"Kenapa kak Danyal seperti cenayang ya"didalam hatinya Shisil yang menatap suaminya.
"Bukan cenayang Shisil sayang, aku tahu karena dari ekspresi wajah kamu"ucapan Danyal yang mengelus-elus kepala istrinya dan peluk.
"Oh kelihatannya kak"ucapan Shisil yang nyaman di peluk suaminya.
"Aku tahu kau tidak bisa berbohong dan kamu sama persis seperti almarhum istriku Shisil"ucapan Danyal yang tahu shisil tidak pandai berbohong.
"Hah!,kenapa kamu menyamakan aku dengan almarhum istrimu kakak"ucapan Shisil yang kesal dengan Danyal.
"Dia tidak terlalu pandai berbohong dan kau sama persis dengan dia shisil sayang"ucapan Danyal yang mengelus-elus rambut Shisil.
"Ternyata almarhum kak tania tidak bisa berbohong, pantas kak danyal bilang itu padaku"didalam hatinya Shisil yang menaruh kepalanya dada bidang suaminya.
"Jangan batin, kalau kita sedang berhadapan ya"ucapan Danyal yang tahu batin istrinya.
Shisil pun langsung meluk suaminya dan tiba-tiba bunda Rania datang, "Shisil kenapa lama sekali sih minuman dan makanannya"ucapan Bunda Rania yang melihat keduanya pelukan di dapur
"Bunda biarkan Shisil yang bawa semuanya ya"ucapan Shisil yang langsung melepaskan pelukannya.
"Tidak perlu bunda sudah minta bantuan sama sahabat kamu vania kok"ucapan Bunda Rania yang melihat Anak dan menantunya.
"Bisa dibantu bunda"ucapan Vania yang melihat sahabat dan suaminya sedang bermesraan di dapur.
"Bawa baki makanannya vani sayang"ucapan Bunda Rania yang memberi kode pada Vania.
"Ya bunda"ucapan Vania yang bawa baki berisi makanan.
"Vania biar aku saja"ucapan Shisil yang ingin membantu bunda dan Vania.
"Tidak perlu Shisil, kalian lanjutkan aktifitas kalian saja"ucapan Vania yang pergi dengan membawa baki berisi makanan.
Dan tiba-tiba menerima pesan dari sahabat almarhum istrinya danyal, Danyal membaca isi pesan tersebut.
"Siapa yang menjadi Tania?,Aku harus tanyakan hal ini kepada Tiara"didalam hatinya Danyal yang pergi tapi halangi Shisil.
"Sayang kamu kenapa?"ucapan Shisil yang khawatir dengan Danyal.
"Aku ingin menemui tiara sahabat almarhum istri aku"ucapan Danyal yang menenangkan istrinya.
"Tapi hari mulai gelap kak"ucapan Shisil yang takut ditinggal sendirian dimansion.
"Ya aku mengerti sayang, ini cuma sebentar saja"ucapan Danyal yang kembali mengelus-elus rambut istrinya.
"Aku tidak mau di tinggal sendiri di mansion sebesar ini kak Danyal"ucapan Shisil yang tidak ingin suaminya pergi.
"Aku pergi bersama Alvaro kok dan disini ada sahabat kamu, lexia, ayah dan bunda, kau tidak sendirian dimansion ini sayang"ucapan Danyal yang membujuk istrinya.
"Ya kak, aku mengizinkan kamu pergi"ucapan Shisil yang peluk suaminya.
"Kita kembali ke ruang keluarga sayang"ucapan Danyal yang mengandeng istrinya.
Mereka berdua pun kembali ke ruang keluarga dan Danyal pun menatap alvaro, "Varo kita temui tiara sekarang"ucapan Danyal yang menunjukkan isi pesan dari Tiara.
"Ini maksudnya apa danyal?"ucapan Alvaro yang bingung dengan isi pesannya.
"Ada yang menjadi almarhum istri aku"ucapan Danyal yang pergi.
"Tunggu Danyal, orang merubah penampilan dan wajah sama persis Tania"ucapan Alvaro yang terkejut ucapan Danyal.
"Kita akan tahu, yang di maksud Tiara Alvaro"ucapan Danyal yang kembali ke dalam mansionnya hanya untuk menyeret Alvaro.
"Eh"ucapan Alvaro yang masih terkejut.
Dan disisi lain di tempat apartemen Wisaka, Wisaka bersama seorang wanita yang mirip almarhumah istri danyal, "Miranda sekarang sangat mirip dengan istrinya danyal yang meninggal"ucapan Wisaka yang mengelus-elus kepala Miranda.
"Aku ingin menghancurkan rumah tangga kakak tiriku dengan wajah ini tuan Saka"ucapan Miranda yang memegang cermin.
"Tujuan kita sama nona Alexander kedua"ucapan Wisaka yang ingin memanfaatkan adik tirinya Shisil.
"Ya tentu saja, tuan muda Kendrick"ucapan Miranda yang senyum jahat.
"Kita akan menjalankan rencana kita saat saudara tirimu hamil anak kedua Danyal"ucapan Wisaka yang tahu kelemahan Danyal.
"Tapi tuan muda Melvin belum menyentuh kakak tiri aku"ucapan Miranda yang selalu mantau saudari tirinya lewat teman-teman di kampusnya.
"Hah!,kok bisa belum di sentuh sama sekali"didalam hatinya Wisaka lalu memikirkan rencana lain.
"Gimana dong, tuan muda"ucapan Miranda yang ingin menjalankan rencana secara langsung.
"Nanti aku sedang memikirkan cara dulu, kamu istirahat saja"ucapan Wisaka yang berjalan ke ruang kerjanya.
"Baiklah tuan muda"ucapan Miranda yang langsung pergi ke kamarnya.
Sementara itu Danyal dan Alvaro yang berada mansion tiara dan suaminya pun mengobrol tentang orang yang menyamar sebagai istrinya yang sudah meninggal, "Apa rencana kamu Danyal?"ucapan Tiara yang ingin tahu rencana Danyal.
"Aku sudah janji kepada Shisil tidak menyentuh dia, sebelum dia lulus kuliah tiara"ucapan Danyal yang tahu sifat Shisil.
"Jadi kamu dan istri kamu belum bersentuhan sama sekali"ucapan tiara yang terkejut dengan ucapan Danyal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments