19. hasil ujian

setelah beberapa hari harus pusing memikirkan jawaban yang tepat untuk mengisi soal, akhirnya ujian pun telah selesai

ka bima mengantarkan gue ke sekolah untuk mengambil hasil ujian dengan gue memakai kebaya seperti hari kartini

dari semalam gue sudah bangun tahajud untuk berdoa agar mendapatkan hasil yang memuaskan supaya bisa menyusul ka bima masuk UI

di aula tempat pembagian hasil banyak sekali bangku untuk murid dan para orang tua murid

sudah ada mama gue yang cantik dengan hijabnya dan ka bima yang tampan dengan kemeja maroon dan sepatu vans old school hitam putih

"kita duduk disini aja tan, lun" ucap ka bima sambil menunjuk meja urutan ketiga

karna mejanya berbentuk lingkaran dan bangkunya disusun mengikuti bentuk meja tersebut jadi orang-orang tidak terlalu sulit untuk meninggalkan bangkunya masing-masing

"eh iya mah disini aja biar ga jauh dari panggung"

"yaudah yuk duduk" ajak mamah gue

tidak lama kemudian acara pun dimulai

"bagaimana para murid? sudah tau siapa yang mempunyai nilai tertinggi pada angkatan ini?" ucap seorang host yang berdiri diatas panggung

diatas panggung ada dua orang osis yang menjadi host pada acara pelepasan murid angkatan gue, mereka sengaja bercanda-canda terlebih dahulu agar para murid tidak merasa tegang

"ehiya fany kemana lun?" tanya ka bima

"lah iya, dia bilang mau jemput mamanya di bandara"

"emang tante ga bareng sama mamanya fany?" tanya ka bima pada mama gue

"engga, mamanya fany tuh tadi lagi ga ada dirumah terus tante wa katanya duluan aja lagi ada urusan"

"ohgitu" ucap ka bima sambil mengangguk

tidak lama kemudian fany datang dengan mamanya, untung samping ka bima masih ada bangku kosong dua karena kebetulan bangkunya ada lima

fany duduk disamping ka bima dan mamanya dipojok tapi ka bima minta untuk tukar posisi dia dengan gue sedangkan mama gue meminta tukar posisi agar bisa duduk disamping mamanya fany jadi akhirnya fany yang dipojok dan mamanya fany duduk ditengah-tengah antara ka bima dan mama gue

"kemana aja lu?" tanya gue pada fany

"biasa ibu negara lama bener"

"maaf, macet" ucap mamanya fany

gue terdiam

"emang pesawat bisa macet?" tanya gue pada ka bima berbisik

"kata siapa?" tanya balik ka bima

"mamanya fany"

"tanya sama anaknya sana"

"fan, emang pesawat bisa macet?" dan sekarang gue berbisik pada fany

"gausah didengerin, caper dia ngelawak mulu"

"jir, emak sendiri"

"oke tidak perlu berlama-lama mari sekarang kita panggil tiga murid dengan nilai tertinggi untuk naik ke atas panggung, dimulai dari nilai tertinggi urutan ketiga adalahh..."

dan sekarang malah dibikin tegang dengan dua host itu

"abraham alex pratama" ucapnya yang membuat gue kaget

gue dan ka bima membulatkan mata serta saling tatap karna tidak menyangka alex yang pinternya tidak melebihi rata-rata bisa menjadi pemenang nilai tertinggi urutan ke-tiga

fany sontak teriak gembira dan mencari-cari dimana letak alex

"lu emang ga dateng sama alex?"

"kan mamih gue telat jadi gue suruh duluan aja dari pada dia juga ikut telat"

"eh itu dia maju kedepan" sambung fany

"gaya amat lu manggil mamih biasa juga emak"

"sirik aja lo"

gue memutar bola mata malas

alex maju ke atas panggung dan menerima piala serta beasiswa dan medali

"ayang alexxx" teriak fany

"ih apa sih lo fan malu-maluin" ucap gue dengan nada sedikit membentak

"yeh itu kan cowok gue"

"ya gausah kaya gitu juga kali"

"lo tuh ya emang sirikan banget jadi orang"

"udah udah apaan sih kalian ribut-ribut" ucap mama gue

"emang gitu tan kalo jadi satu kaya tom and jerry" ucap ka bima

"bima jadi kaya kakanya ya bukan pacarnya"

"gapapa deh tan yang penting bisa jadi pacar dinda"

"waduh" ucap mamanya fany sambil tersenyum

"pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Tuhan saya Allah SWT, serta untuk orang tua saya dan untuk teman-teman saya yang selalu mendoakan saya untuk menjadi yang lebih baik"

"ih bete" ucap fany

"lah kenapa lu?" tanya gue

"masa nama gue ga disebut sama alex"

"yaampun posesif banget sih"

"bodo gue ini"

"saya tidak menyangka bisa ada diposisi sekarang ini, walaupun hanya bisa mencapai nilai terbaik urutan ketiga tapi semoga saja guru-guru ingin berbaik hati menjadikan saya sebagai urutan pertama"

tidak ada tawa sedikit pun dari orang-orang disekitar

"astaghfirullah garing" sambung alex

dan kini orang-orang pun tertawa termasuk gue

"ini alex yg pernah suka sm kamu bukan sih lun?" tanya mama

"iya mah tapi sekarang jadi pacarnya fany"

"dulu kamu cerita alex sering berantem sama bima gara-gara kamu doang"

"aku emang penyebabnya"

"tapi sekarang udah damai kok tan, kan alex udah ngebales perasaannya fany" ucap ka bima

"bener-bener ga ngerti deh ya sama anak jaman sekarang, cuma gara-gara gebetannya disukain sama orang lain aja sampe rela ngorbanin nyawa" ucap mama gue sambil menggelengkan kepalanya

"itu namanya perjuangan tan" ucap ka bima

"bisa aja kamu"

"mungkin itu saja, saya mohon maaf bila ada salah salah kata wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap alex

"waalaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh" jawab orang-orang yang ada di acara

alex pun turun dari panggung dan langsung kembali ke tempat duduknya

"selamat untuk alex, dan sekarang mari kita panggilkan nilai terbaik urutan kedua" ucap host tersebut

host tersebut membuka amplop yang dalamnya berisi kertas

"fany ardhani"

"wah gila lu ternyata pinter juga ya" ucap gue

"sialan lo, emang gue pinter"

"udah sono maju"

fany langsung maju keatas panggung dan menerima piala serta beasiswa dan medali

ia mulai mendekati bibirnya ke mic dan mulai berbicara

"assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"waalaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh" jawab orang-orang yang ada diacara

"pertama-tama saya ingin mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya kepada saya dan kita semua, terimakasih juga buat mama yang selalu support dan mendukung saya hingga saya bisa berada di titik sekarang ini. terimakasih juga buat teman-teman yang selalu senantiasa mendukung saya dan memberikan saya motifasi agar saya bisa percaya diri untuk menjadi murid dengan nilai terbaik urutan kedua"

"mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan kurang lebihnya saya mohon maaf, wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" sambung fany

"waalaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh"

fany pun mencium tangan guru-guru dan langsung turun dari atas panggung

ia menghampiri mamanya dan mencium tangan mamanya

"selamat ya sayang"

"terimakasih mah"

"selamat untuk fany, dan mari kita panggilkan nilai terbaik dan terbesar alias nilai terbaik urutan pertama"

host itu membuka amplop lagi dan mengambil kertas didalamnya

"megaluna danita cleo"

gue membulatkan mata dan tidak percaya dengan takdir

gue langsung bangun dari duduk dan menuju ke atas panggung

menerima beasiswa serta piala dan medali dari host lalu mendekatkan bibir ke mic untuk berbicara suatu hal

"assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"waalaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh"

"pertama-tama dan yang paling utama saya ingin mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya kepada saya dan kita semua. terimakasih juga buat mama yang udah ngebimbing luna sampe luna bisa ada di titik sekarang ini" gue mulai membendung air mata

"maafin luna mah kalo luna pernah membentak mama, pernah kasar sama mama, pernah gamau nurut sama mama dan pernah marah-marah sama mama. tapi mama gapernah lupa untuk selalu mendoakan luna, selalu menanyakan kabar luna dan selalu mengasih perhatian ke luna walau kadang luna risih dengan perhatian itu. mama selalu khawatir dan menanyakan ke luna, 'luna dimana sama siapa' saking sayangnya sama luna. maafin luna atas semua itu ma" pipi gue mulai dibanjiri air mata

"piala dan beasiswa ini emang ga seberapa dibanding jasa-jasa mama ke luna, kasih sayang mama ke luna dan perhatian mama ke luna. tapi cuma ini ma, cuma ini yang bisa luna kasih ke mama mungkin mama bangga tapi luna enggak rasa bangga luna ditutupi oleh rasa malu dan kecewa pada diri luna sendiri karna pernah membentak mama"

"sekarang, luna ingin mama merespon kata maaf dari luna agar luna bisa menerima rasa bangga untuk diri luna"

salah satu osis memberikan mic untuk mama gue, dan mama gue berdiri dari duduknya

"tidak ada seorang ibu yang tega tidak memaafkan anaknya, kadang emang suka nangis kalau luna bersikap kasar ke mama. mama merasa didikan mama ke luna itu kurang baik. tapi mama tidak pernah dendam atas semua itu, mama sayang luna, mama mau luna jadi anak yang berbakti kepada orang tua dan jadi wanita yang sukses. sebelum luna minta maaf, mama udah maafin semua kesalahan luna. sayangnya mama ke luna melebihi apapun tidak bisa ditimbang dan tidak bisa diukur. mama tidak pernah kasar ke luna, tidak pernah marah ke luna kalau luna membentak mama karna mama gamau luna jadi anak yang kasar dan selalu berdoa untuk luna. mama mau luna mempunyai hati yang selembut sutra dan tidak kasar kepada oranglain dan kepada mama. sekali lagi, mama sayang luna" ucap mama gue

tanpa sadar semua yang ada diacara ikut menangis dan gue sudah tidak bisa membendung air mata yang ingin keluar untuk membanjiri pipi.

gue langsung turun dari panggung dan berlari memeluk mama gue, mama gue pun menciun kening gue

semua orang bertepuk tangan, dan mengelus matanya dengan tissue

"selamat untuk luna, dan terimakasih telah membawa rasa haru disini"

gue tersenyum dan mengangguk

"oke acara selanjutnya pembagian medali untuk para murid sekaligus penutup acara hari ini, selamat untuk murid yang mendapati nilai terbaik, para guru diminta untuk maju ke atas panggung untuk memberikan medali dan para murid diminta berbaris untuk mengambil medali" ucap para host

"dan untuk yang mendapati nilai terbaik bisa duduk sebentar setelah ini akan ada sesi foto bersama dengan guru"

para murid langsung maju ke depan

"kayak kondangan" ucap ka bima

gue hanya tertawa

"selamat ya lun" ka bima mengelus rambut gue

"terimakasih ka" gue tersenyum

alex menghampiri fany dan mencium tangan mamanya fany

"selamat ya sayang" ucap mamanya fany

"terimakasih tan"

"fan" sapa alex

"lagi ngambek doi" ucap gue

"lah kenapa?"

"tadi namanya ga disebut sama lu"

"yaampun fany posesif banget" ucap mama gue

"emang gitu mah orangnya, manja"

"apaan sih lo" ketus fany

"yaudah deh aku minta maaf, abis ini kita jalan-jalan gimana? sambil beli makanan yang kamu mau"

"bener ya?"

"iya"

"janji?"

"janji"

"lagi juga kalo aku ga sebut nama kamu orang-orang udah pada tau kok kalo kita pacaran" sambung alex

"ya aku kan mau jadi orang spesial buat kamu, kalo disebut namanya kan kayak ada kesenengan sendiri gitu"

"gaperlu orang tau kamu spesial buat aku, yang penting kan kamu udah ada dihati aku"

"cieeee" ucap mamanya alex dan mamanya fany berbarengan

"eh besan" mama fany dan mama alex bersalaman dan cipika-cipiki

setelah semua selesai saat keluar ruangan para murid diminta untuk foto bersama dengan angkatan para orangtua bisa menunggu diparkiran atau diluar

smoke bomb diputarkan dan balon dilepaskan ke udara sambil menyanyikan reff lagu kemesraan - iwan fals

setelah itu para murid pergi kerumah masing-masing

jangan lupa untuk memencet tombol like, berkomentar yang sopan dan jangan lupa untuk menjadikan novel ini sebagai favorit dengan cara tekan tombol love dihalaman novel, terimakasih sudah membaca

Terpopuler

Comments

Faefae

Faefae

nahan ketawa pas alex pidato atau apalah nmanya, intinya itu... tngh malam lgi...

2020-04-18

0

Akhsanu Tawiilaa

Akhsanu Tawiilaa

mantap bgt, superhero yg make palu(thor),ceritanya sedih haru

2019-12-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!