Senyum Abidzar terukir indah mendengar apa yang Ruqayyah ucapkan tadi.
Bahagia mendapatkan pengakuan bahwa dia adalah suami nya.
Tapi apa yang terjadi, saat Ruqayyah selesai memakai sepatunya, dia langsung meninggalkan Abidzar untuk menuju mobil nya.
Saat Ruqayyah akan masuk ke dalam mobil nya, pintu mobil di tahan oleh Abidzar.
"tapi ngomong apa sama ibu-ibu tadi..??" tanya Abidzar,. pura-pura tak mendengar
"ngomong apa, gak ada,. lagian pak Abi kok bisa di sini..??" tanya Ruqayyah mengalihkan pertanyaan Abidzar
"jangan mengalihkan pembicaraan...."
"gak ada, gak ngomong apa-apa, ibu tadi izin duluan, ya udah saya persilahkan, masa iya saya larang" ujar Ruqayyah
"sebelum itu...??"
"gak ingat, saya harus pulang,. bunda udah nelfon dari tadi"
"jawab dulu..." Abidzar benar-benar tak mengizinkan Ruqayyah untuk masuk ke mobil
"suami saya... puas" jawab Ruqayyah
Senyum Abidzar mengembang "jadi udah di akui nich...??" tanya Abidzar
"jadi saya harus jawab apa pak..?? saya jawab gak kenal gitu?? dirumah Allah aja masih bisa berbohong, gimana di luar" Jawab Ruqayyah
"kirain karna kamu sudah_" Abidzar tak jadi melanjutkan katanya
"sudah menerima atau belum untuk melanjutkan nya, pak Abi saat ini masih berstatus suami saya.."
"sudah malam, Bunda sudah nelfon, saya harus segera pulang" tambah Ruqayyah
Abidzar pun mengangguk kepalanya.
"baik lah hati-hati..." balas Abidzar, Abidzar pun mengalihkan tangan nya dari pintu mobil Ruqayyah agar bisa Ruqayyah membuka nya.
Ruqayyah pun masuk, melajukan mobil nya meninggalkan Abidzar yang masih berdiri.
Tak berselang lama Abidzar pun masuk ke dalam mobil nya untuk segera pulang.
Bahagia di akui walaupun belum seutuhnya, di rumah Allah ini Ruqayyah pertama kali mengakuinya di hadapan orang lain.
🍂
Mobil Ruqayyah memasuki halaman rumah, bunda yang sedang harap-harap cemas , begitu terdengar suara mobil Ruqayyah, Bunda langsung membuka pintu rumah.
"Assalamualaikum" salam Ruqayyah sambil mencium takzim tangan Bunda
"Waallaikumusallam...kok malam banget Ay...??"
"maaf Bun, tadi kan mampir ke masjid dan ternyata ada ceramah, jadi ikut nyimak sembari menunggu waktu isya" jujur Ruqayyah
"ya sudah yang penting kamu gak kenapa-napa, buruan gih bersihkan badan kamu, kita makan malam" ujar Bunda dan Ruqayyah menganggukkan kepalanya
Saat sudah selesai membersihkan diri, Ruqayyah pun turun sudah ada Bunda dan kedua adik nya menunggu di meja makan.
"tumben kak malam pulang nya??" tanya Aqila saat Ruqayyah sudah duduk di kursinya
" sebelum magrib udah pulang, tapi mampir ke masjid, kebetulan ada ceramah, sekalian deh.."
‘’tadi ketemuan sama nak Abi ya..??’’ tanya Bunda
Ruqayyah mengerutkan kening nya.
‘’Tadi Vita bilang kamu ada urusan soal pinjaman dana opersi Bunda.. kan sama nak Abi urusan nya..’’ tambah Bunda
‘’iya tadi Ruqayyah ke kantor pak Abi, rencana mau nyicil, tapi bekum di kasih nomer rekening nya..’’ jujur Ruqayyah walau tak sepenuh nya.
‘’orang yang tak kekurangan uang seperti kak Abi jelas dia gak buru-buru lah kak..’’ ujar Aqila
‘’tapi yang nama nya hutang tetap harus di bayar Qila.. akan tergantung amalan kita jika nanti kita meninggal dalam meninggalkan Hutang..’’ balas Ruqayyah
‘’Bahkan Rasulullah saja tidak mau menyolatkan sahabat nya saat masih memiliki hutang, setelah ada yang mau melunasi hutang sahabat Rasulullah itu, barulah Rasulullah menyolatkan nya..’’ tambah Ruqayyah
‘’Berarti hutang itu bahaya ya kak..??’’ tanya Ayunda
‘’Ya.. sekalipun hanya seribu rupiah, selalu tanyakan ke yang bersangktan , sudah ikhlas belum dengan uang seribu yang ada di kita, jika tidak bisa sampai akhirat anati urusan nya..’’
‘’lalu bagaimana jika orang tersebut sudah menganggap lunas hutang kita..atau niat membantu kak..??’’ tanya Aqila
‘’Itu beda cerita, selama ada akad nya.. dan memang orang tersebut berniat membantu , tapi sebaik-baik nya jika berhutang segeralah di bayar, jangan di gantung-gantung..’’
“karna apa,??", tanya Ruqayyah dan kedua adiknya saling melirik
" Jiwa seorang Mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya’’ HR.Tirmidzi
‘’banyak orang yang sok lupa ya kan kak, berharap hutang nya di anggap lunas..’’ oceh Ayunda dengan polos
‘’nah itu yang gak boleh…’’ ujar Bunda
Ayah selalu mendidik anak-anak nya dengan syariat, dan itu Ruqayyah peraktekan dalam mendidik ke dua adik nya. Walapun mereka Wanita semua, mereka tetap bisa berdiri dengat tegak, karna mereka memiliki tiang yang begitu kuat, yaitu IMAN.
Saat selesai makan malam mereka pun duduk bersantai di ruang tengah, sembari Aqila dan Ayunda mengerjakan tugas atau sekedar mengecek perlengkapan sekolah untuk besok.
“Ay…’’ panggil Bunda
‘’iya bun…’’ jawab Ruqayyah
‘’ada yang lagi di pikirkan?? dari tadi Bunda perhatikan kamu makan nya kurang selera..’
Filing seorang ibu akan anak-anak nya begitu kuat, apalagi untuk Bunda dan ketiga anak nya, perjalan hidup membuat mereka semakin memiliki ikatan yang begitu kuat.
Sekalipun Ruqayyah selalu lebih banyak diam saat merasakan sesuatu, tapi bunda bisa melihat dan merasakan.
‘’gak ada papa Bun… Ayya baik-baik aja kok’’
‘’kamu itu anak Bunda, gak bisa bohong.. ada sesuatu yang tadi terjadi??’’ tanya Bunda
‘’Ya Allah haruskan hamba jujur saat ini juga..??’’ batin Ruqayyah
‘’tuk kan malah ngelamun…’’ tegur Bunda
‘’Bunda sayang, Ayya baik-baik aja kok, bantu doa aja, apa yang Ayya jalani dalam ke ridhoan Allah..’’
Memaksa sang putri jujur itu akan sia-sia, Bunda pun hanya bisa mengaminkan doa dan harapan Ruqayyah
‘’Aamiin…’’
🍂
Jam dua dini hari alarm berbunyi, Ruqayyah mengucek mata nya, begitu berat untuk dia buka. Itulah ujian untuk melaksanakan sholat malam. Karna di saat yang lain asik meringkuk dengan selimutnya, dia haru berjuang melawan hawa napsu nya untuk kembali terlelap dalam dekapan hangat nya selimut.
Dua rakaat sholat istikharah , dua rakaat sholat tahajut pun Ruqayyah laksanakan. Jurus berbisik di bumi terdengar di langit sedang dia maksimalkan. Bemunajat dengan sang maha pemilik.
‘’Ya Allah, jadikan aku ridho dalam menerima qadar-MU. Dan jadikan aku sabar salam menerima bala dari-MU, dan tunjukilah aku untuk mensyukuri semua nikmat-nikmat-MU’’
‘’semua yang terjadi dalam hidup hamba, sekecil apapun tak luput dari ketentuan-Mu ya Rabb , hamba pun memohon atas pilihan hamba nanti adalah ke ridhoan dari-Mu..aamiin..’’
Tak ada tempat ternyaman selain sujud, bukan dia tidak bersyukur karna mengeluh,, tapi satu-satu tempat yang tepat untuk kita berbagi duka adalah kepada Allah.. tak perlu takut akan curhatanmu tersebar luas, tak perlu malu akan aib dirimu, karna Allah menjaga itu sebaik baik nya.
‘’Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku’’ (QS. Yusuf:86)
Allah berfirman :
‘’Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku,maka sesungguh nya Aku dekat, Aku akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memoho kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi ( Segala Perintah-Ku) dan hendaklah mereka Beriman kepada-KU , agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS . Al-Baqarah 186)
🍂🍂🍂
Info UP bisa Follow IG kak Ajeng ya.. ,@cerita_ajengkirana
Sebaik-baiknya Bacaan itu adalah - Al'Quran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Neulis Saja
bunda menanyakan kenapa makan sedikit jangan2 karena mau hamil ? please secepatnya jadiin dgn abizar
2024-02-26
0
Sus Susyla
keburu bunting kamu ayya...mending terus terang aja
2022-12-31
1
Irfan Ramadhan
Alhamdulillah dpt ilmu lagi dari kak Ajeng .
lanjut terus kak
2022-11-14
0