"apakah kalian sungguh berfikir aku tidak punya apa apa...
Dan apakah kalian juga berfikir aku akan diam saja kalian hina....."
Sorot mataku tajam menatap lekat ke arah mas novan, rasanya ingin ku makan hidup hidup laki laki yang dulu pernah berjanji setia dan akan selalu menjagaku, tapi kenyataannya dia lah yang menyakitiku di lah yang tidak setia padaku
" sudah ...sudah...tak usah membual...bukan saatnya kamu mimpi menjadi cinderella sekarang, sebaiknya kamu pergi...merusak suasana saja.."
Teriak devan dengan dada membusung seolah olah dia lebih segalanya dan tak ada yang bisa melebihi dirinya
"iya...tak usah banyak membual...lihat saja dirimu...kumel, jelek ...mana bisa di bandingkan dengan siska yang cantik..."
Sahut novia dengan nada bangga dan sombong
Siska yang merasa di unggul unggulkan tersenyum bangga mendapati dirinya begitu di puja di keluarga suami barunya, suami yang dia dapat dari merebut suami orang lain, suami yang dia dapat dari menyakiti dan menjandakan perempuan lain...sungguh miris dan menyedihkan perempuan itu...seperti sudah tak laku untuk mendapatkan laki laki yang masih single , yang masih lajang....
"sudah mas usir saja....tamu sebentar lagi datang...nanti keluargaku malu.."
Rengek siska mengguncang lengan mas novan dengan manja
"malu....apakah keluargamu masih punya malu, menikahkan anak perempuan nya dengan laki laki yang sudah beristri....atau karena kamu sudah tidak laku?"
Teriakku serasa sudah tak mampu membendung emosi
"cukup ayu!"
Hardik mas novan matanya melotot memandang tajam ke arahku
"aku tetap akan memberi nafkah lahir padamu, kamu tidak akan kelaparan dengan anakmu, apa itu belum cukup"
Lanjutnya dengan suara lantang membuatku serasa mau muntah
"mas novan pikir apakah dengan memberi nafkah lahir tidak akan melukaiku dan juga naya?"
Tanyaku dengan mata sembab menahan tangis
" lalu apa lagi maumu....apa itu belum cukup...apa kamu berfikir bisa hidup sendiri tanpa uangku...hei....sadar...kamu itu tidak punya penghasilan.."
jawab mas novan begitu meremehkan ku
Mita yang mendengar kata kata novan sangat geram, tangannya mengepal
"jangan keterlaluan kamu novan....kamu tidak ingat bagaimana perjuangan kalian dulu sebelum menikah...."
Sahut mita geram, dia orang yang paling tau kisah kami dari pacaran bahkan sampai sekarang menikah
"itulah kebodohanku dulu mit....aku menikah dengan perempuan biasa yang mbosankan....
Padahal jelas jelas aku bisa mendapatkan yang lebih baik segalanya dari pada dia"
Tangan mas novan menunjuk ke mukaku dan memandang sinis padaku
Sementara kepada siska pandangannya begitu lembut , sangat menjijikan bagiku
"jangan sembarangan kamu novan...
Kamu tidak tahu siapa ayu sebenarnya
Dia..."
"sudah mita.."
Potongku menghentikan kata kata mita
"memangnya siapa dia gembel, kumel yang tidak punya apa apa"
Sahut novia dengan suara renyah
Benar benar sangat menghinaku
"sudahlah cepat bawa temanmu itu pergi, sangat merusak pemandangan"
Sahut devan menyeringai sinis
Tatapannya sangat meremehkan
"sudahlah ayu ...kalo kamu sudah tidak mau uangku lagi ya sudah..."
Tambah mas novan santai
"kamu bisa tandatangani surat cerai ini....dan silahkan kamu dan anak kamu itu pergi dari rumahku...."
Mas novan menyodorkan secarik kertas yang di berikan siska padaku...
Surat cerai....
"baik mas..kalau itu mau mu.....tapi ingat..aku akan membuat mu dan keluargamu menyesal...."
Ku ambil surat itu dari tangan mas novan
"kamu yang akan menyesal kehilangan orang seperti kakak ku
Kamu bukan siapa siapa, jangan sok mengancam kamu.."
Suara anak yang bagiku masih di bawah umurku itu sungguh sangat pedas terdengar di telingaku, apakah dia tidak takut bahwa suatu saat hal seperti ini akan menimpa padanya pula kelak...apakah dia berfikir bahwa tidak akan ada karma
"sudahlah cepat pergi, jangan merusak mood ku, mantu tidak berguna"
Suara tegas gunawan, ayah mertuaku yang dari tadi diam terdengar, jelas dan lantang
Ku rogoh hp dari tas kecilku dan menelfon seseorang untuk segera datang menjemputku
Rasanya aku sudah sangat muak melihat muka muka munafik ini
"silahkan saja pergi dan janfan menyesal"
Jawab mas novan dengan senyum mengejek di sudut bibirnya
"justru kamu yang akan menyesal novan, karena kamu salah pilih lawan"
Tegas suara mita, ketika melihat ku seperti sudah tak bisa berkata menahan sakit
Tak lama sebuah mabil roll rolyce dan 2 marcedes ben berhenti di depan gedung, semua mata tertuju pada pemandangan itu, karna orang yang punya mobil jenis itu pastilah bukan orang sembarangan, semua tertegun mengira bahwa itu tamu mereka
Mita dengan sigap menuntunku menuju mobil yang menjemput kami
Seorang laki laki tegap membukakan pintu untuk kami
"silakan nona muda.." seraya mempersilahkan kami untuk masuk
Sekilas semua orang tertegun dan melotot melihatku dan mita masuk ke mobil mewah itu dengan pengawalan bodyguard, mereka terlihat saling pandang dan melongo
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
pada cengo deh semuanya
2023-08-10
0