Danyal pun langsung pergi begitu saja, yang masih mengendong anaknya, "Daddy kenapa nggak menolong kakak cantik itu, "ucapan Lexia yang masih gendong danyal lalu melihat kakak cantik.
"Tidak usah pedulikan dia, sayangnya daddy, "ucapan Danyal yang cuek dan sambil tersenyum dengan anaknya.
"Ya daddy, "ucapan Lexia yang langsung menyembunyikan wajahnya di dada Daddy.
Daddy dan Lexia pun sampai ditempat bermain lalu Lexia pun turun dari gendongan Daddy dan langsung lari menuju salah permainan, Dan sedangkan alvaro pergi kopi.
"Lexia, jangan lari-lari nak, "ucapan Danyal yang duduk santai dan awasi Lexia bermain.
"Ya daddy, "ucapan Lexia yang langsung lari-lari kecil.
Tiba-tiba Alvaro pun datang dengan membawa secangkir kopi buat Danyal dan untuknya.
"Varo kau darimana? "ucapan Danyal yang masih duduk santai.
"Aku tadi beli kopi buat kau Danyal, "ucapan Alvaro yang sambil menyodorkan secangkir kopi yang dibawanya.
"Terima kasih bro, "ucapan Danyal yang menerima secangkir kopi dari Alvaro.
Alvaro pun duduk di sebelah danyal, "Danyal nanti aku Tidak bisa menemani kalian lama-lama ya, "ucapan Alvaro yang senang dengan keadaan.
"Emangnya mau kemana Varo? "ucapan Danyal yang memiringkan kepalanya.
"Aku disuruh emak aku, untuk kencan buta, "ucapan Alvaro yang nggak mau dijodohkan dengan siapapun, karena masih memiliki pacar.
"Bukan kau sudah punya pacar ya Varo, "ucapan Danyal yang kebingungan melihat sahabatnya.
"Ya aku tahu Danyal, tapi aku bingung mau bilang dengan Vania nanti, "ucapan Alvaro yang melihat anaknya sahabatnya.
Danyal dan alvaro pun melihat lexia yang menghampiri om Al dan Daddy karena sudah kelaparan, "Loh Lexia kenapa nak?"ucapan Danyal yang langsung jongkok untuk menyamakan tinggi anaknya.
"Daddy Xia lapar, "ucapan Lexia dengan wajah memohon.
"Oh anaknya daddy yang cantik ini lapar ya, "ucapan danyal langsung mengangkat tubuh mungil putrinya.
"Ya daddy, Lexia lapar, "ucapan lexia yang senyum ke sang ayahnya.
"Sekarang Xia makan apa sayang daddy? "ucapan Danyal yang masih mengangkat tubuh mungil putrinya.
"Aku ingin makan pizza, spaghetti dan minumannya milk shake coklat, "ucapan lexia yang tersenyum ke om al dan Daddy.
"Itu aja sayangnya daddy, "ucapan Danyal yang sambil membenarkan rambut anaknya.
"Ya daddy, "ucapan Lexia sambil melihat kepada Alvaro.
"Varo kau ikut juga kan, "ucapan Danyal yang pergi ke restoran yang sudah di pesan oleh Danyal.
"Tentu saja ikut, sepertinya Lexia ingin bertanya ke aku Danyal, "ucapan Alvaro yang melihat kepada anak Danyal.
"Om Al, tolong bilang kepada daddy kamu Xia dong, "ucapan Alvaro yang senyum-senyum kesenangan.
"Bilang apa sayangnya om Alvaro, "ucapan Alvaro yang menatap Lexia.
"Carikan mommy baru buat Xia dong, "ucapan Lexia dengan wajah polosnya dan masih di gendongan sang ayah.
"Eh Xia sayang, mintanya jangan kepada om Al dong, "ucapan Alvaro Sambil melirik sang sahabatnya.
"Terus minta dengan kepada siapa dong om Al, "ucapan Lexia dengan wajah kecewa.
"Ya minta daddy kamu Xia sayang, "ucapan Alvaro yang tersenyum ke Lexia.
Lexia pun melihat sang daddy dengan bertanya-tanya dan danyal hanya bisa diam mendengarkan permintaannya sang putri.
"Emangnya kenapa daddy kamu nggak mau cari sayang? "ucapan Alvaro yang menggoda Lexia.
"Lexia putriku, daddy belum bisa mencarikan mommy baru untuk kamu sayang, didalam hatinya Danyal dengan melihat wajah mungilnya putri kecilnya.
"Daddy kan masih sayang dengan almarhum mommy, "ucapan Lexia yang langsung meluk Daddy.
"Danyal kamu dengar permintaan putrimu sendiri kan"...ucapan Alvaro yang menghentikan langkahnya
Setelah mendengarkan percakapan sang putri dan Alvaro, Danyal pun menghentikan langkahnya.
"Kalau ketemu yang cocok denganku dan menyayangi anakku, "ucapan Danyal yang langsung melanjutkan langkahnya.
"Tapi sampai kapan danyal?"ucapan Alvaro yang melanjutkan langkahnya.
"Aku juga tidak tahu sampai kapan, jika ketemu yang cocok aku pasti akan menikah lagi varo, "ucapan Danyal yang berjalan santai dan mengelus-elus rambut putrinya.
Mereka pun berjalan ke restoran langgannya danyal dan keluarganya, sedangkan di mansion alexander dan tiba- tiba ada yang mengetuk pintu.
Tok
Tok
Tok
"Bibi ina tolong bukakan pintunya, "ucapan Clara yang mengobrol dengan anak kandungnya.
"Mami paling anak pungut itu, berani pulang juga, "ucapan Miranda yang pernah di filter.
"Mira tolong jaga bicaramu nak, "ucapan Clara yang lembut.
"Ih mami yang anak kandung kamu siapa sih, "ucapan Miranda yang kesal.
"Nyonya tadi manggil saya, "ucapan Bibi Ina yang datang dari dapur.
"Bibi bukakan pintunya, itu pasti shisil yang datang, "ucapan Clara yang ingin menyambut kepulangan anak tirinya.
"Baik nyonya, "ucapan Bibi Ina yang langsung pergi ke pintu depan.
Ceklek
"Eh, nona Shisil sudah pulang, "Ucapan Bibi Ina yang menyambut Shisil pulang.
"Ya bibi, oh ya bibi Ina papi dan mami ada bibi, "ucapan Shisil dengan wajah data.
"Ada nona, "ucapan Bibi Ina yang senyum dengan majikannya.
"Tuan besar dan nyonya besar ada diruang keluarga nona, "ucapan Bibi Ina yang sedang menutup pintunya.
Shisil pun masuk ke mansion dan berjalan ke ruang keluarga, "Akhirnya anak kesayangannya papi pulang juga, "ucapan Marcello yang ingin peluk sang anaknya.
"Papi jangan lebay deh, menyuruh pulang pasti ada maunya kan Papi, "ucapan Shisil yang langsung menghindari papinya.
"Ya sayangnya papi, kenapa papi kan pingin peluk kamu nak, "ucapan Marcello yang ingin menyambut putrinya.
"Papi tidak usah lebay deh, langsung ke intinya saja, "ucapan Shisil dengan wajah dingin dan datar.
"Shisil sayang duduk dulu ya, "ucapan Clara yang mengajak duduk Shisil.
Shisil pun duduk disebelah mami tirinya, "Papi akan menikahkan kamu dengan anak teman papi, "ucapan Marcello yang senyum dan memohon-mohon ke anaknya sendiri.
"Ya gampang banget menyingkirkan Shisil ya"...didalam hatinya Miranda dengan senyum mengerikan.
"Kenapa harus Shisil sih?, kan masih ada kak Miranda papi, "ucapan Shisil yang kesal terhadap sang ayahnya dan langsung pergi dari mansion Alexander.
"Ini anak sialan, menyuruh aku menikahi dengan duda tua, "ucapan Miranda yang kasar kepada shisil
Setelah mendengar perkataan Shisil pun menghentikan langkahnya, lalu menampar kakak tirinya dengan keras.
Plak
"Kau pantas dipukul, "ucapan Shisil yang sudah marah besar dan melihat mami dan papinya.
"Aw...sakit lihat anak kandung papi sudah pukul Miranda, "ucapan miranda yang pegang pipinya dan mengadu domba Shisil dan papinya.
"Sudah-sudah papi meminta kepada shisil bukan Miranda, "ucapan marcello yang mulai marah dengan anak kandungnya.
"Papi anak kandung itu aku apa Miranda sih"...ucapan Shisil yang masih kesal dengan papinya.
Clara pun langsung menenangkan sang suaminya dan menyuruhnya anak-anaknya kekamar mereka masing-masing.
Sampai disini dulu, nanti lanjut ke episode selanjutnya.
JANGAN LUPA, LIKE, KOMEN, RATE 5⭐, HADIAH, VOTE DAN FAVORIT
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀NdreᏦ͢ᮉ᳟⒋ⷨ͢⚤•§¢•
kasian sisil
2024-08-02
1
Ling Kun menghilang
hati hati maksudnya
2024-07-30
1
Meyti Diana Sari ✅
bapak apaan ini, gak baik, mohon untuk kami Adam jangan seperti ini bapak ya
2024-06-04
1