Tepuk tangan riuh mengiringi derap langkahku maju kedepan, silau kilat cahaya kamera membuatku semakin percaya diri...yah mungkin seperti ini juga yang keluarga mas Nova rasakan waktu mereka menghina dan merendahkanku
Sedikit sambutan ringan kuucapkan dengan sedikit menahan geli melihat wajah wajah pucat pasi dan mata melotot menatap ke arahku....
Kulihat wajah direktur kita bapak Surya yang sempat mengusirku di acara pernikahan mantan suamiku dan putrinya yang merah padam, entah menahan malu atau apa.....
aku sangat menikmati pemandangan ini, sungguh menyenangkan dan ini baru permulaan, akan ada kejutan kejutan lain selanjutnya....
" selain memperkenalkan putriku ada satu lagi yang akan saya sampaikan, selain penunjukan atas dirinya sebagai CEO baru saya ingin kalian semua di sini menjadi saksi bahwa hari ini, putri tunggal saya Rahayu cahyaning tyas rahardjo akan bertunangan dengan putra dari kolega bisnis saya Arga candra soedjiwa....senyumku yang dari tadi tak henti mengembang kini di ikuti dengan lototan mata ke arah ayahku....
Apa apa an ini????
Aku bertunangan??
Arga??
Saat ini juga???
Aku menatap ayahku penuh tanda tanya namun tetap dengan senyum yang tersungging di bibirku
Ayah memalingkan muka dan memberiku penjelasan apa pun....
Aku menatap Mita dengan tatapan mohon bantuan, tapi Mita hanya menatapku datar tanpa makna
Ada apa ini?
Aku......ahhh....
Kulihat mas novan muka nya merah padam dan matanya melotot ke arahku
aku malah semakin puas melihat dia seperti cacing kepanasan
Dari belakang tampak tiga orang laki laki melangkah maju ke arah kami
Semua mata tertuju pada mereka terutama para perempuan, mereka berdecak kagum dengan ketampanan laki laki yang berjalan memakai setelan jas berwarna putih bersih kelihatan elegan sekali
Yah, itulah Arga, dia memang sangat tampan, matanya biru, postur tubuhnya tinggi tegap karena dia memang blasteran
"wah tampan sekali"
Kata seorang karyawan perempuan dengan mata berbinar
"apakah dia artis"
"seperti bidadara"
"sempurna...."
Suara cuitan dari perempuan perempuan yang kagum dengan ketampanan seorang Arga, aku sendiri tidak tahu harus senang, bangga, sedih atau.....
Bukan hanya mas novan yang mendapat kejutan hari ini, ternyata aku sendiri juga di beri kejutan oleh ayah huffftt
"bagaimana nak Arga sudah siap??"
"sudah om"
Arga tersenyum membuat para perempuan menganga terpesona dengan senyumannya
Arga mengeluarkan sepasang cincin berlian dari saku jasnya, seperti terkena magnet aku nurut saja waktu arga memakaikan cincin di jariku dan juga memakaikannya di jari manis Arga
Ahhhh....sepertinya aku sudah mulai gila
Gerutuku dalam hati
terjepit dalam situasi yang sama sekali tak bisa ku tolak
Bahkan saat Arga menatapku pun tatapannya tetap datar...
Mungkin dia juga terpaksa bertunangan dengan ku
Aku benar benar tidak nyaman dengan posisi seperti ini
Tapi ada sedikit kepuasan di hatiku melihat tingkah dan raut wajah mas novan yang benar benar seperti cacing kepanasan
selesai acara Arga langsung pulang bersama ayah, entah hanya mengantar atau ada urusan lain kulihat mereka pulang berdua
Aku masuk ke ruanganku yang sangat luas dengan dekorasi modern, mita membawakanku setumpuk file berkas yang perlu kutandatangani
"apakah kamu mau langsung kerja yu"
Tanyanya menaruh file di mejaku
"sepertinya tidak, sepertinya besok saja"
Mita mengangguk
"oke, besok pagi berkas berkas yang perlu kamu tandatangani akan aku siapkan di meja"
"makasih mit, aku mau pulang dulu, aku masih ada kepentinga"
Mita hanya menganggukkan kepala
Aku bergegas menyusuri koridor menuju lift untuk turun ke lantai bawah....tiba tiba seseorang menarik tanganku
"aku mau bicara yu"
"maaf!!!! Anda panggil saya siapa?"
Mas novan datang dari belakang menarik tanganku, mengira bahwa aku masih ayu yang penurut dan bodoh
"bisa di ulangi lagi pak novan, anda panggil saya apa???"
Tanyaku sedikit mengeraskan suara membuat karyawan yang berada dengan dengan kami menoleh
Ku lihat wajah mas novan merah padam, entah karena marah atau malu, yang jelas aku sangat senang
"ayu, please, aku mau ngomong masalah kita, aku tidak tahu kalau kamu...."
"lalu kenapa bapak novan??"
Sorot mataku semakin tajam ke novan membuatnya kaku
"saya tegaskan, anda sebagai seorang manager di perusahaan harusnya tau peraturan perusahaan, tidak boleh mencampur aduk kan masalah kerja dengan masalah pribadi"
Novan hanya terdiam terlihat wajahnya sedikit putus asa
"dan bila ada masalah temui saya besok di ruangan saya, di jam kerja"
Rasanya dadaku panas, ingin mencakar cakar mulutnya yang dulu menghina dan merendahkanku
"anda salah memilih lawan tuan"
Bisik ku di telinganya seraya berlalu membuatnya mematung terdiam, entah karena menyesal atau takut berhadapan denganku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
Harta dan jabatan itu yg dihargai standarorg org yg fila hormat
2023-08-10
0
‼️n
Wong nek sakgeleme dewe, yo wis kono rasakno!!!!
2023-07-25
0