Aku buru buru pulang untuk mendapat kejelasan dari ayah
Hari ini aku benar benar mendapat kejutan dari ayahku bukan hanya mas novan yang terkejut aku juga di buatnya terkejut
Ku injak pedal gas mobilku sedikit kencang, otak ku masih setengah tidak percaya kalau hari ini aku sudah bertunangan...dan sialnya dengan si tuan rumit itu pula hhhh.....
Bukannya aku sudah tidak punya niat untuk menikah lagi, hanya saja untuk saat ini pikiranku terfokus untuk membalas sakit hati atas perlakuan mas novan padaku
dan ini sangat mengejutkanku....benar benar mengejutkan...
Sampai di halaman rumah, aku masih dibuat terkejut lagi, disini masih terpakir mabil si tuan rumit
Ternyata dia masih disini...
Aku segera masuk dengan tergesa gesa...kulihat orang orang di rumah terlihat sedikit lebih sibuk dari biasanya, kucari ayahku yang ternyata ada di teras belakang rumah bersantai di samping kolam teratai dengan dua cangkir kopi dan dua piring kue di atas meja....
Mereka terlihat sangat akrab dan kulihat ayahku tertawa lepas saat bercanda dengan Arga, sepertinya mereka memiliki selera humor yang sama
aku sedikit ragu untuk melangkah maju, takut mengganggu obrolan mereka meskipun rasa ingin mengutarakan seribu pertanyaan seperti tak terbendung lagi di pikiranku
"kamu sudah di tunggu dari tadi ayo kita gabung"
tiba tiba ibu mendorongku dari belakang seperti menuntunku ke arah ayah dan Arga
"nah ini dia sudah pulang, jadi bahasan kita tadi bisa di lanjut"
Sambut ayah melihatku dan ibu datang
arga menolehku tetap datar
"ayo kita gabung sini yu, kamu sudah di tunggu ayahmu dari tadi"
Kata ibu sumringah, kulihat wajah kedua orang tuaku berbeda, terlihat sangat gembira....
"dari tadi kita sudah bahas yang pokok pokok dan kita sudah sepakat untuk hal yang pokok"
Ibu ku terus berkata tapi tidak kumengerti, aku semakin bingung, ada apa ini
"ada apa bu" aku semakin bingung
"kita tadi sudah sepakat yu, akan mengadakan acara pesta pertunanganmu kamu sama Arga besok malam"
"apa?????"
Teriak ku sedikit syok, pesta
"ayah sudah mengirim undangan ke kolega kolega penting ayah, untuk semua karyawan kantor ayah sudah serahkan semua pada pak Suryo, ayah mau acara yang besar besaran"
Ku pandangi mereka bertiga bergantian mulutku masih mangap bingung, harus seneng, sedih atau.....
Aku tahu Arga juga sepertinya terpaksa mau bertunangan denganku tapi aku senang bila acara pestanya besar besaran karena itu aku akan menunjuk kan pada keluarga mas novan bahwa lawannya bukan orang sembarangan
"iya, karena itu kita semua sibuk hari ini, dekorasi ruang sebentar lagi juga akan datang, ibu sudah atur semuanya, pokoknya beres yu"
Kulihat senyum sumringah di bibirnya, rasanya aku tak tega bila melihat senyum itu hilang dengan penolakanku
"karena itu, nak Arga disini, kamu tinggal cari baju buat besok di butik langganan kita dulu, ibu tadi sudah buatkan janji"
Ibuku sangat antusias dengan acara ini, tapi aku malah plonga plongo
Mirip orang blo on🤦♀️🤦♀️
Ya Tuhan apa apa an ini, secepat inikah?
Tapi, sanggupkah aku menolak dan membuat orang tuaku kecewa untuk yang kedua kalinya.....
"ya sudah ayu siap siap dulu bu"
Jawabku pasrah, tatapan mata arga masih sama, datar, tanpa ekspresi
"mama...mama....di lumah mau ada pesta yah....naya mau jadi princesnya mah..."
Seru naya menghambur ke pelukanku saat tau aku sudah pulang
"naya seneng pesta nak?"
Naya mengangguk pasti matanya penuh binar kebahagiaan, padahal dia sendiri belum paham arti pesta besok malam
"naya sini sama mbak sri dulu nak, mama kan baru pulang masih capek"
Mbak sri yang setiap hari mengasuh naya menghampiri mengajak naya bermain karena paham situasi di rumah semua orang sedang sibuk mempersiapkan pesta besar besaran dalam waktu satu malam....benar benar seperti cerita dalam dongeng
"naya sama mbak Sri dulu yah sayang, mama mau beli baju buat naya dulu, naya mau baju yang seperti apa?
" yang seperti putri mah......mmmmm sama pake mahkota seperti putri yang cantik, naya mau jadi putri"
Serunya girang
"oke, nanti mama belikan yah, sekarang naya sama mbak Sri dulu"
Naya mengangguk, matanya berbinar girang, karena selama ini belum pernah naya membeli baju yang bagus
Aku segera bersiap membersihkan tubuhku biar terasa segar
"aku tau kamu terpaksa menerima pertunangan ini"
Kataku membuka percakapan saat aku dan Arga sudah berada di mobil dalam perjalanan ke butik langganan
Kulihat sekilas tatapan Arga tetap datar, tak bergeming, tatapannya tetap ke arah depan
"kalau kamu keberatan kamu bisa menolaknya, biar aku yang bicara pada ayahku"
Imbuhku melihat reaksi Arga yang tetap datar seolah olah tak mendengar kata kataku
"aku minta maaf"
Kataku lirih, merasa sangat bersalah membuat Arga harus mengikuti permainan ku demi membalaskan sakit hatiku
"buat apa"
Jawab Arga masih dengan mimik muka datar
"mmmm"
Arga manatapku tajam membuatku sedikit merinding
"aku tahu kamu terpaksa....aku.....semua ini aku bener bener nggak tahu, aku sama sekali..."
"sudahlah yu...tak ada gunanya minta maaf"
Potong arga dengan nada sedikit meninggi, aku hanya bisa menunduk bersalah
"kamu minta maaf karena membuatku terpaksa bertunangan denganmu..."
Aku merasa menjadi orang jahat seketika
" tapi kamu tidak minta maaf waktu kamu menolak perjodohan kita dulu dan pergi begitu saja sedangkan semua sudah di persiapkan...."
Aku menatap Arga bingung, benar benar merasa sangat bersalah, tidak memikirkan perasaannya waktu itu, mungkin waktu itu perasaanya sama seperti yang kurasakan saat ini.....
Merasa di rendahkan dan di hina olehku
"kalau kata maaf bisa merubah segalanya kamu tak akan dendam kepada mantan suamimu"
Kata kata Arga sungguh seperti pisau tajam yang tiba tiba menyayat kulitku
Rasanya aku seperti orang paling jahat di dunia
"sudahlah...sekarang sudah tak ada gunanya....aku akan mengikuti semua permainanmu Rahayu"
Tatapan mata Arga begitu tajam dan dalam membuatku sedikit gemetar
Dan tak ada lagi percakapan antara kami, saling diam tenggelam dalam pemikiran masing masing, entah apa yang ada di pikirannya yang jelas aku merasa seperti orang yang tak tahu malu....sepertinya aku dan mas novan tak ada bedanya, aku menunduk malu, bimbang, bingung, bersalah....semua tercampur menjadi satu
Sementara Arga...masih sama, datar....
"kamu suka yang warna apa?"
tanya Arga membuyarkan lamunanku menunjukkan 2 gaun yang di pasang di manekin berwarna putih dan satu lagi abu abu, sepertinya baru selesai di buat
"Aku suka yang abu abu, simple..."
gaun abu abu terlihat simple namun mewah dengan belahan dada v dan sedikit mutiara jadi tidak terkesan ramai namun sangat elegan
" pilihan kita sama"
Kami sama sama mencoba set gaun dan jas abu abu, kulihat Arga begitu tampan memakai jas abu abunya sangat terlihat elegan.....
Tak lupa aku memilihkan gaun buat ibu, naya, dan juga ibunya Arga yang senada dengan kami
Waktu menunjukan pukul 11 malam saat kami keluar dari butik dan perutku seperti melilit, aku baru ingat kalo belum makan malam karena acara dadakan ini
"kita langsung pulang?"
Tanya Arga yang kujawab dengan anggukan tanpa memikirkan perutku yang sudah protes minta makan
Kruckkkkkkk krckkkkk
Arga berhenti dan membalikan badannya menatap ke arahku, aku pura pura memalingkan wajahku melihat ke arah lain menahan malu
Kulihat dia tersenyum geli ...
" kamu lapar?"
Tanyanya dengan tertawa
aku hanya mengangguk malu di tertawakan
"mau makan dimana?"
Tanyanya sabar
"terserah, aku tak tahu restoran yang masih buka jam segini"
Arga melirik jam di pergelangan tangannya berfikir sejenak
" kita cari cari saja sambil jalan"
Katanya kemudian
Sepanjang jalan memang hampir tak ada resto yang buka tinggal angkringan angkringan kecil khas jogja yang masih buka, akhirnya kami memutuskan berhenti di angkringan ujung jalan karena terlihat sangat rame pasti rasanya lumayan enak
Baru turun dari mobil semua mata tertuju ke arah kami, mungkin mereka heran orang dengan mobil mewah mau makan di pinggir jalan, ku lihat Arga agak risih makan di tempat terbuka, kalo aku sih sudah terbiasa karena semenjak jadi istri mas novan tak pernah sekalipun di ajak makan ke resto
Kami duduk lesehan di trotoar pinggir jalan suasananya benar benar khas jogja, penjual yang ramah dan makanan yang di jual pun makanan tradisional khas jogja, menurutku rasanya tidak kalah sama masakan resto
"kamu ndak makan Ga?"
Tanyaku melihat Arga yang seperti ragu makan makanan di pinggir jalan
"ya udah kalo ndak mau, biar aku habisin"
Kataku dengan mulut penuh makanan, saking laparnya
"hhhh dasar rakus"
Bantah arga sembari mengambil kembali makanannya dari tanganku
"perempuan itu harusnya jaga penampilan nya, biar ndak gemuk, perempuan ga feminin sama sekali..."
Gerutunya sambil menyantap makanan
"bodo amat....aku ndak gila kecantikan"
Kataku masih dengan mulut penuh makanan
"untung kamu blasteran kalo ga, pasti jelek"
"emang aku cantik"
Seketika Arga melotot ke arahku membuatku tertawa tepingkal pingkal
"bu!!!! Nambah satu porsi lagi"
entahlah masakannya yang enak atau akunya yang kelaparan
"saya juga nambah bu!!"
Teriak arga tak mau kalah
"di suruh jaga penampilan malah nambah.."
Gerutu arga kesal
Aku hanya tertawa karena memang selama ini aku tak pernah menjaga pola makan ku seprti perempuan perempuan yang melakukan diet ketat demi mendapat tubuh yang ideal tapi aneh nya aku juga tidak pernah gemuk...mungkin cacingan😁😁
Sampai di rumah persiapan sudah 70% selesai, benar benar seperti sulap
Setelah arga pulang aku tak segera tidur
Aku duduk sendiri di taman belakang rumah memandang bunga teratai yang mengembang.....ku hela nafas dalam dalam memikirkan perkataan arga tadi
Entahlah aku merasa aku adalah orang yang paling egois dan....
Ah, tapi aku tak bisa mengecewakan ayah dan ibu ku untuk kedua kalinya
Ini bukan cuma rencanaku tapi pertunangan ini rencana mereka untuk menunjukan kepada mereka yanv sudah merendahmanku bahwa mereka sudah salah pilih lawan
Teratai oh teratai andai kamu bisa bicara ingin rasanya aku bercerita......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments