Episode 8

Di kamar milik Danyal, Shisil pun di dudukkan oleh danyal dan sementara revan main dengan Lexia setelah memeriksa Shisil, " Nona Shisil tadi melihat apa?"ucapan Revan yang masih main dengan Lexia.

"A-aku melihat wanita difoto itu"ucapan Shisil yang sedikit menunduk.

"Foto dimana nona shisil?"ucapan Danyal yang langsung melihat Shisil yang menunduk.

"Di ruang tamu tadi saat datang sini, "ucapan Shisil yang masih menunduk.

"Apa tadi kamu pingsan karena melihat arwah istri Danyal, "ucapan Revan yang penasaran.

"Ya dia tepat dibelakang tuan Danyal"ucapan Shisil yang masih menunduk lemas.

"Oh itu foto mommy kandung Xia"ucapan Lexia yang langsung menatap daddy

"Xia ke nenek dulu ya"ucapan Danyal yang menatap anaknya.

"Tapi daddy xia mau temenin tante cantik"ucapan Lexia yang menggembungkan pipi.

"Daddy mau bicara sama tante cantik kamu dulu ya nak"ucapan Danyal yang mengelus-elus rambut putrinya.

"Baiklah Daddy Xia sama om Revan saja"...ucapan Lexia yang langsung minta gendong Revan.

"Kita ke tapi"terpotong karena ibu-ibu komplek datang.

Ceklek

"Sayang kamu tidak apa-apa nak"ucapan Mami Clara yang langsung anak tirinya.

"Minum dulu shisil sayang, "ucapan Bunda Rania yang sambil menyodorkan minuman ke shisil.

"Loh kok bunda yang bawa air putihnya"ucapan Danyal yang menghampiri bundanya

"Tante Rania jangan kaget Revan dong, ini Lexia hampir jatuh"...ucapan Revan yang melas dan mengendong Lexia.

"Cucu nenek hampir jatuh ya"ucapan Bunda Rania ngasih gelas kepada Danyal dan menghampiri cucunya

"Bunda, hati-hati dong dan hampir saja menyiram Danyal bunda"ucapan Danyal yang memberi gelas air minum untuk Shisil.

"Tapi tidak kena kan Danyal sayang,"ucapan Bunda Rania yang main dengan cucu.

"Tidak sih"ucapan Danyal.

"Berikan itu istri kamu"ucapan Bunda Rania yang lanjut main dengan cucunya.

"Ya bundaku sayang"ucapan Danyal yang kesal

Danyal pun memberikan air minum untuk Shisil dan Shisil dari tadi yang ketawa karena melihat ibu dan anak bertengkar, "Clara sayang gimana keadaan shisil?"ucapan Papi Marcello yang menghampiri istri dan anaknya.

"Sudah tidak apa-apa suamiku"ucapan Mami Clara yang elus-elus putri tirinya.

"Hahaha, kalian emak dan anak bertengkar ya"ucapan Shisil tertawa melihat ibu dan anak yang masih bertengkar.

"Kenapa kamu ketawa?"tanya Danyal yang sedikit bingung.

"Tante dan tuan Danyal berantemnya lucu banget"ucapan Shisil yang langsung nahan tawa.

"Biasa tante cantik daddy dan nenek memang gini orangnya"ucapan Lexia yang senyum lebar

"Lexia sayang, kamu tadi gigit daddy kenapa?"ucapan Danyal yang menatap tajam anaknya.

"Daddy tidak peka jadi orang"ucapan Lexia yang menggembungkan pipinya.

"Hah!Tidak peka gimana Xia sayang"ucapan Danyal yang bingung ucapan anaknya.

"Hadeh Danyal kamu seorang ceo yang paling bodoh sedunia benar"didalam hatinya Revan yang tepok jidatnya karena melihat kebodohan sahabatnya

"Daddy, kenapa dulu bisa mommy kok suka dengan orang yang tidak peka"ucapan Lexia yang sudah sangat kesal dengan Daddy nya.

"Karena daddy itu ganteng sayang"ucapan Danyal yang sambil godain putrinya.

"Kepedean banget kau bang"gumam Revan yang masih gendong Lexia.

"Danyal kamu turunan siapa sih?"ucapan Ayah Ryan yang heran melihat anaknya.

"Itu turunan kamu Ryan"...ucapan Bunda Rania yang geleng-geleng kepala

"Hadeh keluarga unik sekali, kok bisa almarhum tania suka kepada tuan Danyal"gumam Shisil yang memiringkan kepalanya.

"Aku dengar nona Shisil kamu gumam sayangku"ucapan Danyal yang menghampiri Shisil.

Shisil pun muka memerah karena danyal dekat dengan shisil dan hampir berciuman, "Danyal belum sah, jangan main cium saja"ucapan Ayah Ryan yang langsung tarik Danyal.

"Aw..aw..sakit ayah jangan jewel telinga Danyal"ucapan Danyal yang pegang telinganya.

"Syukuri daddy, makanya jadi anak jadi nakal"...ucapan Lexia yang meledek Daddy nya.

"Diem kau bocil, "ucapan Danyal yang menatap putrinya.

"Habisnya daddy nakal sih, sama calon mommy nya Lexia"ucapan Lexia yang melototi Daddy.

"Xia kamu juga lebih nakal dari daddy kok"ucapan Danyal yang meledek anaknya.

"Dasar kalian berdua itu sama saja tidak ada bedanya"ucapan Bunda Rania yang mendekati calon mantunya.

Sampai disini dulu ya, maaf author tidak up karena sibuk Di dunia nyata.

Jangan lupa, komen, like, favorit dan vote

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***