Candle Light Dinner

Selamat membaca!

Setelah berhias dengan riasan flawless, kami pun keluar dari kamar hotel. Aku menggandeng lengan suamiku dengan erat sambil melangkah beriringan.

Mas Denis tidak mengajakku makan malam di restoran hotel melainkan naik lift ke area rooftop. Di dalam lift Mas Denis merengkuh pinggangku dan mengecup pipiku. 

"Kamu cantik sekali malam ini." Mas Denis mencium puncak kepalaku sambil berbisik. 

"Berarti biasanya aku enggak cantik dong?" Aku menampilkan wajah cemberut sambil membalikkan tubuhku membelakangi Mas Denis. Menunjukkan bahwa aku marah setelah mendengar perkataannya.

Melihat aku seperti itu, Mas Denis langsung membalikkan kembali tubuhku. Lalu, menangkup kedua sisi wajahku sambil menatapku dengan lekat. "Tiap saat kamu cantik, Sayangku. Tapi, malam ini cantik kamu itu spesial banget."

Baru saja Mas Denis hendak mencium bibirku, lampu lift tanda kami telah sampai di rooftop menyala dan berbunyi. Namun, bukan Mas Denis namanya kalau mengurungkan niatnya saat ingin mencium bibirku. Dengan cepat dia pun menciumku. Ciuman panas yang seketika membangkitkan gairahku malam ini. Begitulah suamiku, pria yang selalu bisa membuatku tergila-gila padanya.

Setelah beberapa menit bibir kami berpagut di depan lift, Mas Denis menuntunku melangkah ke rooftop. Tiba-tiba saja aku sedikit terkejut. Merasa takut hingga bulu kudukku meremang. Mengapa gelap begini? Tak seindah foto yang aku lihat di akun instagramnya. Merasa semakin takut, aku pun mengeratkan pelukanku pada lengan Mas Denis. 

"Jangan takut ya, Sayang!" Mas Denis terus menuntunku, melangkah maju tanpa takut akan gelap. Dia tetap bersikap tenang di bawah cahaya yang hanya mengandalkan sinar bulan sebagai penerang.

Saat langkah kami semakin jauh dari pintu lift, lampu pun mulai menyala satu persatu. Lampu hias berbentuk hati itu tampak bersinar terang di depan balon udara. Mas Denis pun langsung menggenggam tanganku dan mengajakku berjalan menuju ke tengah-tengah rooftop.

"Untuk merasakan kebahagiaan malam ini, aku tidak pernah menyesal telah bertukar peran dengan Mira," batinku yang tiba-tiba teringat akan kejadian satu bulan silam di saat aku memaksa Almira untuk menggantikan posisiku di malam pertamaku.

"Bagaimana, Sayang?" Pertanyaan Mas Denis seketika membuyarkan lamunanku yang entah kenapa harus teringat dengan kesedihan di malam pertamaku yang begitu menyakitkan.

"Ini sangat indah, Mas." Aku mengatakannya dengan bibir bergetar sambil menggenggam erat tangan Mas Denis. Terlebih saat aku melihat sebuah meja yang dihiasi bunga dan lilin-lilin yang menguarkan keharuman aromaterapi dan itu benar-benar membuat tempat dinner ini menjadi terlihat begitu indah.

Aku merasa begitu kagum dengan keindahan yang terhampar di depan mataku. Sungguh kebahagiaan ini sulit untuk aku ungkapkan. Semua terasa seperti mimpi, tetapi jika menjadi istri Mas Denis, apa pun yang mustahil pasti sangat mungkin terjadi. Setidaknya itulah yang selalu Mas Denis lakukan sepanjang aku menjadi kekasihnya. Dia benar-benar pria yang mampu membuat setiap hariku selalu terasa istimewa saat di dekatnya. Setelah berkutat dengan rasa kagum di dalam hati, kini aku kembali menatap wajah Mas Denis yang sedang tersenyum melihatku. 

"Mas yang sudah menyiapkan semua ini ya?" Mataku seketika berembun karena merasa terharu dan bahagia.

"Apa kamu suka, Sayang?" Mas Denis memelukku erat hingga mata kami saling menatap lekat.

Aku menganggukkan kepalaku yang berlabuh di dada bidang Mas Denis. Belum lagi keterkejutanku hilang atas kejutan yang baru saja aku lihat, telingaku mendengar alunan biola yang digesek dengan lembut membawakan lagu, Berdua Bersama. Ya Tuhan! Ini lagu favoritku yang menjadi salah satu soundtrack di dalam film Milly dan Mamet. Spontan bibirku bersenandung pada bagian “Berdua meraih mimpi kita".

Aku pun memeluk Mas Denis dengan erat. Ada rasa bahagia yang kian membuat senyum di bibirku tak henti-hentinya terulas. Rasa yang sulit aku gambarkan dengan kata-kata hingga kedua mataku jadi berkaca-kaca karena begitu terharu dengan semua ini. "Terima kasih ya, Mas. Kamu sudah memberikan aku kejutan banyak sekali hari ini. Aku semakin mencintai kamu, Mas." Aku pun mencium punggung tangan Mas Denis sebagai ucapan terima kasih dan dia membalas dengan mengecup keningku. 

"Love you too sekebon, Sayang." Mas Denis membalas ungkapan cintaku dengan istilah cinta anak zaman sekarang dengan senyumnya yang jahil.

Kami pun tertawa bersama, menertawakan ungkapan cinta Mas Denis yang kian memberi warna dari momen yang kami lewati malam ini. Setelah puas tertawa, Mas Denis mengantarku duduk di meja candle light dinner kami. Kemudian dia menempatkan diri duduk di hadapanku. 

Sepanjang acara makan malam romantis yang diiringi lagu-lagu romantis dari alunan biola, kami saling menatap dengan penuh cinta. Kadang Mas Denis menyuapkan makanan dengan sendok makan yang dia gunakan dan begitu juga sebaliknya, aku melakukan hal yang sama. Kami saling melempar pujian, tersenyum bersama, dan berbicara lepas tentang semua hal yang mungkin tak kami bicarakan sewaktu di rumah.

Bersambung ✍️

Terpopuler

Comments

WILUJENG TEPANG TAUN SUHU⁶⁹

WILUJENG TEPANG TAUN SUHU⁶⁹

dasar Lissa egois... hanya memikirkan diri sendiri tanpa berpikir gimana perasaan nya Mira... hati² semua ini akan jadi boomerang suatu saat nanti..

2023-01-26

0

@◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

@◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

km sangat sangat egosis Lissa .ah Denis kenapa km gak bisa membedakan MLM pertama mudg MLM 'selanjutnya 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2023-01-24

1

Nur Janah

Nur Janah

manfaatkan kebahagiaan mu yang sekarang sebelum semua sirna Lissa

2023-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Menyesali Masa Lalu
2 Merelakan Malam Pertama
3 Menyesal
4 Coba Menghentikan
5 Menguatkan Hati
6 Kabar Buruk
7 Takut Ketahuan
8 Kejutan Tak Terduga
9 Merasa Beruntung
10 Candle Light Dinner
11 Malam Panjang
12 Rencana Bertemu
13 Menyalahkan Almira
14 Permintaan Almira
15 Ancaman Almira
16 Menolak Keras
17 Tekad Alissa
18 Memikirkan Rencana
19 Takut Semua Terbongkar
20 Dihantui Almira
21 Rencana Kejam
22 Akting Yang Sempurna
23 Menjalankan Rencana
24 Tak Ingin Membuatnya Mati
25 Kekesalanku
26 Dasar Pembunuh
27 Saling Mengungkit
28 Coba Menaklukkannya
29 Apa Dia Mendengarnya?
30 Memanas-manasi
31 Mempermainkanku
32 Wanita Paling Beruntung
33 Rasa Cemas
34 Senyum Bahagia
35 Pemikiran Salah
36 Mengulang Malam Pertama
37 Takut Terbongkar
38 Mood Pagi Yang Buruk
39 Menahan Rasa Kesal
40 Adik Durhaka
41 Apa Mereka Saling Mengenal?
42 Muak Dengan Semuanya
43 Kekesalan Malam Ini
44 Kabar Tidak Terduga
45 Cemburu
46 Sengaja Melakukannya
47 Berakting
48 Pikiran Rumit
49 Ketakutan Alissa
50 Sebuah Map Cokelat
51 Meminta Maaf
52 Kembali Seperti Biasa
53 Kebetulan Yang Aneh
54 Mengamati Penuh Curiga
55 Pembalasan
56 Sebuah Ide
57 Tak Terduga
58 Semakin Yakin
59 Mempersiapkan Rencana
60 Mungkinkah Pura-pura
61 Di Luar Dugaan
62 Merasa Bodoh
63 Penyesalan
64 Tak Punya Pilhan
65 Pesan Masuk
66 Menanti Kedatangannya
67 Jawaban Delano
68 Rencana Almira
69 Jauh Lebih Licik
70 Menyesal
71 Menjalani Hukuman
72 Merasa Tidak Sanggup
73 Pengunjung Pertama
74 Ragu Menerima
75 Putusan Hakim
76 Teman Masa Kecil
77 Pengakuan Delano
78 Hati Yang Ragu
79 Ada Apa Dengannya?
80 Melepas Dengan Ikhlas
81 Merasa Tak Pantas
82 Penuh Haru
83 Bakat Terpendam
84 Bingkisan Cantik
85 Hari Kebebasan
86 Bertanya-tanya
87 Tidak Mungkin
88 Permintaan Almira
89 Keputusan Berat
90 Berubah
91 Permintaan Maaf
92 Doa Ibu
93 Rindu Bertemu
94 Kabar Mengejutkan
95 Rahasia Almira
96 Kembali Padanya
97 Ungkapan Hati
98 Mencintainya
99 Lembaran Baru
100 Tamu Tak Diundang
101 Penyesalan Mendalam
102 Kejujuran
103 Dinner Romantis
104 Menahan Malu
105 Air Mata Bahagia
106 Menjadi Orang Tua
107 Rencana Kejutan
108 Siapa dia?
109 Menyesali Keputusan
110 Pertemuan Tak Terduga
111 Tidak Boleh Tahu
112 Mengulang Kesalahan
113 Patah Semangat
114 Keputusan Terakhir
115 Penyesalan Mendalam
116 Rasa Gugup
117 Anugerah Bahagia
118 Perhatian Delano
119 Permintaan Meisya
120 Bagaimana Mungkin?
121 Melakukannya
122 Ketakutan
123 Dia ....
124 Tamat - Kebahagiaan
125 Promo Karya Baru - One Night Destiny
126 Bonus Chapter 1 : Persalinan
127 Bonus Chapter 2 : Janji Selamanya
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Menyesali Masa Lalu
2
Merelakan Malam Pertama
3
Menyesal
4
Coba Menghentikan
5
Menguatkan Hati
6
Kabar Buruk
7
Takut Ketahuan
8
Kejutan Tak Terduga
9
Merasa Beruntung
10
Candle Light Dinner
11
Malam Panjang
12
Rencana Bertemu
13
Menyalahkan Almira
14
Permintaan Almira
15
Ancaman Almira
16
Menolak Keras
17
Tekad Alissa
18
Memikirkan Rencana
19
Takut Semua Terbongkar
20
Dihantui Almira
21
Rencana Kejam
22
Akting Yang Sempurna
23
Menjalankan Rencana
24
Tak Ingin Membuatnya Mati
25
Kekesalanku
26
Dasar Pembunuh
27
Saling Mengungkit
28
Coba Menaklukkannya
29
Apa Dia Mendengarnya?
30
Memanas-manasi
31
Mempermainkanku
32
Wanita Paling Beruntung
33
Rasa Cemas
34
Senyum Bahagia
35
Pemikiran Salah
36
Mengulang Malam Pertama
37
Takut Terbongkar
38
Mood Pagi Yang Buruk
39
Menahan Rasa Kesal
40
Adik Durhaka
41
Apa Mereka Saling Mengenal?
42
Muak Dengan Semuanya
43
Kekesalan Malam Ini
44
Kabar Tidak Terduga
45
Cemburu
46
Sengaja Melakukannya
47
Berakting
48
Pikiran Rumit
49
Ketakutan Alissa
50
Sebuah Map Cokelat
51
Meminta Maaf
52
Kembali Seperti Biasa
53
Kebetulan Yang Aneh
54
Mengamati Penuh Curiga
55
Pembalasan
56
Sebuah Ide
57
Tak Terduga
58
Semakin Yakin
59
Mempersiapkan Rencana
60
Mungkinkah Pura-pura
61
Di Luar Dugaan
62
Merasa Bodoh
63
Penyesalan
64
Tak Punya Pilhan
65
Pesan Masuk
66
Menanti Kedatangannya
67
Jawaban Delano
68
Rencana Almira
69
Jauh Lebih Licik
70
Menyesal
71
Menjalani Hukuman
72
Merasa Tidak Sanggup
73
Pengunjung Pertama
74
Ragu Menerima
75
Putusan Hakim
76
Teman Masa Kecil
77
Pengakuan Delano
78
Hati Yang Ragu
79
Ada Apa Dengannya?
80
Melepas Dengan Ikhlas
81
Merasa Tak Pantas
82
Penuh Haru
83
Bakat Terpendam
84
Bingkisan Cantik
85
Hari Kebebasan
86
Bertanya-tanya
87
Tidak Mungkin
88
Permintaan Almira
89
Keputusan Berat
90
Berubah
91
Permintaan Maaf
92
Doa Ibu
93
Rindu Bertemu
94
Kabar Mengejutkan
95
Rahasia Almira
96
Kembali Padanya
97
Ungkapan Hati
98
Mencintainya
99
Lembaran Baru
100
Tamu Tak Diundang
101
Penyesalan Mendalam
102
Kejujuran
103
Dinner Romantis
104
Menahan Malu
105
Air Mata Bahagia
106
Menjadi Orang Tua
107
Rencana Kejutan
108
Siapa dia?
109
Menyesali Keputusan
110
Pertemuan Tak Terduga
111
Tidak Boleh Tahu
112
Mengulang Kesalahan
113
Patah Semangat
114
Keputusan Terakhir
115
Penyesalan Mendalam
116
Rasa Gugup
117
Anugerah Bahagia
118
Perhatian Delano
119
Permintaan Meisya
120
Bagaimana Mungkin?
121
Melakukannya
122
Ketakutan
123
Dia ....
124
Tamat - Kebahagiaan
125
Promo Karya Baru - One Night Destiny
126
Bonus Chapter 1 : Persalinan
127
Bonus Chapter 2 : Janji Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!