saya gak punya kekasih, saya punyanya istri

Saat Luqman sudah tak nampak di mata, Abidzar pun duduk di kursi tunggu yang tersedia di luar kamar rawat sambil menyilang kan ke dua tangan nya di dada.

"ngapain Luqman kesini...??" tanya Abidzar dengan mata fokus ke depan

"jenguk Bunda" Jawab Ruqayyah singkat

"Yakin gak lebih dari jenguk Bunda..??" kali ini Abidzar melihat ke arah Ruqayyah ya berdiri di samping nya.

"kalau dia punya tujuan lebih saya gak bisa melarang nya kan,itu kan hak dia" jawab Ruqayyah

Abidzar pun menarik tangan Ruqayyah membuat nya terduduk tepat di samping nya.

Ingin rasa nya Abidzar meluapkan kekesalannya, tapi dia tahan.

"kapan Bunda boleh pulang???" tanya Abidzar

"In Syaa Allah besok udah bisa pulang, tinggal rutin kontrol aja" jawab Ruqayyah

"besok saya jemput.." sambil kembali menyilang kan tangan nya

"gak perlu Pak, saya bisa bawa mobil saya sendiri, ada Aqila dan Ayunda" balas Ruqayyah

"saya akan jemput kamu di toko, kita jemput bunda bareng-bareng" ujar Abidzar penuh penekanan tak ingin ada penolakan, lalu beranjak masuk ke kamar rawat Bunda.

Ruqayyah pun mengikuti langkah Abidzar, bukan maksud hati untuk bersikap angkuh pada Abidzar, tapi ada rasa ketakutan, apa yang akan dia katakan kepada Bunda jika nanti Bunda tahu status Abidzar.

Ada rasa takut bunda akan membencinya. tapi semakin dia berusaha menjauh dari Abidzar, Abidzar malah semakin mendekati diri nya.

Ruqayyah bukan tidak paham statusnya masih istri dari Abidzar, tapi lagi-lagi dasar dari pernikahan itu.

Ada satu pertanyaan, kemana kekasih Abidzar?? bukankan dulu dia memiliki kekasih hati??

Tapi dia tak berani mempertanyakan itu semua.

Abidzar mendekati Bunda

"Bunda gimana kondisinya...??" tanya Abidzar

"Alhamdulillah sudah jauh lebih baik.."

Bunda dan Abidzar nampak akrab dan itu membuat Ruqayyah mengerutkan kening nya.

"Ay.... Aqila dan Ayunda apa gak kesini??" tanya Bunda

"Gak Bun, mereka banyak tugas sekolah, Ayya udah pesan sama Bu Linda untuk sesekali melihat mereka di rumah.." jawab Ruqayyah

"oh ya , nanti kalau Bunda sudah lebih sehat, kamu buat Janji ya sama bos perusahaan yang kasih kamu pinjaman uang itu, Bunda ingin mengucapkan terimakasih" ujar Bunda dan itu membuat Ruqayyah melihat ke arah Abidzar

"dia ada di hadapan Bunda..." batin Ruqayyah

"Abi bukan memberikan pinjaman Bun, tapi memang memberikan nya untuk Ruqayyah" batin Abidzar

"kenapa, kok kalian malah saling melihat..??" tanya Bunda

"Pak Abidzar ini Bun yang memberikan pinjaman itu" ujar Ruqayyah, tak ingin nanti sang Bunda semakin kecewa, apalagi mereka sudah nampak akrab

"Masyaallah, serius nak Abi orang baik itu..??" tanya Bunda tak percaya

Abidzar melihat ke arah Ruqayyah sekilas lalu beralih melihat ke arah Bunda lalu menganggukan kepalanya.

"Abi bukan orang baik Bun, bahkan ada syarat yang membuat putri Bunda saat ini mungkin begitu membenci saya" lagi-lagi Abidzar hanya membatin saja

"Masyaallah, terimakasih banyak Nak Abi...." ucap Bunda dengan air mata berkaca-kaca, Bunda juga mendengar dari Ayunda bahwa Abidzar ikut menunggu di luar saat Bunda di Operasi.

Sekilas Bunda melihat ke arah Ruqayyah dan Abidzar secara bergantian, seakan Bunda bisa membaca ada sesuatu di antara dua insan yang duduk di samping kanan dan kiri Bunda.

🍂

Hari dimana kepulangan Bunda, kedua adik nya masih di sekolah jadi Ruqayyah sendiri yang akan menjemput Bunda.

Saat akan meraih kunci mobil nya, Handphone nya berbunyi, ada notifikasi dari handphone nya

-Pak Abidzar-

Saya sudah Otw... siap-siap!!!

"Astagfirullah, ni orang keras kepala banget sih.." lirih Ruqayyah saat membaca chat dari Abidzar

"siapa yang keras kepala kak.....??" tanya Vita

"hah...?? salah dengar kamu Vit..." balas Ruqayyah

"Kak ada beberapa pesanan yang harus di antara, taksi online langganan kita lagi gak berangkat" ujar Desi tiba-tiba

"cari taksi lain aja Des, soal nya mobil mau di pakai jemput Bunda" Vita yang menjawab

"Kalian pakai aja,.nanti kakak ada yang jemput" ujar Ruqiah dan itu membuat Vita dan Desi saling menatap kaget lalu mereka melihat ke arah Ruqayyah

"siapa kak..??" tanya Desi

"paling pak Luqman ya....." tebak Vita

Ruqayyah menggeleng

"trus siapa...??" tanya mereka kompak

Lalu tiba-tiba pintu Toko terbuka, sosok yang tak asing bagi mereka, bukan karna dia terkenal bagai artis atau karna dia baik hati, tapi karna sikap dingin nya.

Dialah Abidzar, yang nampak beberapa kali berbeda pendapat dengan Ruqayyah

"udah siap..??" tanya Abidzar tanpa basa-basi

"Bisa gak masuk ruangan itu mengucapkan salam??" tanya Ruqayyah

Vita dan Desi malah terbengong melihat mereka berdua.

"saya tunggu di mobil.." ujar Abidzar lalu kembali keluar tanpa menjawab pertanyaan Ruqayyah mengenai mengucapkan salam.

"Kakak bareng pak Abi....??" tanya Vita kepo

"ini kunci mobil, kalian pakai, kakak mau ke rumah sakit dulu jemput bunda" Tanpa menjawab rasa penasaran Vita dan Desi Ruqayyah pun keluar.

Dan lagi-lagi itu membuat Vita dan Desi melongo.

Abidzar sudah berdiri tepat di samping pintu mobil penumpang, bersiap membukakan pintu mobil untuk Ruqayyah.

Saat Abidzar membuka pintu mobil dan Ruqayyah akan masuk mobil moments itu terlihat oleh Luqman.

Sungguh pertanyaan besar untuk Luqman, seorang Abidzar melakukan itu kepada wanita lain.

Berniat akan menghampiri mereka, tapi ternyata mobil Abidzar sudah melaju, Luqman pun berusaha mengikuti mobil Abidzar, tapi saat mobil sudah hampir dekat, lampu merah menyala, sedangkan mobil Abidzar sudah melaju terlebih dahulu sebelum lampu merah menyala.

Luqman memukul stir mobil nya dengan kesal.

🍂

"Pak Abi gak sibuk...??" tanya Ruqayyah

"lumayan sibuk sih, tapi masih bisa di handle" jawab Abidzar

"saya boleh tanya sesuatu..??" tanya Ruqayyah

"hmmm... tanya apa...??" tanya Abidzar melihat Ruqayyah sekilas lalu kembali fokus pada setir nya

"apa kekasih pak Abi tahu hubungan kita..??" tanya Ruqayyah

"saya gak punya kekasih, saya punyanya istri" jawab Abidzar dengan mode fokus

"yang pak Abi siapkan kue untuk anniversary beberapa bulan lalu"

Mendengar itu Abidzar menghentikan mobil nya tiba-tiba dan itu membuat Ruqayyah hampir tersungkur ke depan kalau tidak pakai sabuk pengaman.

"perlu saya ulang, saya gak punya kekasih, saya punya nya Istri, dan kamu orang nya, masih kurang jelas..???" ujar Abidzar dengan tatapan menerkam dan itu membuat Ruqayyah menelan saliva nya

Abidzar pun kembali menjalankan mobil nya.

Susana menjadi mencekam selama perjalanan menuju rumah sakit, Ruqayyah hanya ingin tahu, karna dia tidak mau di bilang perusak hubungan orang, apalagi jika sampai Abidzar masih mencintainya sang kekasih, karna seperti yang dia dengar dari Luqman.

Abidzar dan Nindi sudah menjalin hubungan selama dua tahun, dan Abidzar begitu mencintai Nindi.

🍂🍂🍂

Info UP bisa Follow IG kak Ajeng ya.. @cerita_ajengkirana

Sebaik-baiknya Bacaan itu adalah - Al'Quran

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

next

2024-02-26

0

Ayomi Hartinta

Ayomi Hartinta

lanjut ka ajeng....

2022-11-10

2

Emilia Windiarti

Emilia Windiarti

di percepat bucinnya kak ajeng

2022-11-10

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menyampaikan amanah Ayah
3 Bucin VS Cuek
4 Pertemuan
5 In Sya Allah
6 Bunda Pingsan
7 Dua Luka di Dua tempat
8 Kondisi Bunda
9 Walau Hanya Satu Malam
10 Perasaan yang Sulit di Jelaskan
11 Pernikahan Semalam
12 Operasi Bunda
13 Arti Namamu
14 saya gak punya kekasih, saya punyanya istri
15 Gundah
16 Luqman mengetahui nya
17 Bawa saya menuju jalan Allah
18 Inikah Jalan Juang-Ku
19 Berbisik di Bumi terdengar di Langit
20 Jadi Imam kami atau Sholat di Masjid
21 Jawaban Ruqayyah
22 Pengakuan Abi ke Sang Mama
23 Pengumuman
24 Kedatangan Mama Abidzar
25 Maafkan anak Saya
26 Siap Jadi Alarm
27 Sholat itu Prioritas
28 Suami??
29 Penjelasan
30 Mandiri dan Sholeha
31 Keputusan
32 Menjelang hari H
33 Ijab Kabul ke dua
34 Nanti Yunda jewer
35 Menjadi Imam untuk pertama kali
36 Obrolan Pengantin Baru
37 Rumah untuk Ruqayyah
38 Anda belum beruntung Bii
39 Mau di suapi pakai apa?
40 Cemburu ya?
41 Bukan Malam Pertama
42 Di Sambut Bawang Mewah
43 Kodrat wanita
44 Kisah Sahabat Rasulullah yang ingin Miskin
45 Luar Biasa tapi Sederhana
46 Kayak nya Mas yang kecuil!
47 Wanita Masa Lalu
48 Cinta Para sahabat sang Suri Tauladan
49 Ya Buat Kamulah Sayang
50 Kejutan untuk Ruqayyah
51 Telur Gosong
52 LECET NANTI WOOI
53 Seperti ABG lagi pacaran
54 Sang Maling Hati
55 Harapan yang Tertunda
56 Quality Time
57 Preman Pasar
58 Bingung dan Bahagia
59 Begitu Kecil
60 Posesif
61 Kita adalah Abdullah
62 Wanita dengan Singa Lapar
63 Lagi-lagi di tinggal tidur
64 Fa inna ma’al usri yusra
65 Kue Lapis
66 Promo Cerita Baru
67 Semua berproses
68 Masak Sarapan Berdua
69 Permintaan Ayunda
70 Praktek buat Donat
71 Perjuangan Wanita Sholehah
72 Asyraf Al Wafi
73 Doa Ibu Mampu Menembus Langit
74 Panggilan pertama Wafi
75 Tanah Suci
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Prolog
2
Menyampaikan amanah Ayah
3
Bucin VS Cuek
4
Pertemuan
5
In Sya Allah
6
Bunda Pingsan
7
Dua Luka di Dua tempat
8
Kondisi Bunda
9
Walau Hanya Satu Malam
10
Perasaan yang Sulit di Jelaskan
11
Pernikahan Semalam
12
Operasi Bunda
13
Arti Namamu
14
saya gak punya kekasih, saya punyanya istri
15
Gundah
16
Luqman mengetahui nya
17
Bawa saya menuju jalan Allah
18
Inikah Jalan Juang-Ku
19
Berbisik di Bumi terdengar di Langit
20
Jadi Imam kami atau Sholat di Masjid
21
Jawaban Ruqayyah
22
Pengakuan Abi ke Sang Mama
23
Pengumuman
24
Kedatangan Mama Abidzar
25
Maafkan anak Saya
26
Siap Jadi Alarm
27
Sholat itu Prioritas
28
Suami??
29
Penjelasan
30
Mandiri dan Sholeha
31
Keputusan
32
Menjelang hari H
33
Ijab Kabul ke dua
34
Nanti Yunda jewer
35
Menjadi Imam untuk pertama kali
36
Obrolan Pengantin Baru
37
Rumah untuk Ruqayyah
38
Anda belum beruntung Bii
39
Mau di suapi pakai apa?
40
Cemburu ya?
41
Bukan Malam Pertama
42
Di Sambut Bawang Mewah
43
Kodrat wanita
44
Kisah Sahabat Rasulullah yang ingin Miskin
45
Luar Biasa tapi Sederhana
46
Kayak nya Mas yang kecuil!
47
Wanita Masa Lalu
48
Cinta Para sahabat sang Suri Tauladan
49
Ya Buat Kamulah Sayang
50
Kejutan untuk Ruqayyah
51
Telur Gosong
52
LECET NANTI WOOI
53
Seperti ABG lagi pacaran
54
Sang Maling Hati
55
Harapan yang Tertunda
56
Quality Time
57
Preman Pasar
58
Bingung dan Bahagia
59
Begitu Kecil
60
Posesif
61
Kita adalah Abdullah
62
Wanita dengan Singa Lapar
63
Lagi-lagi di tinggal tidur
64
Fa inna ma’al usri yusra
65
Kue Lapis
66
Promo Cerita Baru
67
Semua berproses
68
Masak Sarapan Berdua
69
Permintaan Ayunda
70
Praktek buat Donat
71
Perjuangan Wanita Sholehah
72
Asyraf Al Wafi
73
Doa Ibu Mampu Menembus Langit
74
Panggilan pertama Wafi
75
Tanah Suci

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!