi."

Monica memandang ke arah Alden dan benar jika pria itu dalam mode penuh amarah.

Monica dengan berani menghampiri Alden lalu tersenyum miring.

"Apakah kau puas karena telah berhasil mengalahkan aparat."

"Itu adalah hal biasa dan tak perlu dibanggakan."

"Wow. You are so hot."

___________

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!