Sore hari suasana sudah lumayan ramai
Para Wedding organizer sudah terlihat sibuk, bahkan ada juga jurnalis yang sudah stand bay di lokasi, kediaman Rahardjo di sulap menjadi kolaborasi klasik dengan sentuhan eropa yang mewah, ada beberapa artis papan atas juga yang di undang ayah untuk memeriahkan acara malam ini semua lengkap dari dekorasi, cathering, hiburan .....seperti sudah di rencanakan matang padahal hanya dalam waktu satu malam...yah semua karena uang...apapun itu akan mudah dengan uang.....
"ayuuuu....kamu cantik banget..."
Celetuk Mita yang baru masuk ke kamar rias, dimana sosok Rahayu di sulap menjadi seorang putri yang elegan dengan balutan gaun abu abu simple tapi tetep terlihat elegan dan sexy
"makasih mita, kamu kenapa baru datang..."
Aku memeluk mita, tubuhku sedikit dingin karena nervous menjelang pesta
"iya yu, tadi di kantor sempat ada masalah sedikit, tapi gapapa sih..."
"masalah apa mit.."
"yah...masalah matan madumu itu yang ribut sama suami nya menolak dateng ke pesta kamu"
"lah trus"
Rasanya ga seru kalau mereka tidak datang, aku sedikit kecewa
"jangan khawatir yu, tadi aku sama ayahmu sudah membereskannya...ayahmu memberi tugas pada pak suryo selaku manger umum sama dan juga novan manager pemasaran sebagai penerima tamu"
Mita mengerling nakal, di ikuti dengan senyuman
"cerdas..."
Aku tak kebayang kalau mereka tidak datang, bukankah acara pesta ini di gelar untuk memberi pelajaran pada mereka
Di kediaman Aditama
Novan aditama terlihat sedang ber adu argumen dengan istrinya
"mas, mas ndak paham ya ini jebakan buat kamu..."
"jebakan apa maksudnya siska...kamu sudah baca sendiri kan surat perintah dari komisaris bahwa aku sama papa kamu juga manager manager lain nya di beri mandat sebagai penerima tamu....apa kamu mau aku sama papa kamu di pecat?"
Suara mereka terdengar sampai ke seisi rumah
"mas, harusnya kamu mikir....tidak mungkin mantan istrimu itu sebaik itu setelah kamu tinggalkan"
" ini perintah dari komisaris siska, bukan dari ayu"
"alah sama saja mas, mereka itu kong kalikong buat menjebak kamu"
Suara siska semakin meninggi
"kayaknya siska bener mas, aku juga ragu buat datang ke acara pesta itu"
Novia yang sedari tadi hanya melihat pertengkaran mereka ikut angkat suara
"bagaimanapun aku harus datang, kamu tadi denger sendiri kan surat perintah yang di bawa mita"
Siska diam memegang kepala merasa terpojok dengan kondisi yang tak bisa mereka tolak
" terserah yang lain mau datang atau tidak yang jelas aku dan kamu siska, harus datang"
Tegas novan sama istrinya
"kalau kamu sama siska datang kami semua juga ikut mas, kami takut siska kenapa napa"
Setelah lama berselisih, akhirnya satu keluarga memutuskan untuk datang ke acara pesta pertunangan ayu meski dengan kecemasan
Tamu tamu sudah mulai berdatangan, kebanyakan mereka adalah klien kerja rahardjo bahkan ada juga yang dari luar negeri datang hanya untuk menghadiri acara pertunangan dari putri rahardjo, semua karyawan dari perusahaan raharjo datang dari jogja, semarang, jakarta, bali, dan cabang cabang lain
Rumah kediaman Rahardjo benar benar di sulap menjadi semegah istana....sungguh luar biasa hanya dalam waktu semalam
"ayu ada tamu spesial mau ketemu"
Mita muncul dari balik pintu membawa dua orang masuk
"mas raka..."
Pekik ku seraya berhambur memeluknya
Sungguh di luar dugaanku, kakak ku yang berada di luar negeri bersama istrinya bisa datang malam ini
Aku benar benar terharu memeluk mereka bergantian kakak ku dan mbak gendhis istrinya, mereka orang yang sangat berjasa padaku, selama ini waktu aku di rumah mas Novan, mas raka dan mbak gendhis lah yang sering membantuku dalam hal keuangan dan itu tanpa sepengetahuan ayah dan ibu, meskipun tak seberapa tapi setidaknya cukup membantu ku karena aku tak pernah di beri nafkah lahir oleh mas novan, dan secara tidak langsung mereka juga tahu kondisiku selama aku tinggal bersama mas novan tanpa fasilitas apa pun dari ayah
"hey..hey...kok malah nangis, nanti make up nya luntur"
Canda mbak Gendhis melihatku menangis, aku sangat terharu, orang orang penting dalam hidupku berkumpul malam ini, meskipun ada sedikit rasa malu
" udah gede masih cengeng.."
Ledek mas raka menepuk jidatku
Aku sungguh tak bisa berkata apa apa...rasanya ingin nangis aja...
"udah jangan nangis,....nanti kamu keliatan jelek "
"emang dia jelek, siapa bilang dia cantik"
Kedua pasangan itu emang sefrekuensi soal bercanda
"acaranya sebentar lagi,kita keluar yuk"
Ajak mita pada kami semua
Sebelum keluar ku benahi make up ku yang sempat sedikit geser terkena air mata, aku tak mau terlihat menyedihkan di depan mas novan, aku ingin terlihat sempurna malam ini....
Ku lebarkan senyum saat bertemu dengan kolega kolega ayah
Juga teman teman sosialita ibu dan tentunya semua karyawan yang datang memenuhi undangan malam ini
Kulihat keluarga novan sibuk menyambut tamu senyam senyum seolah merasa orang penting di acara ini
aku benar benar muak melihat semua kepalsuan mereka
hanya mas novan yang terlihat seperti gelisah, pandangannya seperti sedang mencari cari sesuatu....sampai akhirnya pandangan kami beradu, mas novan seperti terpana menatapku, bagaimana tidak, selama di rumahnya aku hanya tampil apa adanya bahkan lebih mirip seperti pembantunya dari pada seperti istrinya, dan sekarang aku tampil sebagai putri Rahardjo, bangsawan kaya raya yang juga atasan di tempatnya bekerja....
Aku membalas tatapannya dengan sinis, persis seperti mereka menatapku dan juga mengusirku di malam mas novan menikah dengan siska
Tak lama kemudian iring iringan mobil mewah datang, seprtinya itu keluarga Arga, semua mata tertuju pada sosok tampan memakai jas abu abu yang berjalan masuk di iringi keluarga, aku menjadi sangat gugup, melihat Arga, Arga memang sangat tampan, kedua orang tuanya berdarah biru dan blasteran jadi tak heran kalau dia juga berwajah blasteran seperti orang tuanya
"malam on, tante.."
Sapaku kikuk pada papa dan mama Arga, mengingat dulu aku kabur dari perjodohan karena laki laki lain
" malam, kamu cantik sekali ayu"
Puji tante anya membuatku malu
Sementara Arga dan papanya berkumpul bersama ayahku dan tamu tamu penting lainnya
Acara segera di mulai, aku semakin gugup menghadapi ini
"tenang yu, jangan gugup, ingat kamu pernah di acara seperti dan di hina habis habis an"
Bisik mita mencoba menenangkanku
Aku menarik nafas dalam dalam dan mencoba tetap tersenyum lebar
"terima kasih semuanya atas kehadiranya di malam ini,....malam ini malam yang sangat spesial bagi saya karena malam ini putri semata wayang saya akan resmi bertunangan dengan putra tunggal dari keluarga seodjiwa
Dan sama seperti doa semua orang tua pada umumnya saya menyerahkan putri saya Rahayu cahyaning tyas kepadamu Arga candra soedjiwa untuk kamu sayangi dan kamu cintai dan jangan sekali kali kamu menyakitinya.... "
Seketika suasana hening dan sedikit mencekam, kulirik keluarga mas novan terlihat menunduk malu
" dan kalau sampai kamu berani menyakitinya...kamu akan berhadapan dengan saya..."
Lanjut ayah namun mata beliau tajam menatap ke arah mas novan
Mas novan terlihat seperti gelagapan meski tak semua orang paham tentang ini
Terdengar suara tepuk tangan riuh saat arga menyematkan cincin di jari manisku sebagai simbol pertunangan kami, teriakan iri dari gadis gadis melihat Arga yang begitu tampan resmi bertunangan membuatku sedikit risih
"silahkan semua menikmati hidangan yang ada"
Kembali suara lantang ayah mempersilahkan para tamu untuk menyantap hidangan yang sudah di sajikan
Saat mengambil minuman ada tangan yang menarik ku ke sudut yang sepi"apa apa an ini mas novan, kamu benar benar tidak sopan"
mas novan ternyata mencari cari kesempatan untuk bicara padaku
"aku mau bicara yuk, kita belum selesai"
"apanya yang belum selesai mas, kita sudah bercerai....kamu ingat ?'
" ayu kamu masih dalam mas idah, kamu tidak bisa.."
"tidak bisa apa mas?.... Aku hanya bertunangan, aku belum menikah ?"
Tanyaku sedikit meninggikan suara kesal
"ayu, aku benar benar menyesal yuk, apa kamu tidak memikirkan naya"
"hey...."
Teriak ku tinggi
"apakah kamu juga memimirkan naya saat kamu menikahi istri cantikmu itu"
Aku semakin kesal dengan kata kata laki laki brengsek ini
"ayu seandainya kamu jujur..."
"seandainya kamu tau aku putri rahardjo kamu tidak akan meninggalkan ku"
Ku potong kata kata mas novan seolah olah sudah tahu apa yang akan dia katakan
"yah, seharusnya kamu jujur dari awal "
"dan kalau aku jujur dari awal, aku tidak akan pernah tahu kebusukan mu mas"
Tatap ku tajam
"bukankah sudah ku bilang jangan main main denganku, kamu pikir aku sekedar menakutimu"
Ku cibirkan sedikit bibirku benar benar mirip saat keluarganya menghinaku
"ayu..."
"sudahlah mas...dan ingat, sekarang aku adalah atasan anda, jadi bersikap sopanlah"
Ancamku membuat seorang novan sedikit gusar
"sayang kamu disini, aku mau dansa denganmu"
Arga muncul dari belakang mencium keningku, sungguh situasi yang luar biasa melihat mas novan yang merah padam, sepertinya Arga juga tahu bahwa aku di acara ini aku ingin membalas mereka
"iya sayang"
Jawabku manja menggandeng lengan kekar Arga, sebenarnya aku sungguh tidak biasa bersikap seperti ini, membuatku sangat geli...
Dengan iringan musik romantis kami berdansa di ikuti pasangan tamu yang lain kulihat mas novan masih terus memandang ke kami dan istrinya seperti cacing kepanasan saat tau suaminya dari tadi memperhatikanku
Rasanya aku puas tapi masih kurang
"ibu novan, bisakah ambilkan saya minum, saya lelah berdansa dengan tunangan saya"
Suruhku pada siska yang jelas jelas tidak bisa menolak karena sekarang aku adalah atasannya
Aku sungguh puas melihat muka siska yang memerah saat memberikan minuman padaku
"terima kasih ibu novan"
Bisik ku pada telinganya seraya hendak berlalu dan....
"aw....maaf tidak sengaja"
Sebenarnya aku sengaja menumpahkan air minum di tanganku kepada siska
Mengenai gaunnya yang berwarna putih menjadi merah terkena minuman yang dia ambilkan untuk ku
"aahhhh...kamu....hhhh oh iya...tidak apa apa nona ....aku tau anda pasti tidak sengaja"
Kata siska dengan suara sedikit di tekan menahan emosi....aku tau selain emosi dia juga malu karena semua tamu pastinya menoleh ke arahnya
"baju anda kotor, saya akan pinjamkan baju saya untuk anda, tidak mungkin kan anda di pesta dengan baju seperti ini"
Aku berkata sedikit menyombongkan diri
"saya akan meminta asisten pribadi saya untuk memilihkan baju untuk anda.
Mita, tolong pilihkan beberapa baju saya untuk ibu novan, baju saya terlalu banyak, sebagian jadi tak terpakai, silahkan anda memakainya, saya sudah tidak menyukainya"
Aku menyeringai nakal, kulihat sebelum berlalu muka siska merah padam menahan malu dan emosi dengan kata kataku....
ini baru permulaan siska kamu tunggu permainan yang selanjutnya.....kataku dalam hati....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments