Episode 12

Mansion danyal dan disebuah kamar danyal disitu ada anak danyal dan istri baru danyal, "Daddy minggir xia mau tidur dulu"ucapan Lexia yang mengusirnya dari kamar Daddy.

"Lexia sayang ini kamar daddy nak"ucapan Danyal yang hanya senyum melihat tingkah anaknya.

"Sudah-sudah kalian berdua jangan berantem mulu"ucapan Shisil yang sudah pakaian tidur.

"Sayang tidak melakukan apapun dong, gara-gara bocil satu diantara kita"ucapan Danyal yang sedikit kecewa dan melihat putri kecilnya.

"Tidak apa-apa kak danyal, bisa melakukan saat kita liburan berdua kok"ucapan Shisil yang sambil menatap suaminya.

"Baiklah, aku mandi dulu sayang"ucapan Danyal yang pergi ke kamar mandi.

Tiba-tiba salah satu yang di mainkan Lexia pun bunyi.

****

"Lexia sayang hp siapa yang bunyi nak?"ucapan Shisil yang bertanya ke lexia putri tirinya.

"Punya mommy"ucapan Lexia yang masih main hpnya Shisil.

"Mommy boleh lihat Lexia"ucapan Shisil yang mengelus-elus rambut anak tirinya.

"Boleh mommy"ucapan Lexia yang menyodorkan hp mommy nya lalu mengambil hp daddy kembali main lagi.

Shisil pun membuka pesan di ponselnya, "Ternyata Miranda di usir dari mansionnya papi"gumam Shisil dengan pelan dan senyum kecil.

"Kau kenapa sayang?"...ucapan Danyal yang habis mandi.

"Oh ini kak danyal ada pesan dari bibi Ina sayang"ucapan Shisil yang menatap wajah Danyal.

"Isi pesannya apa sayang?"ucapan Danyal yang melihat anaknya lagi main ponselnya.

"Kata bibi Ina, Miranda diusir oleh papi"ucapan Shisil yang menatap suaminya.

"Bagus dong papi mertua sadar, kalau yang di bela itu orang yang salah"ucapan Danyal yang langsung merebut ponselnya dari putrinya.

"Eh daddy belum selesai gamenya"ucapan Lexia yang kesal karena ponselnya direbut Daddy

"Anak kecil harus tidur, tidak baik tidur malam-malam Lexia"ucapan Danyal yang menasehati putrinya.

"Tapi gamenya belum selesai daddy, lagian Lexia belum ngantuk dad"ucapan Lexia yang memohon-mohon kepada Daddy.

"Sebagai gantinya daddy bacain buku cerita saja mau"ucapan Danyal yang sambil nunjuk buku dia bawa dari koleksi bukunya.

"Mau Daddy"ucapan Lexia yang langsung geser badannya ditengah.

"Kak Danyal suka bangat membacakan buku cerita kepada Lexia ya"ucapan Shisil yang senyum melihat suami dan anak tirinya.

"Ya biar tidak main hp terus-menerus kepada anak nakal satu ini, nanti Lexia kecanduan dengan ponsel"ucapan Danyal yang mulai baca bukunya.

Lexia pun mulai menidurkan badannya dan Shisil hanya melihatnya saja, sementara Miranda pun di jalan, "Sialan itu si tua bangka"ucapan Miranda yang kesal.

"Ternyata nona muda Alexander suka berkeliaran malam-malam seperti ini"ucapan Seorang asing tersebut yang mengulurkan tangannya kepada Miranda.

"Kau siapa?"ucapan Miranda menerima uluran tangannya.

"Perkenalkan nama aku wisaka"ucapan Wisaka yang tersenyum ke Miranda

"Oh, salam kenal ya aku Miranda"ucapan Miranda yang balik senyum.

"Ini cewek bisa aku memanfaatkan nih"didalam hatinya Wisaka yang senyum mengerikan.

"Dia bisa aku manfaatin, sebagai atm jalan"didalam hatinya Miranda yang senyum sendiri.

"Rumah kamu dimana?"ucapan Wisaka yang sedikit cuek.

"Aku di usir dari rumah Tuan muda Wisaka"ucapan Miranda yang minta berbelas kasihan.

"Sepertinya wanita ini bisa aku mainin sesuka hati aku"didalam hatinya Wisaka yang melihat Miranda.

"Tuan Wisaka"ucapan Miranda yang ingin pergi.

"Tunggu sebentar nona"ucapan Wisaka yang menghentikan langkah Miranda.

"Iya tuan"ucapan Miranda yang sedikit menoleh.