Selamat membaca!
Aku memilih untuk mengenakan pakaian casual. Atasan t-shirt lengan pendek warna putih, lalu aku padu dengan celana panjang jeans biru dongker dan cardigan biru navy sebagai pemanis. Aku juga memilih mengenakan flat shoes dan handbag warna putih untuk melengkapi penampilanku.
Sekali lagi aku mematutkan penampilanku di hadapan cermin sebelum memutuskan pergi. "Kira-kira apa yang akan Mira katakan padaku nanti? Semoga saja dia hanya meminta sejumlah uang sebagai ganti rugi atas kehamilannya, maka aku akan memberikan berapa pun yang dimintanya asalkan setelah ini dia tutup mulut dan tidak lagi menggangguku!" Aku berharap dengan lirih karena kabar kehamilan Almira benar-benar membuat tidurku tidak nyenyak semalam. Bahkan rasa takut kehilangan Mas Denis mulai menghantui pikiranku. Namun, beberapa saat kemudian aku menyudahi pikiranku dengan menggelengkan kepala. Aku memutuskan untuk pergi sekarang karena tidak terasa aku sudah menghabiskan waktu selama satu jam untuk bersiap-siap.
Kini aku pun segera meraih ponsel dan dompet yang berada di atas nakas, lalu kumasukkan ke dalam tas. Sejak menikah dengan Mas Denis, aku tidak pernah kekurangan uang baik cash maupun saldo di rekeningku. Uang cash di dompetku bahkan ada banyak, aku akan memberikan semua uang itu jika Almira menginginkannya, asalkan dia tidak meminta pertanggungjawaban dari suamiku.
Sejak tadi aku masih terus berusaha untuk tidak berpikir hal-hal yang menakutkan. Aku hanya dapat berharap dan berdoa dalam hati, semoga Almira mau menerima penawaranku.
Sambil melangkah keluar dari kamar aku memesan taksi online melalui aplikasi di ponselku. Kemudian aku menuju pelataran rumah menunggu taksi itu datang. Sebelum pergi aku menyempatkan waktu untuk memberi tau asisten rumah tanggaku yang bernama Inah agar dia memasak hanya untuk makan malam karena kemungkinan aku akan makan siang di luar, begitu pula dengan Mas Denis.
Suara klakson taksi online pesananku memanggil. Segera aku langkahkan kaki menuju kendaraan itu dan memasukinya. "Restoran Green Ville ya, Pak." Aku memberi tahu nama restoran yang hendak aku tuju dengan bicara melalui spion tengah pada sopir taksi.
"Baik, Mbak," jawab sopir itu yang kemudian langsung melajukan kendaraannya.
Setelah duduk nyaman, aku mengeluarkan ponsel dari dalam tas dan mengetik pesan untuk dikirim pada Almira bahwa aku sedang dalam perjalanan menuju restoran tempat kami janjian.
Sejak Almira masuk kuliah, Restoran Green Ville menjadi tempat favorit kami untuk bertemu. Tiap kali Almira butuh uang atau apa pun, aku mengajaknya bertemu di tempat itu. Aku enggan untuk bertemu di rumah ibu karena beliau pasti akan menanyakan apa pekerjaanku tiap kali memberikan banyak uang. Pengorbananku untuk membiayai kuliah Almira dan segala kebutuhan hidup ibu dengan menjadi simpanan lelaki hidung belang sama sekali bukan sebuah kebanggaan bagi perempuan yang melahirkanku.
Andai bisa memilih pun aku tidak mau menjadi wanita simpanan. Namun, dengan ijazah SMA saja pekerjaan apa yang bisa kudapat untuk memperoleh uang besar dalam sekejap mata? Itulah alasanku menjadi pemandu karaoke dan menjadi sugar baby bagi para lelaki hidung belang yang ber-uang. Tetapi, sejak bertemu dengan Mas Denis aku benar-benar telah meninggalkan semua itu. Aku merasa lebih baik sejak keluar dari tempat yang penuh dengan kemaksiatan dan hanya membuatku semakin ternoda.
Sejak aku dan Mas Denis menjalin hubungan, dia benar-benar menghidupiku juga keluargaku sebagai bentuk keseriusan dan tanggung jawabnya. Aku merasa bahagia sekaligus beruntung karena Tuhan mempertemukanku dengan pria yang tepat seperti Mas Denis. Namun, dalam sekejap kebahagiaanku hampir sirna saat kemarin Almira mengatakan jika dirinya positif hamil karena menggantikan aku di malam pernikahanku dan itu sungguh menjadi bencana untukku.
"Bodohnya Mira! Seharusnya dia tidak boleh ceroboh. Apa susahnya dia pakai alat KB agar tidak sampai kebobolan seperti ini? Sekarang situasinya jadi rumit seperti ini," batinku yang sejak kemarin merasa tidak tenang karena memikirkan kehamilan Almira.
Bersambung ✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Aan Nurhasanah
bukan kah sebaliknya yg bodoh,coba klo jujur gak akan rumit allisa
2023-06-09
0
Jamain Jamain
piye kon nganggo obat KB mbak'e... lha wong dadakan, mana kepikiran... sg slenco ki awakmu allisa... gemes aku...
2023-02-25
1
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Otak pake mba Otak mu dimana coba suruh pake KB lah Almira perempuan baik² belum menikah ngapain pake KB
2023-02-04
1