Ruqayyah mengeluarkan mukena yang selalu menemani nya setiap perjalanan nya. Dibentangkan nya jilbab yang belum dia pakai sebagai ganti sajadah.
Sholat malam dua rakaat pun dia jalankan,tidak ada tempat terbaik mencari ketenangan selain kepada sang pemilik.
Ada isak tangis yang dia tahan saat salam telah dia ucap.
"Ya Allah.... ampuni Hamba, hamba tidak bermaksud mempermainkan ibadah yang suci dan mulia ini, ibadah terpanjang yang engkau ridhoi, tapi hamba tidak ada pilihan, Hamba hanya bisa memohon keridhaan Mu ya Allah atas jalan yang hamba pilih..."
"Hamba berserah pada Mu ya Allah...hamba ridho jika ini jalan dari Mu, dan Hamba pun memohon keridhoan dari Mu ya Allah.."
"Berikan kelancaran untuk operasi Transplantasi Ginjal Bunda... sehatkan Bunda seperti sedia kala.... Aamiin"
"Bun, maaf jika Ayya harus melakukan ini semua untuk mendapatkan biaya operasi bunda, jika nanti bunda mengetahui nya, jangan benci Ayya Bun..." lirih nya saat telah selesai berdoa
Ruqayyah tidak sadar, sejak dia bersiap melaksanakan sholat malam, Abidzar memperhatikan nya, doa nya, keluh kesah nya, semua Abidzar dengan.
"operasi transplantasi Ginjal?? jadi dia mencari biaya untuk Operasi transplantasi Ginjal bunda nya" batin Abidzar
Ruqayyah kembali melipat mukena dan Jilbab, dan Abidzar kembali pura-pura terlelap.
Ruqayyah mengemas semua barang-barang, gaun , jilbab dan cincin yang sempat dia kenakan sebagai mas kawin dia taruh di atas nakas.
"Terimakasih untuk bantu pak Abidzar, saya akan segera melunasi semua nya..." ujar Ruqayyah kepada Abidzar yang nampak masih terlelap.
Di raih nya kunci mobil dan juga tas nya, melangkahkan kaki ke arah pintu, saat Ruqayyah berbalik, Abidzar membuka mata nya lalu berlari ke arah pintu saat Ruqayyah akan membukanya di tahan nya pintu itu, di genggaman tangan Ruqayyah
"Mau kemana...??" tanya Abidzar
"Pak Abidzar sudah bangun, apa saya mengganggu tidur pak Abidzar...??" balik tanya Ruqayyah sedikit kaget
"saya tanya kamu mau kemana... kenapa malah balik tanya??"
"Tugas saya sudah selesai, terimakasih untuk bantuan pak Abidzar, saya akan segera melunasi nya..." jawab Ruqayyah
"siapa yang memberi kamu izin keluar dari kamar ini...??" tanya Abidzar sedikit geram
"Tugas saya sudah selesai pak, bukankah seperti permintaan bapak, menemani bapak malam ini.."
"jangan keluar tanpa izin dari saya ingat, kamu ISTRI SAYA" ujar Abidzar penuh penekanan
Ruqayyah sedikit terkekeh "ini hanya pernikahan Semalam Pak, sepertinya permintaan saya, nikahi saya walau hanya satu malam, karna saya tidak ingin melakukan apa yang Allah benci.." balas nya dengan perih, memberi cap Pernikahan Semalam pada pernikahan nya sendiri
"Saya tunggu Talak dari pak Abidzar" ujar nya dengan tatapan tajam tapi hati nya sakit, sangat sakit.
Bagaimana tidak sakit, sekali pun tak ada cinta, tapi pria yang ada dihadapannya nya mulai kemarin telan bergelar suami untuk nya.
Dan sebelum dia meminta Talak, dia pun sudah membaca sebuah artikel.
Hukum istri meminta cerai adalah haram jika tanpa alasan syar'i.
Sebab, dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja perempuan yang meminta (menuntut) cerai kepada suaminya tanpa alasan yang dibenarkan maka diharamkan bau surga atas perempuan tersebut,” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
"Tidak mau melakukan hal yang Allah benci?? lalu bagaimana dengan kali ini, kamu meminta Talak..?? apa itu bukan perbuatan yang Allah benci...??" tanya Abidzar sedikit terkekeh , dia membalikkan ucapan Ruqayyah lagi
Haruskah dia menangis di hadapan Abidzar, dia lah yang paling terluka disini.
"Saya tahu hukum minta Talak, tapi bukan tanpa sebab saya meminta Talak, karna dari awal perjanjian, Nikahi saya walaupun hanya satu malam.."
"saya pernah menyetujui perjanjian itu?? adakah hitam di atas putih..?? Ingat Ruqayyah" kali ini tanpa menyempatkan panggil Ibu di nama Ruqayyah
"Kamu meminta saya nikahi, dan saya setuju, tapi saya tidak pernah bilang hanya pernikahan Semalam..." tambah Abidzar, tatapan mata nya mampu merobek hati Ruqayyah
"Kamu ISTRI SAYA, dan saya tidak akan pernah men TALAK kamu..." ujar Abidzar penuh penekanan dan masih dengan mata yang tajam menatap Ruqayyah
Bahagia atau Duka kah ini?? Ruqayyah tidak tahu.
Pria itu ingin mempertahankan pernikahan ini, tapi dasar pernikahan ini sungguh membuat terluka.
"Jangan berani keluar tanpa izin saya" ulang Abidzar lagi sambil berlalu menuju kamar mandi.
"Aku bukan laki-laki baik yang taat akan Agama, tapi aku juga bukan laki-laki tak bermoral mengambil mahkota seorang wanita, lalu mencampakkan nya, apalagi kamu sudah berstatus Istri Ku... memang benar kamu meminta pernikahan ini karna permintaanku,.tapi hati ini bergetar saat mengucap Ijab Qabul.. tak ingin melepaskan kamu begitu saja, di tambah aku mengetahui alasan kamu melakukan semua ini bukan untuk gaya hidup, tapi untuk nyawa Seorang ibu yang telah melahirkan kamu" Batin Abidzar saat dalam perjalanan menuju kamar mandi.
Abidzar membersihkannya diri, ada rasa bahagia, dia menghabiskan malam dengan wanita yang berstatus istri nya.
Saat Abidzar keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk, membuat Ruqayyah mengalihkan pandangan nya, Abidzar sedikit terkekeh.
Saat Abidzar sudah berpakaian lengkap,. Ruqayyah pun menuju kamar mandi, untuk mengambil wudhu,.karna waktu subuh telah tiba.
Saat keluar dari kamar mandi, nampak Abidzar sedang fokus pada laptop sambil menyandar di dinding ranjang.
Ingin mengajak nya sholat, tapi dia tak berani, memutuskan Sholat Subuh sendiri tanpa ada sepatah katapun keluar dari bibirnya.
Abidzar menatap sekilas Ruqayyah yang sedang melaksanakan sholat subuh, tapi kembali lagi fokus pada Laptop.
Ruqayyah sudah selesai dengan sholat nya menyempatkan membaca Alquran dari aplikasi handphone, lirih tapi masih bisa Abidzar dengar samar-samar.
"Kamu wanita baik....dan Sholeha" batin Abidzar
Entah doa apa yang Ruqayyah kepada Allah hanya dirinya dan Allah yang tahu.
Ruqayyah kembali melipat mukena dan jilbab yang di jadikan sajadah.
Kembali mengenakan jilbabnya.
"Saya harus pulang, dan ada hal yang lebih penting yang harus saya urus.. terserah pak Abidzar mau menilai saya seperti apa, dan mengenai pernikahan kita, tak perlu ada yang tahu lagi, dan cukup sampai disini..." ujar Ruqayyah setelah kembali rapi lalu bergegas keluar dari kamar hotel,.karna dia memang harus segera kembali ke rumah sakit.
Mata Abidzar membulat, di tutup laporan dengan cepat, Abidzar ingin mencegah tapi Ruqayyah keburu keluar.
Abidzar pun meraih kunci mobil nya, berusaha mengejar Ruqayyah. Abidzar memutuskan untuk mengikuti kemana Ruqayyah pergi, karna jika harus menarik nya kembali itu sudah tidak terkejar lagi.
🍂🍂🍂
Info UP bisa Follow IG kak Ajeng ya.. @cerita_ajengkirana
Sebaik-baiknya Bacaan itu adalah - Al'Quran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Neulis Saja
ruqayyah walau fibhayi belum ada cinta mestinya bersyukur karena abizar tdk mempermainkan pernikahan yg dihawatirkan kamu hamil tdk ada yg tanggung jawab kecuali abizar please lapangkan hatimu utk menerima abizar
2024-02-26
1
Kasih Bonda
next thor
2022-11-08
1
Pujiastuti
sepertinya kamu ngak akan dicerai sama Abizar Ayya,,,,,
2022-11-08
1