Alexander Graham Taylor

Leo dan Ayahnya Putri menggendong tubuh Ibunya Putri ke ruang UGD kemudian langsung ditangani oleh dokter.

"Nak Leo, maaf Paman minta tolong lihat apakah Putri memang sudah meninggal atau belum," pinta Ayahnya Putri dengan mata berkaca-kaca karena dirinya tidak percaya kalau putri satu-satunya pergi meninggalkan mereka.

"Baik Paman," jawab Leo patuh.

Seumur hidup Leo tidak pernah di suruh oleh orang lain kecuali oleh keluarga besarnya dan dirinya akan marah jika ada orang yang berani menyuruh dirinya tapi entah kenapa dengan orang tua Putri dirinya mau disuruh-suruh.

Leo keluar dari ruang UGD dan berjalan dengan gontai, selain Ayahnya Putri yang tidak percaya kalau Putri sudah meninggal ternyata Leo juga sama. Dirinya tidak percaya kalau Putri secepat itu meninggalkan dirinya hingga Leo menghentikan langkahnya ketika ada yang memanggil dirinya.

"Leo," panggil seorang pria tampan.

Leo membalikkan badannya dan melihat pria tampan berjalan mendekati dirinya.

"Alexander Graham Taylor," panggil Leo.

"Ck... Lengkap banget manggilnya, panggil saja Alex," ucap Alex.

"Siapa yang sakit?" tanya Leo tanpa menjawab ucapan Alex.

"Tidak ada yang sakit, aku di suruh Mommy untuk menemui kekasihmu yang bernama Putri, sekarang Putri ada di mana?" tanya Alex.

Ketika Leo ingin bicara pintu ruang operasi di buka dengan lebar. Dua perawat mendorong brangkar di mana Putri berbaring dengan ditutupi kain putih membuat Leo berjalan ke arah brangkar tersebut dengan diikuti oleh Alex.

Dengan tangan gemetar Leo menarik perlahan kain putih tersebut hingga dirinya melihat wajah pucat Putri yang masih setia memejamkan matanya. Leo langsung memeluk tubuh Putri dan tidak berapa lama air matanya keluar sedangkan Alex memegang tangan Putri untuk mengecek nadi Putri.

"Putri masih hidup, sediakan ruangan kosong yang tidak boleh dimasuki oleh siapapun," perintah Alex tiba-tiba ke arah dua perawat tersebut.

"Tapi Tuan ..." ucapan salah satu perawat terpotong oleh Alex.

"Cepat!" teriak Alex karena Putri dalam kondisi kritis.

"Baik tuan," jawab dua perawat itu patuh.

"Leo, ayo kita ikuti mereka," pinta Alex sambil menarik tangan Leo.

"Apakah benar kalau Putri masih hidup?" tanya Leo tidak percaya sambil berdiri dengan tegak.

"Masih, tapi kondisinya sangat kritis dan harus buru-buru di obati kalau tidak nyawanya tidak akan tertolong," ucap Alex sambil berjalan dengan langkah cepat begitu pula dengan Leo.

Leo dan Alex membantu dua perawat mendorong brangkar di mana Putri berbaring. Hingga mereka sampai di depan pintu dan langsung menghentikan mendorong brangkar.

Dua perawat mendorong pintu dengan lebar kemudian Leo dan Alex mendorong brangkar untuk masuk ke dalam.

"Siap kan kain yang panjang serta lebar dan tali panjang untuk penghalang, untuk pengikat talinya gunakan dua tiang infus," pinta Alex.

"Baik Tuan," jawab dua perawat tersebut dengan patuh kemudian membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan ruangan tersebut untuk mengambil barang yang dibutuhkan oleh Alex.

"Leo, angkat Putri dan dudukan di karpet itu," perintah Alex.

Tanpa banyak bicara Leo mengangkat tubuh Putri ala bridal style menuju ke arah karpet yang ditunjuk oleh Alex sedangkan Alex mengambil kain putih tadi yang menutupi tubuh Putri dan mengikuti langkah Leo.

Leo dengan perlahan mendudukkan Putri ke karpet sedangkan Alex membentangkan kain putih tersebut di pangkuan Putri di mana Leo duduk membelakangi Putri agar Putri bisa duduk.

Tidak berapa lama pintu ruangan tersebut di ketuk seseorang dan Alex memerintahkan untuk masuk.

Ceklek

Dua perawat datang sambil membawa tali dan kain panjang serta lebar sesuai permintaan Alex.

"Maaf Tuan ini kainnya," ucap salah satu perawat.

"Buat sekat dengan menggunakan tali," ucap Alex.

Dengan patuh dua perawat memegang sama-sama ujung tali kemudian mengikat tali tersebut dengan menggunakan dua tiang infus kemudian membentangkan kain yang berwarna putih.

"Kalian pergilah," ucap Alex.

Alex duduk dekat pembatas dimana dirinya tidak melihat Leo dan Putri yang berada di depannya karena terhalang kain putih. Leo mengeluarkan barang-barang yang dibutuhkan yang di simpan di dalam tas.

"Baik Tuan," jawab dua perawat tersebut dengan patuh.

Dua perawat tersebut pergi meninggalkan mereka dengan hati bertanya-tanya, apa yang dilakukan oleh Alex terhadap Putri yang jelas-jelas sudah meninggal.

"Leo, buka pakaian Putri hingga polos tanpa sehelai benangpun," perintah Alex.

"Hah! Apa maksudmu Alex?" tanya Leo dengan nada kesal.

"Jangan banyak bicara lakukan saja, kalau kamu tidak mau biar aku saja karena nyawa Putri dalam bahaya dan bisa meninggal," jawab Alex dengan nada serius.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ceroboh banget suster dan dokter sebelum nya,Apa mereka gak cek betul2 ya,Malah mau bilang aja jalo Putri sudah meninggal..

2023-11-06

1

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

metode pengobatan apa ini ya🤔🤔

2023-07-14

0

Umi Abi

Umi Abi

ha ha tahan ya godaan

2022-11-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!