"Kalau begitu kita berkenalan, hallo namaku Leo," ucap Leo sambil melambaikan ke dua tangannya dan tersenyum manis.
"Pffftttt..." tawa Putri.
("Entah kenapa aku sangat senang melihatmu tertawa," ucap Leo dalam hati).
"Kak Leo sangat lucu," ucap Putri.
Leo hanya tersenyum hingga dirinya melihat ada dua bungkusan plastik klip yang berisi tablet dan krim penghilang nyeri membuat Leo mengambil dua bungkusan plastik klip tersebut.
"Obatnya di minum dulu," ucap Leo sambil mengambil gelas yang berisi air mineral.
"Aku tidak suka minum obat jadi aku pakai krim penghilang nyeri tapi aku memakainya di rumah karena di bagian punggung aku tidak bisa mengolesinya," ucap Putri.
"Kalau tidak minum obat bagaimana mau sembuh?" tanya Leo sambil meletakkan kembali gelas tersebut ke atas meja.
"Aku tahu, tapi aku paling benci minum obat," ucap Putri yang memang tidak suka minum obat.
"Tapi kamu harus meminumnya," ucap Leo sambil membuka bungkusan tablet.
"Lebih baik sakit daripada minum obat," ucap Putri bersikeras.
"Mau coba minum obat dengan cara lain?" tanya Leo.
"Maksudnya? Minum obat dengan cara lain apa?" tanya Putri penasaran.
"Tapi dengan satu syarat kamu tidak boleh protes," ucap Leo.
"Iya aku tidak akan protes," ucap Putri.
Leo hanya tersenyum kemudian Leo mengambil gelas dan memasukkan air ke dalam mulutnya tanpa menelannya. Setelah selesai Leo memasukkan dua butir tablet ke dalam mulutnya membuat Putri menatap Leo dengan wajah bingung.
Leo mengangkat perlahan tubuh Putri kemudian mendekatkan wajahnya ke arah wajah Putri membuat Putri memejamkan matanya.
Leo mendekatkan bibirnya ke bibir Putri kemudian memasukkan obat ke dalam mulut Putri membuat Putri terpaksa menelan obat pahit tersebut. Setelah beberapa saat Leo melepaskan ciumannya membuat Putri memukul bahu Leo tanpa ada rasa takut sedikitpun karena biasanya Leo akan marah jika tubuhnya di sentuh.
Tapi kini entah kenapa Leo tidak marah malah tersenyum menatap wajah cantik Putri yang memerah karena malu sekaligus kesal.
Bugh
"Ciuman pertamaku," ucap Putri dengan wajah kesal.
"Sama, itu juga ciuman pertamaku. Kakak kan sudah bilang jangan protes," ucap Leo sambil tersenyum bahagia karena dirinya pria pertama yang mencium Putri secara tidak langsung.
Putri hanya bisa mendengus sambil menatap
Leo dengan kesal sedang yang di tatapnya hanya tersenyum karena melihat Putri sangat menggemaskan ketika lagi marah.
"Mau kemana?" tanya Leo yang melihat Putri berusaha bangun.
"Mau pulang," jawab Putri sambil turun dari ranjang.
"Aku antar," ucap Leo sambil membawa obat tablet dan krim penghilang nyeri.
"Tidak usah, aku naik taksi saja," jawab Putri sambil berjalan perlahan ke arah pintu diikuti oleh Leo.
"Kakak antar atau kakak cium lagi," ancam Leo.
Bruk
"Akhhhhh.." teriak Putri.
Grep
Putri tiba - tiba menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya untuk memarahi Leo namun tubuhnya menabrak dada bidang Leo membuat Putri berteriak dan nyaris terjatuh jika saja Leo tidak memeluk dirinya.
"Lepas," ucap Putri dengan nada kesal.
Leo perlahan melepaskan pelukannya kemudian Putri kembali membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan kamar Lemos dengan diikuti oleh Leo.
Putri menghentikan langkahnya ketika melihat ada tiga pria tampan dan dua wanita cantik tiba - tiba menghentikan percakapan ketika mendengar suara langkah kaki.
"Maaf telah mengganggu obrolan para Paman dan Para Tante, sekaligus terima kasih banyak karena telah menolong Putri," ucap Putri dengan nada lembut.
"Tidak apa-apa santai saja, sesama manusia harus saling tolong menolong," ucap Sela dengan nada ikut lembut.
Putri hanya tersenyum ke arah Sela dan Sela pun membalas senyuman Putri.
"Mau kemana Putri?" tanya Seli.
"Mau pulang Tante, nanti di cari sama Mommy dan Daddy," jawab Putri.
"Sudah mendingan?" tanya Sela.
"Sudah Tante," jawab Putri.
"Pulang naik apa?" tanya Seli sambil melirik ke arah Leo yang hanya diam namun arah pandangannya ke arah Putri.
"Naik taksi Tante," jawab Putri.
"Leo antar Putri pulang ke rumah," ucap Seli.
"Tidak perlu repot-repot Tante, Putri naik taksi saja," jawab Putri.
"Tidak repot kok, ayo Leo kamu antar Putri," ucap Sela yang mengerti kalau keponakannya ingin mengantar Putri terlebih biar mereka cepat akrab.
"Tapi Tante ..." ucapan Putri terpotong oleh Seli.
"Tante kuatir sama kamu karena takutnya pria itu datang dan menyakiti dirimu lagi," ucap Seli dengan wajah kuatir.
Putri menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian berfikir kalau apa yang dikatakan oleh Seli ada benarnya terlebih kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan membuat Putri menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Sela dan Seli tersenyum karena Putri menganggukkan kepalanya tanda setuju kemudian Putri berpamitan dengan Delon, Jimmy, Lemos, Sela dan Seli.
"Kalau begitu Putri pamit pulang dulu," ucap Putri sambil mengulurkan tangannya ke arah Sela.
"Hati-hati," ucap Sela sambil membalas uluran tangan Putri.
Putri mencium punggung tangan Sela membuat Sela terkejut karena tidak semua gadis seperti keluarga besar Alexander yang menghormati orang yang lebih tua begitu pula dengan ke empat saudara kembarnya.
Selesai mencium punggung tangan Sela berlanjut mencium punggung tangan Seli, Delon, Jimmy dan Lemos secara bergantian dilanjutkan oleh Leo.
Mereka berdua kemudian keluar dari ruangannya menuju ke lantai satu sedangkan ke lima saudara kembar melanjutkan percakapannya.
"Sebenarnya aku ingin bertanya," ucap Sela
"Mau bertanya apa?" tanya Delon, Jimmy, Lemos dan Seli bersamaan.
"Pernikahan kan batal, apakah Putri tetap meneruskan pernikahan dengan pria lain atau tidak untuk menutupi malu mengingat undangan pernikahan sudah tersebar," jawab Sela.
"Kalau menikah dengan pria lain lalu prianya siapa?" tanya Delon.
"Leo," jawab Jimmy, Lemos, Sela dan Seli bersamaan.
"Iya .. ya.. dengan Leo karena aku melihat Leo menyukai Putri dan aku setuju kalau Putri menikah dengan Leo," ucap Delon.
"Aku juga setuju, tapi aku rasa Putri menolaknya," ucap Sela
"Kenapa menolak nya? Putraku tampan dan segi ekonomi Putraku lebih kaya dari pada pria yang tidak punya malu itu," ucap Lemos.
"Betul kata Lemos, mana mungkin Putri menolaknya," sambung Delon dan Jimmy bersamaan.
"Putri bukan seperti gadis di luaran sana yang menyukai orang karena materi ataupun karena tampan," ucap Sela.
"Betul kata kak Sela karena hatinya pasti masih sakit dan terluka ketika mengetahui calon suaminya ternyata sangat jahat dan tidak punya rasa malu," sambung Seli.
"Betul sekali, bagi seorang gadis di hari sebelum pernikahannya pasti sangat sakit hati ketika melihat calon suaminya selingkuh dengan sahabatnya di tambah calon suaminya tidak punya rasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu agar Putri menjadi miliknya pasti membuat Putri trauma untuk jatuh cinta lagi," ucap Sela menjelaskan.
"Tugasnya Leo adalah menyembuhkan luka hati Putri agar rasa sakitnya sembuh dan mau menerima cinta yang baru," sambung Seli.
Ke tiga pria tampan tersebut hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti sedangkan di tempat yang berbeda tepatnya di rumah sakit. Vincent di rawat di ruang perawatan dengan ditemani oleh ke dua orang tuanya.
''Sayang kenapa kamu sampai babak belur begini? Lalu kemana Putri? Kenapa Putri tidak menemanimu di rawat di rumah sakit?" tanya Ibunya dengan pertanyaan beruntun.
"Mommy, Putri selingkuh Mom,'' ucap Vincent berbohong.
"Apa selingkuh?" tanya ke dua orang tuanya dengan wajah terkejut.
"Bagaimana mungkin? Besok kan kalian akan menikah?" tanya Ibunya seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Vincent.
"Vincent rencana mau melihat gedung pernikahan dan tempat kamar pengantin pas waktu Vincent datang ke kamar pengantin Putri melakukan hubungan suami istri bersama pria lain. Putri dan pria itu sangat terkejut terus memukuli Vincent sampai seperti ini," ucap Vincent berbohong.
Vincent terpaksa berbohong karena tidak mungkin dirinya mengatakan yang sebenarnya karena yang ada bisa di sate sama ke dua orang tuanya.
"Lalu kamu sampai di rumah sakit sama siapa?" tanya Ibunya sambil menahan amarahnya.
"Sama anak buahnya kekasihnya Putri dan anak buahnya sebelum mengantar Vincent ke rumah sakit, Vincent dipukul lebih dulu hingga babak belur padahal Vincent sudah babak belur," jawab Vincent berbohong lagi.
"Bukankah kamu bisa bela diri kenapa kamu tidak melawannya?" tanya orang tuanya Vincent.
"Kekasihnya Putri bela dirinya lebih jago makanya Vincent kalah," jawab Vincent.
"Awas kamu Putri, akan aku balas kamu," ucap Ibunya Vincent.
"Bukan sama Putri saja orang tuanya Putri, kita juga mesti memberikan perhitungan agar mereka tidak lagi merendahkan dan berbuat semena - mena terhadap keluarga kita," ucap suaminya sambil menahan amarahnya.
Kemarahan orang tua Vincent terhadap Putri membuat sepasang suami istri tersebut ingin memberikan perhitungan terhadap Putri dan ke dua orang tua Putri.
"Betul kata Mommy dan Daddy, kita harus memberikan perhitungan ke mereka juga," ucap Vincent dalam hati bahagia
("Rasakan kamu Putri, salah siapa kamu menolak ku, padahal aku ingin tetap melanjutkan pernikahan kita," ucap Vincent dalam hati).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
kayak banci aja nih Vincent untung skrg Leo ada dibelakang putri jadi Vincent gak bisa macem" lagi ma putri bgs nya besok tuh Leo mempelai pria nya 💃💃💃
2023-07-14
0
Firman Junior
Dialaog y sp anak" gk ada feel y...
2023-06-15
0
yonahaku
wah leo pindah agama ya kan putri agamanya muslim jadi untuk pertama kali keturunan daddy thomas jadi muslim
2022-11-12
0