Dua Luka di Dua tempat

Beda tempat beda pula situasi nya, jika Ruqayyah masih harap-harap cemas dengan kondisi sang Bunda, Berbeda dengan Abidzar.

Dia berjalan dengan senyum yang mengembang, sesuai info dari orang yang Abidzar percaya sang kekasih sedang di resort ini mengadakan pemotretan.

Karna Sang kekasih adalah salah satu brand ambassador produk kecantikan.

Hari ini adalah tepat anniversary mereka yang ke dua tahun.

Abidzar memasuki sebuah ruangan dengan dekorasi ala kastil, ada kosmetik-kosmetik yang tertata rapi. Senyum Abidzar mengembangkan.

Berjalan perlahan dan hati-hati, beberapa orang menyapa Abidzar.

"Nindi dimana Dim...??" tanya Abidzar pada Dimas salah satu kru

"ada di ruang ganti bos..." balas Dimas

"ok.. thanks.."

Abidzar pun menuju ruang ganti yang di maksud oleh Dimas,di bukanya pintu nya perlahan, Abidzar pun berjalan juga dengan perlahan, nama juga kejutan ya harus hati-hati ya kan, kalau ribut bukan kejutan namanya, tapi cari masalah.

Mata Abidzar membulat sempurna saat berada tak jauh dari sosok yang dia tuju, bukan karna kagum dengan penampilan Nindi, tapi syok dengan apa yang dia lihat.

Wanita yang begitu dia Cintai sedang memadu kasih dengan pria lain, wanita yang begitu dia bela , wanita yang dia tunggu kesiapannya untuk menuju ke jenjang pernikahan, tampa malu menempelkan tubuhnya ke pria lain.

Suara-suara dosa terdengar jelas di telinga Abidzar, emosi nya memuncak. ingin mendatangi mereka tapi tiba-tiba Nindi mengakhiri ciu-man panas nya, Abidzar pun memilih bersembunyi di balik dinding lain.

"Udah ah, nanti kita lajut yang lebih hot di kamar aja, kalau disini bisa berabe" ujar Nindi

"bener ya..." jawab Pria itu dengan menggoda

"ck...iyaaa.." Jawab Nindi dengan tak kalah menggoda

"Oh ya sayang.. kamu gak takut ketahuan Abi...??"

"ketahuan?? ya gak lah, lagian selama ini emang pernah ketahuan, dia itu bucin banget, apa yang aku bilang, ya dia akan percaya.. sama waktu kita ke Bali.." jawab Nindi sambil merapikan make up nya

Abidzar benar-benar meradang.

"Kenapa sih kamu malah lebih suka capek kayak gini,. bukankah enak kalau nikah sama dia, apa yang kamu mau tinggal tunjuk..."

"Leo sayang....aku gak suka di kekang, menikah berarti aku harus tunduk sama dia, kemana-mana gak bebas, dan pasti Keluarganya minta aku hamil, ngurus anak... no..no..no...aku belum siap... enak yang begini, bebas..."

"Nindi...Nindi...tapi mau Sampai kapan kamu menghindari dia dari pernikahan...??"

"masih banyak alasan untuk menghindari dia dari pernikahan, lagian aku agak sedikit takut.."

"maksudnya...??"

"dua tahun aku berhubungan sama dia, paling dia nyium kening, kebayang gak sih, aku kan butuh belaian, kehangatan, aku ragu dia normal..."

"ngaco kamu Nin..."

"aduh sayang, aku pernah mau nyium bibir dia, eh dia nolak...pria normal bakal tergoda kali sama bibir aku ini..." balas Nindi lalu tertawa bangga akan diri nya

Abidzar benar-benar tidak bisa lagi menahan emosinya, sudah di duakan, di ragukan pula.

"Jadi ini alasan kamu selalu menunda saat aku ajak MENIKAH...??" tanya Abidzar tiba-tiba dengan nada penuh emosi

"Abi...." kaget Nindi

Kue yang Abidzar bawa pun dia banting ke arah Nindi.

"KAMU BEBAS, sekarang kamu benar-benar bebas,. silahkan lakukan apa yang kamu mau, sesuka kamu...aku tidak peduli" ujar Abidzar meradang lalu bergegas Keluar.

"Beb... tunggu dulu aku bisa jelasin" kejar Nindi, Nindi berusaha meraih tangan Abidzar, tapi dengan cepat dia tepis

"Stop.. kalau kamu sentuh aku ,.kamu siap-siap semua orang disini tahu siapa kamu sebenarnya, dan sudah tidak ada yang perlu kamu jelaskan lagi, aku sudah dengar semua nya, bahkan aku melihat adegan panas kalian, lalu apa lagi yang mau kamu jelaskan hah...???" bentak Abidzar

"beb..."

"Stop Nindi, kita sudah berakhir,. jangan pernah muncul di hadapanku, atau kamu akan sangat malu nanti nya" ujar Abidzar penuh penekanan , lalu keluar dari kamar ganti tanpa membiarkan Nindi mengucapkan satu patah katapun.

Abidzar buru-buru keluar, tanpa mempedulikan orang yang menyapa, wajah nya merah menahan amarah.

Bagaimana mungkin wanita yang dia Cinta itu bukan sekedar mendua, tapi meragukan diri nya.

Dengan cepat Abidzar membawa mobil nya, mungkin jika nyawanya ada 9, apa yang ada sudah dia tabrak tanpa ampun untuk meluapkan emosi nya.

Sayang nya nyawa dia hanya satu, jika sudah di ambil ya gak bakal balik lagi.

🍂

Di rumah sakit, Luqman pun berpamitan, dia juga sempat berkenalan dengan kedua adik Ruqayyah, tapi belum menemui Bunda , karna kondisi bunda memang masih sangat lemah.

Tiba-tiba ada suster yang meminta Ruqayyah ke ruangan dokter,.ada yang akan dokter bicarakan.

Ruqayyah pun menuju ruangan sang dokter. kedatangan Ruqayyah di sambut baik oleh dokter, Ruqayyah pun di persilahkan duduk.

"gimana dok dengan kondisi bunda...??" tanya Ruqayyah

"hmm.. begini mbak Ruqayyah, ada kabar yang kurang baik..."

"maksud dokter..??"

"ibu Ratih terkena Gagal Ginjal Akut dan harus segera melakukan transplantasi Ginjal"

DUAAAR....

Kilat dan petir seakan saling menyambar, tubuh Ruqayyah lemas , air mata nya tumpah, bagaimana bisa ini terjadi.

"Dokter salah.. saya yakin dokter salah, bunda setiap berobat selalu bilang asam lambung, gak mungkin..."

"Ada dua alasan mbak, ibu Ratih menyembunyikan nya, atau ibu Ratih tidak peka akan kesehatan nya" ujar sang dokter

"tapi dok..."

"untuk saat ini Bu Ratih bisa bertahan dengan rutin cuci darah, tapi itu tidak bisa selamanya , karna ini sudah di tahap akhir"

"Ya Allah... bukankah engkau tidak akan memberikan coba di batas kemampuan Hamba Mu..." Batin Ruqayyah

"Berapa biaya Tranplantasi nya dok..??" tanya Ruqayyah

"sekitar 250 sampai 300 juta.." jawab Sang dokter

Dokter pun menjelaskan biaya cuci darah, biaya transplantasi, hingga biasa perawatan lain nya.

Ruqayyah bingung, kepada siapa dia harus berbagi beban ini, kepada ke dua adik nya?? melihat sang bunda terbaring saja mereka sudah sangat sedih, bagaimana jika mereka mendengar semua ini.

uang sebanyak itu, dari mana dia mendapatkan nya dalam waktu singkat, jika pun ada itu tidak cukup.

Dilihat nya ke dua adik nya yang sedang memeluk sang bunda dari balik kaca pintu, air mata nya menetes dan sulit untuk dia hentikan.

Dia yang selalu menyimpan duka nya, apakah kali ini dia juga mampu menyimpan duka itu sendirian.

"Ayah....Ayya harus bagaimana, Ayya gak siap jika harus di tinggalkan Bunda juga yah..." batin nya dengan air mata yang sulit untuk tidak membasahi pipinya.

Ruqayyah pun berlari menuju kamar mandi, untuk mencuci wajah nya, menguatkan diri nya. entah bagaimana cara nya dia pun belum tahu,. tapi adik-adiknya tidak boleh tahu akan semua ini.

🍂🍂🍂

Sebaik-baiknya Bacaan itu adalah - Al'Quran

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

ruqayyah hrsnya adik2nya dikasih tahu karena kalaupun disembunyikan satu saat akan tahu juga

2024-02-26

0

SEPTi

SEPTi

namanya juga kejutan

2023-06-02

0

Anisul Mukaromah

Anisul Mukaromah

mengikuti alur ceritamu kak ajeng semoga ayya segera mendapatkan kebahagiaan

2022-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menyampaikan amanah Ayah
3 Bucin VS Cuek
4 Pertemuan
5 In Sya Allah
6 Bunda Pingsan
7 Dua Luka di Dua tempat
8 Kondisi Bunda
9 Walau Hanya Satu Malam
10 Perasaan yang Sulit di Jelaskan
11 Pernikahan Semalam
12 Operasi Bunda
13 Arti Namamu
14 saya gak punya kekasih, saya punyanya istri
15 Gundah
16 Luqman mengetahui nya
17 Bawa saya menuju jalan Allah
18 Inikah Jalan Juang-Ku
19 Berbisik di Bumi terdengar di Langit
20 Jadi Imam kami atau Sholat di Masjid
21 Jawaban Ruqayyah
22 Pengakuan Abi ke Sang Mama
23 Pengumuman
24 Kedatangan Mama Abidzar
25 Maafkan anak Saya
26 Siap Jadi Alarm
27 Sholat itu Prioritas
28 Suami??
29 Penjelasan
30 Mandiri dan Sholeha
31 Keputusan
32 Menjelang hari H
33 Ijab Kabul ke dua
34 Nanti Yunda jewer
35 Menjadi Imam untuk pertama kali
36 Obrolan Pengantin Baru
37 Rumah untuk Ruqayyah
38 Anda belum beruntung Bii
39 Mau di suapi pakai apa?
40 Cemburu ya?
41 Bukan Malam Pertama
42 Di Sambut Bawang Mewah
43 Kodrat wanita
44 Kisah Sahabat Rasulullah yang ingin Miskin
45 Luar Biasa tapi Sederhana
46 Kayak nya Mas yang kecuil!
47 Wanita Masa Lalu
48 Cinta Para sahabat sang Suri Tauladan
49 Ya Buat Kamulah Sayang
50 Kejutan untuk Ruqayyah
51 Telur Gosong
52 LECET NANTI WOOI
53 Seperti ABG lagi pacaran
54 Sang Maling Hati
55 Harapan yang Tertunda
56 Quality Time
57 Preman Pasar
58 Bingung dan Bahagia
59 Begitu Kecil
60 Posesif
61 Kita adalah Abdullah
62 Wanita dengan Singa Lapar
63 Lagi-lagi di tinggal tidur
64 Fa inna ma’al usri yusra
65 Kue Lapis
66 Promo Cerita Baru
67 Semua berproses
68 Masak Sarapan Berdua
69 Permintaan Ayunda
70 Praktek buat Donat
71 Perjuangan Wanita Sholehah
72 Asyraf Al Wafi
73 Doa Ibu Mampu Menembus Langit
74 Panggilan pertama Wafi
75 Tanah Suci
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Prolog
2
Menyampaikan amanah Ayah
3
Bucin VS Cuek
4
Pertemuan
5
In Sya Allah
6
Bunda Pingsan
7
Dua Luka di Dua tempat
8
Kondisi Bunda
9
Walau Hanya Satu Malam
10
Perasaan yang Sulit di Jelaskan
11
Pernikahan Semalam
12
Operasi Bunda
13
Arti Namamu
14
saya gak punya kekasih, saya punyanya istri
15
Gundah
16
Luqman mengetahui nya
17
Bawa saya menuju jalan Allah
18
Inikah Jalan Juang-Ku
19
Berbisik di Bumi terdengar di Langit
20
Jadi Imam kami atau Sholat di Masjid
21
Jawaban Ruqayyah
22
Pengakuan Abi ke Sang Mama
23
Pengumuman
24
Kedatangan Mama Abidzar
25
Maafkan anak Saya
26
Siap Jadi Alarm
27
Sholat itu Prioritas
28
Suami??
29
Penjelasan
30
Mandiri dan Sholeha
31
Keputusan
32
Menjelang hari H
33
Ijab Kabul ke dua
34
Nanti Yunda jewer
35
Menjadi Imam untuk pertama kali
36
Obrolan Pengantin Baru
37
Rumah untuk Ruqayyah
38
Anda belum beruntung Bii
39
Mau di suapi pakai apa?
40
Cemburu ya?
41
Bukan Malam Pertama
42
Di Sambut Bawang Mewah
43
Kodrat wanita
44
Kisah Sahabat Rasulullah yang ingin Miskin
45
Luar Biasa tapi Sederhana
46
Kayak nya Mas yang kecuil!
47
Wanita Masa Lalu
48
Cinta Para sahabat sang Suri Tauladan
49
Ya Buat Kamulah Sayang
50
Kejutan untuk Ruqayyah
51
Telur Gosong
52
LECET NANTI WOOI
53
Seperti ABG lagi pacaran
54
Sang Maling Hati
55
Harapan yang Tertunda
56
Quality Time
57
Preman Pasar
58
Bingung dan Bahagia
59
Begitu Kecil
60
Posesif
61
Kita adalah Abdullah
62
Wanita dengan Singa Lapar
63
Lagi-lagi di tinggal tidur
64
Fa inna ma’al usri yusra
65
Kue Lapis
66
Promo Cerita Baru
67
Semua berproses
68
Masak Sarapan Berdua
69
Permintaan Ayunda
70
Praktek buat Donat
71
Perjuangan Wanita Sholehah
72
Asyraf Al Wafi
73
Doa Ibu Mampu Menembus Langit
74
Panggilan pertama Wafi
75
Tanah Suci

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!