setelah selesai mengikuti pembelajaran selama semester ganjil dan genap, luna dan teman-teman angkatannya mengikuti tahap akhir yaitu ujian kelulusan.
"gue deg-degan" ucap fany sambil tangan kanannya memegang dada
"udah disemangatin sama bebep alex masih aja deg-degan" jawab gue
"disemangatin doang ga dibantuin"
"udah diem deh, lu enak ujian bisa mandang muka pacar kalo lagi bingung, lah gua?"
"iya juga sih, kasian banget nasib lu"
"sialan lu"
ujian pun dimulai dengan tenang, semua murid berfikir dengan baik agar mendapatkan hasil yang memuaskan
beberapa menit kemudian waktu untuk mengerjakan ujian telah selesai, 5 menit sebelum istirahat para murid diminta untuk meninggalkan ruangan ujian
alex menghampiri fany dan merangkulnya
"mau jajan apa sayang?" tanya alex
"belum tau deh aku mau ke kantin dulu aja nanti kalo udah pas baru beli"
"ribet amat kaya milih baju pake pas segala"
"liat deh bep, gitu tuh kalo cowoknya ga satu sekolah" ucap alex sambil melirik gue
tiba-tiba ada seseorang yang datang merangkul gue
gue pun menoleh lalu orang itu menyodorkan tempat makan
"gapapa kita ga satu sekolah, yang penting kan satu hati"
gue tersenyum dan menerima tempat makan itu
"dimakan ya, aku gamau kamu kurus" sambungnya sambil mengelus kepala gue
"emang kalo aku gendut masih mau sama aku?"
"ngapain aku ninggalin kamu kalo nanti kamu jadi gendut, kan aku yang nyuruh, jadi aku harus konsisten dong sama omongan sendiri"
alex dan fany hanya terdiam sambil melihat adegan gue dengan orang ini
"ape lo liat-liat, iri yaaaaa" ledek gue pada fany
"idih siapa juga yang iri, udah yuk kita ke kantin" fany memegang tangan alex
"yaahh bilang aja iriiii huuuu"
"bawel, mau ikut ga?" tanya fany
"ikut lah masa gue makan berdiri"
kami pun berjalan menuju kantin dan mendapati meja pojok
alex dan fany langsung memesan makanan dan minuman yang diinginkan
"ka bima ga kuliah?"
"aku lagi free sayang makanya aku kesini bawain makanan buat kamu" lagi-lagi dia mengelus kepala
"ohh gitu, ini apa ka?"
"buka dong, masa nanya sih"
gue membuka dan isinya nasi goreng dengan toping sosis dan telor ceplok. spesial banget dong
"ka bima bikin sendiri?"
ia mengangguk sambil tersenyum
"aku cobain ya?"
"ya kan emang buat kamu"
"ohiya" gue tertawa kecil
gue menyendok sesuap dan bener-bener rasanya enak
"gimana?" tanya ka bima
"enak banget"
"alhamdulilah" ucapnya sambil mengelus dada
"ka bima mau?"
"ga ah, udah buat kamu aja"
"yakinnn?"
"yakin sayang"
"yeh sayang sayang aja"
"ya kan kamu pacar aku, aku harus sayang dong"
"tapi kan malu ka sayang sayangan disini"
"kamu malu punya pacar kayak aku?"
"eh engga, bukan gitu maksudnya"
"terus apa?"
"ga deh gapapa"
"lun, apa yang harus dimaluin? kecuali kita ga ada hubungan apa-apa tapi aku manggil kamu sayang itu yang harusnya malu, sekarang kan kamu udah jadi milik aku jadi aku bebas dong mau manggil kamu apa"
"iya ka, maaf"
"gausah minta maaf, kamu gasalah, udah dimakan lagi abisin ya"
"iya-iya"
gue menyendokkan nasi goreng buatan ka bima ke mulut gue
alex dan fany bergabung dengan gue dan ka bima
"wih enak tuh lun" ucap fany
"jangan celamitan" ucap ka bima
"mampus lo" gue tertawa
"jangan ketawa kalo lagi makan" ucap ka bima
"yah mampus" fany tertawa
setelah selesai menghabiskan makanan masing-masing, 10 menit kemudian bel masuk berbunyi dah semua murid kembali ke ruang ujian untuk melanjutkan mata ujian yang ke-dua
"ka bima mau pulang?" tanya gue
"engga lun, aku dimobil aja mau tidur, nanti kamu pulang sama aku ya"
"lho, aku kan juga bawa mobil ka"
"lex" panggil ka bima
"ngapa bim?"
"lu gabawa mobil kan?"
"kaga gue naek motor"
"yaudah motor lu tinggal di sekolah lu pulang pake mobil luna"
"lah besok gue sekolah naek apaan"
"ohiya"
"jadi gimana ka?" tanya gue
"yaudah mana konci mobil kamu"
gue memberikannya kepada ka bima
"aku bawa pulang kerumah kamu, nanti aku kesini minta tolong sama temen aku jadi kamu pulang bareng aku"
"oh yaudah"
"udah sana masuk nanti telat gabisa ikut ulangan, inget ya nyusul aku masuk UI"
"insyaallah"
"ayo lun" ajak fany
gue, fany, dan alex pergi ke ruang ujian
***
setelah selesai ujian dan bel pulang sudah dibunyikan, gue menghampiri ka bima di parkiran lalu ka bima melajukan mobilnya keluar sekolah
"gimana tadi ujiannya susah ga?" tanya ka bima
"lumayan ka"
"lumayan gampang apa lumayan susah?"
"kepo" ucap gue sambil nyengir
ka bima mengacak-acak rambut gue
"kalo ditanya gapernah serius ya"
"ini kan lagi di seriusin ka"
ka bima terdiam dan gue tersenyum sambil mengangkat kedua alis
"pernyataan lunaaa bukan hubungann"
gue pun tertawa
"baru konek ya" ucap gue sambil menunjuk ka bima
"gatau ah males"
"yeh marah"
"aku gabisa marah sama bidadari aku"
"prettt"
"makan ya"
"iya nanti aku dirumah makan"
"engga maksudnya makan dulu sama aku"
"hah, dimana?"
"upnormal"
"tapi nanti fany makan sendirian dirumah"
"coba kamu telfon fany dia udah makan belum sama alex"
"oh iya bentar"
gue menelfon fany
"kenapa lun?" tanya fany
"lu dimana?"
"lagi makan nih sama alex"
"oh yaudah"
gue mematikan telfonnya
"apa katanya?" tanya ka bima
"dia lagi makan ka sama alex"
"nah yaudah kamu makan sama aku"
"aku makan dirumah aja deh ka, sayang tau duit kaka mending buat kuliah"
ka bima menghentikan mobilnya dipinggir jalan
"kenapa sih lun? aku kan pacar kamu, emang salah ya kalo aku ngajakin makan? lagi juga ga tiap hari kok"
"bukannya salah ka, tapi aku ga enak aja"
"ga enak kenapa? lun, inget ya kita pacaran jangan ada kata ga enak diantara kita"
gue menatap mata ka bima yang penuh dengan keseriusan
"maaf ka" gue menunduk
"ga perlu minta maaf, kita makan ya?"
gue mengangguk
ka bima menaikkan dagu gue agar dia bisa melihat wajah gue
"senyum dulu dong"
gue pun tersenyum
"gitu kan cantik"
ka bima melajukan mobilnya lagi dengan santai
jangan lupa untuk like, silahkan berkomentar yang sopan, dan jangan lupa tekan tombol love dihalaman novel untuk menjadikan novel ini sebagai favorit, terimakasih sudah membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Syafira Nur Annisa
update nya jangan kelamaan dong thorr
2019-11-29
2