4. tegur

disaat jam istirahat, gue dan fany membeli es dan duduk dimeja sudut kantin. ditengah perbincangan gue dan fany, tiba-tiba ada cowok yang gue benci langsung menggebrak meja yang ada dihadapan gue

"heh! lu ngapain semalem bilang digrub kalo kemarin gue telat?!"

gue diam, hanya melirik mukanya sebentar lalu gue kembali sibuk meminum es milik gue

"gapunya mulut? apa gagu? jadi gabisa jawab"

tawa pecah dari teman-temannya

mendengar ledekan seperti itu gue langsung berdiri dan menarik kerah baju cowok itu, fany yang ada disamping gue pun ikut berdiri dan mencoba menenangkan gue

"berani berbuat, berani tanggung jawab, lu banci kalo sama jujur aja takut"

cowok itu menepis tangan gue

"santai dong lu"

"udah sono-sono ganggu aja lu" ucap gue sambil mengibas tangan kode menyuruh pergi

"inget ya, lu boleh jadi apapun terserah lu, asal jangan jadi cepu"

"semenjak ada kata cepu orang jadi takut buat mengadu yang sebenarnya"

"gausah berisik, gue benci banget sama lu" ucapnya sambil menunjuk muka gue

gue menepisnya

"cantik-cantik galak bener" ucapnya kemudian langsung pergi

setelah dia dan teman-temannya pergi gue dan fany duduk kembali

gue diam seribu bahasa

"demi apa dia bilang gue cantik? eh tapi gaboleh baper gaboleh yang ada jijik lun" ucap gue dalam hati dan langsung

fany yang dari tadi terdiam melihat perdebatan antara gue dengan badboy itu pun kini buka bicara

"omg, lunaaa, lu dibilang cantik sama alex? sedangkan gue yang dari dulu bilang dia ganteng gapernah tuh dipuji cantik"

yap, dia alex lebih tepatnya abraham alex pratama, cowok ternakal, terbandel, dan terbanyak masuk ruang bp, bisa dibilang dia ketua dari semua kaum adam disekolah gue, bagi cewek-cewek lain, alex ganteng tapi menurut gue dia biasa aja titik.

"lu pikir gue seneng dibilang cantik sama dia? ga!"

"yeehh, jangan gitu lu lun benci bisa jadi cinta" ucap fany sambil menyenggol pundak gue dengan pundaknya

"eh tapi awas aja kalo sampe lu naksir sama gebetan gue mah, nikung tuh gaboleh lun" sambung fany

"galepel gue tikung-tikungan emang jalanan apa menikung kaya ga ada cowok laen aja"

"yayaya, tapi awas aja kalo sampe beneran nikung mah"

"bawel lu, udah ayo ke kelas"

gue dan fany berjalan menuju kelas, melewati setiap koridor sekolah, memasuki kelas dan duduk ditempat fany. gue masih ga percaya baru sekali dibilang cantik sama alex tapi langsung kepikiran gini, ah lebay banget dah lagi kenapa coba harus kepikiran kan gue benci sama alex. benci banget pokonya, beencciiii.

"woi kesambet lu pea"

fany menyadarkan lamunan gue dan berhasil membuat semuanya buyar

"apaan sih ngagetin aja lu kalo gue jantungan gimana?" gue menjambak rambut fany

"et santai dong, gue beresin rambut tuh dua belas jam you know?"

"lah lu tiap hari bangun jam berapa beresin rambut dua belas jam?" tanya gue dengan muka polos

"bercanda bodoh luna ih polos banget si lu, dua belas jam istilahnya lama ah gitu aja pake dikasih tau"

"kecentilan banget si lu beresin rambut aja pake kata lama"

"eh lun gue kan mau tampil cantik didepan bebep alex biar doi makin kesemsem sama gue"

"asem lu mah bukan kesemsem"

"jahat banget si lu gabisa banget muji gue gitu"

"ji ji" gue memanggil puji yang memang naksir dengan fany

pujianto, adalah seorang lelaki yang tampannya setara dengan manu rios, mungkin haha, punya bibir yang sexy dengan gigi tonggos untuk pajangan agar bibirnya makin terlihat sexy, dia udah naksir fany dari awal menjadi junior kelas bawah sampe sekarang menjadi senior, cuman gapernah direspon sama fany, jahat banget lu fan asli

"kenapa lun?" tanya puji

"dipanggil fany nih, ada yang mau diomongin katanya"

puji pun langsung menghampiri gue

"mau ngomong apa?"

"fany mau ngajak serius tuh katanya" ledek gue

fany mencubit tangan gue dan gue menepisnya

"hah? beneran fan? aku mau"

"et dah maen mau mau aja, duduk dulu ji omongin secara romantis"

karna sekarang fany lagi duduk ditempat gue dan gua duduk ditempat fany jadi puji bisa langsung duduk karna tempat gue dipojok

gue tersenyum lebar melihat fany yang menjaga jarak dengan puji, gue bangun dan mempersilahkan puji duduk ditempat fany yang baru saja gue dudukin

"nah sekarang kalian omongin dengan serius hubungan kalian ya, gue mau ke toilet dulu, awas kecyduk guru"

gue langsung lari pergi meninggalkan fany dan puji duduk berdua dikelas

"lun, lu ngeselin banget si, lunaaa" teriak fany

"gadengeeerr" balas gue dengan teriakan juga

jangan lupa untuk terus setia membaca sampai tamat dan jangan lupa untuk memencet tombol like, berkomentar lah jika kalian mau asal yang sopan ya hehe, terimakasih sudah membaca.

Terpopuler

Comments

Xyzell05

Xyzell05

semangat Author

2022-03-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!