hari ini adalah hari selasa, setelah solat subuh gue menuju kamar fany untuk membangunkan dia agar tidak kesiangan solat subuh
saat gue duduk diranjang kasurnya, dan menggoyangkan tangannya gue ngerasa kok tangan dia panas, gue langsung meletakkan telapak tangan gue di dahinya dan benar fany positif demam
"eh luna, kenapa?" fany terbangun
"lu sakit?"
"engga kok"
"gausah bohong, kita ke rumah sakit sekarang, gue ambil dompet dulu"
belum juga beranjak dari duduk fany langsung menarik tangan gue
"gausah lun gue gapapa kok"
"fan, badan lu panas"
"gue cuma demam biasa lun, nanti beli obat di apotek juga sembuh"
"yaudah gue ke apotek ya"
lagi-lagi fany menarik tangan gue
"mana ada apotek buka jam segini, udah gausah"
"emang kenapa si"
"kan gue bilang tadi udah lu sekolah aja"
"ga, gamungkin gue sekolah kalo keadaan lu lagi kayak gini"
"luna, gue gapapa kok serius" fany mencoba menenangkan gue
"lu itu lagi ga sehat jadi gue sebagai sodara harus ngerawat lu biar bisa sehat lagi"
"lun, gue gapapa, udah lu sekolah aja sana"
"ga, pokoknya gue ga—"
"luna" selak fany
"lu serius?"
"emang muka gue keliatan bercanda ya?"
"ya engga sih, tapi gue ga enak kalo harus ninggalin lu sedangkan keadaan lu lagi ga sehat gini"
"gue gapapa luna udah tenang aja" fany mengelus tangan gue
"yaudah gue sekolah deh udah setengah enam, kalo kenapa-kenapa langsung kabarin ya"
"iya" jawab fany sambil tersenyum
"yaudah gue mau prepare, jaga diri lu disini"
"iya cantik"
akhirnya gue pergi ke kamar dan prepare untuk berangkat sekolah
setelah sampai disekolah, gue belajar seperti biasa. perasaan gue masih tertuju pada fany, gue gaenak ninggalin dia sendirian sementara kondisinya lagi kurang fit.
***
krrriiingggg...
bel istirahat dibunyikan, gue tidak ke kantin hanya diam sambil melakukan kebiasaan gue membaca novel. gue heran kenapa dari tadi fany tidak mengabari gue, gue telfon ga diangkat, gue chat ga dibales. fan? kok lu lama-lama kayak doi sih
sedang asyik-asyiknya baca novel, tiba-tiba datang seorang lelaki dan langsung duduk disamping gue, gue hanya meliriknya sinis tetapi dengan lancang dia menarik novel yang sedang gue baca dan menaruhnya diatas meja fany
"permisi, gue mau ke kantin" ucap gue
"dih gue baru juga dateng, giliran tadi ga ada gue anteng aja baca novel"
"bawel lu, udah awas"
"gue mau ngomong bentar lun"
"gapenting"
"ini penting lun"
"soal apa?"
"fany"
gue terdiam
"penting kan?" sambung alex
"kenapa fany?"
"fany sakit apa?" tanya alex
"kepo banget, lagian tumben lu nanyain"
"yaelah salah mulu gue, nanya salah bodoamat salah"
"udah apa to the point aja fany kenapa?"
"gue mau ngomong sama lu tentang fany, gue jelasin semuanya setelah pulang sekolah, kita ketemu di cafe nanti gue share lokasinya"
"boong lu ya?"
"emang muka gue yang tampan ini keliatan boong ya?"
"najis banget si lex, gue serius"
"mau dong diseriusin" alex memanyunkan bibirnya
"auah"
"lagi takut banget kalo gue boong udah nanti dateng aja"
"oke, awas aja lu boong, kalo fany bukan sodara gue gabakal mau gue ngobrol berdua sama lu"
"udah ah bawel lu, nih gue beliin siomay, seeyou"
alex menaruh siomay itu diatas meja gue, kemudian langsung pergi
gue ragu mau makan siomay itu, tapi gue laper gimana dong? tapi gue takut dikasih racun, ah bodo lah makan aja lumayan gratis
jangan lupa untuk memencet tombol like dan berkomentar yang sopan, terimakasih sudah membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
queenice
next thoe
2019-10-18
1
Syafira Nur Annisa
lanjutkan thorr
2019-10-18
1